Saat aku sedang merenungi perkataan Adam, ponselku berdering ada nomor tidak di kenal menghubungi ku awalnya aku abaikan namun nomor itu kembali menghubungi ku dengan video call karena Adam merasa risih dia menyuruhku mengangkat panggilan itu .
" udah angkat dulu siapa tahu penting " aku mengangguk dan memencet tanda hijau di layar ponselku .
saat itu aku langsung syok melihat Manu bersama dengan wanita lain yang aku ketahui sebagai mantan pacarnya dulu sedang berciuman mesra di sebuah pantai .
aku langsung mematikan panggilan itu , sungguh air mataku langsung lolos begitu saja dan kepalaku juga menjadi pusing, pandangan ku menjadi kabur hingga aku tak sadarkan diri.
brakk
Valerie tiba-tiba saja jatuh dan tak sadarkan diri, aku segera menggendong nya pergi ke UKS, di dalam UKS aku menidurkannya perlahan dan tibalah perawat UKS yang memeriksa kondisi dari Valerie, kata beliau Valerie hanya kecapean saja atau terlalu banyak pikiran .
Aku terus menunggunya bangun, aku tak peduli tentang kuliah yang terpenting adalah Valerie .
" apa isi panggilan itu kenapa kamu jadi seperti ini? " kataku sambil mengelus puncak kepalanya ,
tak berselang lama Valerie sudah sadar , Valerie bangun dari posisinya aku turut membantu karena kondisi tubuhnya masih lemah,
" mau minum dulu?" tawar ku padanya, dia hanya mengangguk lalu aku ambilkan air putih kemasan yang ku beli tadi , Valerie meneguk air itu , sesudahnya dia memberikan kembali botol itu padaku .
Valerie tiba-tiba menangis membuatku tanpa sadar melewati batas yang selama ini aku jaga , aku langsung memeluk Valerie sambil terus mengelus kepalanya, dirinya semakin menangis sambil mempererat pelukannya pada tubuhku , aku tak berani bertanya karena aku takut mengganggu privasi dirinya, aku ingin valerie mengutarakan semua masalah yang menimpa dirinya atas kemauannya sendiri .
" dam , aku sungguh malu pada mu dan yang lain aku sudah tidak mempercayai ucapan kalian, maafkan aku " sambil terus menangis dalam pelukan ku,
" jadi ini semua tentang pria itu? " batin ku ,
" apa maksud perkataan mu val?" tanya ku pada Valerie, tangis nya malah semakin menjadi-jadi , aku semakin tidak tega mendengarnya .
" tidak apa-apa jika kamu tidak mau cerita " kata ku menenangkan dirinya padahal aku begitu penasaran .
" hiks hiks hiks, Manu berbohong padaku, kemarin dia pamit untuk dinas keluar kota tapi nyatanya dia malah bersama wanita lain " keluhnya sambil terus menangis .
" sudah iya jangan menangis , siapa tahu itu hanya kebetulan " meski aku senang Valerie mengetahui kebusukan pria itu tapi mana mungkin aku langsung menjatuhkan nya di hadapan Valerie , aku tak mau Valerie memiliki kesan yang buruk terhadapku .
" tapi aku tadi lihat dia berciuman dengan wanita itu " jelasnya .
" oh jadi penggilan tadi berisi hal itu" batin ku .
" sudah iya jangan menangis, selesaikan masalahmu dengannya baik-baik apa memang dia layak di pertahankan atau tidak, apapun keputusanmu aku sebagai teman akan selalu mendukung mu val "
terpaksa aku berbicara seperti itu namun batin ku berkata lain " aku ingin kamu segera meninggalkannya " ucap ku dalam hati.
" makasih dam, kamu memang paling baik, beruntung sekali wanita yang kamu cintai" ucapnya sambil melepas pelukan kami, aku menyeka pipi nya yang basah karena air matanya " kapan kamu akan sadar jika wanita yang aku cintai itu kamu val " batin ku sedih.
Setelah keadaan Valerie sudah lebih baik aku mengantarnya pulang, namun aku kaget saat alamat yang kami tuju berbeda dari biasanya " kamu pindah ke sini ?" tanya ku pada Valerie .
" ini tempat Manu , kami tinggal bersama dam " tutur nya lirih , aku langsung saja terkejut mendengarnya .
" apa ! kamu tinggal bersama dengannya ? kalian berdua " aku tidak bisa meneruskan lagi perkataan ku hatiku sungguh sakit mendengarnya , wanita yang ku cintai sudah di miliki oleh orang lain baik hati hingga raganya dan sayangnya orang itu begitu brengsek , sungguh aku menyesal tidak merebutnya dari awal tapi jika aku melakukannya aku berpikir apa Valerie memiliki perasaan padaku dan mau menerima diriku ? sebab yang aku tahu hanya pria bernama Manuel itulah yang dia cintai .
Valerie menundukkan kepala tak berani menatapku , aku rasa dia juga merasa malu saat ini.
" iya sudah masuk sana , istirahat lah dengan baik " kata ku sambil mengelus kepalanya , dia pun mengangguk dan pamit menuju tempat pria sialan itu .
begitu bayangan Valerie pergi
aku memukul stir mobil ku, seharusnya aku melarangnya masuk dan membawanya kabur sejauh mungkin Valerie dari bajingan itu , lagi-lagi aku hanya bisa meruntuki kebodohan ku sendiri .
di dalam apartemen Manuel
Valerie sudah berganti pakaian , dia kini memakai gaun malam beranda favoritnya , dia pergi ke kamar mandi untuk membasuh mukanya , namun setelah membasuh muka dia menatap pantulan dirinya di cermin .
air matanya kembali berlinang, sambil berbicara pada dirinya sendiri " apa ini karma ku karena tidak mendengarkan nasihat dari orang tua ku ? oh Tuhan sakit sekali hati ini , rasanya begitu sesak " ocehnya , Valerie berjalan menuju bathtub dia mengisi nya dengan air dingin lalu berendam di dalam nya, sambil menggosok-gosok tubuhnya seakan merasa jijik pada dirinya sendiri tentu saja sambil menangis .
Hingga akhirnya dia mulai merasa lelah dan tertidur dengan kondisi tubuh masih berada di dalam bathtub.
di tempat lain , Manuel merasa dirinya sedang di ikuti oleh seseorang , akhirnya Manuel meminta Julia, wanita yang bersamanya itu pergi terlebih dahulu, sedang dirinya ingin mengalihkan perhatian penguntit itu dan benar saja akhirnya Manuel berhasil menangkap penguntit itu yang tidak lain adalah Maria dan Lia sahabat dari Valerie .
Sudah tertangkap basah oleh kedua sahabat dari kekasihnya itu mau tak mau Manuel harus meminta agar keduanya tidak memberitahu Valerie , namun kedua wanita itu bersikukuh akan memberitahu Valerie ,
" please tolong jangan beritahu hal ini pada Valerie dia pasti sakit hati " mohon Manuel pada kedua wanita itu .
" sudah tahu Valerie akan sakit tapi masih saja berbuat salah dasar brengsek ! lihat bagaimana kami akan mengadukan mu pada Valerie " padahal mereka sudah mengirimkan bukti itu pada Valerie lewat nomor tidak di kenal tadi siang.
Kedua wanita itu pergi, Manuel semakin cemas yang membuat dirinya harus meninggalkan Julia sendiri di hotel dan memilih kembali ke apartemen miliknya , dia harus mencari cara agar Valerie tidak bertemu dengan sahabatnya dan mengetahui perselingkuhannya itu .
Manuel mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh agar segera sampai di apartemen miliknya dan sesampainya di sana Manuel langsung masuk ke dalam karena tidak melihat Valerie di luar Manuel pun memasuki kamar Valerie yang tidak terkunci , Manuel mendapati kamar Valerie kosong namun dia mendengar suara tetesan air kran dari arah kamar mandi lalu dia pun membuka pintu dan melihat Valerie yang tertidur di dalam bathtub, Manuel merasa khawatir mengapa wanitanya bisa tertidur di kamar mandi .
pada akhirnya Manuel tidak bisa menutupi kesalahannya karena Valerie telah mengetahui semuanya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments