"Om Frans udah transfer 30 juta ke rek. BCA om, Frans cuma bisa kasih segitu untuk tambahan biaya pesta nanti. Soal restorannya Frans dan Rissa udah booking tanggal dan restoran pestanya sekalian DP awal. untuk roomnya Frans dan Rissa udah milih Emerald room cukup untuk 700-800 tamu undangan."
"Ini kartu undangan juga sudah selesai dicetak, ditas ada 500 lembar untuk pihak keluarga om 200 lembar untuk pihak dari papa sama mama Frans. Khusus buat teman-teman kerja dan sekolah Frans sama Rissa pake kartu undangan dari pihak restoran saja." Ucap Frans mengawali pembicaraan dihari minggu pagi 2 minggu sebelum hari H
"Harusnya kamu simpan saja, buat biaya sang jit juga biaya yang lain nanti" jawab David Wie sambil memakan kue lapis legit kesukaannya yang dibawakan oleh calon menantunya pagi itu
"Kalau soal sang jit Frans minta maaf sama om dan tante harus sekalian dilaksanakan saat pertemuan keluarga kemarin. Mohon dimaklumi karna kami anak mudah kurang paham dengan adat istiadat pernikahan yang seharusnya"
"Mengenai proses sang jit nanti saya sekalian mau nanya sama om dan tante berapa banyak seserahan dan uang sang jit dan uang susunya nanti" tanya Frans kepada David Wie dan istrinya Jessi Wie, sedangkan Rissa sedang sibuk berdandan dikamarnya
"Soal sang jit tante dan om mah gak terlalu Toto harus sesuai adat, yang penting harus genap tapi gak boleh 4 nampan, soal uang sang jit dan uang susunya gak perlu gede-gede formalitas aja. Yang penting prosesnya dilaksanakan dengan baik"
"Ya jangan terlalu kecil juga tapi, ya kali udah biaya pesta keluarga gw yang tanggung masa uang sang jit nya lu ngasih sesuka hati" ucap Donna tiba-tiba dari pintu masuk ruang tamu dengan raut muka yang kerus
"Sudah knapa mi, dateng-dateng malah nyambung percakapan orang" sahut suami Donna dibelakangnya sambil mengendong putri kedua mereka Jeje dan mengikuti masuk Tasya anak pertama Donna dan suami
"Biarin aja lah suka-suka mami, lagian dari kemarin papi malah belain Rissa sama Frans. Istri kamu tuh Rissa atau aku sih pi?"
"Bukan begitu mi, papi gak bela siapa-siapa. Papi sama dengan Frans hitungannya menantu jadi papi netral. Lagian knapa sih mami segitu bencinya sama dia, Frans dan Rissa selama ini kan udah sering bantu jaga Tasya sama Jeje kalau kita lagi keluar kota" jawab Davin Yan yang tidak terima disalahkan oleh istrinya Donna Yan
"Kalau ada apa-apa kan Frans juga yang sering kita suruh-suruh selama ini masa kamu gak menghargai dia sama sekali sih?"
"Kata siapa mami gak hargain dia sama sekali, bilang aja harga dia berapa mami bayar. Aku udah bilang oke sebagai pacar Rissa aku hargai dia, tapi mau jadi calon ipar gak sama sekali"
"..... " David Yan tidak mau menjawab lagi karena dia sudah paham sifat istrinya kalau dilanjutkan mungkin Donna semakin emosi
"Yang.. ayo jalan udah mau telat kebaktiannya" Tiba-tiba Rissa keluar dari kamarnya dengan setelan Jeans biru plus kemeja putih motif kulit sapi serta tak lupa tas kecil motif kulit sapi warna putih hitam hadiah dari Frans diulang tahun ke 30 bulan september tahun kemarin
*sang jit : proses seserahan/lamaran dari pihak laki-laki sebelum hari pernikahan terdiri dari nampan seserahan berjumlah genap yang berisi bermacam barang seperti pakaian,set perhiasan,perlengkapan mandi,kue/permen,buah2an dan lili merah yang berjumlah genap/sepasang
*Uang Sangjit : Uang seserahan biasanya menentukan biasa yang akan menanggung biaya pesta nanti tergantung jumlah uang yang diambil/dikembalikan oleh pihak keluarga perempuan
*Uang Susu : Uang penganti asi sebagai bentuk penghormatan kepada Ibu dari pihak perempuan yang telah melahirkan dan merawat calon pengantin wanita, pihak ibu perempuan bebas mau mengambil sedikit atau dikembalikan semua, namun jika diambil semua terkadang bisa dianggap negatif bahwa pihak ibu menjual anaknya
*Proses sangjit tidak selalu sama tergantung adat dan kebiasaan keluarga
"Om Tante, saya jalan dulu mau ke Vihara BBT dikota lama bareng Rissa sekalian mau melengkapi surat-surat untuk proses pemberkatan nanti sekalian bimbingan pernikahan terakhir minggu ini"
"Frans jalan dulu ya ci ko" ucap Frans kepada Donna dan Suaminya David
"Ya hati-hati dijalan, udan omongan cici jangan diambil hati ya" jawab David Yan sementara Donna bersikap tak acuh sambil duduk lalu memakan kue lapit legit yang dibawa calon iparnya
"Iya ko makasih" jawab Frans sambil membatin dalam hati untung gak punya ilmu jampi-jampi kalo gak mau udah gw jampi-jampi tuh kue biar lu tunduk sama gw huh sambil menghela nafas panjang
"Woi bro mau kemana lu, tumben udah rapih bener" ucap Rudy yang baru datang bersama istrinya Joice dan putri meraka Queeny
"Eh ko, baru nyampe? habis dari Gereja ko?
Iya mau, ke vihara mau bimbingan pra nikah sekalian ngurus surat buat pemberkatan nanti" jawab Frans sambil mengeluarkan Honda Vario putih milik Rissa sementara Fransa kesayangannya diparkirkan dibawah pohon mangga dihalaman parkir sebelah rumah kediaman keluarga Wie
"Hati-hati lo, jangan ngebut bentar lagi dah mau merried kan lu berdua. Sori nih gw gak bisa bantu banyak buat biaya pesta lu berdua, maklum dana proyek sawit gw belum cair nih bro"
"Oh ya makasih buat pinjeman truck kantor lu buat pindahan rumah gw kemaren udah langsung beres, jadi hari ini gw gak jadi make"
"Si bang nanang sama keneknya udah gw kasih uang rokok sama buat beli solarnya"
"Iya ko, gak masalah. Uang jalan juga udah saya kasih sebenernya, gpp dah nanti buat tambahan mereka aja"
"Jalan dulu ya ko Rudy , udah kesiangan takut telat kebaktian minggunya 45 menit lagi dimulai"
"Ayo yang naik, kita jalan"
"Rissa sama Frans brangkat dulu ya ko"
"Ya sa, hati-hati pegangan yang bener" jawab Rudy sambil menurunkan Queeny dari gendongannya yang sudah terbangun dari tidurnya
"Siap bos" jawab Rissa sambil memakai helm motif kepala sapi yang baru dibelinya lewat toko online shop
Rissa Rissa.. batin Frans berkata segitu sukanya sama sapi dari ujung kaki sampe kepala semua serba motif sapi, mentang-mentang bisa nyari duit beli jajan anak sembarang eh.. mentang-mentang badan laki lu mirip sapi semua benda maunya motif sapi semoga nanti gw gak dibeliin kostum sapi masa iya gw tidur harus cosplay jadi sapi tidaaaakkk.... ucap Frans dalam hati sambil melajukan motor honda varionya ke arah kota lama
Seminggu kemudian proses sanjit berjalan dengan lancar hari ini Frans hanya membawa keluarga dari pihak mamanya karena keluarga papa dan anak dari mama Iyen sedang sibuk dengan keluarga masing-masing jadi hanya diwakilkan oleh Anes yang belum menikah dan Ricky adik dari Ridwan dan anak serta istri Ricky yang tidak sempat hadir saat lamaran dulu serta teman dekat Frans dan Rissa yang sudah menikah untuk membawa nampan seserahan.
Minggu 21 Februari hari yang berbahagia tiba setelah pemberkatan pernikahan dilaksanakan pada pagi hari secara agama Buddha di Vihara tertua dikota lama berjalan dengan sederhana namum penuh hikmat. Rissa dan Frans telah resmi dah sah dimata hukum agama maupun hukum negara menjadi pasangan suami istri, tampak pancaran kebahagiaan dan kerinduan diwajah mereka setelah 1 minggu sebelum hari H mereka tidak boleh bertemu secara tatap muka hanya bertemu kangen lewat udara. Cemas dan gelisah saling benganti karna mereka tak bertemu juga karna khawatir memikir pernikahan mereka.
Sore hari sebelum jam makan malam Emerald room restoran petani dekat exit jalan tol kecamatan nanas kota TK sengaja mereka memilih restoran petani agak akses tamu yang datang bisa lebih mudah karena tamu dari pihak keluarga Frans dan rekan kerja Frans berada di kota JB sedang kan keluarga Rissa banyak yg dari kota JB dan TS serta TL dan akses tol ini menghubungakan ketiga kota tersebut lagi pula pintu keluar masuk tol berada di depan area restoran
Sore menjelang malam Pesta berlangsung meriah Rissa mengunakan Gaun pengantin berwarna Putih gading dengan pita besar berwarna biru langit yang melingkari pinggang nampak seperti sayap kupu-kupu dari belakang punggungnya lengkap dengan mutiara diatas kepala. Sedangkan Frans begitu gagah dengan setelan jadi warna hitam terlihat lebih kurus sedikit, berpadu dengan kemeja berwarna biru langit sewarna pita kupu2 yang dililitkan dipinggang risa. juga tak lupa dasi berwarna putih gadih bercorak keemasan.
Semua keluarga kedua mempelai hadir, secara khusus kepada keluarganya untuk berdiri didepan menyambut tamu saja sedang meja penerima tamu dan kotak angpau biar keluarga Rissa saja yang mengurus agar tidak terjadi kesalahpahaman nantinya.
Tibalah proses wedding kiss, entah mengapa proses ini terasa lebih begitu indah dan mesra padahal ini bukanlah ciuman pertama mereka mungkin karna suasana dan keadaannya yang berbeda dulu mereka berdua melakukan ciuman bibir pertama mereka sebagai sepasang kekasih didalam kamar Rissa saatvkeluarganya sedang keluar kota, sedangkan saat ini mereka berciuman secara sah sebagai suami istri disaksikan para tamu undangan yang hadir.
Entah dimana perbedaan kedua ciuman tersebut mungkin hanya boneka sapi dikamar Rissa dan tamu yang hadir saat ini yang bisa menjawabnya. ahhh mantap jargon aplikasi tektok yang sedang pupuler saat ini
Malam hari setelah pesta selesai para tamu undangan sudah kembali kerumah masing-masing, dan baik keluarga Frans mau pun Rissa juga sudah pulang, Frans dan Rissa saat ini sedang berada dikamar hotel Restoran petani yang memang sudah disediakan oleh pihak restoran sebagai fasilitas untuk kedua mempelai yang berbahagia yang telah menyelengarakan pesta direstoran mereka.
"Makasih ya yang, kamu udah menepati janji kamu saat nembak aku 3 tahun yang lalu, bahwa kamu akan menjadi pacar pertama aku saat diSMK dan dan menjadi pacar terakhir aku yang akan menjadi suami aku, Maaf aku gak bisa memberikan aku yang menjadi hak kamu sebagai suami."
"Aku nyesel ngasih kesucian aku ke laki-laki pilihan cici aku, padahal dia cuma manfaatin kepolosan aku. Juga dia cuma mau ngedekitin Ci Donna supaya bisa ngampang kalau mau kredit mobil dishowroom ci Donna kerja."
"Dulu pas aku pacaran sama dia, dia selalu janjiin aku, bakalan nikahin aku, ditambah ci Donna juga selalu maksa aku buat ngambil hati papanya Rico biar segera dinikahin nyatanya setelah dia mengambil keperawanan aku, malah ninggalin aku alesannya karna papa aku gak setuju."
"Gimana papa mau setuju, dia gak pernah mau usaha sendiri, cuma ngandelin uang dari papanya.Ga tau knapa ci Donna ngebela Rico sebegitunya padahal pas papanya udah bangkrut ci Donna masih maksa aku buat nikah sama dia soal biaya hidup nanti ci Donna yang tanggung."
"Sedangkan sama kamu sampai saat ini ci Donna masih gak mau mengakui kamu sebagai suami aku" isak Rissa dipelukan suaminya
"Knapa nangis sih, dari awal kita pacaran dulu kan aku udah bilang aku akan terima apa adanya. Yang dulu biarlah berlalu gak usah dikenang lagi, yang penting sekarang kamu udah resmi jadi istri aku."
"Soal ci Donna biar aja itu urusan dia mau suka sama aku atau gak selama aku gak minta makan sama dia biarin aja sa, yang penting apapun yang terjadi nanti kamu jangan pernah tinggalin aku"
"Nanti kita langsung tinggal dikontrakan aja ya, biar ngontrak setidaknya hasil usaha kita sendiri nanti kalau semua utang dikantor lunas baru kita nyicil rumah dipinggiran kota TK" jawab Frans sambil menenangkan istrinya
Malampun berlalu dimana 2 insan yang sedang berbahagia bergumul diatas peraduan kamar hotel, ranjang pengantin yang awalnya dihiasi kelopak bunga mawar merah yang dibentuk hati kini telah berhamburan tak teratur akibat perbuatan suami istri yang melakukan malam pertamanya sebagai suami istri yang sah..
Meski bukan pertama kali mereka melakukannya namun malam ini terasa berbeda karena mereka melakukannya secara sah dimata hukum dan agama.
Dan didalam batin Frans saat ini berkata akhirnya bebas pengaman hahaha, bagaimanapun keluar didalam lebih nikkk... eh salah bagaimanapun kalau sudah sah lebih nikmat dan bermakna
So no *** before merried ya para jomblowan dan jomblowati
kalau mau melakukannya lakukan dengan aman dan bertanggung jawab
-----Bersambung---------
Jangan lupa kritik dan saran nya yang membangun agar author lebih bersemangat berkarya
Happy Fun Readers
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments