Love Is Rain
Judul novel LOVE IS RAIN
Karya mama reni
Bab Satu.
Suasana hiruk pikuk irama musik terdengar dari salah satu aula hotel ternama di kota ini.
Di dalam ruangan itu semua siswa sedang merayakan pesta perpisahan dari salah satu sekolah favorit.
Semua siswa larut dalam suasana. Disudut ruang tampak Beverly duduk sendirian.
Semenjak dia memutuskan untuk menjauhi Keenan dan mendekatkan pria itu dengan sahabatnya Catherine, ia memang lebih sering menyendiri.
"Nggak ikut gabung dengan lainnya," ucap Dimas mengagetkan Beverly.
"Lo ngagetin aja. Gue pikir siapa tadi."
"Napa menyendiri, Lo masih marahan dengan Keenan. Mungkin kita udah nggak akan bertemu lagi jika kuliahnya beda. Keenan dan Catherine akan melanjutkan kuliah ke luar negeri."
"Lo sendiri mau lanjutin kemana."
"Mungkin Jakarta atau Bandung aja. Lo ...."
"Gue belum tau. Lo tau sendirilah, gue bisa kuliah jika dapat beasiswa."
"Sama gue aja. Biar gue yang biaya."
"Emang gue bini Lo," ujar Beverly.
"Kalau Lo mau jadi bini gue, kita nikah dulu sebelum lanjutin kuliah."
"Lo mau beri gue makan apa, kerja aja belum."
"Lo lupa kalau gue ada usaha."
"Ngaco omongan Lo. Nanti ada yang dengar dikira kita emang pacaran. Cukup Keenan aja yang salah paham."
"Lo masih mencintai Keenan."
"Kenapa Lo tanyakan itu?"
"Gue heran sama pikiran Lo, katanya cinta tapi kok Lo yang minta Keenan terima Catherine. Gimana perasaan Catherine jika tau Keenan menerima cintanya hanya karena permintaan dari Lo."
"Udahlah, jangan omongin itu lagi. Nanti ada yang dengar."
Dari kejauhan tampak Alex yang berjalan menuju Dimas dan Beverly berada.
"Beverly ... Keenan ingin bicara. Ia menunggu di taman."
"Keenan ...."
"Pergilah Bie, mungkin ini saatnya Lo dan Keenan baikan," ujar Dimas.
"Lo nggak apa gue tinggalin sendiri."
"Gue nanti gabung dengan Catherine."
"Kalau Catherine tanyain gue, jangan Lo bilang gue bicara dengan Keenan. Gue takut nanti jadi salah paham."
"Oke, Lo kayak baru kenal gue aja."
Beverly dan Alex berjalan keluar menuju taman dimana Keenan telah menunggu. Dari kejauhan tampak Keenan yang duduk di salah satu bangku taman.
"Itu Keenan, kamu bisa sendirian aja kesana, kan?"
"Bisalah, terima kasih ya."
"Oke ...."
Setelah Alex pergi. Beverly berjalan mendekati Keenan.
"Hai ...." ucap Beverly canggung. Sejak Keenan menerima Catherine sebagai kekasihnya, mereka emang tak pernah mengobrol.
"Hai, aku ingin bicara.Boleh ...."
"Tentu aja."
"Duduklah, aku nggak ada hutangkan sama kamu."
"Kamu bisa aja," ucap Beverly masih tampak canggung.
"Mau minum,"
"Kamu dapat minum dari mana," ujar Beverly melihat Keenan menyodorkan gelas yang berisikan sirup. Ia mengambilnya dari tangan Keenan.
"Tadi Alex yang beri dua gelas minum ini. Ngerti banget aku haus." Keenan juga meminum air dalam gelas yang dipegangnya.
"Maafkan, aku. Tak seharusnya aku mencurigai hubungan kamu dan Dimas."
"Aku udah melupakannya," ucap Beverly dengan lirih.
"Bie?" ucap Keenan lirih, Beverly yang ada dihadapannya mengangkat kepalanya untuk menatap wajah pria itu. "Salahkah aku jika aku semakin mencintaimu disaat aku berusaha menerima kenyataan bahwa aku harus melupakanmu?"
Beverly terdiam, ia membuang mukanya dikala Keenan mengucapkan dua kalimat pertamanya.
"Keadaan memaksaku untuk terus berbohong! Aku tidak mencintai Catherine tapi seolah-olah aku mencintainya? Bukankah dasar dari cinta adalah kejujuran, bagaimana aku bisa belajar mencintai jika tidak ada kejujuran didalam sana? Haruskah aku membohongi setiap kejujuran bahwa aku hanya mencintaimu?" Keenan menekan dikata "Mencintaimu"
Keenan mengamit tangan Beverly pelan. "Bie, Maafkan aku, akan kukatakan semuanya pada Catherine, jika terus begini dia akan tersakit nantinya dan akhirnya aku, dan kamu sendiri juga akan tersakiti, bagaimana bisa aku bertahan dengan wanita yang aku jadikan pelarian, sedangkan sebenarnya cinta sejatiku adalah orang yang sedang ada dihadapanku."
"Kamu Bie."
Beverly terdiam, entah ada angin apa dengan Keenan, setelah selesai mengucapkannya, Keenan mengajak Beverly pergi ke salah satu kamar dengan alasan kegerahan, padahal Beverly juga merasakan kegerahan, tapi naluri Beverly mengatakan bahwa akan lebih gerah jika berada didalam kamar.
Sebagai anak pemilik hotel tempat dimana mereka mengadakan pesta perpisahan, Keenan dan keluarga memiliki kamar khusus di hotel itu.
Tapi entah kenapa, Beverly hanya mengikuti semua keinginan Keenan sehingga mereka kini terjebak didalam kamar itu hanya berdua, disaat semua orang sedang merayakan pesta kelulusannya.
"Bie? Dengarkan, aku mencintaimu!" lirih Keenan mendorong Beverly ke tembok dan menyudutkannya.
Keenan langsung menyerang bagian sensitif Beverly namun Beverly yang masih setengah sadar langsung menampar Keenan yang hendak menodainya.
"Kau gila! Kau kekasih sahabatku!" teriak Beverly hendak keluar namun ditahan oleh Keenan.
Keenan kemudian menarik Beverly ke ranjang dan menindihnya disana. "Aku hanya mencintaimu! Dan sudah kutegaskan saat ini!"
Keenan kemudian mulai mencium bibir Beverly, getaran itu terasa berbeda, tidak membohongi diri, Beverly juga mencintai Keenan.
Hawa panas yang mereka rasakan itu semakin menjadi dan dengan kesadaran yang sudah hampir sepenuhnya hilang, Beverly tanpa sadar memberikan mahkota yang paling berharga dari dirinya.
Beverly dan Keenan belum juga menyadari jika mereka dalam pengaruh obat per*ng*ng yang simasukan temannya Alex.
Alex yang pernah menyukai Beverly memang tak menerima saat mengetahui jika gadis itu akhirnya jatuh ke dalam pelukan Keenan.
Disaat sorak kelulusan terdengar seru, Beverly besoknya mungkin harus menangisi nasib dirinya karena kehilangan kesuciannya disaat teman yang lain bahagia menikmati euphoria kegembiraan.
Setelah melakukan hubungan terlarang itu Beverly dan Keenan tertidur.
............
Pagi harinya Beverly terbangun, ia merasakan kepalanya yang pusing. Beverly memandangi ruangan dan baru menyadari jika dirinya bukan berada di kamar biasa yang ia tempati.
Beverly memandang ke samping, tampak Keenan yang tidur dengan tubuh polosnya. Beverly membuka selimut yang menutup tubuhnya dan semakin kaget melihat tubuhnya yang juga polos.
"Bangun Keenan, apa yang kau lakukan padaku," ucap Beverly mengguncang tubuh Keenan.
Keenan perlahan membuka matanya dan seperti Beverly ia juga kaget menyadari kalau mereka berada dalam satu kamar berdua.
"Apa yang telah kita lakukan, Keenan. Aku takut, " ucap Beverly disela tangisnya.
"Maafkan aku, Bie."
"Kenapa ini harus terjadi. Aku harus bagaimana, Keen."
Keenan membawa Beverly ke dalam pelukannya dan mencoba menenangkan wanita yang sangat ia cintai itu.
"Aku akan bertanggung jawab," ucap Keenan lirih.
"Apa yang harus aku katakan pada Catherine seandainya ia tau tentang kejadian ini."
"Mungkin udah saatnya kita berterus terang."
Beverly melepaskan pelukan Keenan dan berdiri dengan melilitkan selimut ke tubuhnya. Ia merasakan perih pada bagian inti tubuhnya.
"Lupakan saja semuanya. Semua ini tidak sepenuhnya salahmu, aku juga nggak tau kenapa malam tadi aku mau saja melakukan ini denganmu. Semoga kejadian ini tidak berakibat buruk bagiku dan juga kamu. Aku tak bisa mengkhianati sahabatku."
Beverly membawa pakaiannya menuju kamar mandi. Setelah berpakaian, ia meninggalkan Keenan di kamar itu sendirian tanpa berkata sepatah katapun.
Bersambung
******************
Novel ini menggunakan alur maju mundur. Semoga bisa dipahami. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Pisces97
hubungan sebelum menikah tidak patut dicontoh ..
dan lebih disalahkan Alex jika dia beneran cinta sama baverly harusnya tidak kasih obat perangsang kyk gini aneh 😏
2024-02-27
0
𝕬𝖎𝖘𝖍𝖆 𝕽𝖊𝖇𝖊𝖑𝖑𝖎𝖔𝖓
alur maju mundur? semacam alur campuran kn 🤔
2023-04-11
0
Kenzi Kenzi
thor,gw sdh baca novel ini,tpi krn belum sempat terselesaikan,akhir e gw re-read dri awal eps.....tx.atas.notice nya thor.
semangat...🙏🙏
2023-03-18
0