episode 4

Manuel yang marah pun pergi menemui Adam yang saat itu sedang menunggu Valerie di sebuah cafe dekat kampus .

Sesampainya dirinya di cafe itu Manuel sudah mengamati tempat itu guna mencari pria yang berani mengajak jalan wanitanya .

tak lama Manuel berhasil menemukan Adam yang saat itu memakai kemeja kotak-kotak lengan panjang berwarna coklat itu sedang duduk santai sambil meminum jus alpukat kesukaannya.

tak memperdulikan sekitar , Manuel langsung menghampiri Adam dan tanpa basa-basi Manuel langsung saja menghajar Adam , Adam yang kaget akan kehadiran kekasih dari teman sekaligus wanita yang ia cintai itu tak dapat mengelak dari pukulan Manuel .

buggh

sebuah pukulan mengenai pipi kanan Adam hingga berwarna keunguan .

para pengunjung cafe itu panik, karena Adam juga memukul Manuel , keduanya saling adu jotos hingga pegawai cafe menyuruh security memisahkan mereka berdua.

" lepas " teriak Manuel .

sedangkan Adam hanya diam, tenaga nya banyak terkuras menghadapi Manuel yang lebih kuat darinya , secara Manuel aktif pergi ke gym sedangkan Adam hanya anak kuliah biasa yang sibuk belajar .

karena keduanya di ancam oleh pemilik cafe akan di laporkan ke pihak berwajib akhirnya keduanya menyudahi perkelahian itu namun Manuel tiba-tiba menarik kerah Adam seraya berkata " jangan dekat-dekat dengan Valerie , jika tidak jangan salahkan aku bersikap kasar" ancam nya pada Adam , Adam tak takut dengan ancaman itu dia membalas " silahkan saja tapi aku tak akan pernah meninggalkan Valerie " ucapnya serius.

Manuel terkekeh mendengarnya " oke jika kau tidak bersedia, maka akan ku buat valerie menjauh dari mu " Manuel pun pergi , Adam berniat mengejar Manuel namun tidak sempat , Adam masih memikirkan apa yang akan Manuel lakukan pada Valerie .

Kembali ke apartemen Manuel , Valerie masih terisak di depan pintu kamarnya berharap Manuel membukakan pintu kamarnya . Valerie sungguh menyesal kenapa dirinya harus kembali ke kandang singa padahal dia punya kesempatan kabur dari Manuel saat pria itu tidak ada .

" Manu please bukakan pintu nya aku mohon "

lalu pintu kamar itu pun terbuka , terlihat Manuel yang sudah berada di rumah dengan luka di pelipisnya akibat pukulan Adam padanya . ekspresi Manuel begitu menakutkan bagi Valerie tanpa sadar berjalan mundur dan tak berani menatap pria di hadapannya, Manuel berjalan mendekati Valerie tanpa berbicara sepatah kata pun .

Valerie ingin menghindar saat dirinya sampai di tembok namun tangannya langsung di pegang kuat oleh Manuel .

" sa sakit Manu , lepaskan " pinta Valerie .

" sakit? " Manuel semakin kuat memegang tangan Valerie ,

" Manuel lepaskan ! " teriak Valerie .

Semakin marahlah Manuel mendengarnya , sebuah tamparan hampir saya mengenai pipi Valerie , untung saja Manuel menahan tangannya agar tidak lebih jauh menyakiti wanita yang dicintainya itu namun Manuel sangat marah saat Valerie berani menyebut namanya tidak seperti biasanya itu menandakan jika posisi dirinya di hati Valerie sudah berubah .Valerie begitu takut yang membuat kakinya lemas seketika dan membuatnya terduduk di lantai .

"sudah berani iya ! kau lihat luka ini semua akibat dari pria sialan itu tapi tenang saja yang dia rasakan lebih parah dari milikku " ucap Manuel .

Valerie langsung berdiri " kamu apa kan Adam? Adam dan aku hanya teman biasa, dia hanya mengajakku menonton film untuk menghiburku tidak ada yang lain" jelas Valerie meski tahu itu akan sia-sia saja .

" hahahaha hanya teman? apa dia menganggap mu sebagai temannya saja Valerie sayang? kelihatannya tidak " sindir Manuel .

" jelas -jelas dia menyukai mu apa kamu tidak sadar huh " imbuhnya .

" ak aku , aku tidak tahu " jawab Valerie padahal di lubuk hatinya Valerie tahu jika Adam menyukai nya .

" mulai sekarang jauhi dia , atau aku tidak bisa menjamin apa yang akan aku lakukan padanya jika kau terus bersamanya " ujar Manuel pada Valerie,

" mana bisa begitu ! aku dan dia cuma berteman apa salahnya dengan itu , atas dasar apa kamu melarang ku kamu tidak berhak mengatur dengan siapa aku berteman Manuel " bantah Valerie .

" aku kekasihmu " jawab Manuel tegas dan penuh penekanan di setiap kata yang ia katakan .

Valerie hanya diam dia sadar jika dia masih menjadi kekasih dari pria brengsek ini apalagi ponsel miliknya hancur di banting oleh pria itu dia tidak bisa meminta bantuan siapa atau menghubungi siapapun saat ini .

Valerie begitu bingung saat ini , batin dan raganya sudah lelah menghadapi Manuel tapi dia juga tak mau menyeret Adam dalam masalahnya karena Valerie tahu Manuel tidak pernah main-main pada ucapannya.

" maaf " kata Valerie pada Manuel , terpaksa untuk saat ini dia harus mengalah demi keselamatan Adam dan dirinya .

Manuel mendengar permintaan maaf dari mulut Valerie langsung memeluk tubuh wanita itu erat sambil terus mengecup puncak kepala Valerie .

" lain kali jangan dekat dengan pria mana pun terutama Adam" Valerie hanya menganggukkan kepalanya.

drtt drrt

sebuah pesan masuk ke ponsel Manuel , segera membuka isi pesan tersebut , raut wajahnya tidak begitu baik setelah membaca pesan itu .

" aku harus pergi sebentar ada urusan mendadak di kantor " pamit Manuel tak lupa Manuel mencium bibir Valerie yang sudah menjadi candu bagi pria itu.

" Cihh alasan, pasti dia mau menemui wanita itu "

benar sesuai dugaan Valerie , ternyata Manuel pergi menemui Julia di sebuah kafe , Julia marah karena Manuel meninggalkannya tapi berpamitan , meski Julia marah Manuel hanya diam saja membuat Julia semakin kesal pada Manuel .

" El kamu denger gak sih aku ngomong " oceh Julia ,

" dengar ? trus mau mu apa hah ? " jawab Manuel enteng .

" bujuk aku kek biar gak marah kenapa malah di diemin , sebenernya kamu itu cinta gak sih sama aku ? kalo kamu kayak gini trus lebih baik kita putus " protes Julia .

" oke " jawab Manuel singkat dirinya pun pergi meninggalkan Julia yang tak percaya akan jawaban Manuel padanya .

Julia mengejar Manuel namun terlambat Manuel sudah mengendari mobil nya pergi meninggalkan Julia yang saat ini menyesal meminta putus dari Manuel .

di dalam perjalanan pulang menuju apartemen.

aku terus terngiang-ngiang perkataan Julia , kenapa aku tidak membujuknya ? aku juga tidak marah saat dia berkata kasar padaku tapi mengapa aku tidak terima saat Valerie berkata kasar padaku seakan banyak jarum yang menusuk dadaku apalagi saat tahu dia dekat dengan pria lain meski aku tahu jelas Valerie tidak akan mengkhianatiku tapi aku selalu takut dia pergi dariku . aku juga merasa bersalah karena melukai tangannya tapi aku merasa gengsi untuk meminta maaf terlebih dahulu padanya , apa aku belikan kue saja sebagai permintaan maaf atau ponsel ? akhh jangan ponsel aku tak mau dia kembali berhubungan dengan pria itu , pikiranku di penuhi oleh Valerie hingga aku memutuskan pergi kesebuah pusat perbelanjaan di sana aku membeli sebuah ponsel keluaran terbaru untuk Valerie , tak lupa aku juga membeli seikat bunga mawar merah untuknya, aku tak mau wanita pujaan ku terus marah padaku aku harus segera berbaikan dengannya jika tidak juniorku pasti kedinginan untuk beberapa waktu ke depan apalagi Julia sudah meminta putus denganku .

Selesai berbelanja, aku pun segera pulang ke apartemen .

saat memasuki ruangan hari sudah mulai gelap namun lampu masih belum dinyalakan, aku berjalan memasuki kamar Valerie , saat aku membuka pintu , Valerie kaget akan kehadiranku, iya aku tahu saat ini Valerie takut denganku makanya aku harus berhasil membujuknya, tapi kali ini sepertinya dirinya kaget karena hanya memakai ********** saja, sungguh pemandangan indah terpampang jelas di depan mataku, yang aku tahu kedua gundukan di dadanya semakin hari semakin membesar saja , aku menelan saliva ku kasar .

Valerie segera memakai dress nya,

" kamu kok sudah pulang ?" tanya Valerie padaku, aku masih mengamati wajah Valerie yang tampak malu itu, meski aku sudah terbiasa melihat tubuhnya namun Valerie masih saja merasa malu , sungguh menggemaskan .

" iya cuma hal sepele jadi cepat selesai, lihatlah aku membelikan hadiah dan bunga untukmu " kataku sambil memberikan sebucket bunga mawar merah dan sekotak hadiah .

" hadiah ? dalam rangka apa?" ujarnya merasa heran .

" dalam rangka minta maaf " jelasku .

" ohh " ucapnya singkat .

Valeria pun membuka kotak pemberianku, dia nampak senang melihat isi dari kotak itu .

" makasih " ucapnya lalu menyalakan ponsel baru yang aku belikan untuknya ,

" kamu suka?" tanya ku yang kini ikut duduk di ranjang miliknya,

dia mengangguk sambil tersenyum ,

akhirnya aku berhasil membuatnya kembali tersenyum kepadaku .

" tapi ini kan keluaran terbaru dan harga mahal " ungkapnya,

" asal kamu mau memaafkan ku itu semua sepadan Valerie ku sayang " ungkap ku sedang dalam otakku ingin sekali menerkamnya sekarang namun aku masih tahan aku ingin valerie sepenuhnya memaafkan ku dulu .

cup , sebuah kecupan mendarat di pipi ku .

" terima kasih Manu "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!