Keenan mengatakan pada Dimas untuk tidak menjemput Beverly. Biar ia saja yang mengantar jemput Beverly pulang sekolah.
Awalnya Dimas keberatan. Sudah lebih dari dua tahun ia selalu mengantar jemput Beverly.
Keenan beralasan jarak rumahnya lebih dekat dari rumah Dimas ke panti asuhan.
Keenan tersenyum melihat Beverly yang duduk sambil menunggu jemputan di bawah pohon depan panti asuhan. Ia membuka kaca mobilnya.
"Kenapa Lo jemput gue. Gue biasa pergi sama Dimas." Beverly berdiri di samping mobil Keenan.
"Aku udah minta Dimas mulai hari ini nggak usah jemput kamu. Masuklah!"
Beverly membuka pintu mobil dan masuk. Baru kali ini ia masuk ke dalam mobil Keenan. Biasanya mereka pergi menggunakan mobil Dimas. Interior mobilnya terlihat sangat mewah.
"Lo ngomong apa sama Dimas?"
"Lo ... Lo, mulai hari ini tidak ada Lo Gue lagi. Kita udah jadian,kan? Sekarang hanya ada aku dan kamu."
"Bushet ... bisa ketauan jika berubah panggilannya."
"Aku nggak mau tau," gumam Keenan.
Sampai diparkiran sekolah. Banyak mata memandangi Beverly yang turun dari mobil Keenan. Termasuk Alex. Ia memandangi Beverly tanpa kedip. Sudah menjadi rahasia umum jika Alex pernah menyatakan cinta pada Beverly, tapi ditolak gadis itu.
Keenan menggenggam tangan Beverly ketika berjalan. Beverly yang merasa malu dan takut dilihat Dimas serta Catherine mencoba melepaskan genggaman Keenan. Tapi usahanya tak berhasil karena genggaman Keenan begitu erat.
"Keen ...."
"Hhhmmmm ...."
"Lepaskan genggaman tanganmu. Malu di lihat orang," gumam Beverly.
"Kenapa malu. Seharusnya kamu bangga cowok seganteng aku menggenggam tanganmu."
"Narsis! Keen, aku serius. Lepaskan genggamanmu. Aku tak enak kalau di lihat Dimas dan Catherine. Kamu udah janji akan menyembunyikan hubungan kita ini dari Dimas dan Catherine."
"Apa Dimas mencintai kamu?"
"Hhhaa ... kenapa kamu berpikir begitu."
"Dari awal kita kenalan aku lihat Dimas itu perhatian banget sama kamu."
"Dimas itu baik banget. Begitu juga Catherine. Awal aku masuk sekolah, mereka berdua langsung menerima aku walau tau aku hanyalah anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan. Makanya aku sayang banget sama Dimas dan Catherine. Dua sahabatku ...."
"Aku apa bagimu? Apa aku kurang baik?"
"Kamu juga sangat baik dan sekarang kamu yang menempati hati ini." Beverly berkata dengan lirih.
Sampai di kelas, ternyata Dimas dan Catherine telah lebih dahulu sampai.
"Bie, aku kira kamu sakit." Catherine langsung memeluk Beverly.
"Kenapa Lo berpikir gitu, Sayang," ucap Beverly dengan mulut dimajukan.
"Dimas nggak ngejemput Lo. Ternyata Lo dengan Keenan. Keen ...."panggil Catherine.
"Yups ...."
"Terima kasih udah mau menjemput my Bestie."
"Jangan kuatir, Cath. Mulai besok gue yang jemput Bie."
"Lo serius,Keen."
"Ho,oh ...."
"Baik banget sih," ucap Catherine mencubit pipi Keenan.
"Apaan sih, Cath. Lo bilang gue baik. Tapi Lo cubit. Kalau muji tuh jangan disiksa dong. Dielus gitu ...."
"Lebai Lo. Dimas ... Lo kenapa? Sariawan? Kok diam aja dari tadi," ucap Catherine melihat Dimas yang hanya diam.
Beverly mendekati Dimas yang duduk disamping Keenan. Ia duduk di atas meja Keenan menghadap ke Dimas.
"Lo pasti belum sarapan. Biasanya Lo sarapan di panti bersama adik-adik yang lain," ujar Beverly. Keenan yang dipunggungi Beverly mengusap punggung gadis itu,membuat Beverly kaget. Ia membalikkan badannya dengan mata yang melotot. Keenan tersenyum melihat tingkah Beverly. Tanpa mereka sadari Dimas memperhatikan itu.
"Nggak sempat."
"Gue ada bawa bekal. Lo makan, deh." Beverly turun dari meja dan mengambil bekalnya.
"Ini, sarapan dulu." Beverly mengulurkan kotak nasinya.
"Aku juga belum sarapan, kok nggak ditawari," ucap Keenan.
"Lo juga belum sarapan," ucap Beverly.
"Buat Lo aja, Keen." Dimas memberikan kotak nasi Beverly.
"Biar adil makan berdua aja," ucap Beverly.
"Kamu suapin, ya," ucap Keenan.
"Modus banget kalian berdua," ucap Catherine. " Jangan disuapin,Bie. Mereka punya tangan. Manja banget, sih. Kalau gue baru nggak apa Lo suapin."
"Dasar ...." ucap Dimas.
Akhirnya mereka makan berempat bekal yang dibawa Beverly. Walau hanya kebagian sedikit, tapi ada kepuasan dari mereka. Beverly memang sering memberikan bekalnya buat Dimas atau Catherine, tapi akan diganti dengan makanan lain di kantin nantinya. Dimas dan Catherine sangat menyukai masakan Beverly.
............
Hari ini sepulang sekolah, mereka berempat langsung menuju rumah Dimas karena ada tugas kelompok.
Para pekerja dan orang tua Dimas telah mengenal Catherine dan Beverly. Kedua orang tua Dimas jarang berada di rumah karena tuntutan pekerjaan sebagai pengusaha.
Jika kedua orang tuanya ada pekerjaan ke luar negeri, Dimas akan meminta pada kedua orang tuanya untuk membelikan ole-ole buat Beverly dan Catherine.
Beverly di minta Catherine untuk memasak. Itu udah menjadi kebiasaan saat mereka belajar kelompok. Dimas dan Catherine yang mengerjakan tugas kelompok, sementara itu Beverly memasak.
Ketika Dimas dan Catherine sedang asyik mengerjakan tugas, Keenan berdiri menuju dapur. Ia melihat Beverly yang sedang memasak mie goreng.
Keenan memeluk Beverly dari belakang, membuat gadis itu kaget.
"Keen ... apaan sih. Nanti ada yang lihat."
"Dimas dan Catherine sedang asyik belajar. Nggak akan ada yang lihat."
"Kamu sendiri kenapa ke sini? Emang udah selesai tugasmu."
"Aku ingin berdua kamu aja. Nanti pasti aku selesaikan tugasnya."
"Jangan smapai kamu nggak kerjain ya."
"Tenang! Yang penting sekarang aku mau kerjain kamu dulu."
"Apaan sih? Aku mau masak. Jangan ganggu."
"Aku bantu." Keenan mengambil sawi hijau dan membersihkan.
Dimas yang melihat Keenan berdiri tadi, tak lama menyusul. Ia sempat melihat Keenan memeluk Beverly.
Dimas akhirnya kembali ke ruang keluarga dimana mereka belajar.
"Kemana Keenan, Dim? Kenapa lama banget, sih."
"Membantu Beverly masak. Biar cepat. Perutnya udah lapar."
"Ada-ada aja tuh anak. Lapar apa doyan masakan Beverly. Tapi emang enak masakan Bie," ujar Catherine.
Catherine dan Dimas mengerjakan tugas kelompok itu kembali.
"Dim, menurut Lo Keenan baik, nggak?" ucap Catherine.
"Baik. Kenapa?"
"Nggak ada, gue hanya ingin tau aja. Lo udah mengenal Keenan dari dulu, kan?"
"Gue hanya mengenalnya tapi tidak dekat. Gue mulai dekat sejak ia jadi siswa baru kemarin. Sama dengan Lo. Kenapa emangnya?"
"Apa Keenan udah punya pacar, ya?" gumam Catherine.
"Kenapa Lo tanyakan itu?"
"Nggak ada. Hanya pengin tau aja."
"Menurut Lo, apa Keenan udah punya pacar?" Dimas balik bertanya.
"Seharusnya cowok seganteng dan sebaik Keenan udah punya pacar. Tapi Keenan selalu bersama kita, kan? Kapan pacarannya? Keenan lebih dekat dengan Bie. Apa gue tanya Bie aja ya siapa pacar Keenan?" ujar Catherine.
"Terserah Lo aja. Udah kerjakan tuh tugas. Ngomongin Keenan aja." Dimas sengaja buat alihkan omongan.
"Keenan itu pantas buat jadi bahan omongan. Cakep, baik dan orang tuanya tajir. Di sekolah aja banyak cewek yang ngomongin mereka. Tapi yang herannya ada yang bilang, Keenan itu pacarnya Bie. Menurut kamu benar nggak."
"Gue tak tau, Cath."
"Gue coba tanya sama Bie aja."
"Udah , udah. Kerjakan lagi tuh tugasnya."
"Iya, pak guru. Galak amat."
Catherine kembali mengerjakan tugas yang telah di jawab Beverly. Mereka hanya menyalin ke buku saja.
Aku tak tau apa kecurigaan aku ini benar. Aku rasa Beverly dan Keenan pacaran. Tapi sepertinya Catherine juga menyukai Keenan.
**Bersambung.
****************
Apakah Beverly akan jujur saat Catherine menanyakan hubungan mereka?. Nantikan terus ya kelanjutan novel ini**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Pisces97
mana mungkin Beverly jujur
yanga da selalu menutupi dan pasti catherine jadi korban patah hati 🥺
zaman sekolah biasa kalau saingan² cowok 🤭🤣
2024-03-01
0
Kenzi Kenzi
dimas,kamu hrs jdi penengah diantara mereka,jgn sampe pecah persababatan kalian gegara cintasegi4 kalian
2022-06-02
0
BirVie 💖🌈☁️
begitulah masa2 sekolah 🤭
2022-02-27
2