namaku Valerie Wilson, saat ini usiaku beranjak 22 tahun , aku anak sulung dari dua bersaudara , sebagai anak pertama tentu saja keluarga sangat menginginkan ku sukses apalagi orangtua ku hanya memiliki dua orang putri .
sebenarnya untuk ekonomi keluarga ku cukup mampu, namun mereka mengajarkan ku agar hidup sederhana dan semua prestasi yang aku capai juga karena usaha ku sendiri namun kadang aku merasa tertekan akibat tuntutan yang diberikan oleh keluarga ku , kadangkala aku ingin sekali bebas menjadi diriku sendiri tidak ada belajar, kursus , aku ingin seperti yang lain hidup dengan bebas untungnya di kala hidupku yang bosan aku memiliki beberapa sahabat yang menemani tak hanya itu aku juga memiliki orang spesial di hatiku , yaitu pacarku namanya Manuel Cristian Gultom , temannya biasa memanggilnya El namun aku lebih suka memanggilnya Manu, aku telah menjalin hubungan dengannya saat aku di bangku SMA meski umur kami terpaut lima tahun tapi kami menjalaninya dengan baik awalnya , nyatanya sekarang Manu tidak sama seperti saat awal kami menjalin hubungan , kini dia lebih kasar , terlalu mengekang dan keras kepala berbeda dengan dulu . Dalam benakku bertanya mengapa dia menjadi sosok yang begitu asing bagiku? jika dulu aku selalu merindukannya mengapa sekarang aku tak merasakan apapun saat ada di dekatnya ? " namun aku masih tetap mempertahankan hubungan kami karena aku sudah terlanjur mempertaruhkan segalanya untuk bersama Manu , misalnya menentang keluarga ku sendiri .
ya orang tua ku tidak menyetujui hubungan kami berdua, karena dulu Manu memang terkenal sebagai badboy namun saat dia berpacaran dengan ku dia sedikit demi sedikit berubah makanya aku berani melawan orang tua karena aku yakin Manu bisa menjadi orang yang baik dan suatu saat orang tua ku pasti akan merestui hubungan kami .
aku kuliah di sebuah universitas jurusan keuangan di luar kota jadi otomatis aku harus mencari tempat tinggal di kota itu awalnya aku takut jika jauh dari orang tua karena sebelumnya aku tak pernah hidup diluar sendiri dan untunglah Manu juga bekerja di sebuah perusahaan besar di kota yang sama , beberapa bulan aku memilih tinggal asrama kampus namun karena Manu sangat kesulitan bertemu denganku jadi aku meminta ayah mencari tempat tinggal lain aku beralasan jika di asrama banyak barang ku yang hilang, akhirnya ayah setuju dan membelikan aku sebuah apartemen padaku .
di dalam apartemen Valerie .
" ahh ahh Manu pelan shh " erangku pada Manu saat di memainkan miliknya begitu cepat pada milikku , hingga akhirnya aku mencapai puncak begitu pula dengan dirinya .
inilah alasan mengapa Manu menyuruhku segera pindah dari asrama karena dia tidak bisa bebas melakukan apapun padaku , begitupula diriku yang sudah terbiasa dengan sentuhannya membuatku gelisah dan juga salah satu alasan mengapa aku tak bisa meninggalkan Manu meski beberapa kali dia mengkhianati ku namun aku tetap memaafkannya , aku takut setelah berpisah dengan Manu , tidak ada laki-laki yang mau padaku karena aku sudah tidak suci lagi .
aku yang sudah kelelahan , hanya bisa pasrah saat Manu membawaku ku ruang tv , dia menidurkan ku di sofa dan kembali memasuki milikku , aku hanya bisa mendesah akibat perlakuannya padaku .
pagi hari , aku terbangun dan saat itu Manu memeluk tubuhku, aku segera masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri , lalu merapikan tempat tidur yang berantakan akibat ulah kami berdua semalam.
setelah beres, aku membangunkan Manu yang masih tidur di sofa, aku takut dia terlambat pergi ke kantornya .
" Manu bangun " suara ku pelan berusaha membangunkannya.
Manu menggeliat dan membuka matanya,
" hmm" jawabnya singkat .
" kamu gak kerja ?" tanya ku ,
" hari ini aku libur, kamu gak kerja juga jul ?"
" what ! kamu ngomong apa barusan ? jul ? " tanya ku
Manu langsung kaget , dia segera mengalihkan pembicaraan " apaan sih aku tadi bilang say bukan jul , iya sudah aku mau mandi dulu " dia segera pergi ke kamar mandi .
" apa Manu punya pacar lagi ? " pikirku tapi aku lebih percaya Manu dan memilih berfikir positif.
Manu telah selesai mandi, aku segera menyuruhnya sarapan sedangkan diriku harus bersiap-siap untuk segera pergi kuliah .
Setelah selesai sarapan Manu mengantarku menuju kampus sekalian pulang ke apartemennya, iya jarak apartemen Manu dari kampus lebih dekat ke kampus daripada apartemenku, makanya aku lebih sering menginap ke apartemen Manu, lebih tepatnya Manu menyuruhku menginap di sana.
Saat memasuki kampus aku bertemu dengan Adam dia salah satu teman laki-laki ku, dia temanku sejak kami di bangku SD namun karena ayahnya harus di pindah tugaskan makanya dia pindah sekolah, untunglah saat kami dewasa kami bertemu lagi di universitas yang sama.
Dari dulu hingga sekarang banyak teman-teman kami yang menjodohkan kami berdua, kata mereka kami berdua saling melengkapi dan juga sama-sama pintar , dan semenjak kami bertemu di kampus aku belum pernah melihat Adam dekat dengan wanita lain atau berpacaran makanya aku selalu mengira Adam menyukaiku tapi aku buang jauh -jauh pikiran ku itu , karena tak mungkin Adam menyukai ku .
Aku yang sudah memiliki pacar tentu saja protes jika teman-temanku menjodohkan kami berdua sedangkan Adam dia hanya diam saja itu membuatku semakin kesal apalagi mereka selalu membanding-bandingkan Adam dengan Manu , seolah olah Manu bukan lah pria yang baik untukku .
" hai val , tumben dia mengantarmu ke kampus ?" tanya Adam seakan menyindir.
" iya dia lagi libur kerja " jawab ku
" oh " Adam pun berlalu pergi memasuki kelas.
" gak jelas banget sih " gumam ku sambil mengekori Adam .
di dalam ruang kelas , seperti biasa Adam duduk di sebelah ku karena kami berasal dari jurusan yang sama. hingga pelajaran di mulai sampai selesai Adam hanya diam saja tidak seperti biasanya yang akan menjahili diriku .
" ada apa dengan dia?" pikir ku
saat pelajaran berakhir , aku dan teman ku Ana, Maria dan Lia pergi ke kantin untuk mengisi perut kami yang sedari tadi berbunyi .
" mau pesan apa val?" tanya Maria padaku
" aku teh anget sama mie goreng iya " pintaku .
Maria langsung pergi memesan makanan, beberapa saat makanan yang kami pesan tiba.
" val , akhir-akhir ini kamu kok kayak kecapean terus " kata Ana sambil memperhatikan ku , Lia langsung berkata" iya wajarlah diakan punya pacar " aku tersedak saat meneguk minuman ku .
" aduh kasihan banget si Adam val , kenapa sih keukeuh banget sama si Manusialan itu padahal sudah gak di restui juga, mending sama Adam kan udah pintar , kaya , latar belakang anak baik-baik ganteng pula " omel Maria membuat ku agak tersinggung, aku pun pergi meninggalkan mereka.
beberapa bulan berlalu ,
Hubunganku dengan mereka semakin lama semakin renggang apalagi saat tahu Lia pernah chattingan dengan Manu aku tidak tahu siapa yang memulai namun aku lebih percaya pada Manu karena aku kenal Lia memang seorang playgirl .
karena aku marah pada Lia , aku lebih memilih menjauhi teman-temanku itu , meski rasanya begitu sepi tanpa kehadiran mereka namun aku berusaha menahannya ,
saat di kantin aku duduk sendiri sambil menikmati roti yang aku beli , tiba-tiba saja Adam duduk di depanku .
" ngapain dia kemari " batin ku sambil menatapnya .
" val , udah dong marahnya masa kamu harus sampai ribut gara - gara laki-laki sama teman kamu sendiri, lagian mereka mengatakan itu semua demi kebaikan mu, mereka semua sayang sama kamu mereka gak mau kamu jalan memilih pasangan " saran Adam padaku .
aku terdiam , memang terkadang aku juga berpikiran sama namun ego ku terlalu tinggi untuk meminta maaf terlebih dahulu pada mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments