bab 2

mobil yang dikendarai Ipan telah sampai di depan pekarangan rumah Diandra , dengan cepat Ipan turun dan memutari mobil dia segera membuka pintu mobil dan membantu Diandra keluar , dan dengan lembut membantu Diandra dan tidak lupa sebelah tangannya memegangi Tas milik Diandra .

" kamu masuk , jangan lupa nanti obati lagi lukanya ," pesan Ipan sambil memberikan tas milik Diandra .

" iya , makasih fan ," jawab Diandra sambil meraih tas dari tangan Ipan .

" ya udah aku pulang , besok aku jemput ," pamit Ipan tanpa menunggu jawaban Diandra dengan cepat Ipan membalik badannya dan melangkah pergi .

Diandra hanya menggelengkan kepalanya setelah melihat Ipan pergi Diandra segera membalik badannya dan membuka pintu , setelah berada didalam rumah Diandra segera melangkah menuju kamarnya untuk berganti baju dan memulai pekerjaannya membereskan rumah sebelum ibunya kembali dari berjualan di pasar .

setelah berganti baju Diandra segera melangkah keluar kamar , walau kakinya masih terasa sakit tetapi dia tidak mempedulikannya . dengan telaten Diandra mulai merapihkan rumah serta memasak setelah semuanya selesai Diandra yang merasa kelelahan segera mendudukan dirinya di atas sofa tanpa terasa matanya mulai terpejam .

" assalamualaikum ," ucap ibu Rahma . tetapi tidak mendapat sahutan akhirnya Bu Rahma memutuskan masuk dan betapa terkejutnya melihat Diandra yang tertidur di sopa pantas saja dia mengucapkan salam tidak mendapatkan balasan.

Dengan langkah kaki pelan Bu Rahma berjalan melewati sopa dimana Diandra tertidur , dia segera melangkah menuju dapur sambil melirik ke arah meja makan dimana sudah tersedia makanan . Bu Rahma kembali berjalan menuju dapur akhirnya Bu Rahma mengerti Diandra pasti tertidur karena kecapean.

Disebuah ruangan seorang pria tidak bisa konsen dalam berkerja karena terbayang wajah gadis yang hampir dia serempet , entah mengapa semenjak pertemuannya tadi pagi Kevin terus terbayang wajah cantik Diandra walau untuk pertama kalinya tapi Kevin telah jatuh hati apalagi melihat kecantikan yang Diandra miliki .

" siapa nama gadis itu ," gumam Kevin sambil menatap langit kamar.

"Vin , Lo kenapa senyum - senyum sendiri ," tanya Andi .

" eh tadi gue ketemu cewek , sumpah cantik banget ," ucap Kevin sambil membenarkan posisinya .

" cewek ? " ulang Andi .

" iya cewek , masa Lo gak tau disini ada cewek secantik itu ," ucap Kevin yang masih tersenyum sambil membayangkan wajah Diandra .

Andi yang terdiam mencerna perkataan Kevin segera tersadar siapa wanita yang Kevin maksud , dengan cepat Andi mengambil bantal dan melempar ke arah Kevin tetapi dengan gesit Kevin menangkisnya hingga bantal itu terlempar ke samping tempat tidur .

" bangun , jangan mimpi Lo ," jawab Andi sambil duduk di sofa .

" gue gak mimpi , apa Lo gak pernah ketemu ," sahut Kevin sambil melihat ke arah Andi .

" ya ampun Vin , pertanyaan bodoh apa itu ? tentu aja gue tau dan gue kenal dia ," jawab Andi . tentunya Andi sangat kenal dengan Diandra karena dia adik kelas waktu dia sekolah dulu .tapi semenjak dia melanjutkan ke perguruan tinggi dia sudah jarang bertemu dengan Diandra .

" kenalin sama gue ," pinta Kevin sambil memasang wajah memohon.

" jangan macem- macem Vin , dia gadis baik- baik ," sahut Andi .

" Lo kenapa sih ? apa salahnya kenalan ,"

" salah lah , gue tau Lo ada niat sesuatu kan sama dia ," sahut Andi yang sudah tau watak sahabatnya itu.

Kevin segera melihat ke arah Andi , tentu saja Andi mengenal dirinya dengan sangat baik apalagi semenjak mereka bersahabat tapi kali ini Kevin serius dengan ucapannya ingin berkenalan dan bukan hanya sekedar bermain- main . sedangkan Andi merasa takut jika Kevin mendekati Diandra karena dia tau kevin hanya penasaran saja dengan Diandra .

" ayolah , Lo kenalin gue ," Kevin terus memohon kepada Andi .

" Vin gue udah bilang , gue bakalan kenalin cewek mana pun tapi jangan dia ," sahut Andi .

" memang kenapa ? apa Lo suka sama dia ," tebak Kevin yang merasa penasaran Andi yang menolak mengenalkan dirinya pada gadis yang berhasil membuatnya tertarik.

Andi segera membalik badannya menghadap Kevin , sejenak Kevin memerhatikan wajah Kevin dia tau bahwa sahabatnya itu tertarik dengan Diandra tetapi dia ragu jika memperkenalkan Diandra dengan Kevin apalagi mengingat kevin bukan terlahir dari kalangan biasa , Kevin yang merasa risih di perhatikan segera memasang wajah kesal dengan cepat Andi memalingkan pandangannya sambil menghela napas panjang.

" Vin , gue punya alasan mengapa gue gak mau kenalin Lo sama dia ," ucap Andi .

" iya apa alasannya , gue cuma pengen kenal dia ," sahut Kevin .

Kevin segera memasang wajah kecewa mendapat jawaban seperti itu tetapi dia tidak akan menyerah sebelum bisa berkenalan dengan gadis itu , dengan terus berusaha akhirnya kevin berhasil membuat Andi mau memperkenalkannya dengan dia.

" tapi ada syaratnya ," ucap Andi .

" ya ampun Di , pake syarat segala sih ," kesal Kevin karena Andi memberinya syarat .

" ya terserah Lo , itu juga kalau Lo mau kenalan ," ucap Andi sambil beranjak dari duduknya.

" apa syaratnya ?"

" gue akan kenalin Lo sama dia tetapi ingat hanya kenalan gak lebih ," Andi memberikan syarat itu karena dia tidak mau kalau nanti Kevin berharap lebih.

" iya ," jawab Kevin , walau sedikit kecewa tetapi dia yakin bahwa perkenalan itu awal dirinya bisa mendekati gadis yang memikat hatinya itu.

dengan cepat Andi mengajak Kevin pergi untuk bertemu dengan Diandra , Kevin yang semangat segera mengikuti langkah kaki Andi dengan terus menungging kan senyum diwajahnya karena sudah tidak sabar bertemu lagi dengan Diandra .

di tempat lain Ifan yang masih merasa khawatir berniat untuk mengunjungi Diandra , dia segera keluar kamar dan berjalan menuruni tangga setelah sampai di lantai bawah langkahnya terhenti saat mendengar panggilan dari maminya dengan cepat Ifan menghampiri maminya yang sedang duduk di ruang keluarga .

"iya mi , ada apa ? " tanya Ifan yang sudah berdiri di samping maminya.

" kamu mau kemana ? tumben rapih banget ," tanya mami indah yang memerhatikan penampilan anaknya yang begitu rapih .

" mau nengok Diandra ," jawab Ifan sambil tersenyum.

" memang kenapa Diandra Fan ," mami Indah segera menoleh ke arah Ifan setelah mendengar perkataan anaknya itu .

" tadi Diandra hampir keserempet mobil mi , jadi kakinya terluka makanya aku masih khawatir jadi aku mau nengok ," jelas Ifan .

" ya udah mami ikut ," jawab mami indah sambil berdiri .

mami indah memang sudah mengenal Diandra sejak kecil bahkan dia sangat menyukai Diandra hingga berniat untuk menjodohkan Ifan dengan Diandra tetapi karena mereka masih sekolah Mami Indah mengurungkan niatnya , walau dari keluarga terpandang dan kaya mami indah tidak pernah memandang rendah seseorang dari statusnya .

" gak , mami dirumah aja ," tolak Ifan . tentunya Ifan tidak mau jika maminya ikut malahan mengganggu karena Ifan tau kalau maminya ketemu dengan Diandra dirinya selalu dicuekin oleh keduanya sebab itulah Ifan menolak maminya ikut .

" mami mau nengok juga ," jawab mami Indah yang tidak terima penolakan Ifan .

" lain kali aja mi , ya udah Ifan berangkat dulu , assalamualaikum ," pamit Ifan sambil mencium tangan maminya dan segera melangkah meninggalkan maminya .

" wassalamu'alaikum ." sahut mami dengan nada kesal . karena tidak bisa ikut dengan Ifan untuk menengok Diandra .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!