"Assalamu'alaikum"
Aishah mengetuk pintu rumah beberapa kali, namun tak ada sahutan dari dalam. Karena tak juga ada jawaban, Aishah mencoba membukanya sendiri.
"Eh tidak dikunci. Tumben tidak ada orang kok tidak dikunci." Gumam Aishah
Ketika beranjak ke kamar tidurnya, terdengar suara wanita tengah baya menyapanya.
"Eh sudah pulang kamu Nduk, kebetulan Budhe baru mau makan. Ayo kita makan bersama!"
"Assalamu'alaikum Budhe, dari tadi Aish mengetuk pintu, Aish kira tadi tidak ada orang. Pantas saja pintu tidak dikunci, ternyata Budhe ada di rumah." Aishah segera meraih tangan kanan budhenya dengan dua tangannya, kemudian mengecup punggung tangan budhenya.
"Wa'alaikum salam, tadi Budhe habis ada arisan dengan ibu-ibu komplek, jadi Budhe sibuk beres-beres di belakang. Tidak dengar kalau Aish mengetuk pintu. Kok Budhe juga tidak mendengar suara sepeda motormu to Nduk?" Budhe Aishah merasa bingung.
"Tadi di tengah jalan, waktu Aish berangkat ke kantor, sepeda motornya macet Budhe. Jadi Aish harus mendorongnya sampai ke bengkel. Terus tadi sepulang kantor belum selesai diperbaiki sama mas tukang bengkelnya."
Wanita dengan suara medok tersebut adalah budhe Aishah namanya Bu Sekar. Usianya kini telah menginjak kepala 6. Beliau paling suka mengenakan kain jarik dengan atasan kebaya. Tak lupa kerudung selalu menghiasi kepalanya.
_____________________________________________
Dulu ketika Aishah masih balita mereka sempat tinggal di desa. Namun, pakdhe Aishah, Pak Joko yang menjadi seorang Angkatan Laut dipindah tugaskan ke kota, ketika Aishah masih duduk di kelas 3 SD. Aishah dan Bu Sekar ikut pindah rumah ke kota. Kini usia Aishah telah menginjak 23 tahun dan telah menyelesaikan kuliahnya . Saat ini Aishah bekerja di sebuah perusahaan besar tak jauh dari tempat tinggalnya sekarang.
Aishah sudah lama tinggal bersama pakdhe dan budhenya, sejak usianya baru dua tahun. Aishah dirawat oleh Pak Joko dan Bu Sekar karena mereka tidak memiliki keturunan. Mereka telah lama menantikan seorang buah hati, namun sesuatu terjadi pada rahim Bu Sekar sehingga Bu Sekar tidak dapat memiliki keturunan. Oleh sebab itu, Aishah diangkat menjadi anak mereka.
Ketika usia pernikahan mereka telah mencapai 8 tahun, Pak Joko dan Bu Sekar memutuskan untuk merawat Aishah dan mengangkatnya menjadi anak. Mereka merawat Aishah dengan penuh kasih sayang, sehingga Aishah sudah menganggap mereka seperti bapak dan ibu kandungnya sendiri.
Dalam keluarga tersebut sangat ditanamkan sikap sopan santun dan tata krama. Karena memang Pak Joko adalah seorang Angkatan Laut, sehingga perwatakannya yang keras dan disiplin menjadikannya kepala keluarga yang disegani. Kesederhanaan adalah hal yang sangat dijunjung tinggi dalam keluarga tersebut.
Pak Joko adalah kakak dari ibu kandung Aishah. Aishah sendiri memiliki tiga orang adik. Dua adik laki-laki kembar yang kini tengah menginjak semester akhir kuliah mereka. Dan satu orang adik perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
_____________________________________________
"Wah makanannya banyak sekali, Budhe sendiri yang masak semuanya?" Aishah duduk bersama dengan budhenya sambil menikmati hidangan yang ada di meja makan.
"Tidak, tadi dibantu sama tetangga sebelah. Kebetulan dia main kesini, ya Budhe suruh bantuin sekalian to." Aishah dan Bu Sekar pun makan bersama dengan lahapnya.
"Pakdhe belum pulang?" Tanya Aishah sambil mengunyah dengan mulut penuh makanan.
"E… ditelan dulu makannya Nduk, jangan sambil bicara nanti bisa tersedak lho. Pakdhemu belum pulang, tadi menelepon Budhe katanya ada rapat jadi harus pulang malam."
_____________________________________________
Suara adzan magrib mulai berkumandang dari segala penjuru masjid. Aishah segera mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat magrib bersama dengan budhenya. Selesai sholat magrib Aishah melepas mukenanya lalu berbisik di telinga budhenya.
"Budhe, Aish dibolehin nonton di bioskop bareng Aldi ya?" Aishah bertanya dengan nada merayu.
"Boleh, tapi pulangnya jangan malam-malam, anak perawan tidak baik keluar malam-malam bersama laki-laki. Jangan sampai lebih dari jam 9 ya Nduk!" Bu Sekar memberi ijin kepada Aishah.
Selepas sholat magrib, Aishah mulai berganti pakaian, lalu merias diri. Aishah mengenakan kaos lengan panjang berwarna biru dipadukan dengan rok berwarna senada, yang melebar menjuntai ke bawah. Pashmina berwarna navy nampak ia balutkan di kepala dan lehernya. Kulitnya yang putih bersih membuatnya nampak cantik mengenakan pakaian apapun. Berhubung sepeda motor Aishah belum selesai diperbaiki, ia berangkat ke bioskop menggunakan ojek online.
Sekitar 15 menit perjalanan, Aishah sampai di bioskop tempat ia dan Aldi janjian. Di depan tiket masuk, terlihat Aldi tengah mondar-mandir menunggu Aishah.
"Hay Di, sudah lama?" Aishah menepuk punggung Aldi dari belakang.
"Hehe… lumayan, tadi aku sholat magrib di masjid dekat sini, tau sendiri kan rumah aku jauh, nanti keburu filmnya mulai."
Jawab Aldi nyengir sambil menggaruk garuk kepala belakangnya yang tak gatal. Aldi memang sengaja memilih bioskop yang dekat dengan rumah Aishah. Padahal jarak rumah Aldi menuju bioskop sekitar 1 setengah jam menggunakan sepeda motor, itupun bila tak terkena macet.
Hayalan Aldi pun menjadi kenyataan. Aldi dan Aishah memasuki bioskop bersama. Setelah selesai menonton film, mereka keluar dengan senyum yang terus mengembang.
"Filmnya seru banget ya di, kamu tau aja aku paling suka nonton film action." Terlihat sinar mata Aishah yang berbinar-binar bahagia. Bibirnya yang merah merekah tampak menyunggingkan senyum manisnya.
Aku hampir tau semua kesukaanmu, dan aku selalu mencari tau, andaikan saja kamu bisa merasakannya.
Batin Aldi diikuti dengan tatapan kekagumannya kepada sosok Aishah yang tidak hanya cantik parasnya, namun juga cantik hatinya.
"Di…. kok malah ngelamun, ayo pulang." Aishah menggoyang-goyangkan lengan Aldi beberapa kali hingga Aldi tersadar bahwa ia sedang melamun.
Sesampainya di dekat tempat parkir, Aldi baru tersadar bahwa Aishah tidak membawa sepeda motor.
"Aish, kamu tidak membawa sepeda motor?" Aldi celingak-celinguk mencari keberadaan sepeda motor Aishah.
"Aku tadi naik ojek online, sepeda motorku tadi pagi rusak jadi aku masukin ke bengkel."
"Ya ampun kenapa tidak bilang dari tadi, ya sudah ayo aku antar." Aldi bergegas menuju tempat sepeda motornya terparkir.
Aishah tersenyum lalu membonceng sepeda motor Aldi. Aldi segera melajukan sepeda motornya.
Di perjalanan pulang, Aldi mengendarai sepeda motornya pelan-pelan. Malam ini ia sangat bahagia karena bisa nonton berdua di bioskop dengan Aishah. Apalagi bisa melihat Aishah tertawa lepas.
"Di kok lelet banget sih jalannya, buruan dikit dong!" Sambil menepuk pundak Aldi dari belakang.
"Eh iya." Kemudian Aldi menambah laju kecepatan sepeda motornya.
Sebenarnya aku masih pengen lama-lama sama kamu Aish.
Gumam Aldi dalam hati.
___________________________________________
Sesampainya di rumah Aishah, terlihat mobil Pak Joko sudah terparkir di depan rumahnya. Aishah segera turun dari sepeda motor Aldi.
"Makasih ya Aldi, ayo mampir dulu, baru jam setengah 9 kok."
"Tidak usah Aish, aku ada janjian futsal dengan teman-teman."
"Nduk diajak masuk dulu nak Aldi." Dari depan pintu rumah, terdengar suara Bu Sekar yang lembut. Aldi segera turun dari sepeda motor dan masuk menghampiri Bu Sekar bersama Aishah.
Aishah segera menggapai tangan Bu Sekar dan mencium punggung tangannya diikuti dengan Aldi.
"Aldi langsung pulang saja Budhe, sudah malam." Aldi bersalaman dengan Bu sekar sekaligus berpamitan untuk pulang.
"Lho kok buru-buru?"
"Sudah ditunggu teman - teman futsal Budhe."
"Ya sudah hati-hati di jalan, tidak usah ngebut-ngebut."
"Iya Budhe, Assalamu'alaikum"
Aldi segera menuju sepeda motornya lalu melesat pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
🌻 Dewi Ratih SR 🌻
like disini
2020-08-15
0
tataa
sudah yah thor, makasih atas rate dan like nya❤️😁
2020-06-01
1