Suara alarm berdering dari sebuah ponsel. Aishah yang mendengarnya, terbagun lalu mengucek kedua matanya. Aishah meraih ponselnya lalu mematikan alarm yang berbunyi. Waktu di ponsel telah menunjukkan pukul 04.00 pagi. Aishah segera menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya dan menyikat gigi. Setelah mengambil air wudhu, Aishah menuju ruangan yang digunakan keluarganya untuk bersembahyang. Tampak Pak Joko dan Bu Sekar duduk bersimpuh menantikan adzan subuh.
Setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah, Aishah segera menuju dapur. Di dapur tampak Bu sekar tengah berkutat dengan masakannya. Aishah segera menghampiri budhenya lalu membantunya untuk memasak. Setelah selesai menghidangkan masakan di meja makan, Aishah segera mandi lalu bersiap-siap berangkat ke kantor. Sebelum berangkat kerja, Aishah bersama Pak Joko dan Bu Sekar menikmati sarapan pagi mereka.
"Aish, kata Budhemu sepeda motor kamu rusak?"Tanya Pak Joko disela-sela menyantap makanannya.
"Iya Pakdhe, sekarang masih di bengkel."
"Kalau begitu, kamu berangkat kerja, bareng Pakdhe saja. Biar nanti Pakdhe antar kamu sampai kantor."
Aishah berangkat ke kantor diantar oleh Pak Joko yang sekaligus berangkat kerja.
___________________________________________
Waktu telah menunjukkan pukul 16.00 sore, itu berarti waktu pulang kantor telah tiba. Aldi menghampiri Aishah yang tengah sibuk mengemasi barang-barangnya.
"Aish, pulang bareng yuk! tadi pagi aku melihat kamu diantar sama pakdhemu, berarti sepeda motor kamu masih rusak."
"Tapi kamu antar aku ke bengkel dulu ya di, kita ambil sepeda motor aku dulu. Tadi orang bengkel sudah memberi kabar, kalau sepeda motor aku sudah jadi."
"Siap"
Aldi meletakkan tangan kanan di kening sebelah kanannya memberi hormat, pertanda mematuhi permintaan Aishah.
Aldi dan Aishah menuju bengkel tempat sepeda motor Aishah diperbaiki. Setelah mengambil sepeda motornya, Aishah dan Aldi kembali ke rumah masing - masing.
Aldi tinggal bersama dengan kakek dan neneknya. Kedua orang tuanya tinggal di luar negeri. Kedua orang tua Aldi pindah ke luar negeri saat Aldi masih kuliah. Aldi tidak ikut pindah, ia ingin menyelesaikan kuliahnya di sini. Aldi memiliki seorang adik perempuan yang tinggal bersama orang tuanya.
Aldi lebih memilih tinggal bersama kakek dan neneknya yang hanya tinggal berdua. Alasan lain yang lebih membuatnya tidak ikut pindah ke luar negeri adalah karena ia ingin selalu dekat dengan Aishah.
Aldi memang sudah menyimpan perasaan kepada Aishah sejak mereka berada di bangku SMA. Ketika itu, mereka teman satu kelas. Aldi adalah ketua kelas, sementara Aishah menjabat sebagai sekretaris kelas. Kebersamaan mereka setiap waktu diam-diam membuat benih-benih cinta tumbuh di hati mereka.
Namun Aldi tak pernah mengatakan perasaannya kepada Aishah, karena Aldi tau bahwa Aishah tidak mau berpacaran. Aldi hanya menyimpan perasaannya seorang diri. Aldi selalu meyakinkan dirinya sendiri bahwasannya bila sudah sampai waktunya dia akan mengungkapkan semua perasaannya kepada Aishah.
Tugas Aldi saat ini adalah selalu menjaga dan melindungi Aishah juga membuatnya selalu tersenyum. Karena bagi Aldi semua itu sudah lebih membahagiakan dari pada menjadi pacar Aishah. Karena ingin selalu bersama dengan Aishah, Aldi masuk ke perguruan tinggi dan jurusan yang sama dengan Aishah. Bahkan ketika mereka bekerja pun Aldi masuk ke perusahaan yang sama dengan Aishah.
Aldi yakin Aishah sebenarnya juga memiliki perasaan yang sama dengannya, namun Aishah selalu menjaga dirinya dengan baik. Itu terbukti ketika banyak lelaki yang dekat dengannya dan memintanya untuk menjadi pacar, Aishah selalu menolaknya dengan halus. Sehingga Aldi yakin suatu saat pasti bisa bersama dengan Aishah. Namun tetap saja, selalu ada perasaan was-was mengintainya.
______________________________________________
Setelah sampai di halaman rumah, Aishah memarkirkan sepeda motornya lalu masuk ke dalam rumah.
"Sepertinya ada tamu" Gumam Aishah.
Aishah berjalan melewati mobil yang terparkir di halaman rumahnya itu. Aishah memperhatikan mobil itu lalu mengernyitkan dahinya.
"Assalamu'alaikum" Aishah mengetuk pintu.
"Wa'alaikum salam"
Terdengar suara beberapa orang dari dalam rumah. Aishah segera bersalaman dengan semua orang yang berada di dalam rumah.
"Ini Aishah" Pak Joko memperkenalkan Aishah kepada para tamunya.
"Aishah, ini Pak Banu dan ini Radit." Aishah masih memandangi wajah Radit.
"Hay, kita sudah beberapa kali bertemu, ternyata kamu Aish kecil yang dulu, sekarang kamu sudah dewasa ya." Aishah nampak kebingungan dengan ucapan Radit tadi.
"Kamu lupa ya Aish, Pak Banu itu dulu yang pernah tinggal di rumah sebelah itu lho." Bu Sekar menimpali. Setelah mengingat sebentar, Aishah ingat dulu tetangganya yang pernah tinggal di sebelah rumahnya itu adalah Radit. Namun, kini Radit tampak sangat berbeda. Radit kecil yang dulu bertubuh kurus dan berkaca mata. Tapi sekarang, Radit tumbuh dengan badan yang atletis, ia juga tak memakai kaca mata lagi.
"Maaf Aishah ganti baju dulu ke kamar." Aishah bergegas menuju kamar mandi dan segera mandi untuk menyegarkan badannya.
Di ruang tamu, Radit dan Pak Banu masih berbincang-bincang dengan Pak Joko dengan akrabnya. Sudah lama sekali mereka tidak bertemu, terakhir bertemu sekitar 12 tahun yang lalu. Waktu itu Pak Banu dan keluarga akan pindah rumah ke luar kota. Karena Pak Banu membuka bisnis baru di sana.
______________________________________________
Suara adzan magrib terdengar. Pak Joko mengajak Radit dan Pak Banu untuk sholat magrib berjamaah kemudian diikuti dengan Bu Sekar dan Aishah. Setelah sholat berjamaah, keluarga Pak Joko selalu menyempatkan untuk membaca ayat-ayat Al Qur'an terlebih dahulu. Setelah selesai sholat isya bersama, Aishah segera mengikuti Bu Sekar menuju dapur. Mereka menyiapkan hidangan untuk makan malam.
"Mari Pak Banu, Radit kita makan malam bersama, kalian harus mencicipi masakan istri saya."
Pak Joko mengajak Pak Banu dan Radit untuk makan malam bersama. Mereka sangat menikmati hidangan yang disediakan keluarga Pak Joko. Setelah makan malam mereka kembali berbincang-bincang.
"Aish kamu ingat tidak waktu kamu kecil dulu, setiap kamu main ke rumahku kamu tidak mau pulang. Kamu hanya mau pulang jika aku menggendongmu sampai rumahmu, padahal dulu badan kamu chubby sekali dan aku sangat kurus, hehe…"
Radit memulai percakapan dengan Aishah dengan akrabnya. Radit tampak mengingat-ingat kejadian waktu mereka kecil. Lalu Radit terkekeh. Aishah nampak malu-malu mengingat kejadian masa kecilnya.
"Iya, sudah lama sekali ya kak. Dari dulu aku ingin sekali memiliki kakak laki-laki. Tapi kak Radit harus pindah rumah, aku sampai menangis semalaman ditinggal kak Radit."
Aishah menyambung percakapan. Aishah dan Radit duduk di teras depan rumah sambil melihat gemerlapnya bintang malam itu.
"Dan kamu selalu memintaku untuk mengajarimu mengerjakan PR, padahal kamu sudah bisa mengerjakannya sendiri."
"He…. itu kan alasan Aish saja Kak, biar Aish bisa menonton film action koleksi Kak Radit."
Dengan cepat Aishah dan Radit berbincang-bincang dengan akrab. Karena, walaupun mereka telah lama berpisah, namun kedekatan mereka sewaktu kecil menghidupkan kembali suasana akrab diantara mereka berdua.
"Aish, Radit ayo masuk, pakdhemu ingin berbicara dengan kalian berdua." Tiba-tiba terdengar suara Bu Sekar di dekat pintu. Aishah dan Radit segera mematuhi perkataan Bu Sekar untuk masuk ke dalam rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Dalima Ima
sukses selalu thor
semngat.
2020-06-24
1