Kesalahpahaman

"Maaf, sudah mengganggu acara makan siang romantis kalian."

Garaa melangkah pergi meninggalkan ruangan Theo, dia tidak menyangka akan melihat Jessi disana. Kaki nya terus saja berjalan tanpa arah tujuan. Pikirannya berkecamuk memikirkan Jessi dan Theo di dalam sana.

Apa hubungan mereka sudah sedekat itu? Apa aku sudah tidak punya kesempatan lagi?

Garaa terus saja berjalan dan tanpa sengaja dia menabrak seseorang. Segera ia mengulurkan tangan bermaksud membantu orang tersebut.

"Kalau jalan lihat-lihat dong, dipakai matanya. Jangan meleng!" Gadis di depannya segera bangkit sambil terus mengomel menyalahkan Garaa. Ditepisnya tangan Garaa yang mencoba membantu.

"Maaf, aku sungguh minta maaf. Apa ada yang sakit?"

"Tidak!" Gadis ini berjalan cepat meninggalkan Garaa. Garaa hanya memandang punggung Gadis yang ditabraknya. Merasa tidak asing, karena sepertinya ia pernah melihatnya.

***

Theo dan Jessi berpandangan sekilas saat Garaa meninggalkan ruangan. Mereka hanya membatin dalam hati masing-masing.

"Garaa pasti salah paham lagi", batin Jessi.

"Haha, lucu sekali melihat wajah Garaa kaget begitu. Dia pasti berpikir aku dan Jessi sudah semakin dekat. Lihat saja, Jessi pasti akan jadi milikku", batin Theo bersorak senang.

"Aku pergi dulu, Theo. Terimakasih untuk kue nya," Jessi bangkit dari duduknya. Ia ingin menyusul Garaa dan menjelaskan kesalahpahaman ini pada Garaa. Tiba-tiba Theo menarik tangannya, Jessi pun tersentak duduk kembali.

"Disini saja! Habiskan dulu kue mu. Baru kau boleh pergi!" perintah Theo.

"Aku akan membungkusnya saja. Nanti akan aku makan dengan Rin."

"Terserah."

"Ya sudah, aku kembali ke ruanganku sekarang. Selamat bekerja dan terimakasih kue nya," Jessi membereskan kue pai dan bergegas meninggalkan ruangan Theo. Theo hanya memandangi Jessi dengan malas.

Ingin menemui Garaa hah?

***

Jessi berlari dengan membawa bungkusan kue ditangannya. Nafasnya tersengal saat dia sampai di depan ruangan Garaa. Jessi mengetuk pintu dan melongokkan kepalanya mencari Garaa, tapi nihil pria itu tidak ada di ruangannya.

Jessi berjalan dengan gontai, pikirannya bercabang memikirkan Garaa dan Theo.

"Garaa sangat baik, aku nyaman di dekatnya. Tapi kesalahpahaman ini membuat kami menjadi jauh. Theo, meskipun dia cuek tapi ia juga baik padaku dengan caranya sendiri. Heh kenapa aku jadi percaya diri sekali sih, mana mungkin mereka menyukaiku? Tapi Theo bilang kalau dia menyukaiku, aah sudahlah" Jessi menepuk pipinya berkali-kali, sakit juga.

***

Hari ini merupakan hari pertama Elia bekerja di perusahaan Theo. Ia satu divisi bersama Jessi.

"Halo, namaku Elia," Gadis cantik bermata biru menyodorkan tangannya ke arah Jessi.

"Namaku Jessi. Kau anak baru, ya?" ucapnya sambil tersenyum samar.

"Benar. Mohon bimbingannya, ya."

Elia dan Jessi mengobrol sebentar dan mereka sudah seperti teman akrab. Rin menghentikan kegiatan mereka dengan memberinya setumpuk pekerjaan.

"Kau tinggal dimana, El?" bisik Jessi.

"Di apartemen dekat sini. Kalau kau?"

"Aku tinggal bersama Ayah dan Ibuku, di pinggiran kota. Nanti kita lanjutkan lagi, oke."

Jessi bersikutat dengan komputer dan tumpukan berkas di mejanya. Ponselnya bergetar, ada pesan masuk dari Theo.

to Jessi : "Pulang bersamaku, jangan membantah."

to Theo : "Aku akan pulang terlambat. Pulanglah dulu Theo."

to Jessi : "Kenapa pulang terlambat?"

to Theo : "Aku akan membersihkan seluruh bagian kantor."

to Jessi : "Kau bercanda? Apa kau sedang dalam misi membantu petugas kebersihan?"

to Theo : "Tentu."

Jessi hanya menatap malas ponselnya, tidak ada satupun pesan, atau telepon dari Garaa. Dia benar-benar marah padaku. Aku akan menghubunginya duluan.

to Garaa : "Hai, sedang sibuk? Mau pulang bersama?"

Garaa menekuk mukanya sepanjang hari. Wajahnya datar, bukan seperti Garaa yang biasanya. Ia memeriksa ponselnya saat ada pesan masuk. Ia tersenyum kecil membaca pesan dari Jessi. Garaa bukannya tidak mau pulang bersama Jessi. Tentu ia sangat mau, tapi moodnya yang hancur mengalahkan segalanya.

to Jessi : "Mungkin lain kali."

Dengan cepat Jessi memeriksa ponselnya saat dirasanya bergetar. Wajahnya seketika menjadi datar saat membaca balasan pesan Garaa. Moodnya hancur, kecewa. Jessi ingin menangis sekarang.

***

Jessi, Rin, dan Elia berjalan bersama ke area parkir saat jam pulang. Mereka mengobrol panjang lebar menceritakan kehidupan masing-masing. Rin menyenggol lengan Jessi saat di depan mereka ada Garaa yang juga berjalan ke area parkir.

"Kau bertengkar dengan Garaa?"

Jessi hanya diam tak menanggapi pertanyaan Rin. Elia yang disampingnya menebak mungkin Garaa adalah kekasih Jessi. Tapi namanya sama dengan seseorang yang dikenalnya dulu.

"Kalian mengenal lelaki itu?" Elia menunjuk Garaa. Rin dan Jessi hanya mengangguk singkat.

"Kenapa memangnya, El? Kau mengenalnya?" Rin iseng bertanya.

"Dia terlihat seperti kakak kelas yang ku sukai dulu saat di sekolah."

Deg.

Hati Jessi semakin tidak karuan mendengar jawaban Elia. Wajahnya semakin datar tanpa ekspresi. Ia menatap Rin dan Elia bergantian lalu berpamitan akan pulang duluan. Rin tahu Jessi tidak nyaman dengan pembicaraan mereka. Rin dan Elia menatap punggung Jessi yang semakin menjauh.

Jessi terus saja melangkah tanpa memperdulikan Garaa yang kini sedang di lewatinya. Pandangan mereka bertemu tapi tidak ada sapaan yang terdengar. Keduanya diam membisu, hanya mata yang saling berbicara tanpa kata.

Garaa sialan, awas kau.

Terpopuler

Comments

IntanhayadiPutri

IntanhayadiPutri

Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku

TERJEBAK PERNIKAHAN SMA

makasih 🙏🙏

2020-12-03

1

Lali

Lali

5 like ❤❤❤

2020-09-22

1

Sofia NF

Sofia NF

Hai kak aku sudah mampir dan boomlike ceritanya. Mampir juga kak ke karya keduakuku In Your 30’s, ditunggu ya!

2020-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 Cemburu
2 Meminta Kesempatan
3 Merasa Diacuhkan
4 Membaca Pikiran
5 Kesalahpahaman
6 Pernyataan Cinta
7 Pengantin Pria
8 Superhero
9 Berkencan Saja Denganku
10 Dijodohkan
11 Pernikahan Bisnis
12 Makan Malam
13 Hubungan Kita Berakhir
14 Sepotong Pizza
15 Undangan Garaa
16 Skorsing
17 Pesta Pertunangan Semakin Dekat
18 Kepribadian Ganda
19 Pesta
20 Mencari Jessi
21 Menghabiskan Malam Bersama
22 Menggoda Jessi
23 Kejutan Di Pagi Hari
24 Marah-Marah
25 Membencimu
26 Pingsan
27 Memetik Bunga
28 Jangan Bertengkar Lagi
29 Dipeluk Theo
30 Jadilah Istriku
31 Berpacaran Dahulu
32 Pengumuman & Eps Bonus
33 Mas Fiersa-ku
34 Mendiamkan Jessi
35 Kunjungan Calon Ibu Mertua
36 Mengikat Hatimu
37 Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan
38 Kebodohan Terbesar
39 Bertemu Anin
40 Kebohongan Anin
41 Maafkan Aku!
42 Keputusanku
43 Perempuan Gatal
44 Ayo Putus!
45 Kumau Dia
46 Berbaikan
47 Bermalam di Rumah Singgah
48 Pernikahan Rin
49 Malam Yang Buruk
50 Retaknya Kepercayaan
51 Bertemu Ayah Mertua
52 Tidak Terbiasa Tanpamu
53 Ingin Langsung Menikah Saja
54 Rencana Anin
55 Apa Maksudnya Ini?
56 Hancur
57 Sendiri Dulu
58 Aku Muak DenganMu
59 Anin Terluka
60 Kehilangan
61 Terbongkarnya Kebohongan
62 Sulit Mempercayaimu Lagi
63 Bimbang
64 Kembali Padamu
65 Merajuk
66 Keputusan Mereka
67 Terbakar Api Cemburu
68 Tawaran Garaa
69 Berbicara Dari Hati
70 Ucapan Menohok
71 Omong Kosong
72 Cincin Ruby
73 Dekat Tapi Jauh
74 Tamu Yang Tidak Diharapkan
75 Permintaan Kevin
76 Iming-Iming Membeli Mobil
77 Panas
78 Merindu
79 Ikrar Sehidup Semati
80 Hari Bahagia
81 Malam Panas Yang Tertunda
82 Ibadahku Bersamamu
83 Panasnya Rasa Cemburu
84 Pelangi Setelah Badai
85 Perempuan Berkalung Syal
86 Kabar Mengejutkan
87 Ending
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Cemburu
2
Meminta Kesempatan
3
Merasa Diacuhkan
4
Membaca Pikiran
5
Kesalahpahaman
6
Pernyataan Cinta
7
Pengantin Pria
8
Superhero
9
Berkencan Saja Denganku
10
Dijodohkan
11
Pernikahan Bisnis
12
Makan Malam
13
Hubungan Kita Berakhir
14
Sepotong Pizza
15
Undangan Garaa
16
Skorsing
17
Pesta Pertunangan Semakin Dekat
18
Kepribadian Ganda
19
Pesta
20
Mencari Jessi
21
Menghabiskan Malam Bersama
22
Menggoda Jessi
23
Kejutan Di Pagi Hari
24
Marah-Marah
25
Membencimu
26
Pingsan
27
Memetik Bunga
28
Jangan Bertengkar Lagi
29
Dipeluk Theo
30
Jadilah Istriku
31
Berpacaran Dahulu
32
Pengumuman & Eps Bonus
33
Mas Fiersa-ku
34
Mendiamkan Jessi
35
Kunjungan Calon Ibu Mertua
36
Mengikat Hatimu
37
Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan
38
Kebodohan Terbesar
39
Bertemu Anin
40
Kebohongan Anin
41
Maafkan Aku!
42
Keputusanku
43
Perempuan Gatal
44
Ayo Putus!
45
Kumau Dia
46
Berbaikan
47
Bermalam di Rumah Singgah
48
Pernikahan Rin
49
Malam Yang Buruk
50
Retaknya Kepercayaan
51
Bertemu Ayah Mertua
52
Tidak Terbiasa Tanpamu
53
Ingin Langsung Menikah Saja
54
Rencana Anin
55
Apa Maksudnya Ini?
56
Hancur
57
Sendiri Dulu
58
Aku Muak DenganMu
59
Anin Terluka
60
Kehilangan
61
Terbongkarnya Kebohongan
62
Sulit Mempercayaimu Lagi
63
Bimbang
64
Kembali Padamu
65
Merajuk
66
Keputusan Mereka
67
Terbakar Api Cemburu
68
Tawaran Garaa
69
Berbicara Dari Hati
70
Ucapan Menohok
71
Omong Kosong
72
Cincin Ruby
73
Dekat Tapi Jauh
74
Tamu Yang Tidak Diharapkan
75
Permintaan Kevin
76
Iming-Iming Membeli Mobil
77
Panas
78
Merindu
79
Ikrar Sehidup Semati
80
Hari Bahagia
81
Malam Panas Yang Tertunda
82
Ibadahku Bersamamu
83
Panasnya Rasa Cemburu
84
Pelangi Setelah Badai
85
Perempuan Berkalung Syal
86
Kabar Mengejutkan
87
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!