Menantu Tak Dianggap
Prang.....
Bunyi gelas pecah sore itu dikediaman keluarga besar Wierianto.
"Rissa aku sebagai kakak tertuamu memutuskan kamu harus menceraikan laki-laki tak berguna ini" teriak Donna Yan
"Tapi kami baru menikah 1 Tahun ci, Biarkan dia membuktikan bahwa dia bisa sukses seperti suami cici juga seperti koko ipar yg lain" ucap Rissa Wie sambil menahan air matanya.
*Cici : Panggilan kakak perempuan
*Koko : Panggilan kakak laki-laki
"Apa yang bisa kamu harapankan dari laki-laki ini hanya mengandalkan jabatan kepala gudang, kamu pikir berapa besar gaji dia perbulan?" "Bahkan gaji mu perbulan lebih besar dari dia.'' Raut wajah Donna semakin memerah karena mendapat bantahan adik bungsunya.
Sore itu dikediaman keluarga besar wierianto Rissa wie dan Suaminya Frans Lim disidang oleh kakak tertuanya Donna Yan bersama suaminya David Yan juga Jessi Wierianto Ibu dari Donna dan Risa
Sementara diruang santai keluarga Joice Wie Anak kedua Alm. David Wierianto , Rudy Tan suami Joice, Johan Wie anak ketiga dan laki-laki satu-satunya keluarga Wierianto juga Susan istri Johan, tampak mendengarkan percakapan yang terjadi dimeja makan keluarga wie.
"Memang apa salahnya jika aku hanya seorang kepala gudang, selama ini aku sanggup memenuhi kebutuhan kami berdua, Dan memang betul gaji Rissa lebih besar dari gaji ku. Tapi aku berani bersumpah demi Tuhan semesta alam, tak pernah sidikitpun aku menyetuh gaji istri ku" Ucap Frans sambil bangun dari kursinya.
"Diam kamu memangnya apa hak mu untuk berbicara disini, kalau bukan kemauan Papa dari awal aku gak sudi punya adik ipar seperti mu" "
"Ci bagaimana pun menikahi Frans memang keinginan ku sendiri, memangnya apa salah dia. Bukannya dari awal kami pacaran cici gak pernah mempersalahin hal ini" ucap Risa mencoba menenangkan Suami dan kakak pertamanya
Satu Tahun sebelumnya dirumah keluarga Wierianto.
"Om ,Tante, maksud saya ingin berbicara dengan Om dan Tante soal rencana saya dan Rissa untuk menikah kalau memang tidak ada halangan sesudah imlek kami akan menikah secara sederhana dihadiri keluarga dan teman terdekat."
*Imlek : Tahun Baru Cina
"Ya, kemaren malam Rissa sudah ngomong sama om, kalau hari ini ingin berbicara sama om dan tante."
"Om dan Tante pribadi sudah merasa kamu memang suami pilihan Rissa, kalau memang niat baik kalian ingin menikah om dan tante hanya bisa merestui rencana kalian."
"Hanya saja soal rencana kalian ingin menikah secara sederhana, om agak keberatan karena Rissa anak terakhir om yang belum menikah, kalau orang bilang pesta penghabisan. Terlebih lagi kamu tau sendiri om itu punya keluarga besar dan kalau mereka tahu kalau kamu dan rissa menikah tapi tidak dirayakan secara besar-besaran, om rasa mereka akan kecewa dan tidak akan setuju"
Uhuk uhuk... huk.. Ucap David Wierianto terbatuk sambil mematikan rokok kretek kesukaannya
"Papi sudah cukup rokoknya, bukankah dokter sudah menyarankan papi untuk berhenti merokok" ucap Jessi Wie sambil memberikan segelas air putih hangat kepada suaminya
"Frans ngerti maksud dan kekhawatiran om dan tante, Rissa sudah pernah ngomong soal ini sama Frans sebelumnya, hanya saja saya dan Rissa udah pacaran lebih dari 3 tahun dan umur kami berdua sudah lebih dari 30 tahun. Dan kalau menurut hitungan shio kami berdua tahun ini adalah tahun terbaik bagi kami berdua untuk menikah, jika ditunda lagi harus menunggu beberapa tahun lagi baru bisa ketemu hari baik untuk menikah."
"Maksud Frans dan Rissa ingin menikah dulu secara sederhana sambil menabung dulu baru tahun depannya kami mengadakan pesta secara meriah"
"Om juga sudah tahu bagaimana keadaan Frans dan keluarga, Jika harus dipaksakan untuk pesta secara besar-besaran saya belum bisa menyanggupinya om"
"Tante dan om sudah mengerti keadaan kamu, kalau memang om dan tante mempermasalahkannya sejak awal kamu dan Rissa pacaran lalu datang kerumah bertamu om sudah mengusir kamu secara langsung" Jessi Wie berbicara sambil meletakan kue basah kesukaan suaminya yang dibawa Frans kerumah
"Dimakan kuenya Frans , Pi ini Frans yang bawa buat papi"
"Makasih tan, dicobain kuenya om ini Frans pesan di tante saya yang buka katering kue di pasar modern SBD"
"Ini mirip kue yang om suka beli di Ci Nita langganan om tiap minggu kalau om lagi olahraga di kota sbd"
"Om langganan A'i Nita? beliau tante Frans Om dari almh. mama saya"
*I'i/A'i : Adik/Kakak perempuan dari Ibu
"Beliau juga yang banyak merawat saya dari kecil dan yang membiayai saya saat SMK"
"Kamu keponakan Ci Nita. Om sudah lama langganan klo ada acara biasa om minta adik ipar tante pesan ke dia kalau ada acara keluarga"
"Iya om , saya kenal dengan om Robi saat bantu jualan kue dikios pasar dulu waktu saya masih SMK sampai lulus sebelum dapat pekerjaan."
"Pantas aja , Robi pernah bilang sama om, kalau kamu calon suami yang baik untuk Rissa, Kalau bisa secepatnya saja dinikahkan. Tapi Robi gak pernah cerita sama om kalau kamu keponakannya Ci Nita.' jawab David Wie sambil memakan kue basah dengan lahap.
"Soal pernikahan kamu dengan Rissa sudah kamu ikuti saja maunya om soal biaya nanti kamu ada berapa nanti sisanya biar om bicarakan dengan keluarga om, kalau memang kurang nanti om bicarakan lagi dengan Om dan Tante Rissa yang lain"
"Baiklah om jika itu mau om dan tante, Frans dan Rissa menurut saja" Frans menjawab sambil melihat kearah Rissa yang duduk manis disebelahnya
"Rissa menurut kamu sendiri gimana?" Tanya Jenni kepada anaknya
"Rissa nurut saja apa keputusan papa dan mama, Rissa dan Frans sudah kenal sejak SMK sempat pacaran juga saat sekolah walau cuma beberapa bulan" jawab Rissa sambil memegang lengan Frans dengan erat dan manja.
"Baiklah om kalau begitu 2 minggu sebelum imlek saya akan membawa keluarga saya untuk bertemu keluarga om untuk berkenalan sekaligus melamar Rissa, Untuk adatnya sendiri baiknya menurut om dan tante seperti apa?"
"Untuk adat ikuti saja yang seperti kakak Rissa yang lain hanya saja tidak harus memaksakan yang tidak bisa dipenuhi, Om dan Tante sendiri tidak harus 100% sesuai adat dan istiadat keluarga pada umumnya. Disesuaikan saja sesuai keadaan dan kemampuan kamu dan keluarga."
"Baiklah om, kalau begitu saya pamit dulu. Nanti kalau memang ada disampaikan atau ditanyakan, om bilang saja sama Rissa"
Didepan halaman rumah keluarga wie.
"Aku pulang dulu ya sa, aku mau kerumah papa dulu baru nanti kerumah A'i Nita buat ngomong soal pernikahan kita dan rencana lamaran kamu nanti"
"Kamu hati-hati ya yang, kabari aku klo kamu dah nyampe kerumah papa nanti" jawab Rissa sambil memeluk dan mengecup bibir Frans dengan mesra.
"Aku jalan ya Sa, See u" "Iya, See u too" Sebelum menutup pintu pagar rumahnya Rissa melambaikan tangannya ke arah Frans yang melaju dengan Honda Blade orange kesayangan miliknya yang dinamai Fransa singkatan nama Frans dan Rissa kearah keluar komplek rumahnya.
Sepanjang jalan menuju Rumah Ridwan Gunawan ayah kandung dari Frans Lim, ayah yang baru dia tau dan bertemu saat dia sudah dewasa. Jantung Frans bedetak sangat tak teratur antara bahagia karna akan segera menikah juga khawatir memikirkan biaya pesta nanti karna saat ini dia hanya mempunyai tabungan sebesar 10 juta plus tabungan milik Rissa 25 juta yang sudah ditransfer ke rekening BNI milik Frans saat minggu lalu Frans melamar Rissa ditaman cafe dimall terbesar dikota Gading.
"Entah brapa yang akan papa kasih nanti saat ini baru ada uang 35 juta cash ditambah kartu kredit BNI ku sama BCA Rissa paling total bisa digunakan 10 juta dari kartu kredit" guman Frans sambil mengeluarkan nafas yang berat dari mulutnya.
Di rumah kediaman Ridwan Gunawan
"Pa, Frans sama Rissa mau nikah rencananya sesudah imlek nanti. Oh iya 2 minggu sebelum imlek Frans minta waktu papa buat datang kerumah Rissa buat berkenalan dengan keluarga Rissa sekaligus melamar Rissa" ucap Frans dimeja makan sekaligus tempat papanya menyiapkan bahan-bahan makanan yang akan dijual direstoran sore nanti.
"Koq, mendadak sih acaranya. Lu tau kan keadaan papa keq gimana? Usaha papa juga lagi sepi imbas Flu burung, papa juga gak bisa pinjam uang kebank karna masih ada pinjaman yang belum lunas buat tambahan modal usaha juga buat beli meja rias mpo Lela istri papa"
"Niko dan Putri juga udah mau ujian kenaikan kelas, Papa cuma bisa kasih kamu 3 juta, ini kamu pegang dulu 1,5 juta sisanya nanti papa kasih klo udah ada klo ada papa tambahin lagi nanti'
-Bersambung-
Ini karna pertama Author berdasarkan kisah nyata yang author alami dengan sedikit tambahan bumbu cerita baik yang real author alami maupun cerita fiksi untuk pemanis novel
Nama dan tempat cerita disamarkan ya
Jika ada saran kritik dari readers mohon disampaikan dikolom komentar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Abdullah
up up up
2022-09-27
0
Abdullah
update ya
2022-09-27
0
Jamlan
mantap
2022-04-13
0