Aldi Sakit

Sesampainya di kantor, Aishah segera mencari sosok Aldi. Aishah ingin bercerita masalah perjodohannya dengan Radit. Setiap ada masalah, Aishah memang selalu curhat dengan Aldi. Namun, Aishah tak juga menemukan Aldi di sudut kantor mana pun.

"Ga, lihat Aldi tidak?" Aishah menghampiri Ega yang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Aishah bertanya kepada Ega, karena meja kerjanya yang berada di sebelah Aldi.

"Aldi izin tidak masuk, katanya dia lagi sakit." Ega mendongak sebentar, lalu melanjutkan pekerjaannya.

"Apa..? Aldi sakit apa?" Aishah mengernyitkan dahinya pertanda penasaran.

"Ya mana aku tau sih, kamu kan temen deketnya." Tanpa melihat ke arah Aishah.

Aishah segera mengambil ponsel di meja kerjanya dan menghubungi nomor telepon Aldi, tapi ternyata nomornya tidak dapat dihubungi. 

"Aldi sakit apa ya? Tumben banget, setahuku Aldi jarang sekali sakit. Malahan menurutku dia orang tersehat, karena pola hidupnya yang sangat teratur." Aishah ngedumel sendiri. Aishah pun mengirimkan pesan WhatsApp kepada Aldi.

Aishah : Di, kata Ega kamu sakit ya? sakit apa?

Sambil menunggu balasan pesan dari Aldi, Aishah mulai menyelesaikan pekerjaannya. Sampai waktunya makan siang, Aldi tak juga membalas pesan dari Aishah. Tertera di layar ponsel Aishah, bahwa WhatsApp Aldi terakhir dilihat kemarin sore. Sampai saat ini pun, pesan dari Aishah belum dibuka oleh Aldi.

Kemudian Aishah mencoba menghubungi Aldi melalui video call, namun tak juga mendapatkan jawaban. Akhirnya Aishah memutuskan untuk menjenguknya nanti sepulang kerja.

Di luar dugaannya, ternyata Aishah harus kerja lembur. Pak Bima memintanya untuk segera menyelesaikan proyeknya dengan perusahaan Radit. Aishah pun harus pulang malam. Aishah segera menghubungi budhenya untuk memberi kabar bahwa Aishah akan lembur dan pulang malam.

"Alhamdulillah, akhirnya kelar juga." Aishah berbicara dengan kertas-kertas di depannya.

Aishah mengecek ponselnya beberapa kali, ia sangat berharap mendapat pesan dari Aldi. Namun ternyata ia tak mendapatinya. Layar di ponsel Aishah sudah menunjukkan pukul 8 malam.

"Sudah malam, tidak mungkin aku ke rumah Aldi sekarang. Aku juga sangat lelah, sebaiknya aku pulang saja. Semoga besok Aldi sudah masuk kantor." Aishah segera menuju tempat parkir dan melesatkan sepeda motornya.

Sesampainya di rumah, Aishah segera mandi untuk membersihkan badannya. Setelah berganti baju, Aishah membaringkan badannya di tempat tidur. Saat alarmnya berbunyi, Aishah baru tersadar ternyata Aishah ketiduran sampai pagi. 

______________________________________________

Sampai di kantor, Aishah celingukan mencari-cari Aldi.

"Kok Aldi tidak ada ya, apa mungkin dia belum datang." Aishah menerka-nerka. Dan ternyata Aldi benar-benar tidak datang ke kantor lagi.

Waktu pulang kantor sudah tiba, Aishah segera membereskan barang-barangnya. Hari ini ia berencana untuk melanjutkan rencananya kemarin yang sempat tertunda, yaitu menjenguk Aldi di rumahnya. Aishah berangkat menuju rumah Aldi yang berlawanan arah dari rumahnya. Ia mampir ke sebuah toko buah terlebih dahulu untuk membelikan Aldi oleh-oleh. Ketika sedang membeli buah, terdengar suara ponsel berdering.

"Halo assalamu'alaikum" Aishah mengangkat panggilan teleponnya.

"Wa'alaikum salam" Terdengar suara Bu Sekar dari seberang telepon.

"Ada apa Budhe?" Aishah penasaran, karena Budhenya itu hanya menghubunginya saat ada sesuatu yang ingin disampaikan.

"Apakah kamu sudah pulang kantor?" Bu Sekar terdengar cemas.

"Sudah Budhe, kenapa?" Aishah tambah penasaran.

"Saat ini pakdhemu terkena serangan jantung. Tadi pulang kerja Pakdhe tiba-tiba terduduk di sofa sambil terus memegangi dadanya. Apakah kamu bisa pulang cepat, untuk mengantar pakdhemu ke rumah sakit?"

"Iya Budhe Aish segera pulang."

Tanpa berpikir panjang Aishah langsung membayar buah yang dibelinya dan segera membalikan arah sepeda motornya untuk kembali pulang. 

Aishah mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan penuh, bahkan ia sendiri belum pernah mengendarai sepeda motornya secepat ini. Aishah sangat khawatir dan panik dengan keadaan pakdhenya. 

Hanya butuh waktu 20 menit Aishah sudah sampai di rumahnya. Terlihat Pak Joko yang terbaring di sofa depan, dengan kepala berada di pangkuan Bu Sekar.

"Assalamu'alaikum, ayo Budhe segera bawa Pakdhe ke rumah sakit!"

Aishah segera memapah pakdhenya yang dibantu budhenya masuk ke dalam mobil pakdhenya. Aishah segera duduk di belakang kemudi untuk mengendarai mobilnya menuju rumah sakit.

Setelah sampai rumah sakit, Pak Joko segera dibawa masuk ke ruang UGD oleh para perawat rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih intensif. Aishah dan Bu Sekar duduk di kursi depan ruang UGD dimana Pak Joko diperiksa. Aishah berdiri lalu mondar-mandir dengan muka yang tampak cemas menunggu hasil pemeriksaan dokter. Tak lama kemudian dokter keluar dari dalam ruang UGD. Aishah segera menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana Dok keadaan Pakdhe saya?" Aishah meremas tangannya sangat penasaran.

"Pakdhemu tidak apa-apa, beliau hanya kecapekan saja. Beliau butuh istirahat yang cukup beberapa hari ini. Jadi beliau harus di rawat di sini dulu agar kami dapat dengan mudah mengecek kesehatan jantungnya." Dokter menjelaskan panjang lebar.

"Baik Dok." Aishah dan Bu Sekar mengganggukkan kepalanya.

"Nanti perawat akan memindahkan Pak Joko ke ruang perawatan." Dokter itu berlalu pergi meninggalkan Aishah dan Bu Sekar.

Kini, Pak Joko sudah dipindahkan ke ruang perawatan, Aishah dan Bu Sekar segera menuju ke ruang perawatan Pak Joko. Saat perjalanan menuju ruang perawatan Pak Joko, Aishah melihat Aldi yang terbaring di ruang perawatan tak jauh dari ruang Pak Joko dirawat.

"Budhe duluan saja ke ruangan Pakdhe, nanti Aishah menyusul." Aishah menghentikan langkahnya.

Bu Sekar segera menuju ruang perawatan Pak Joko seorang diri. Sementara Aishah menuju ruang perawatan Aldi. Nampak Aldi seorang diri terbaring di sana. Aishah segera menghampirinya, karena memang pintunya tidak ditutup.

Aishah memperhatikan wajah Aldi yang biasanya putih segar kini tampak pucat. Aldi tengah tertidur dengan pulasnya. Namun, tampaknya Aldi menyadari kehadiran Aishah, ia membuka matanya dengan perlahan.

"Aish, kok kamu ada di sini?" Tanya Aldi yang tampak keheranan.

"Kenapa kamu tidak memberiku kabar kalau kamu masuk rumah sakit di? Aku sangat cemas dari kemarin." Aishah berkata dengan sewot kepada Aldi. Tampak senyum menawan menghiasi wajah Aldi yang pucat.

"Aku tidak apa-apa Aish, besok juga sudah dibolehkan pulang."Aldi berusaha meyakinkan Aishah bahwa dirinya baik-baik saja.

"Kamu sakit apa?"Aishah mulai melunak.

"Aku hanya kecapekan." Aldi menyunggingkan senyum menawannya.

"Kamu sendirian?" Aishah celingak-celinguk mencari keberadaan keluarga Aldi.

"Tadi Nenek yang nungguin, tapi sepertinya sangat lelah jadi aku suruh pulang dulu biar istirahat di rumah. Kakek akan bergantian menjagaku. Sebentar lagi juga Kakek pasti datang. Oh iya kamu tau dari siapa kalau aku disini?" Aldi mengernyitkan dahinya.

"Aku sedang menunggu Pakdhe, tadi sore terkena serangan jantung. Sebenarnya pulang kantor tadi aku mau menjengukmu di rumah. Tapi ternyata Budhe meneleponku memberi tahu bahwa Pakdhe terkena serangan jantung, jadi langsung aku bawa kesini. Tak sengaja aku melihatmu." Aishah menjelaskan panjang lebar.

Terdengar dari balik pintu, kakek Aldi mulai memasuki ruangan.

"Eh ada Aishah, sudah lama?" Tanya kakek Aldi lalu menghampiri Aishah. Aishah pun segera bersalaman dengan kakek Aldi. Kakek berusia 70 tahun itu masih tampak segar dan sehat. Meskipun wajah dan tubuhnya sudah dipenuhi dengan keriput, kakek Aldi masih tetap bekerja sebagai peternak sapi perah yang sukses.

"Aish pamit dulu Kek, mau melihat keadaan Pakdhe dulu." Aishah hendak pergi.

"Memang pakduemu kenapa?" Tanya kakek Aldi penasaran.

"Tadi sore terkena serangan jantung Kek, jadi harus dirawat disini." Aishah berbicara sopan.

"Ya sudah semoga pakdhemu segera sembuh." Kakek menepuk bahu Aishah dengan lembut.

"Makasih Kek, bye Aldi cepet sembuh ya! Assalamu'alaikum" Aishah bersalaman dengan kakek Aldi lalu keluar ruangan.

"Makin hari Aishah terlihat semakin cantik dan dewasa ya di?" Kakek Aldi memulai percakapan dengan Aldi sambil menatap kepergian Aishah. Rupanya Kakek ingin menggoda cucunya, agar tersenyum.

"Kamu harus bisa kalahkan penyakitmu itu, kalau kamu ingin bersama dengan Aishah." Kakek memberi semangat kepada Aldi.

"Iya Kek, Aldi akan berusaha sekuat tenaga Aldi demi Aishah. Aldi tidak mau melihat Aishah menangis karena kehilanganku." Keinginan yang membara tiba-tiba muncul membakar semangat Aldi.

"Nah begitu baru cucu Kakek." Kakek Menepuk bahu Aldi.

Lalu Aldi dan Kakek saling berpelukan. Meski Aldi sendiri pun sebenarnya masih belum yakin bisa mengalahkan penyakitnya itu. Tapi Aldi harus tetap berjuang demi Aishah dan orang-orang yang menyayanginya.

Terpopuler

Comments

Neng Iin Iin

Neng Iin Iin

smoga aldi sma aisha y thor,,,

2020-06-10

1

Sitaita

Sitaita

alldi sakit apa ya..

2020-06-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bekerja di Kantor
2 Nonton Bersama Aldi
3 Dilamar
4 Perjodohan
5 Aldi Sakit
6 Kejutan Untuk Aldi
7 Kenangan Masa Kecil
8 Curhat
9 Kebohongan Aldi
10 Aishah Sakit Hati
11 Menghindari Aldi
12 Aldi dan Rina Pacaran?
13 Sunset
14 Mencari Informasi tentang Radit
15 Kedatangan Bella
16 Bertemu dengan Radit di Taman
17 Keberangkatan Aishah
18 Kepulangan Aishah ke Kampung Halaman
19 Jalan-Jalan
20 Aldi Keluar dari Kantor
21 Memilih Gaun Pengantin
22 Pesan Aldi untuk Radit
23 Pesan Terakhir Aldi
24 Ketahuan
25 Surat Terakhir Aldi
26 Pernikahan
27 Malam Pertama
28 Pindah ke Luar Kota
29 Rumah Baru
30 Badan Sakit Semua
31 Dipijat
32 Mulai Kerja
33 Membenci Ayah
34 Pernikahan Ayah
35 Penyebab Ibu Meninggal
36 Positif
37 Bermanja-manja
38 Kelicikan Bella
39 Masuk Rumah Sakit
40 Semakin Sayang
41 Bella yang Sesungguhnya
42 Kejahatan Bella
43 Kencan Malam Minggu
44 Kecelakaan
45 Kabar Buruk yang Menggembirakan
46 Mengulur Waktu
47 Radit Lumpuh
48 Pertengakaran di Rumah Sakit
49 Berlatih Berjalan
50 Menerima Kenyataan Pahit
51 Meredakan Amarah Radit
52 Diusir
53 Apartemen
54 Baju Tidur
55 Berbuat Semena-mena
56 Menghilangkan Jejak
57 Mall
58 Menyerah
59 Berita tentang Ayah
60 Anniversary
61 Bangun dari Keterpurukan
62 Kirana
63 Sakit Perut
64 Dokter Spesialis Kandungan
65 Menumpang
66 Hasil Pemeriksaan
67 Kecewa
68 Makan Malam
69 Bangkit lagi
70 Menggoda Radit
71 Mulai Tergoda
72 Curhatan Hati Aishah
73 Menjenguk Pak Joko
74 Keberhasilan Kirana
75 Kesiangan
76 Kemarahan Aishah
77 Bertemu Dokter Viola
78 Keputusan Aishah
79 Kembalinya Pak Banu
80 Membaik
81 Tertangkapnya Bella
82 Cafe
83 Keputusan
84 Pulang ke Rumah Pakdhe
85 Aryo
86 Bayangan Aldi
87 Aldi Masih Hidup
88 Pertunangan Aryo
89 Pernikahan Pak Banu
90 Menyibukkan Diri
91 Bertemu dengan Aldi
92 Makan Siang
93 Double Date
94 Makan Malam
95 Mengundang Aldi
96 Pertengkaran Aldi dan Dokter Viola
97 Peresmian Cafe
98 Vila
99 Dokter Viola Sakit
100 Berhenti Bekerja
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bekerja di Kantor
2
Nonton Bersama Aldi
3
Dilamar
4
Perjodohan
5
Aldi Sakit
6
Kejutan Untuk Aldi
7
Kenangan Masa Kecil
8
Curhat
9
Kebohongan Aldi
10
Aishah Sakit Hati
11
Menghindari Aldi
12
Aldi dan Rina Pacaran?
13
Sunset
14
Mencari Informasi tentang Radit
15
Kedatangan Bella
16
Bertemu dengan Radit di Taman
17
Keberangkatan Aishah
18
Kepulangan Aishah ke Kampung Halaman
19
Jalan-Jalan
20
Aldi Keluar dari Kantor
21
Memilih Gaun Pengantin
22
Pesan Aldi untuk Radit
23
Pesan Terakhir Aldi
24
Ketahuan
25
Surat Terakhir Aldi
26
Pernikahan
27
Malam Pertama
28
Pindah ke Luar Kota
29
Rumah Baru
30
Badan Sakit Semua
31
Dipijat
32
Mulai Kerja
33
Membenci Ayah
34
Pernikahan Ayah
35
Penyebab Ibu Meninggal
36
Positif
37
Bermanja-manja
38
Kelicikan Bella
39
Masuk Rumah Sakit
40
Semakin Sayang
41
Bella yang Sesungguhnya
42
Kejahatan Bella
43
Kencan Malam Minggu
44
Kecelakaan
45
Kabar Buruk yang Menggembirakan
46
Mengulur Waktu
47
Radit Lumpuh
48
Pertengakaran di Rumah Sakit
49
Berlatih Berjalan
50
Menerima Kenyataan Pahit
51
Meredakan Amarah Radit
52
Diusir
53
Apartemen
54
Baju Tidur
55
Berbuat Semena-mena
56
Menghilangkan Jejak
57
Mall
58
Menyerah
59
Berita tentang Ayah
60
Anniversary
61
Bangun dari Keterpurukan
62
Kirana
63
Sakit Perut
64
Dokter Spesialis Kandungan
65
Menumpang
66
Hasil Pemeriksaan
67
Kecewa
68
Makan Malam
69
Bangkit lagi
70
Menggoda Radit
71
Mulai Tergoda
72
Curhatan Hati Aishah
73
Menjenguk Pak Joko
74
Keberhasilan Kirana
75
Kesiangan
76
Kemarahan Aishah
77
Bertemu Dokter Viola
78
Keputusan Aishah
79
Kembalinya Pak Banu
80
Membaik
81
Tertangkapnya Bella
82
Cafe
83
Keputusan
84
Pulang ke Rumah Pakdhe
85
Aryo
86
Bayangan Aldi
87
Aldi Masih Hidup
88
Pertunangan Aryo
89
Pernikahan Pak Banu
90
Menyibukkan Diri
91
Bertemu dengan Aldi
92
Makan Siang
93
Double Date
94
Makan Malam
95
Mengundang Aldi
96
Pertengkaran Aldi dan Dokter Viola
97
Peresmian Cafe
98
Vila
99
Dokter Viola Sakit
100
Berhenti Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!