Di ruang tengah kediaman Ridwan
"Papa kasih kami cash 1,5 juta dulu, sisanya nanti papa kumpulin duitnya klo dah ada baru papa kabarin lagi. Paling minggu depan Lu ke restoran langsung aja" ucap Ridwan sambil menyerakan uang 1,5 juta kepada Frans
"Makasih pa, Frans ngerti keadaan papa makanya Frans juga gak berharap banyak papa mau ngasih berapa Frans terima kasih udah dibantu" jawab Frans terus terang.
"Lu ke mama Yenni aja klo gak, bilang papa mau pinjam uang buat tambahan nikahan lu, nanti papa yang cicil bayar ke dia. Klo buat lu mah pasti dikasih, nanti dia kasih lu berapa bilang ke papa"
"Aduh jangan pa, mama Yenni juga banyak kebutuhan si anes juga lagi kuliahkan. Frans juga gak enak sama mama Yenni"
"Ya lu gak usah merasa gak enak, buat lu mah pasti dia kasih. Kecuali buat gw sampe ayam bertelor emas juga gak bakalan ngasih pinjem duit dia ke gw"
"Lagian dia juga mama lu, walau gw udah pisah sama dia, anak dia cici sama ade lu juga. Lu juga pernah tinggal dirumah dia kan dulu" ungkap Ridwan sambil memasukan bahan makan kedalam keranjang
"Dah papa mau jalan dulu lu sekalian aja ikut ke pasar ntar lu mampir ke kios mama Yenni"
"Nanti aja pa, minggu depan Frans sama Rissa kerumah mama Yenni sekalian ngasih tau soal lamaran Rissa ke keluarga mama Yenni"
"Terserah lu dah, ya udah papa jalan dulu, ntar pas lamaran lu gak usah nyiapin mobil biar papa aja yang nyewa , biar si anes nanti yang nyetir"
"Iya pa, Frans jalan pulang"
FYI :
Yenni Gunawan : Mantan Istri pertama dari Ridwan Gunawan mempunyai 4 anak Lia,Maria,Fransiska,dan Anes Gunawan
Sita Young : Istri kedua almh. Ibu dari Frans Lim yang berpisah dengan Ridwan dari Frans masih kecil
Lela : Istri ketiga Ridwan dengan 2 orang anak Putri dan Nico Gunawan
Knapa Frans sendiri yang nama belakangnya berbeda author sendiri bingung knapa bisa beda sendiri
Back to story....
"Huh kalau ke mama Yenni dulu pasti dikasih tanpa harus minjam lumayan buat nambah biaya pesta, cuma ya keenakan papa sama aja bodong. Lagian gak bakalan mama Yenni mau terima cicilan papa" batin Frans diatas motor kesayangannya yang baru lunas beberapa bulan yang lalu.
Honda Blade 110 CC warna Orange khas tim motto GP HRC yang mengunakan uang Rissa untuk DP karna Frans baru diterima kerja awal mereka pacaran dulu, dan cicilan tiap bulannya Frans yang membayar dari gajinya di Perusaan Kontraktor Swasta nasional di kota JB
Drett...drett *bunyi nada dering lagu OST anime kesukaan Frans
"Halo..." jawab Frans sesudah menepikan motornya dipinggir kali jalan raya utama kota JB menuju kota TS
"Kamu dimana yang? koq gak nelpon aku" Tanya Rissa diujung HP BB yang baru dibelinya dari uang THR hari raya bulan desember
"Maaf yang aku lupa kabarin, aku lagi mau ke rumah Ai Nita, habis dari rumah papa.Oh ya papa tadi mau ngasih 3jt buat tambahan biaya kita tapi baru ngasih 1,5jt. Uangnya buat DP kalung aja ya ditoko emas pasar modern SBD, model liontinnya kaya yang kamu mau ya bentuk Love ada ukiran FS ditengahnya"
"Owh oke, bersyukur papa kamu mau ngasih segitu, kan kamu sendiri bilang klo papa kamu bakalan gak bisa diharapin. Ya udah kamu atur ya sayang, dah kamu lanjut jalan nanti kemaleman nyampe SBDnya gak enak sama Ai"
"Aku jalan dulu ya sa, bye my sweety cow. Aku hari ini gak pulang ke kontrakan paling nginep dirumah Ai"
"Km nginep yang, ya udah hati-hati dijalan ya my baby bear, see u muachh"
"Iya makasih, see u too muach" jawab Frans sambil mematikan HP Nokia CDMA hadiah perpisahan dari mantan Bosnya diwarnet kota SBD dulu lalu memasukan kekantong dalam jaket hitam anti air kesayangannya hadiah dari Rissa saat ulang tahunnya ditahun pertama mereka berpacaran.
Dikamar Rissa kediaman keluarga Wie, setelah meletakan BB barunya dimeja dekat tempat tidurnya Rissa lalu mengambil boneka sapi kesayangannya hadiah dari gaji pertama Frans , diatas dan samping kasur Rissa ada banyak boneka Sapi bebagai macam bentuk hadiah dari Frans selama mereka pacaran 3 tahun ini tapi yang dia peluk saat ini adalah kesayangannya.
Perlahan Rissa memejamkan matanya nampak sisa air mata yang kembali mengalir membasahi pipi dan boneka sapi kesayangannya.
1 jam yang lalu di ruang santai keluarga Wierianto
"Papa atas dasar apa papa merestui pernikahan Rissa sama Frans? Pokoknya Donna gak setuju Rissa menikah sama Frans.Terlebih keluarga kita yang menanggung biaya pesta pernikahannya"ucap Donna didepan papa mama suami dan adik-adiknya yang lain
"Donna gak masalah kalo mereka hanya pacaran, cuma klo untuk menikah nanti dulu. Enak saja mereka menikah tapi biaya pesta papa yang keluar biayanya, papa tau sendiri Frans keluarganya gak jelas asal usulnya terlebih rumah aja dia gak punya. Donna gak mau kalau mereka menikah nanti menumpang dirumah ini"
"Frans udah ngontrak rumah ci, perlengkapan rumah juga udah dicicil Rissa sama Frans rencana mau tinggal disana nanti gak jauh dari kantor Rissa" jawab Rissa mencoba meyakinkan kakak perempuan pertamanya
"Lu diem aja ya sa, ini urusan gw sama papa. Lu lupa siapa yang biayain sekolah sama kuliah lu dulu? Jangan mentang-mentang lu dah kerja dah bisa nyari duit sendiri lu bisa seenaknya ya"
"Tapi ci..." ucap Rissa sambil menahan air mata
"Gak usah tapi-tapi, pokoknya gw gak akan pernah setuju Frans jadi menantu keluarga ini" Bentak Donna kepada Rissa dengan penuh emosi
"Udah sa, jangan ngomong dulu cici lu lagi emosi. Biar papa aja yang jelasin" Bisik Rudi sambil menenangkan Rissa yang mulai terisak menahan kesedihan karena dimarahi Donna
"Papa sama mama akan tetap menikahkan Rissa sama Frans, soal biaya kamu gak usah ikut campur, selama ini Frans cukup banyak membantu keluarga kita walau hanya sekedar bantu tenaga, tapi dia anak yang baik dan bertanggung jawab, keluarga papa dan keluarga mama juga setuju dengan pernikahan ini"
"Ya memang mereka setuju aja pa, karna papa mama anak tertua, jadi ya mereka setuju saja dengan keputusan papa mama. Tapi Donna engak pa, papa tau kan selama ini pengeluaran keluarga ini Donna yang tanggung apa lagi Johan belum kerja istri sama anaknya Donna juga yang tanggung"
"Donna gak mau nambah 1 beban lagi dikeluarga ini pa"
"Knapa jadi gw dibawa-bawa ci, kan gw gak minta lu buat nanggung biaya hidup anak istri gw" jawab Johan Wie kesal karena turut kena semprot Donna
"Sudah cukup, jangan bawa-bawa Johan dia gak kerja karna papa yang minta dia ngurus murid-murid perkumpulan liong papa, kalo papa masih sehat papa juga gak mau nyuruh Johan ngurusnya" jawab David wie sambil meminum segelas air hangat pemberian istrinya
"Minggu depan Frans sekeluarga mau datang melamar Rissa, keputusan papa sudah bulat. Papa harap suka atau tidak kamu terima keputusan papa"
Seminggu kemudian siang hari 1 jam sebelum jam makan siang ruang tamu kediaman keluarga Wierianto
Keluaga Wie terdiri tadi David Jessi wie anak-anak mereka beserta Adik dari David dan adik Jessi wie.Sementara disebrang keluarga David dan Jessi wie nampak Frans,Ridwan dan anak-anak dari Yenni juga Nita Yong dan anak kedua dari Nita Yong, Andy.
Setelah perkenalan masing-masing tiap keluarga yang hadir
"Ko David Ci Jessi beserta keluarga besar Rissa lainnya, saya selaku papanya Frans mewakili Frans juga keluarga baik yang hadir saat ini maupun yang tidak bisa hadir. Seperti yang sudah diketahui bersama, maksud kedatangan kami ialah untuk melamar Rissa untuk menjadi Istri dari Frans. Mohon kiranya papa mama Rissa beserta keluarga besar wierianto menerima maksud baik kami" ucap Ridwan dengan penuh keyakinan karna bukan kali pertama Ridwan mengalami saat ini karna ketiga anakya dari Yenni sudah menikah dan proses lamaran seperti ini sudah ia rasakan
"Saya selaku papa dari Rissa mewakili Rissa juga keluarga besar Wierianto menerima maksud baik kedatangan, juga lamaran anak bungsu saya Rissa untuk menjadi Istri dari Frans" jawab David singkat namun jelas dan padat
"Untuk hari dan tanggal pernikahan mungkin Frans dan Rissa sudah memberitahukan kepada pihak keluarga masing-masing. untuk detail lebih jelasnya biar Frans nanti yang memberitahunkan lebih lanjut."
Ditengah 2 keluarga besar Frans dan Rissa berdiri 2 pasangan yang sedang berbahagia.
"Sa, hari ini awal dari hari bahagia kita sebelum kita resmi menjadi suami istri yang sah, Tiga tahun kita bersama menjadi kekasih, walau 7 tahun berpisah tanpa kabar sejak lulus SMK dan 3 bulan kita pernah pacaran saat kelas 1 dulu setelah 9 tahun kita putus akhirnya kita jadi kekasih lagi untuk menjalani hubungan yang lebih serius."
"Tiga tahun kita menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih dengan penuh canda tawa , marah, cemburu, juga kebahagian. Izinkan aku untuk masangkan kalung dengan inisial nama kita berdua dileher mu, bukan untuk merantai kebebasan mu. Tapi sebagai tanda pengikat cinta kita juga tanda bahwa engkau telah ada yang memiliki" ucap Frans sambil memasangkan kalung emas 10 gram hasil gesek CC BNInya ditoko emas Uda Amri dipasar modern SBD sebrang kios katering kue milik Tante Nita.
Entah cicilian Cc BNInya untuk pembelian kalung tersebut sudah lunas atau belum hanya Frans dan Debt Colector BNI yang tahu.
---------- Bersambung --------------
Mohon maaf jika ada kesalahan atau perbedaan penulisan karakter , Author masih belajar menulis novel, dan ini adalah karya pertama Author, semoga memuaskan para readers sekalian
Ditunggu saran dan kritiknya
Happy Fun Reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments