bab 3

Andi serta Kevin sudah berada dipekarangan rumah Diandra tepat bersamaan Ifan juga sampai ,Ifan yang melihat keduanya segera menaikan alis tentunya dia mengenal Andi tapi dia bingung mengapa Andi datang kesana dengan seorang pria dengan rasa penasaran Ifan segera melangkah ke arah keduanya .

" ka Andi ," sapa Ifan .

" fan , Lo kesini juga ? " jawab Andi .

" iya ka , tumben kakak kesini ? " tapi tatapan Ifan melihat ke arah Kevin .

" iya kangen sama Diandra mumpung ada disini jadi kakak nengok sekalian ," ucap Andi . " oh iya kenalin ini temen ka Andi ," sambung Andi.

" Kevin ," Kevin memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya .

" Ifan ," sahut Ifan sambil membalas uluran tangan Kevin.

Dengan cepat Ifan melepaskan menarik tangannya tentu saja dia merasa tidak nyaman apalagi dari penampilannya Ifan yakin kalau pria dihadapannya bukan dari kalangan biasa . Kevin pun merasakan yang sama tentunya dia merasa tidak senang melihat Ifan apalagi datang ke rumah gadis yang berhasil membuatnya tertarik.

Andi yang merasa tatapan keduanya saling merasa tidak nyaman segera mengajak keduanya untuk rumah Diandra dengan cepat Kevin segera berjalan terlebih dahulu sedangkan Ifan yang melihat itu hanya menghela napas sambil terus berpikir siapakah lelaki yang bersama Andi.

"assalamualaikum ," Andi memberi salam sambil mengetuk pintu.

Diandra yang mendengar suara itu segera berjalan ke arah pintu sambil membuka pintu dia pun menjawabnya . " wassalamu'alaikum salam ,"

seketika Diandra menatap tidak percaya melihat Andi sudah berada dihadapannya tentunya dia begitu bahagia melihat pria yang sudah di anggapnya seperti kakak sendiri datang berkunjung namun sesaat kemudian raut wajah Diandra berubah ketika melihat orang yang berada dibelakang Andi tentunya Diandra ingat bahwa orang yang bersama Andi adalah orang yang hampir menyerempetnya .

" Di , gimana keadaan kamu ," tanya Ifan yang menyerobot melangkah ke depan .

" Ifan , kamu juga kesini ," ucap Diandra saat melihat Ifan berada diantara mereka.

" tentu saja aku kesini , gimana kakinya masih sakit ,"

Diandra segera menggelengkan kepalanya sebagai jawaban , Andi serta Kevin saling melempar tatapan melihat keduanya Kevin dengan cepat memandang pria dihadapannya tidak suka dengan ke akrabnya dengan gadis di hadapannya , dari dalam bu Rahma yang penasaran segera berjalan ke arah pintu.

" Di , siapa yang datang ," tanya Bu Rahma .

" ini Bu ka Andi ," jawab Diandra sambil menoleh ke arah ibunya .

" assalamualaikum ibu ," ucap Andi sambil mencium tangan Bu Rahma .

" wassalamu'alaikum salam , kirain ibu nak Andi lupa ,"

" gak lah Andi cuma lagi sibuk kuliah , ini aja karena lagi libur aja makanya Andi nyempetin buat kesini ," jawab Andi .

" eh ada nak iFan juga , kalau ini siapa ? " tanya bu Rahma .

" saya Kevin Bu , temennya Andi ," Kevin segera mencium tangan Bu rahma .

" oh temennya nak Andi , ayo masuk ," Bu Rahma segera mengajak ketiga pria itu masuk .

Diandra segera memasang wajah kesal saat Kevin melintas dihadapannya , Ifan yang masih berdiri ditempatnya merasa bingung dengan raut wajah Diandra dengan cepat Ifan segera mendekat ke arah Diandra yang masih berdiri di ambang pintu.

" Di , kamu kenapa ? " tanya Ifan .

" aku kesal , kenapa ka Andi bawa dia ," ucap Diandra .

seketika Ifan menatap bingung bagaimana bisa Diandra kenal dengan pria yang bernama Kevin itu sedangkan dirinya sendiri saja baru melihatnya dan bertemu dengannya untuk pertama kali di sini , Diandra segera melangkah masuk sambil menarik tangan Ifan dengan cepat Ifan yang kaget segera mengikuti langkah Diandra dengan rasa penasaran yang masih bergelayut di hatinya .

Diandra segera masuk kedalam kamar setelah kepergian ketiganya pria yang barusan datang kerumahnya tentunya dirinya masih kesal dengan Kevin karena bisa - bisanya pria itu mencari kesempatan untuk mendapatkan pujian dari sang ibu , Bu Rahma yang tau Diandra kesal segera menyusulnya kedalam kamar .

" Di , kamu kenapa sayang , ibu gak ajarin kamu gak sopan ," tegur Bu Rahma .

" ibu ko jadi belain dia ," kesal Diandra sambil mengerucutkan bibirnya .

" sayang , ibu gak belain nak Kevin , ibu hanya tidak enak saja kamu bersikap seperti tadi ," jelas bu Rahma sambil mendudukan dirinya di tepi tempat tidur .

" ibu belum tau aja , gimana tadi pagi dia hampir nyerempet aku ,"

" tapi sayang , kan nak kevin sudah minta maaf ," ucap Bu Rahma .

" iya tetep aja Bu aku masih kesel , udah gitu ibu belain dia di depan semua orang tadi ,"

" dengerin ibu , ibu bukan belain nak Kevin atau belain kamu tetapi ibu ingatkan kalau seseorang sudah minta maaf kita harus memaafkannya ." Bu Rahma mencoba memberikan pengertian kepada Diandra sambil mengelus rambut panjang Diandra .

" iya Diandra salah , " sahut Diandra .

" nah itu baru anak ibu ," puji Bu Rahma . " ya udah kamu mandi habis itu kita makan ," sambung bu Rahma sambil beranjak dari duduknya.

" iya Bu ," jawab singkat Diandra .

Bu Rahma segar melangkah keluar kamar setelah mendapat jawaban , sedangkan Diandra yang melihat kepergian ibunya segera turun dari tempat tidur dan segera melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya , setelah lima belas menit Diandra sudah menyelesaikan mandinya dia segera menuju lemari untuk mengambil pakaian .

setelah berpakaian Diandra segera melangkah keluar kamar , dia segera menuju ke ruang makan seperti biasa Bu Rahma yang sudah menunggu putrinya segera menyiapkan makanan untuk Diandra dan mereka pun mulai makan hanya keheningan yang terjadi diantara keduanya .

" Bu , Diandra mau ngomong ," ucap Diandra yang sudah menyelesaikan makannya.

" mau ngomong apa sayang ," jawab Bu Rahma sambil melihat ke arah anaknya .

" Diandra mau ikut tes masuk ke perguruan tinggi di kota , " dengan pelan Diandra mengatakannya , jujur sebenarnya dia tidak tega mengatakannya karena jika dirinya diterima mau tidak mau Diandra harus meninggalkan ibunya sendirian.

" ibu dukung kamu , bukannya cita - cita kamu bisa kuliah di kota ," sahut Bu Rahma yang senang karena Diandra mengejar cita - citanya , walau dalam keadaan sulit .

" tapi Diandra sedih Bu , " ucap Diandra sambil menundukkan kepalanya .

Bu Rahma mengerti apa yang dipikirkan anaknya dengan cepat BU Rahma beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah Diandra yang menundukkan kepalanya , sedangkan Diandra masih menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan kesedihannya .

" sayang , kamu gak perlu pikirin ibu , karena bagi ibu pendidikan kamu dan cita- cita kamu lebih penting ," ucap Bu Rahma sambil mengelus puncak kepala Diandra .

" nanti ibu sama siapa kalau Diandra pergi ," tanya Diandra sambil mengangkat kepalanya .

" ibu sendirian tidak apa- apa , justru ibu yang khawatir kalau kamu diterima di kampus yang kamu mau nanti kamu akan tinggal di kota besar ibu sangat takut ," jawab Bu Rahma tentunya dia takut apalagi anaknya gadis seorang diri di kota besar .

" ibu gak usah khawatir atau takut , karena Diandra tes beasiswanya di kampus dimana ka andi kuliah ," sahut Diandra . tentunya Diandra sengaja memilih kampus dimana Andi kuliah agar dia punya teman di kota baru.

sedangkan bu Rahma hanya terdiam hatinya merasa sedikit lega mendengar nama Andi tetapi tetap saja hari seorang ibu merasa takut dan khawatir apalagi pergaulan di kota berbeda dengan di desa .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!