You Jerk

"Lo denger sendiri kan, cuma satu minggu! setelah itu Shasa ikut Gue pulang" ucap Evan menertawai wajah Raihan yang nampak kecewa.

"Sha! lo kok masih pake baju pengantin sih!?" tanya Evan mengernyitkan dahinya setelah melihat Shasa masih mengenakan gaun pengantin berwarna putih, lengkap dengan high heels berwarna merah.

Riasan diwajahnya telah luntur karena terkena air wudhu namun masih meninggalkan beberapa jejak, seperti gincu merahnya yang masih setia mewarnai bibir seksi milik Shasa.

"Gua gak punya baju ganti!" sahut Shasa cepat menoleh kearah Raihan. Sedangkan pria itu terlihat seperti merasa bersalah karena tidak menyiapkan baju ganti untuk Shasa.

Apakah Shasa mau memakai baju milik Neneknya? Oh no! tentu saja tidak Shasa bukan tipe orang yang mau memakai baju orang lain, kecuali milik Evan tentunya.

"Baru aja jadi suami sehari, udah nggak becus ngurus kebutuhan Shasa!"

Kali ini memang benar apa yang di ucapkan oleh Evan, Raihan sungguh belum siap untuk menjadi imam yang baik bagi istrinya.

"Gue pulang aja" ucap Shasa datar, seketika dahi Raihan berkerut mendengarnya. Sebelum benar-benar terjadi adu mulut lagi Shasa memutar bola mata jengah lalu meneruskan kalimatnya yang belum selesai.

"Cuma mau ngambil pakaian doang!"

***

Disini lah sekarang mereka berada, di dalam mobil Skoda Superb milik Shasa yang di gunakan oleh Evan untuk menjemput Shasa.

Sebelum mereka bertiga masuk Raihan dan Evan sempat adu mulut tentang tempat duduk Shasa di samping Raihan atau di samping Evan yang mengemudi mobil.

Demi melerai dua bocah sialan di hadapannya, Shasa memberikan usul untuk melakukan suit saja. Siapa yang menjadi pemenang akan mengemudi dan dua orang yang kalah akan duduk di kursi penumpang.

Dua menit berlalu dan wajah Evan terlihat sangat suram, ia terpaksa menjadi sopir, sedangkan Raihan dan Shasa duduk di kursi penumpang di belakangnya. Hmm baru kali ini Evan murung karena memenangkan sesuatu, biasanya jika ia menang ia akan bangga terhadap dirinya sendiri.

"Sha, Lo beneran ngajak Raihan ke rumah?"

Oh astaga, Shasa berdecak kesal mendengar pertanyaan Evan untuk yang kesekian kalinya.

Apa salahnya mengajak Raihan ke Markas. Lagi pula Raihan adalah suaminya dan di lihat dari tampangnya, Raihan tidak akan membuat kekacauan di Markas. Mana ada tampang bodoh seperti itu akan membahayakan tempat tinggalnya.

Mobil melaju meninggalkan kediaman rumah Raihan, melewati jalanan kompleks dan menuju jalan raya di tepian kota. Setelah melewati belokan ke empat jalanan terlihat sepi, hanya pepohonan rindang yang menjadi pemandangan menuju ke Markas Shasa.

Raihan mengerutkan dahi, dalam benaknya ia bertanya-tanya di mana letak rumah Shasa sebenarnya? mengapa melewati jalanan sepi di tepian kota, yang bahkan menurut pengetahuannya jalan ini menuju ke arah hutan terlarang.

"Shasa, memangnya rumah kamu dimana?"

Tidak bisa memikirkan jawabannya sendiri, akhirnya meluncur lah pertanyaan dari mulut Raihan. Shasa bahkan sama sekali tidak menggubris pertanyaan Raihan, pengelihatannya hanya tertuju pada pemandangan di luar kaca mobil.

Sedangkan Evan, manusia satu itu masih sibuk mengemudi, walaupun dalam hatinya ia berkeinginan untuk membuang Raihan ke tepi jalan, biarkan saja manusia tak berguna itu dijadikan santapan makan malam serigala hutan! pikir Evan dalam benaknya.

DOR!

"Sialan!!"

Shasa mengumpat keras ketika melihat tiga mobil hitam lengkap bersenjata mengikuti mobilnya menuju ke markas.

Tembakan barusan melesat mengenai bagian belakang mobil kesayangannya. Evan juga terlihat terkejut namun masih terlihat santai meski tiga mobil di belakang mengejar mobil yang di kemudinya.

Raihan, pria itu juga terkejut. Bukan karena suara tembakan melainkan terkejut karena umpatan keras Shasa.

Lagi-lagi suara tembakan mengaung di udara, kali ini tidak satupun bagian mobil yang terkena karena keahlian Evan dalam mengemudi mobil.

Shasa juga tampak sudah kehilangan kesabarannya. Terlihat jelas dari umpatan yang di ucapkan selama tembakan dari tiga mobil di belakang tidak kena sasaran, Evan masih tetap berkonsentrasi menjaga mobil agar tidak kehilangan kendali.

"GAUN SIALAN!!"

Shasa berteriak sangat kencang membuat Raihan kebingungan melihat Shasa yang berusaha melepas high heels yang tersangkut pada ujung gaun yang dikenakannya.

"Haha, tidak buruk"

Shasa berhasil melepas high heelsnya lalu berusaha menyingkap bagian bawah gaun sampai ke atas paha. Raihan yang melihat aksi gila Shasa langsung membulatkan mata kemudian menarik kembali gaun bagian bawah Shasa yang hampir sampai di atas paha.

"Shasa, apa yang kamu lakukan!!"

Raihan menyentak Shasa, bagaimana bisa seorang perempuan membuka gaunnya sedangkan di dalam mobil masih ada Evan dan dirinya.

"Tutup mulutmu Jerk!"

Shasa menepis tangan Raihan yang memegang gaun bagian bawahnya, setelah tangan Raihan berhasil tersingkirkan Shasa menyingkap gaunnya dan berhasil membuat Raihan terkejut.

" Sha! Kamu ma-"

Raihan langsung terdiam melihat Shasa yang berhasil menyingkap gaun bagian bawahnya. Mata Raihan melotot sempurna setelah melihat paha Shasa berbalut sebuah holster hitam berisi dua pistol dan beberapa pisau tajam. Tanpa menunggu respon dari Raihan, Shasa mengarahkan pistol di tangannya kearah tiga mobil di belakangnya.

DORR!!

Tembakan pertama Shasa tepat mengenai ban depan, mobil pada deretan pertama. Alahasil mobil itu kehilangan kendali dan menabrak pohon rindang di tepi jalan.

DORR! DORR!

Tembakan kedua tepat mengenai kepala pengemudi di deretan kedua, Shasa menyeringai melihat mobil ltu oleng dan terjerembab ke arah jurang di sisi kanan jalan.

Tinggal satu tembakan untuk menghabisi lawannya, pergelangan tangan kanan Shasa terkena tembakan dari pemilik mobil deretan terakhir. Walaupun tembakan itu meleset tetapi masih mengenai pergelangan tangan Shasa dan pistol yang dipegangnya terjatuh karena tangan Shasa tergores dan mengeluarkan darah.

Raihan yang melihat tangan Shasa berdarah, ia tak tinggal diam melainkan menyingkap gaun bawah Shasa dan mengambil sebuah pisau tajam lalu di lempar ke arah mobil di belakang nya.

Sreeeeeet!

Tepat sasaran! pisau tajam itu pas mengenai kepala pengemudi mobil terakhir, Raihan menghembuskan nafas lega setelah melihat tak ada lagi mobil yang mengikutinya dari belakang.

"Shasa, tangan kamu berdarah!"

Raihan mencoba menarik tangan Shasa namun malah ditepis oleh Shasa. Evan yang melihat ekspresi Shasa berubah menjadi cemberut hanya tersenyum kecil lalu kembali fokus mengemudi.

Andai Raihan tahu jika Shasa sudah biasa terkena tembakan, bahkan wanita satu ini pernah koma karena peluru yang bersarang di perutnya.

"Van! kita kembali ke rumah Raihan, di sini berbahaya!!" tutur Shasa datar.

"Siap"

Mobil pun berputar haluan dan melaju kembali ke rumah Raihan.

Terpopuler

Comments

Ati Awal

Ati Awal

lanjut

2021-07-14

0

Nur Zihane

Nur Zihane

serru...saking seruu nya baru bisa comen

2021-06-26

2

🕌 ʀᴜᴍᴢᴀ

🕌 ʀᴜᴍᴢᴀ

Hai Thor ku datang, aku udah boom like ya☺

2020-10-02

2

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan Dadakan
2 Janda Muda
3 Menjadi Seorang Makmum
4 Kedatangan Tamu
5 You Jerk
6 Glock-20
7 Mr.Davindra
8 Mrs. Davindra
9 Akibat ulah Nenek
10 Seniman
11 Desert Eagle
12 Perbedaan
13 Makan siang
14 Kebakaran
15 Putung rokok
16 Pizza
17 Meeting
18 Gara-gara vodka
19 Anak selingkuhan
20 Konyol
21 Pulang?
22 Menggoda
23 Air mata
24 Emosi
25 A-aku t-tidak
26 Seseorang yang berbeda
27 Diculik kuntilanak
28 Permintaan maaf
29 Tak Ingin Jatuh Sendirian
30 Gagal
31 Kedok Wanita Baik
32 Tidak Pantas
33 Honeymoon yang berbeda
34 Spaghetti alle vongole
35 Munafik
36 Panggilan Kesayangan
37 Kalah Telak
38 Sahabat
39 Tidak Banyak Berubah
40 Pelukan Perpisahan
41 Oleh-oleh
42 Negara Yang Sama
43 Comeback
44 Saksi Bisu
45 Awkward
46 Egois
47 Mawar
48 Menakutkan
49 Aku siapa?
50 Rumah Yang Sebenarnya
51 Peluru
52 Map Dokumen Hitam
53 Kebenaran
54 Dibalik Topeng
55 Kedok Pria Baik
56 Tentang Masa Lalu
57 Kematian Orang-Orang Hebat
58 Takdir?
59 Obsesi Belaka
60 Senyum Terakhir
61 Penyesalan
62 Gadis Kecil
63 Cantik Tapi Tidak Mirip
64 Pembunuh Bayaran
65 Tawaran Misi Baru
66 Belahan Bumi Lain
67 Perasaan Was-Was
68 Wanita Angkuh
69 Tersenyum Getir
70 Sekilas Mirip
71 Om Baik
72 Jika Tuhan Menghendaki
73 Kekuasaan dan Kekuatan
74 Sebatas Pengganti
75 Makan Malam
76 Ancaman
77 Pria Gila
78 Wanita Judes
79 Khawatir
80 Rumah Sakit
81 Ruang Rawat Inap 208
82 Ruang Rawat Inap 210
83 Kepada Siapa?
84 Sandiwara
85 Istri
86 Kesialan
87 Keberuntungan
88 Mama
89 Salam kenal
90 Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi
91 Korek Api
92 Seleramu Cukup Buruk
93 Barter
94 Tidak Takut Mati
95 Sebuah Tanggung Jawab
96 Liburan Mendadak
97 Aku Tidak Bisa
98 Bukan Tanpa Sebab
99 Sangkar Emas
100 Pria Sialan
101 Ajang Balapan
102 Belasungkawa
103 Titik Nol
104 Secarik Kertas
105 Raihan Davindra
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Pernikahan Dadakan
2
Janda Muda
3
Menjadi Seorang Makmum
4
Kedatangan Tamu
5
You Jerk
6
Glock-20
7
Mr.Davindra
8
Mrs. Davindra
9
Akibat ulah Nenek
10
Seniman
11
Desert Eagle
12
Perbedaan
13
Makan siang
14
Kebakaran
15
Putung rokok
16
Pizza
17
Meeting
18
Gara-gara vodka
19
Anak selingkuhan
20
Konyol
21
Pulang?
22
Menggoda
23
Air mata
24
Emosi
25
A-aku t-tidak
26
Seseorang yang berbeda
27
Diculik kuntilanak
28
Permintaan maaf
29
Tak Ingin Jatuh Sendirian
30
Gagal
31
Kedok Wanita Baik
32
Tidak Pantas
33
Honeymoon yang berbeda
34
Spaghetti alle vongole
35
Munafik
36
Panggilan Kesayangan
37
Kalah Telak
38
Sahabat
39
Tidak Banyak Berubah
40
Pelukan Perpisahan
41
Oleh-oleh
42
Negara Yang Sama
43
Comeback
44
Saksi Bisu
45
Awkward
46
Egois
47
Mawar
48
Menakutkan
49
Aku siapa?
50
Rumah Yang Sebenarnya
51
Peluru
52
Map Dokumen Hitam
53
Kebenaran
54
Dibalik Topeng
55
Kedok Pria Baik
56
Tentang Masa Lalu
57
Kematian Orang-Orang Hebat
58
Takdir?
59
Obsesi Belaka
60
Senyum Terakhir
61
Penyesalan
62
Gadis Kecil
63
Cantik Tapi Tidak Mirip
64
Pembunuh Bayaran
65
Tawaran Misi Baru
66
Belahan Bumi Lain
67
Perasaan Was-Was
68
Wanita Angkuh
69
Tersenyum Getir
70
Sekilas Mirip
71
Om Baik
72
Jika Tuhan Menghendaki
73
Kekuasaan dan Kekuatan
74
Sebatas Pengganti
75
Makan Malam
76
Ancaman
77
Pria Gila
78
Wanita Judes
79
Khawatir
80
Rumah Sakit
81
Ruang Rawat Inap 208
82
Ruang Rawat Inap 210
83
Kepada Siapa?
84
Sandiwara
85
Istri
86
Kesialan
87
Keberuntungan
88
Mama
89
Salam kenal
90
Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi
91
Korek Api
92
Seleramu Cukup Buruk
93
Barter
94
Tidak Takut Mati
95
Sebuah Tanggung Jawab
96
Liburan Mendadak
97
Aku Tidak Bisa
98
Bukan Tanpa Sebab
99
Sangkar Emas
100
Pria Sialan
101
Ajang Balapan
102
Belasungkawa
103
Titik Nol
104
Secarik Kertas
105
Raihan Davindra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!