NovelToon NovelToon

Menantu Tak Dianggap

Awal Cerita

Prang.....

Bunyi gelas pecah sore itu dikediaman keluarga besar Wierianto.

"Rissa aku sebagai kakak tertuamu memutuskan kamu harus menceraikan laki-laki tak berguna ini" teriak Donna Yan

"Tapi kami baru menikah 1 Tahun ci, Biarkan dia membuktikan bahwa dia bisa sukses seperti suami cici juga seperti koko ipar yg lain" ucap Rissa Wie sambil menahan air matanya.

*Cici : Panggilan kakak perempuan

*Koko : Panggilan kakak laki-laki

"Apa yang bisa kamu harapankan dari laki-laki ini hanya mengandalkan jabatan kepala gudang, kamu pikir berapa besar gaji dia perbulan?" "Bahkan gaji mu perbulan lebih besar dari dia.'' Raut wajah Donna semakin memerah karena mendapat bantahan adik bungsunya.

Sore itu dikediaman keluarga besar wierianto Rissa wie dan Suaminya Frans Lim disidang oleh kakak tertuanya Donna Yan bersama suaminya David Yan juga Jessi Wierianto Ibu dari Donna dan Risa

Sementara diruang santai keluarga Joice Wie Anak kedua Alm. David Wierianto , Rudy Tan suami Joice, Johan Wie anak ketiga dan laki-laki satu-satunya keluarga Wierianto juga Susan istri Johan, tampak mendengarkan percakapan yang terjadi dimeja makan keluarga wie.

"Memang apa salahnya jika aku hanya seorang kepala gudang, selama ini aku sanggup memenuhi kebutuhan kami berdua, Dan memang betul gaji Rissa lebih besar dari gaji ku. Tapi aku berani bersumpah demi Tuhan semesta alam, tak pernah sidikitpun aku menyetuh gaji istri ku" Ucap Frans sambil bangun dari kursinya.

"Diam kamu memangnya apa hak mu untuk berbicara disini, kalau bukan kemauan Papa dari awal aku gak sudi punya adik ipar seperti mu" "

"Ci bagaimana pun menikahi Frans memang keinginan ku sendiri, memangnya apa salah dia. Bukannya dari awal kami pacaran cici gak pernah mempersalahin hal ini" ucap Risa mencoba menenangkan Suami dan kakak pertamanya

Satu Tahun sebelumnya dirumah keluarga Wierianto.

"Om ,Tante, maksud saya ingin berbicara dengan Om dan Tante soal rencana saya dan Rissa untuk menikah kalau memang tidak ada halangan sesudah imlek kami akan menikah secara sederhana dihadiri keluarga dan teman terdekat."

*Imlek : Tahun Baru Cina

"Ya, kemaren malam Rissa sudah ngomong sama om, kalau hari ini ingin berbicara sama om dan tante."

"Om dan Tante pribadi sudah merasa kamu memang suami pilihan Rissa, kalau memang niat baik kalian ingin menikah om dan tante hanya bisa merestui rencana kalian."

"Hanya saja soal rencana kalian ingin menikah secara sederhana, om agak keberatan karena Rissa anak terakhir om yang belum menikah, kalau orang bilang pesta penghabisan. Terlebih lagi kamu tau sendiri om itu punya keluarga besar dan kalau mereka tahu kalau kamu dan rissa menikah tapi tidak dirayakan secara besar-besaran, om rasa mereka akan kecewa dan tidak akan setuju"

Uhuk uhuk... huk.. Ucap David Wierianto terbatuk sambil mematikan rokok kretek kesukaannya

"Papi sudah cukup rokoknya, bukankah dokter sudah menyarankan papi untuk berhenti merokok" ucap Jessi Wie sambil memberikan segelas air putih hangat kepada suaminya

"Frans ngerti maksud dan kekhawatiran om dan tante, Rissa sudah pernah ngomong soal ini sama Frans sebelumnya, hanya saja saya dan Rissa udah pacaran lebih dari 3 tahun dan umur kami berdua sudah lebih dari 30 tahun. Dan kalau menurut hitungan shio kami berdua tahun ini adalah tahun terbaik bagi kami berdua untuk menikah, jika ditunda lagi harus menunggu beberapa tahun lagi baru bisa ketemu hari baik untuk menikah."

"Maksud Frans dan Rissa ingin menikah dulu secara sederhana sambil menabung dulu baru tahun depannya kami mengadakan pesta secara meriah"

"Om juga sudah tahu bagaimana keadaan Frans dan keluarga, Jika harus dipaksakan untuk pesta secara besar-besaran saya belum bisa menyanggupinya om"

"Tante dan om sudah mengerti keadaan kamu, kalau memang om dan tante mempermasalahkannya sejak awal kamu dan Rissa pacaran lalu datang kerumah bertamu om sudah mengusir kamu secara langsung" Jessi Wie berbicara sambil meletakan kue basah kesukaan suaminya yang dibawa Frans kerumah

"Dimakan kuenya Frans , Pi ini Frans yang bawa buat papi"

"Makasih tan, dicobain kuenya om ini Frans pesan di tante saya yang buka katering kue di pasar modern SBD"

"Ini mirip kue yang om suka beli di Ci Nita langganan om tiap minggu kalau om lagi olahraga di kota sbd"

"Om langganan A'i Nita? beliau tante Frans Om dari almh. mama saya"

*I'i/A'i : Adik/Kakak perempuan dari Ibu

"Beliau juga yang banyak merawat saya dari kecil dan yang membiayai saya saat SMK"

"Kamu keponakan Ci Nita. Om sudah lama langganan klo ada acara biasa om minta adik ipar tante pesan ke dia kalau ada acara keluarga"

"Iya om , saya kenal dengan om Robi saat bantu jualan kue dikios pasar dulu waktu saya masih SMK sampai lulus sebelum dapat pekerjaan."

"Pantas aja , Robi pernah bilang sama om, kalau kamu calon suami yang baik untuk Rissa, Kalau bisa secepatnya saja dinikahkan. Tapi Robi gak pernah cerita sama om kalau kamu keponakannya Ci Nita.' jawab David Wie sambil memakan kue basah dengan lahap.

"Soal pernikahan kamu dengan Rissa sudah kamu ikuti saja maunya om soal biaya nanti kamu ada berapa nanti sisanya biar om bicarakan dengan keluarga om, kalau memang kurang nanti om bicarakan lagi dengan Om dan Tante Rissa yang lain"

"Baiklah om jika itu mau om dan tante, Frans dan Rissa menurut saja" Frans menjawab sambil melihat kearah Rissa yang duduk manis disebelahnya

"Rissa menurut kamu sendiri gimana?" Tanya Jenni kepada anaknya

"Rissa nurut saja apa keputusan papa dan mama, Rissa dan Frans sudah kenal sejak SMK sempat pacaran juga saat sekolah walau cuma beberapa bulan" jawab Rissa sambil memegang lengan Frans dengan erat dan manja.

"Baiklah om kalau begitu 2 minggu sebelum imlek saya akan membawa keluarga saya untuk bertemu keluarga om untuk berkenalan sekaligus melamar Rissa, Untuk adatnya sendiri baiknya menurut om dan tante seperti apa?"

"Untuk adat ikuti saja yang seperti kakak Rissa yang lain hanya saja tidak harus memaksakan yang tidak bisa dipenuhi, Om dan Tante sendiri tidak harus 100% sesuai adat dan istiadat keluarga pada umumnya. Disesuaikan saja sesuai keadaan dan kemampuan kamu dan keluarga."

"Baiklah om, kalau begitu saya pamit dulu. Nanti kalau memang ada disampaikan atau ditanyakan, om bilang saja sama Rissa"

Didepan halaman rumah keluarga wie.

"Aku pulang dulu ya sa, aku mau kerumah papa dulu baru nanti kerumah A'i Nita buat ngomong soal pernikahan kita dan rencana lamaran kamu nanti"

"Kamu hati-hati ya yang, kabari aku klo kamu dah nyampe kerumah papa nanti" jawab Rissa sambil memeluk dan mengecup bibir Frans dengan mesra.

"Aku jalan ya Sa, See u" "Iya, See u too" Sebelum menutup pintu pagar rumahnya Rissa melambaikan tangannya ke arah Frans yang melaju dengan Honda Blade orange kesayangan miliknya yang dinamai Fransa singkatan nama Frans dan Rissa kearah keluar komplek rumahnya.

Sepanjang jalan menuju Rumah Ridwan Gunawan ayah kandung dari Frans Lim, ayah yang baru dia tau dan bertemu saat dia sudah dewasa. Jantung Frans bedetak sangat tak teratur antara bahagia karna akan segera menikah juga khawatir memikirkan biaya pesta nanti karna saat ini dia hanya mempunyai tabungan sebesar 10 juta plus tabungan milik Rissa 25 juta yang sudah ditransfer ke rekening BNI milik Frans saat minggu lalu Frans melamar Rissa ditaman cafe dimall terbesar dikota Gading.

"Entah brapa yang akan papa kasih nanti saat ini baru ada uang 35 juta cash ditambah kartu kredit BNI ku sama BCA Rissa paling total bisa digunakan 10 juta dari kartu kredit" guman Frans sambil mengeluarkan nafas yang berat dari mulutnya.

Di rumah kediaman Ridwan Gunawan

"Pa, Frans sama Rissa mau nikah rencananya sesudah imlek nanti. Oh iya 2 minggu sebelum imlek Frans minta waktu papa buat datang kerumah Rissa buat berkenalan dengan keluarga Rissa sekaligus melamar Rissa" ucap Frans dimeja makan sekaligus tempat papanya menyiapkan bahan-bahan makanan yang akan dijual direstoran sore nanti.

"Koq, mendadak sih acaranya. Lu tau kan keadaan papa keq gimana? Usaha papa juga lagi sepi imbas Flu burung, papa juga gak bisa pinjam uang kebank karna masih ada pinjaman yang belum lunas buat tambahan modal usaha juga buat beli meja rias mpo Lela istri papa"

"Niko dan Putri juga udah mau ujian kenaikan kelas, Papa cuma bisa kasih kamu 3 juta, ini kamu pegang dulu 1,5 juta sisanya nanti papa kasih klo udah ada klo ada papa tambahin lagi nanti'

-Bersambung-

Ini karna pertama Author berdasarkan kisah nyata yang author alami dengan sedikit tambahan bumbu cerita baik yang real author alami maupun cerita fiksi untuk pemanis novel

Nama dan tempat cerita disamarkan ya

Jika ada saran kritik dari readers mohon disampaikan dikolom komentar

Hari Pertemuan

Di ruang tengah kediaman Ridwan

"Papa kasih kami cash 1,5 juta dulu, sisanya nanti papa kumpulin duitnya klo dah ada baru papa kabarin lagi. Paling minggu depan Lu ke restoran langsung aja" ucap Ridwan sambil menyerakan uang 1,5 juta kepada Frans

"Makasih pa, Frans ngerti keadaan papa makanya Frans juga gak berharap banyak papa mau ngasih berapa Frans terima kasih udah dibantu" jawab Frans terus terang.

"Lu ke mama Yenni aja klo gak, bilang papa mau pinjam uang buat tambahan nikahan lu, nanti papa yang cicil bayar ke dia. Klo buat lu mah pasti dikasih, nanti dia kasih lu berapa bilang ke papa"

"Aduh jangan pa, mama Yenni juga banyak kebutuhan si anes juga lagi kuliahkan. Frans juga gak enak sama mama Yenni"

"Ya lu gak usah merasa gak enak, buat lu mah pasti dia kasih. Kecuali buat gw sampe ayam bertelor emas juga gak bakalan ngasih pinjem duit dia ke gw"

"Lagian dia juga mama lu, walau gw udah pisah sama dia, anak dia cici sama ade lu juga. Lu juga pernah tinggal dirumah dia kan dulu" ungkap Ridwan sambil memasukan bahan makan kedalam keranjang

"Dah papa mau jalan dulu lu sekalian aja ikut ke pasar ntar lu mampir ke kios mama Yenni"

"Nanti aja pa, minggu depan Frans sama Rissa kerumah mama Yenni sekalian ngasih tau soal lamaran Rissa ke keluarga mama Yenni"

"Terserah lu dah, ya udah papa jalan dulu, ntar pas lamaran lu gak usah nyiapin mobil biar papa aja yang nyewa , biar si anes nanti yang nyetir"

"Iya pa, Frans jalan pulang"

FYI :

Yenni Gunawan : Mantan Istri pertama dari Ridwan Gunawan mempunyai 4 anak Lia,Maria,Fransiska,dan Anes Gunawan

Sita Young : Istri kedua almh. Ibu dari Frans Lim yang berpisah dengan Ridwan dari Frans masih kecil

Lela : Istri ketiga Ridwan dengan 2 orang anak Putri dan Nico Gunawan

Knapa Frans sendiri yang nama belakangnya berbeda author sendiri bingung knapa bisa beda sendiri

Back to story....

"Huh kalau ke mama Yenni dulu pasti dikasih tanpa harus minjam lumayan buat nambah biaya pesta, cuma ya keenakan papa sama aja bodong. Lagian gak bakalan mama Yenni mau terima cicilan papa" batin Frans diatas motor kesayangannya yang baru lunas beberapa bulan yang lalu.

Honda Blade 110 CC warna Orange khas tim motto GP HRC yang mengunakan uang Rissa untuk DP karna Frans baru diterima kerja awal mereka pacaran dulu, dan cicilan tiap bulannya Frans yang membayar dari gajinya di Perusaan Kontraktor Swasta nasional di kota JB

Drett...drett *bunyi nada dering lagu OST anime kesukaan Frans

"Halo..." jawab Frans sesudah menepikan motornya dipinggir kali jalan raya utama kota JB menuju kota TS

"Kamu dimana yang? koq gak nelpon aku" Tanya Rissa diujung HP BB yang baru dibelinya dari uang THR hari raya bulan desember

"Maaf yang aku lupa kabarin, aku lagi mau ke rumah Ai Nita, habis dari rumah papa.Oh ya papa tadi mau ngasih 3jt buat tambahan biaya kita tapi baru ngasih 1,5jt. Uangnya buat DP kalung aja ya ditoko emas pasar modern SBD, model liontinnya kaya yang kamu mau ya bentuk Love ada ukiran FS ditengahnya"

"Owh oke, bersyukur papa kamu mau ngasih segitu, kan kamu sendiri bilang klo papa kamu bakalan gak bisa diharapin. Ya udah kamu atur ya sayang, dah kamu lanjut jalan nanti kemaleman nyampe SBDnya gak enak sama Ai"

"Aku jalan dulu ya sa, bye my sweety cow. Aku hari ini gak pulang ke kontrakan paling nginep dirumah Ai"

"Km nginep yang, ya udah hati-hati dijalan ya my baby bear, see u muachh"

"Iya makasih, see u too muach" jawab Frans sambil mematikan HP Nokia CDMA hadiah perpisahan dari mantan Bosnya diwarnet kota SBD dulu lalu memasukan kekantong dalam jaket hitam anti air kesayangannya hadiah dari Rissa saat ulang tahunnya ditahun pertama mereka berpacaran.

Dikamar Rissa kediaman keluarga Wie, setelah meletakan BB barunya dimeja dekat tempat tidurnya Rissa lalu mengambil boneka sapi kesayangannya hadiah dari gaji pertama Frans , diatas dan samping kasur Rissa ada banyak boneka Sapi bebagai macam bentuk hadiah dari Frans selama mereka pacaran 3 tahun ini tapi yang dia peluk saat ini adalah kesayangannya.

Perlahan Rissa memejamkan matanya nampak sisa air mata yang kembali mengalir membasahi pipi dan boneka sapi kesayangannya.

1 jam yang lalu di ruang santai keluarga Wierianto

"Papa atas dasar apa papa merestui pernikahan Rissa sama Frans? Pokoknya Donna gak setuju Rissa menikah sama Frans.Terlebih keluarga kita yang menanggung biaya pesta pernikahannya"ucap Donna didepan papa mama suami dan adik-adiknya yang lain

"Donna gak masalah kalo mereka hanya pacaran, cuma klo untuk menikah nanti dulu. Enak saja mereka menikah tapi biaya pesta papa yang keluar biayanya, papa tau sendiri Frans keluarganya gak jelas asal usulnya terlebih rumah aja dia gak punya. Donna gak mau kalau mereka menikah nanti menumpang dirumah ini"

"Frans udah ngontrak rumah ci, perlengkapan rumah juga udah dicicil Rissa sama Frans rencana mau tinggal disana nanti gak jauh dari kantor Rissa" jawab Rissa mencoba meyakinkan kakak perempuan pertamanya

"Lu diem aja ya sa, ini urusan gw sama papa. Lu lupa siapa yang biayain sekolah sama kuliah lu dulu? Jangan mentang-mentang lu dah kerja dah bisa nyari duit sendiri lu bisa seenaknya ya"

"Tapi ci..." ucap Rissa sambil menahan air mata

"Gak usah tapi-tapi, pokoknya gw gak akan pernah setuju Frans jadi menantu keluarga ini" Bentak Donna kepada Rissa dengan penuh emosi

"Udah sa, jangan ngomong dulu cici lu lagi emosi. Biar papa aja yang jelasin" Bisik Rudi sambil menenangkan Rissa yang mulai terisak menahan kesedihan karena dimarahi Donna

"Papa sama mama akan tetap menikahkan Rissa sama Frans, soal biaya kamu gak usah ikut campur, selama ini Frans cukup banyak membantu keluarga kita walau hanya sekedar bantu tenaga, tapi dia anak yang baik dan bertanggung jawab, keluarga papa dan keluarga mama juga setuju dengan pernikahan ini"

"Ya memang mereka setuju aja pa, karna papa mama anak tertua, jadi ya mereka setuju saja dengan keputusan papa mama. Tapi Donna engak pa, papa tau kan selama ini pengeluaran keluarga ini Donna yang tanggung apa lagi Johan belum kerja istri sama anaknya Donna juga yang tanggung"

"Donna gak mau nambah 1 beban lagi dikeluarga ini pa"

"Knapa jadi gw dibawa-bawa ci, kan gw gak minta lu buat nanggung biaya hidup anak istri gw" jawab Johan Wie kesal karena turut kena semprot Donna

"Sudah cukup, jangan bawa-bawa Johan dia gak kerja karna papa yang minta dia ngurus murid-murid perkumpulan liong papa, kalo papa masih sehat papa juga gak mau nyuruh Johan ngurusnya" jawab David wie sambil meminum segelas air hangat pemberian istrinya

"Minggu depan Frans sekeluarga mau datang melamar Rissa, keputusan papa sudah bulat. Papa harap suka atau tidak kamu terima keputusan papa"

Seminggu kemudian siang hari 1 jam sebelum jam makan siang ruang tamu kediaman keluarga Wierianto

Keluaga Wie terdiri tadi David Jessi wie anak-anak mereka beserta Adik dari David dan adik Jessi wie.Sementara disebrang keluarga David dan Jessi wie nampak Frans,Ridwan dan anak-anak dari Yenni juga Nita Yong dan anak kedua dari Nita Yong, Andy.

Setelah perkenalan masing-masing tiap keluarga yang hadir

"Ko David Ci Jessi beserta keluarga besar Rissa lainnya, saya selaku papanya Frans mewakili Frans juga keluarga baik yang hadir saat ini maupun yang tidak bisa hadir. Seperti yang sudah diketahui bersama, maksud kedatangan kami ialah untuk melamar Rissa untuk menjadi Istri dari Frans. Mohon kiranya papa mama Rissa beserta keluarga besar wierianto menerima maksud baik kami" ucap Ridwan dengan penuh keyakinan karna bukan kali pertama Ridwan mengalami saat ini karna ketiga anakya dari Yenni sudah menikah dan proses lamaran seperti ini sudah ia rasakan

"Saya selaku papa dari Rissa mewakili Rissa juga keluarga besar Wierianto menerima maksud baik kedatangan, juga lamaran anak bungsu saya Rissa untuk menjadi Istri dari Frans" jawab David singkat namun jelas dan padat

"Untuk hari dan tanggal pernikahan mungkin Frans dan Rissa sudah memberitahukan kepada pihak keluarga masing-masing. untuk detail lebih jelasnya biar Frans nanti yang memberitahunkan lebih lanjut."

Ditengah 2 keluarga besar Frans dan Rissa berdiri 2 pasangan yang sedang berbahagia.

"Sa, hari ini awal dari hari bahagia kita sebelum kita resmi menjadi suami istri yang sah, Tiga tahun kita bersama menjadi kekasih, walau 7 tahun berpisah tanpa kabar sejak lulus SMK dan 3 bulan kita pernah pacaran saat kelas 1 dulu setelah 9 tahun kita putus akhirnya kita jadi kekasih lagi untuk menjalani hubungan yang lebih serius."

"Tiga tahun kita menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih dengan penuh canda tawa , marah, cemburu, juga kebahagian. Izinkan aku untuk masangkan kalung dengan inisial nama kita berdua dileher mu, bukan untuk merantai kebebasan mu. Tapi sebagai tanda pengikat cinta kita juga tanda bahwa engkau telah ada yang memiliki" ucap Frans sambil memasangkan kalung emas 10 gram hasil gesek CC BNInya ditoko emas Uda Amri dipasar modern SBD sebrang kios katering kue milik Tante Nita.

Entah cicilian Cc BNInya untuk pembelian kalung tersebut sudah lunas atau belum hanya Frans dan Debt Colector BNI yang tahu.

---------- Bersambung --------------

Mohon maaf jika ada kesalahan atau perbedaan penulisan karakter , Author masih belajar menulis novel, dan ini adalah karya pertama Author, semoga memuaskan para readers sekalian

Ditunggu saran dan kritiknya

Happy Fun Reading

Hari Bahagia

"Om Frans udah transfer 30 juta ke rek. BCA om, Frans cuma bisa kasih segitu untuk tambahan biaya pesta nanti. Soal restorannya Frans dan Rissa udah booking tanggal dan restoran pestanya sekalian DP awal. untuk roomnya Frans dan Rissa udah milih Emerald room cukup untuk 700-800 tamu undangan."

"Ini kartu undangan juga sudah selesai dicetak, ditas ada 500 lembar untuk pihak keluarga om 200 lembar untuk pihak dari papa sama mama Frans. Khusus buat teman-teman kerja dan sekolah Frans sama Rissa pake kartu undangan dari pihak restoran saja." Ucap Frans mengawali pembicaraan dihari minggu pagi 2 minggu sebelum hari H

"Harusnya kamu simpan saja, buat biaya sang jit juga biaya yang lain nanti" jawab David Wie sambil memakan kue lapis legit kesukaannya yang dibawakan oleh calon menantunya pagi itu

"Kalau soal sang jit Frans minta maaf sama om dan tante harus sekalian dilaksanakan saat pertemuan keluarga kemarin. Mohon dimaklumi karna kami anak mudah kurang paham dengan adat istiadat pernikahan yang seharusnya"

"Mengenai proses sang jit nanti saya sekalian mau nanya sama om dan tante berapa banyak seserahan dan uang sang jit dan uang susunya nanti" tanya Frans kepada David Wie dan istrinya Jessi Wie, sedangkan Rissa sedang sibuk berdandan dikamarnya

"Soal sang jit tante dan om mah gak terlalu Toto harus sesuai adat, yang penting harus genap tapi gak boleh 4 nampan, soal uang sang jit dan uang susunya gak perlu gede-gede formalitas aja. Yang penting prosesnya dilaksanakan dengan baik"

"Ya jangan terlalu kecil juga tapi, ya kali udah biaya pesta keluarga gw yang tanggung masa uang sang jit nya lu ngasih sesuka hati" ucap Donna tiba-tiba dari pintu masuk ruang tamu dengan raut muka yang kerus

"Sudah knapa mi, dateng-dateng malah nyambung percakapan orang" sahut suami Donna dibelakangnya sambil mengendong putri kedua mereka Jeje dan mengikuti masuk Tasya anak pertama Donna dan suami

"Biarin aja lah suka-suka mami, lagian dari kemarin papi malah belain Rissa sama Frans. Istri kamu tuh Rissa atau aku sih pi?"

"Bukan begitu mi, papi gak bela siapa-siapa. Papi sama dengan Frans hitungannya menantu jadi papi netral. Lagian knapa sih mami segitu bencinya sama dia, Frans dan Rissa selama ini kan udah sering bantu jaga Tasya sama Jeje kalau kita lagi keluar kota" jawab Davin Yan yang tidak terima disalahkan oleh istrinya Donna Yan

"Kalau ada apa-apa kan Frans juga yang sering kita suruh-suruh selama ini masa kamu gak menghargai dia sama sekali sih?"

"Kata siapa mami gak hargain dia sama sekali, bilang aja harga dia berapa mami bayar. Aku udah bilang oke sebagai pacar Rissa aku hargai dia, tapi mau jadi calon ipar gak sama sekali"

"..... " David Yan tidak mau menjawab lagi karena dia sudah paham sifat istrinya kalau dilanjutkan mungkin Donna semakin emosi

"Yang.. ayo jalan udah mau telat kebaktiannya" Tiba-tiba Rissa keluar dari kamarnya dengan setelan Jeans biru plus kemeja putih motif kulit sapi serta tak lupa tas kecil motif kulit sapi warna putih hitam hadiah dari Frans diulang tahun ke 30 bulan september tahun kemarin

*sang jit : proses seserahan/lamaran dari pihak laki-laki sebelum hari pernikahan terdiri dari nampan seserahan berjumlah genap yang berisi bermacam barang seperti pakaian,set perhiasan,perlengkapan mandi,kue/permen,buah2an dan lili merah yang berjumlah genap/sepasang

*Uang Sangjit : Uang seserahan biasanya menentukan biasa yang akan menanggung biaya pesta nanti tergantung jumlah uang yang diambil/dikembalikan oleh pihak keluarga perempuan

*Uang Susu : Uang penganti asi sebagai bentuk penghormatan kepada Ibu dari pihak perempuan yang telah melahirkan dan merawat calon pengantin wanita, pihak ibu perempuan bebas mau mengambil sedikit atau dikembalikan semua, namun jika diambil semua terkadang bisa dianggap negatif bahwa pihak ibu menjual anaknya

*Proses sangjit tidak selalu sama tergantung adat dan kebiasaan keluarga

"Om Tante, saya jalan dulu mau ke Vihara BBT dikota lama bareng Rissa sekalian mau melengkapi surat-surat untuk proses pemberkatan nanti sekalian bimbingan pernikahan terakhir minggu ini"

"Frans jalan dulu ya ci ko" ucap Frans kepada Donna dan Suaminya David

"Ya hati-hati dijalan, udan omongan cici jangan diambil hati ya" jawab David Yan sementara Donna bersikap tak acuh sambil duduk lalu memakan kue lapit legit yang dibawa calon iparnya

"Iya ko makasih" jawab Frans sambil membatin dalam hati untung gak punya ilmu jampi-jampi kalo gak mau udah gw jampi-jampi tuh kue biar lu tunduk sama gw huh sambil menghela nafas panjang

"Woi bro mau kemana lu, tumben udah rapih bener" ucap Rudy yang baru datang bersama istrinya Joice dan putri meraka Queeny

"Eh ko, baru nyampe? habis dari Gereja ko?

Iya mau, ke vihara mau bimbingan pra nikah sekalian ngurus surat buat pemberkatan nanti" jawab Frans sambil mengeluarkan Honda Vario putih milik Rissa sementara Fransa kesayangannya diparkirkan dibawah pohon mangga dihalaman parkir sebelah rumah kediaman keluarga Wie

"Hati-hati lo, jangan ngebut bentar lagi dah mau merried kan lu berdua. Sori nih gw gak bisa bantu banyak buat biaya pesta lu berdua, maklum dana proyek sawit gw belum cair nih bro"

"Oh ya makasih buat pinjeman truck kantor lu buat pindahan rumah gw kemaren udah langsung beres, jadi hari ini gw gak jadi make"

"Si bang nanang sama keneknya udah gw kasih uang rokok sama buat beli solarnya"

"Iya ko, gak masalah. Uang jalan juga udah saya kasih sebenernya, gpp dah nanti buat tambahan mereka aja"

"Jalan dulu ya ko Rudy , udah kesiangan takut telat kebaktian minggunya 45 menit lagi dimulai"

"Ayo yang naik, kita jalan"

"Rissa sama Frans brangkat dulu ya ko"

"Ya sa, hati-hati pegangan yang bener" jawab Rudy sambil menurunkan Queeny dari gendongannya yang sudah terbangun dari tidurnya

"Siap bos" jawab Rissa sambil memakai helm motif kepala sapi yang baru dibelinya lewat toko online shop

Rissa Rissa.. batin Frans berkata segitu sukanya sama sapi dari ujung kaki sampe kepala semua serba motif sapi, mentang-mentang bisa nyari duit beli jajan anak sembarang eh.. mentang-mentang badan laki lu mirip sapi semua benda maunya motif sapi semoga nanti gw gak dibeliin kostum sapi masa iya gw tidur harus cosplay jadi sapi tidaaaakkk.... ucap Frans dalam hati sambil melajukan motor honda varionya ke arah kota lama

Seminggu kemudian proses sanjit berjalan dengan lancar hari ini Frans hanya membawa keluarga dari pihak mamanya karena keluarga papa dan anak dari mama Iyen sedang sibuk dengan keluarga masing-masing jadi hanya diwakilkan oleh Anes yang belum menikah dan Ricky adik dari Ridwan dan anak serta istri Ricky yang tidak sempat hadir saat lamaran dulu serta teman dekat Frans dan Rissa yang sudah menikah untuk membawa nampan seserahan.

Minggu 21 Februari hari yang berbahagia tiba setelah pemberkatan pernikahan dilaksanakan pada pagi hari secara agama Buddha di Vihara tertua dikota lama berjalan dengan sederhana namum penuh hikmat. Rissa dan Frans telah resmi dah sah dimata hukum agama maupun hukum negara menjadi pasangan suami istri, tampak pancaran kebahagiaan dan kerinduan diwajah mereka setelah 1 minggu sebelum hari H mereka tidak boleh bertemu secara tatap muka hanya bertemu kangen lewat udara. Cemas dan gelisah saling benganti karna mereka tak bertemu juga karna khawatir memikir pernikahan mereka.

Sore hari sebelum jam makan malam Emerald room restoran petani dekat exit jalan tol kecamatan nanas kota TK sengaja mereka memilih restoran petani agak akses tamu yang datang bisa lebih mudah karena tamu dari pihak keluarga Frans dan rekan kerja Frans berada di kota JB sedang kan keluarga Rissa banyak yg dari kota JB dan TS serta TL dan akses tol ini menghubungakan ketiga kota tersebut lagi pula pintu keluar masuk tol berada di depan area restoran

Sore menjelang malam Pesta berlangsung meriah Rissa mengunakan Gaun pengantin berwarna Putih gading dengan pita besar berwarna biru langit yang melingkari pinggang nampak seperti sayap kupu-kupu dari belakang punggungnya lengkap dengan mutiara diatas kepala. Sedangkan Frans begitu gagah dengan setelan jadi warna hitam terlihat lebih kurus sedikit, berpadu dengan kemeja berwarna biru langit sewarna pita kupu2 yang dililitkan dipinggang risa. juga tak lupa dasi berwarna putih gadih bercorak keemasan.

Semua keluarga kedua mempelai hadir, secara khusus kepada keluarganya untuk berdiri didepan menyambut tamu saja sedang meja penerima tamu dan kotak angpau biar keluarga Rissa saja yang mengurus agar tidak terjadi kesalahpahaman nantinya.

Tibalah proses wedding kiss, entah mengapa proses ini terasa lebih begitu indah dan mesra padahal ini bukanlah ciuman pertama mereka mungkin karna suasana dan keadaannya yang berbeda dulu mereka berdua melakukan ciuman bibir pertama mereka sebagai sepasang kekasih didalam kamar Rissa saatvkeluarganya sedang keluar kota, sedangkan saat ini mereka berciuman secara sah sebagai suami istri disaksikan para tamu undangan yang hadir.

Entah dimana perbedaan kedua ciuman tersebut mungkin hanya boneka sapi dikamar Rissa dan tamu yang hadir saat ini yang bisa menjawabnya. ahhh mantap jargon aplikasi tektok yang sedang pupuler saat ini

Malam hari setelah pesta selesai para tamu undangan sudah kembali kerumah masing-masing, dan baik keluarga Frans mau pun Rissa juga sudah pulang, Frans dan Rissa saat ini sedang berada dikamar hotel Restoran petani yang memang sudah disediakan oleh pihak restoran sebagai fasilitas untuk kedua mempelai yang berbahagia yang telah menyelengarakan pesta direstoran mereka.

"Makasih ya yang, kamu udah menepati janji kamu saat nembak aku 3 tahun yang lalu, bahwa kamu akan menjadi pacar pertama aku saat diSMK dan dan menjadi pacar terakhir aku yang akan menjadi suami aku, Maaf aku gak bisa memberikan aku yang menjadi hak kamu sebagai suami."

"Aku nyesel ngasih kesucian aku ke laki-laki pilihan cici aku, padahal dia cuma manfaatin kepolosan aku. Juga dia cuma mau ngedekitin Ci Donna supaya bisa ngampang kalau mau kredit mobil dishowroom ci Donna kerja."

"Dulu pas aku pacaran sama dia, dia selalu janjiin aku, bakalan nikahin aku, ditambah ci Donna juga selalu maksa aku buat ngambil hati papanya Rico biar segera dinikahin nyatanya setelah dia mengambil keperawanan aku, malah ninggalin aku alesannya karna papa aku gak setuju."

"Gimana papa mau setuju, dia gak pernah mau usaha sendiri, cuma ngandelin uang dari papanya.Ga tau knapa ci Donna ngebela Rico sebegitunya padahal pas papanya udah bangkrut ci Donna masih maksa aku buat nikah sama dia soal biaya hidup nanti ci Donna yang tanggung."

"Sedangkan sama kamu sampai saat ini ci Donna masih gak mau mengakui kamu sebagai suami aku" isak Rissa dipelukan suaminya

"Knapa nangis sih, dari awal kita pacaran dulu kan aku udah bilang aku akan terima apa adanya. Yang dulu biarlah berlalu gak usah dikenang lagi, yang penting sekarang kamu udah resmi jadi istri aku."

"Soal ci Donna biar aja itu urusan dia mau suka sama aku atau gak selama aku gak minta makan sama dia biarin aja sa, yang penting apapun yang terjadi nanti kamu jangan pernah tinggalin aku"

"Nanti kita langsung tinggal dikontrakan aja ya, biar ngontrak setidaknya hasil usaha kita sendiri nanti kalau semua utang dikantor lunas baru kita nyicil rumah dipinggiran kota TK" jawab Frans sambil menenangkan istrinya

Malampun berlalu dimana 2 insan yang sedang berbahagia bergumul diatas peraduan kamar hotel, ranjang pengantin yang awalnya dihiasi kelopak bunga mawar merah yang dibentuk hati kini telah berhamburan tak teratur akibat perbuatan suami istri yang melakukan malam pertamanya sebagai suami istri yang sah..

Meski bukan pertama kali mereka melakukannya namun malam ini terasa berbeda karena mereka melakukannya secara sah dimata hukum dan agama.

Dan didalam batin Frans saat ini berkata akhirnya bebas pengaman hahaha, bagaimanapun keluar didalam lebih nikkk... eh salah bagaimanapun kalau sudah sah lebih nikmat dan bermakna

So no *** before merried ya para jomblowan dan jomblowati

kalau mau melakukannya lakukan dengan aman dan bertanggung jawab

-----Bersambung---------

Jangan lupa kritik dan saran nya yang membangun agar author lebih bersemangat berkarya

Happy Fun Readers

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!