Menemukan Cinta Sejati Aishah

Menemukan Cinta Sejati Aishah

Bekerja di Kantor

Sebuah mobil sport berwarna hitam melaju dengan kecepatan cukup tinggi, melewati jalanan yang penuh kubangan air, karena baru beberapa menit yang lalu hujan deras mereda. 

"Aduuuuh…." 

Pekik seorang wanita, rupanya ia terkena cipratan air dari mobil sport yang melintas cukup kencang tadi. Baju kerjanya kini tak tampak putih lagi karena penuh dengan cipratan air lumpur.

Hari semakin siang, matahari mulai menampakkan sinar remang-remangnya. Menggantikan awan hitam yang telah lenyap membawa air yang berjatuhan membasahi tanah dan tumbuhan yang masih basah dengan embun pagi. Sepagi itu hujan sudah mengguyur keindahan suasana pagi hari. Membuat wajah-wajah yang telah bersemangat untuk mengais rejeki berubah menjadi kusut.

Di seberang jalan, tepatnya di sebuah halte bus, tampak seorang wanita berkerudung hitam dengan setelan rok hitam dan kemeja putih disertai name tag bertuliskan Aishah, yang disematkan di kerudungnya. Aishah, itulah nama wanita itu. Ia tengah sibuk membersihkan bajunya yang penuh dengan cipratan lumpur. Ia terlihat sangat panik, karena pagi ini ia ada rapat dengan klien dari luar kota. Ia harus segera sampai di kantor sebelum jam 8. 

Sepeda motor yang dibawa Aishah harus masuk ke bengkel karena macet. Sehingga Aishah harus berteduh di tempat ia memperbaiki sepeda motornya cukup lama. Itu membuatnya terlambat untuk masuk ke kantor. Apalagi karena hujan, taksi online yang dipesannya tak kunjung datang.

______________________________________________

Radit segera menghentikan mobilnya di tepi jalan. Radit turun dari mobil, lalu melihat keadaan orang di seberang jalan yang terkena cipratan air saat mobilnya melintas tadi. Ia melihat seorang wanita yang tengah sibuk membersihkan bajunya yang kotor terkena bekas cipratan mobilnya. Radit segera menghampiri wanita tersebut.

"Maaf, gara-gara aku baju kamu jadi kotor, bersihkan pakai ini. Apakah ada yang terluka?" Radit merasa bersalah dan segera meminta maaf kepada Aishah sambil menyodorkan sebuah sapu tangan. Radit tampak memperhatikan keadaan Aishah dengan seksama.

"Aku tidak apa-apa kok, terima kasih." Aishah menerima sapu tangan dari Radit diiringi dengan senyuman tipis di bibirnya. Kemudian ia segera mengelap bajunya.

"Taksi…." Aishah mengayunkan tangan ke depan tubuhnya, tanda memanggil sebuah taksi yang perlahan mulai terlihat jelas. Taksi itu mulai mendekatinya. Taksi itu menyalakan aksen ke kiri pertanda akan menepi. Taksi itu mulai berhenti di hadapan Aishah.

"Maaf aku harus pergi dulu, aku sedang buru - buru." Aishah masuk ke dalam taksi.

Setelah Aishah pergi, Radit segera menuju ke mobilnya.

"Ada apa Pak?" Tanya seseorang yang duduk di dalam mobil, ketika Radit membuka pintu mobilnya.

"Tidak ada apa - apa." Radit masuk ke dalam mobil.

Sepertinya aku pernah mengenal wanita itu.

. . .

Aldi melihat Aishah memasuki ruang kerjanya dengan berlarian kecil. Sepertinya ia sedang buru-buru. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 08.15 menit. Aldi segera menghampiri Aishah yang hendak menaruh tas dan berkas-berkas yang ia bawa di meja kerjanya. Dengan tanggap Aldi membantu meletakkan berkas-berkas yang dibawa oleh Aishah tersebut. Berkas yang dibawa Aishah memang tampak berat.

"Aish tumben baru datang, Pak Bima sudah nungguin kamu di ruang rapat tuh dari tadi."

Aishah yang lebih kerap disapa Aish itu hanya melihat Aldi sekilas dengan kelopak mata yang melebar lalu beranjak menuju ruang rapat. Aishah membawa berkas-berkas rapat yang telah ia siapkan dari rumah. 

Di ruang rapat, Aishah melihat Pak Bima yang tengah sibuk dengan laptopnya dan Rina sekretarisnya yang sibuk pula dengan lembaran-lembaran kertas di tangannya. Betapa leganya Aishah karena klien dari luar kota tersebut belum sampai.

"Aishah kenapa kamu baru sampai, segera siapkan berkas-berkas rapat. Kita tidak jadi rapat di kantor, klien meminta kita untuk mengadakan rapat di cafe dekat kantor. Kita berangkat sekarang, saya tunggu kamu di meja resepsionis"

"Ba baik Pak." Jawab Aishah dengan terbata sambil mengatur nafasnya yang masih terengah-engah. Aishah segera mengambil tas di meja kerjanya, namun terhenti karena dicegah oleh Aldi.

"Aish mau ke mana, baru datang kok sudah mau pergi lagi?" Aldi mengernyitkan dahinya.

"Rapatnya tidak jadi di kantor, kata Pak Bima klien minta rapatnya di cafe dekat kantor." Aishah mengambil tas kerjanya, kemudian berhenti sebentar untuk menatap Aldi.

"Oh.. eh baju kamu kenapa dekil gitu?" Aldi menunjuk baju Aishah yang masih tampak kotor dengan bekas air lumpur.

"Tadi kecipratan air genangan di jalan, sewaktu ada mobil melintas." Aishah mencoba menghilangkan bekas lumpur yang masih menempel dengan tangannya.

Tanpa menunggu persetujuan Aldi, Aishah segera beranjak pergi dari hadapan Aldi.

"Bentar Aish!" Aldi berlari menuju meja kerjanya dan kembali menghampiri Aishah dengan membawa jas wanita di tangannya.

"Pakai ini!" Aldi menyodorkan sebuah jas wanita.

Tanpa berpikir panjang, Aishah segera mengambil dan mengenakan jas tersebut dengan cepat, kemudian bergegas pergi. Aldi masih menatap kepergian Aishah hingga punggung Aishah lenyap dari pandangannya.

Sesampainya di cafe, Aishah beserta Pak Bima dan Rina menempati meja yang telah dipesan sebelumnya. Aishah menatap bajunya yang kotor, meskipun telah memakai jas pemberian Aldi, namun baju bagian dada masih nampak warna kecoklatan bekas lumpur. Tadi Aishah hanya menyekanya dengan sapu tangan, sehingga noda lumpur tersebut masih membekas.

Aishah mengakalinya dengan menutupi bagian dadanya dengan kerudung yang dilebarkannya. Untuk menahan kerudungnya agar tetap terlihat rapi, Aishah menyematkan sebuah name tag ke jas bagian dada kirinya.

Tak selang beberapa lama, datanglah dua laki-laki berjas hitam menghampiri mereka. Ternyata dua laki-laki itu adalah klien yang mereka tunggu. Mereka saling berjabat tangan satu sama lain. Ketika bersalaman dengan salah satu kliennya, Aishah merasa pernah bertemu dengan klien tersebut. 

"Maaf kami terlambat, jalanan sedikit macet." Radit menganggukan kepalanya dengan sopan.

"Perkenalkan ini Rina sekretaris saya dan ini Aishah yang akan menyampaikan presentasi kita kali ini." Pak Bima memperkenalkan Rina dan Aishah kepada kliennya sambil menunjuk ke arah Aishah dan Rina secara bergantian.

"Saya Radit dan ini Toni Asisten saya." Radit juga memperkenalkan dirinya dan asistennya.

______________________________________________

Di meja kerjanya,  Aldi terlihat senyum-senyum sendiri sambil melihat dua tiket bioskop yang dipeganginya dari tadi. Dia sedang membayangkan dirinya bersama Aishah memasuki bioskop sambil membawa popcorn di tangannya. Tiba-tiba lamunannya dibuyarkan oleh seorang yang menepuk bahunya dari belakang.

"Di makan siang yuk!"

Salah satu rekan kerja mengajaknya makan siang, karena memang sudah waktunya istirahat makan siang. Aldi dan Ega menuju rumah makan terdekat. Ega memesan bakso dan es jeruk diikuti dengan Aldi yang memesan menu sama.

"Ga, kok Aishah rapatnya lama banget ya?" Aldi menarik sebuah kursi agar bisa duduk di sana.

"Yaelah di baru juga ditinggal Aishah sebentar, sudah kaya ditinggal setahun saja. Tapi aku heran deh kenapa kalian tidak jadian saja sih, padahal kalian kan sudah saling dekat gitu." Ega mengambil tempat duduk di depan Aldi.

"Kadang aku juga berpikir seperti itu ga, tapi kita sudah berteman sejak SMA. Kita sudah terlalu dekat, aku juga sudah menganggap Aishah seperti adikku sendiri. Apalagi Aishah juga mempunyai prinsip untuk tidak pacaran terlebih dahulu, sebelum dia menikah dan aku sangat menghargai itu." Aldi menatap langit-langit ruangan tempatnya makan.

"Aku juga tidak mau merusak persahabatan yang sudah lama kita jalin. Buat aku sekarang, yang terpenting adalah kebahagiaan Aishah, bisa selalu melindungi dan membuat dia tertawa adalah hal yang sangat penting untukku."

Jelas Aldi panjang lebar, Ega hanya bisa melongo tanpa berkata apa pun mendengarkan penjelasan Aldi. Tanpa mereka sadari saking keasyikan mengobrol, ternyata pelayan telah menghidangkan pesanan mereka dari tadi.

"Salut aku denganmu di." Ega menepuk bahu Aldi beberapa kali dengan keras.

"Eh ga, makan yuk keburu dingin nih." Aldi segera mengambil sendok dan garpu di piringnya, lalu menyantap makanan pesanannya dengan lahap.

______________________________________________

"Presentasinya bagus, bahannya mudah dan menarik. Kita bisa lanjutkan kerja sama kita." Ucap Radit dengan nada senang dan puas.

"Terima kasih Pak Radit kami akan berusaha semaksimal mungkin." Timpal Pak Bima dengan menjabat tangan Radit.

Setelah rapat selesai, mereka melanjutkan makan siang bersama di cafe yang sama.

"Maaf untuk yang tadi pagi, saya terburu-buru jadi tidak melihat ada orang di seberang jalan, bajumu jadi kotor."

Disela-sela makan siang Radit memecah keheningan yang terjadi di antara mereka. Semua peserta rapat langsung mendongak melihat Radit. Aishah yang merasa diajak berbicara langsung mengakhiri pandangan beberapa orang di hadapannya.

"Oh iya Pak Radit tidak apa-apa, saya yang minta maaf, karena sapu tangan Bapak jadi kotor gara-gara saya." Aishah menatap Radit sebentar lalu menghabiskan makan siangnya.

Setelah makan siang selesai, mereka kembali ke kantor masing-masing.

______________________________________________

"Aish nanti malam ada acara tidak?" Waktu pulang kerja telah tiba, Aldi berlari dari belakang dan berjalan di samping Aishah.

"Kenapa Di, tumben nanyain acara ?" Aishah memperlambat langkahnya agar Aldi dapat menyejajari langkahnya.

"Kalau tidak ada acara, aku mau mengajak kamu nonton di bioskop, kebetulan ada film yang bagus, aku juga sudah beli tiketnya." Aldi mengambil dua buah tiket di dalam sakunya lalu menunjukkannya kepada Aishah.

"Oke, tapi seperti biasa ya kita harus pulang sebelum jam 9 malam." Aishah menyetujui perkataan Aldi.

"Siap, semua sudah diatur, lagi pula kita berangkat sesudah magrib kok jadi kita bisa pulang sebelum jam 9. Kita bertemu di depan bioskop jam tujuh ya, jangan sampai tidak datang ." Aldi menyerahkan satu tiketnya untuk Aishah.

"Oke." Aishah menerima tiket yang diberikan Aldi dengan antusias.

Lalu Aishah melingkarkan jempol dan jari telunjuknya. Kemudian mereka berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing. 

Terpopuler

Comments

🌻 Dewi Ratih SR 🌻

🌻 Dewi Ratih SR 🌻

hello kak... salam kenal dariku smangat terus berkarya yah,, slam sehat slalu

2020-08-15

0

Nadariah

Nadariah

sukses selalu

2020-06-03

1

Nadariah

Nadariah

semangat terus Thor

2020-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bekerja di Kantor
2 Nonton Bersama Aldi
3 Dilamar
4 Perjodohan
5 Aldi Sakit
6 Kejutan Untuk Aldi
7 Kenangan Masa Kecil
8 Curhat
9 Kebohongan Aldi
10 Aishah Sakit Hati
11 Menghindari Aldi
12 Aldi dan Rina Pacaran?
13 Sunset
14 Mencari Informasi tentang Radit
15 Kedatangan Bella
16 Bertemu dengan Radit di Taman
17 Keberangkatan Aishah
18 Kepulangan Aishah ke Kampung Halaman
19 Jalan-Jalan
20 Aldi Keluar dari Kantor
21 Memilih Gaun Pengantin
22 Pesan Aldi untuk Radit
23 Pesan Terakhir Aldi
24 Ketahuan
25 Surat Terakhir Aldi
26 Pernikahan
27 Malam Pertama
28 Pindah ke Luar Kota
29 Rumah Baru
30 Badan Sakit Semua
31 Dipijat
32 Mulai Kerja
33 Membenci Ayah
34 Pernikahan Ayah
35 Penyebab Ibu Meninggal
36 Positif
37 Bermanja-manja
38 Kelicikan Bella
39 Masuk Rumah Sakit
40 Semakin Sayang
41 Bella yang Sesungguhnya
42 Kejahatan Bella
43 Kencan Malam Minggu
44 Kecelakaan
45 Kabar Buruk yang Menggembirakan
46 Mengulur Waktu
47 Radit Lumpuh
48 Pertengakaran di Rumah Sakit
49 Berlatih Berjalan
50 Menerima Kenyataan Pahit
51 Meredakan Amarah Radit
52 Diusir
53 Apartemen
54 Baju Tidur
55 Berbuat Semena-mena
56 Menghilangkan Jejak
57 Mall
58 Menyerah
59 Berita tentang Ayah
60 Anniversary
61 Bangun dari Keterpurukan
62 Kirana
63 Sakit Perut
64 Dokter Spesialis Kandungan
65 Menumpang
66 Hasil Pemeriksaan
67 Kecewa
68 Makan Malam
69 Bangkit lagi
70 Menggoda Radit
71 Mulai Tergoda
72 Curhatan Hati Aishah
73 Menjenguk Pak Joko
74 Keberhasilan Kirana
75 Kesiangan
76 Kemarahan Aishah
77 Bertemu Dokter Viola
78 Keputusan Aishah
79 Kembalinya Pak Banu
80 Membaik
81 Tertangkapnya Bella
82 Cafe
83 Keputusan
84 Pulang ke Rumah Pakdhe
85 Aryo
86 Bayangan Aldi
87 Aldi Masih Hidup
88 Pertunangan Aryo
89 Pernikahan Pak Banu
90 Menyibukkan Diri
91 Bertemu dengan Aldi
92 Makan Siang
93 Double Date
94 Makan Malam
95 Mengundang Aldi
96 Pertengkaran Aldi dan Dokter Viola
97 Peresmian Cafe
98 Vila
99 Dokter Viola Sakit
100 Berhenti Bekerja
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bekerja di Kantor
2
Nonton Bersama Aldi
3
Dilamar
4
Perjodohan
5
Aldi Sakit
6
Kejutan Untuk Aldi
7
Kenangan Masa Kecil
8
Curhat
9
Kebohongan Aldi
10
Aishah Sakit Hati
11
Menghindari Aldi
12
Aldi dan Rina Pacaran?
13
Sunset
14
Mencari Informasi tentang Radit
15
Kedatangan Bella
16
Bertemu dengan Radit di Taman
17
Keberangkatan Aishah
18
Kepulangan Aishah ke Kampung Halaman
19
Jalan-Jalan
20
Aldi Keluar dari Kantor
21
Memilih Gaun Pengantin
22
Pesan Aldi untuk Radit
23
Pesan Terakhir Aldi
24
Ketahuan
25
Surat Terakhir Aldi
26
Pernikahan
27
Malam Pertama
28
Pindah ke Luar Kota
29
Rumah Baru
30
Badan Sakit Semua
31
Dipijat
32
Mulai Kerja
33
Membenci Ayah
34
Pernikahan Ayah
35
Penyebab Ibu Meninggal
36
Positif
37
Bermanja-manja
38
Kelicikan Bella
39
Masuk Rumah Sakit
40
Semakin Sayang
41
Bella yang Sesungguhnya
42
Kejahatan Bella
43
Kencan Malam Minggu
44
Kecelakaan
45
Kabar Buruk yang Menggembirakan
46
Mengulur Waktu
47
Radit Lumpuh
48
Pertengakaran di Rumah Sakit
49
Berlatih Berjalan
50
Menerima Kenyataan Pahit
51
Meredakan Amarah Radit
52
Diusir
53
Apartemen
54
Baju Tidur
55
Berbuat Semena-mena
56
Menghilangkan Jejak
57
Mall
58
Menyerah
59
Berita tentang Ayah
60
Anniversary
61
Bangun dari Keterpurukan
62
Kirana
63
Sakit Perut
64
Dokter Spesialis Kandungan
65
Menumpang
66
Hasil Pemeriksaan
67
Kecewa
68
Makan Malam
69
Bangkit lagi
70
Menggoda Radit
71
Mulai Tergoda
72
Curhatan Hati Aishah
73
Menjenguk Pak Joko
74
Keberhasilan Kirana
75
Kesiangan
76
Kemarahan Aishah
77
Bertemu Dokter Viola
78
Keputusan Aishah
79
Kembalinya Pak Banu
80
Membaik
81
Tertangkapnya Bella
82
Cafe
83
Keputusan
84
Pulang ke Rumah Pakdhe
85
Aryo
86
Bayangan Aldi
87
Aldi Masih Hidup
88
Pertunangan Aryo
89
Pernikahan Pak Banu
90
Menyibukkan Diri
91
Bertemu dengan Aldi
92
Makan Siang
93
Double Date
94
Makan Malam
95
Mengundang Aldi
96
Pertengkaran Aldi dan Dokter Viola
97
Peresmian Cafe
98
Vila
99
Dokter Viola Sakit
100
Berhenti Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!