Membaca Pikiran

Garaa memandangi Jessi yang sedang sibuk dengan ponselnya. Kadang dia terkekeh, tapi sesekali tertawa terbahak-bahak.

"Apa yang membuatmu tertawa begitu, Jess?" Garaa mencoba mengintip kearah ponsel Jessi.

"Aku sedang membaca novel, Garaa. Lucu sekali, aku sangat menyukainya," Jessi berbinar menceritakan novelnya.

"Kau suka membaca? Apa kau bisa membaca pikiranku sekarang?"

"Kau ada masalah? Apa yang kau risaukan?" Jessi memegang lengan Garaa berusaha menenangkan pria tersebut.

"Kau!" Garaa menatap Jessi tepat di matanya.

"Apa maksudmu, Garaa?" Jessi gelisah gugup tidak tahu apa yang diinginkan pria ini.

"Apa kau benar-benar tidak mengerti, atau kau hanya pura-pura?" Garaa mulai gusar sendiri.

"Aku benar-benar tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Kenapa kau sekarang terlihat seperti marah padaku?" Jessi merasa tidak nyaman ditempat duduknya. Hanya itu yang dirasakan Jessi sekarang.

"Sudahlah, lupakan saja kalau begitu. Ayo, ku antar kau pulang," Garaa bangkit sambil menghela nafas.

"Kau mengusirku? Tidak usah mengantarku. Aku akan pulang sendiri," Jessi segera berlalu dari hadapan Garaa. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

"Aku akan mengantarmu, ini sudah malam!" Garaa mengejar Jessi yang berjalan dengan cepat.

"Tidak perlu, terimakasih!" Jessi menunggu lift terbuka.

"Aku tahu, kau minta dijemput Theo kan?" Garaa terlihat semakin gusar menahan amarah.

"Berpikirlah dengan jernih, aku pergi!"

Brakk

Garaa menutup pintu apartemennya dengan keras. Dia segera mengambil kunci mobil dan turun menyusul Jessi. Ada rasa tidak tega membiarkan Jessi pulang sendiri apalagi ini sudah malam.

Taksi yang dipesannya sudah datang, segera Jessi menaikinya tanpa memperdulikan Garaa yang sedang memanggilnya.

***

Sesampainya di rumah Jessi segera berguling-guling di kamar. Moodnya memburuk akibat pertengkarannya dengan Garaa. Dia tidak habis pikir bagaimana Garaa bisa menjadi semarah itu, terlihat bukan seperti Garaa yg ia kenal. Ponselnya berdering, aaah Theo menghubungi nya.

"Lusa aku ingin mengajakmu berkuda. Aku harap kau tidak ada janji di akhir pekan ini," tanpa basa-basi Theo mengutarakan maksudnya.

"Maaf, Theo, aku tidak bisa. Aku ingin beristirahat saja akhir pekan ini," ucap Jessi.

"Apa kau sudah ada janji dengan Garaa?"

"Tidak, Theo, maafkan aku. Aku tutup telponnya, ya, selamat malam."

tuuut tuut tuuuut.

Theo merasa Jessi seperti membuat jarak dengannya. Ia bertekad akan berusaha lebih keras untuk membuat Jessi menyukainya. Ponsel yang dipegangnya bergetar, Theo mendapat satu pesan singkat dari Melani.

to Theo : "Aku akan menghancurkan Jessi-mu. Aku tau alasanmu putus dengan ku, karena Jessi kan? Lihat saja aku tidak akan tinggal diam. Tunggu pembalasanku, Theo!"

Theo mengernyit membaca pesan Melani. Tidak ada sedikitpun keinginan untuk membalas pesan tersebut, tidak masuk akal begitu pikirnya. Bukan karena Jessi saja, tapi memang karena ia tidak suka sikap Melani yang keterlaluan.

***

Keesokan harinya, Jessi berangkat ke kantor pagi buta. Angkutan umum sangat padat di jam berangkat kerja. Garaa dan Theo menawarkan untuk menjemput tapi Jessi enggan berangkat bersama mereka.

Aku tidak akan berbicara dengan Garaa hari ini, aku akan cuek padanya. Salah sendiri kenapa kemarin dia sangat menyebalkan.

Jessi menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Ia menolak saat Rin mengajaknya makan siang, tidak berselera sebenarnya. Tiba-tiba dia memikirkan Theo, apa lelaki itu sudah makan siang mengingat kesibukannya sebagai CEO. Sebuah pesan singkat dikirim kepada Theo.

to Theo : "Jangan lupa makan siang, Tuan CEO."

Theo membaca pesan dari Jessi dengan senyum mengembang di bibirnya. Dia mulai perhatian denganku rupanya.

to Jessi : "Kemarilah, ke ruangan ku. Aku mempunyai sepiring kue pai yang terlihat menggoda."

to Theo : "Siap meluncur, kapten."

Jessi bergegas pergi ke ruangan Theo. Ia sengaja memutar jalan agar tidak berpapasan dengan Garaa.

Tok tok tok

"Hai, Theo," Jessi melongokkan kepalanya menyapa Theo dari pintu.

"Masuklah. Ayo makan!" Theo mengambil sepiring kue pai dari dalam kulkas. Jessi melangkah masuk dan duduk manis di sofa, ia terlihat seperti anak kecil yang sedang menunggu untuk diberi makan.

"Buka mulutmu."

"Tidak usah, Theo. Aku bisa makan sendiri," Jessi tersenyum canggung.

"Yasudah kalau begitu makan saja sendiri. Aku tidak usah makan siang," Theo meletakkan kembali sepotong kue pai nya ke dalam piring. Dia memanyunkan bibirnya ke arah Jessi.

Jessi tertawa melihat Theo ngambek kepadanya. Akhirnya dia berinisiatif mengambil kue dan menyuapi Theo.

"Buka mulutmu, anak manis."

Theo membuka mulut nya dan Jessi semakin tertawa merasa lucu dengan sikap Theo. ahh manis sekali begitu pikirnya.

Tok tok tok

Garaa memasuki ruangan dan kaget melihat Jessi dan Theo sedang makan siang romantis dengan sepiring kue berdua.

"Maaf, sudah menganggu acara makan siang romantis kalian."

Terpopuler

Comments

W.Willyandarin

W.Willyandarin

di tunggu karya selanjutnya kak

2020-09-16

1

Mia Poei

Mia Poei

Tuan Gara aku mbayanginnya langsung wajah kasekage

2020-09-09

1

Isu💟THY

Isu💟THY

semangat

2020-08-25

1

lihat semua
Episodes
1 Cemburu
2 Meminta Kesempatan
3 Merasa Diacuhkan
4 Membaca Pikiran
5 Kesalahpahaman
6 Pernyataan Cinta
7 Pengantin Pria
8 Superhero
9 Berkencan Saja Denganku
10 Dijodohkan
11 Pernikahan Bisnis
12 Makan Malam
13 Hubungan Kita Berakhir
14 Sepotong Pizza
15 Undangan Garaa
16 Skorsing
17 Pesta Pertunangan Semakin Dekat
18 Kepribadian Ganda
19 Pesta
20 Mencari Jessi
21 Menghabiskan Malam Bersama
22 Menggoda Jessi
23 Kejutan Di Pagi Hari
24 Marah-Marah
25 Membencimu
26 Pingsan
27 Memetik Bunga
28 Jangan Bertengkar Lagi
29 Dipeluk Theo
30 Jadilah Istriku
31 Berpacaran Dahulu
32 Pengumuman & Eps Bonus
33 Mas Fiersa-ku
34 Mendiamkan Jessi
35 Kunjungan Calon Ibu Mertua
36 Mengikat Hatimu
37 Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan
38 Kebodohan Terbesar
39 Bertemu Anin
40 Kebohongan Anin
41 Maafkan Aku!
42 Keputusanku
43 Perempuan Gatal
44 Ayo Putus!
45 Kumau Dia
46 Berbaikan
47 Bermalam di Rumah Singgah
48 Pernikahan Rin
49 Malam Yang Buruk
50 Retaknya Kepercayaan
51 Bertemu Ayah Mertua
52 Tidak Terbiasa Tanpamu
53 Ingin Langsung Menikah Saja
54 Rencana Anin
55 Apa Maksudnya Ini?
56 Hancur
57 Sendiri Dulu
58 Aku Muak DenganMu
59 Anin Terluka
60 Kehilangan
61 Terbongkarnya Kebohongan
62 Sulit Mempercayaimu Lagi
63 Bimbang
64 Kembali Padamu
65 Merajuk
66 Keputusan Mereka
67 Terbakar Api Cemburu
68 Tawaran Garaa
69 Berbicara Dari Hati
70 Ucapan Menohok
71 Omong Kosong
72 Cincin Ruby
73 Dekat Tapi Jauh
74 Tamu Yang Tidak Diharapkan
75 Permintaan Kevin
76 Iming-Iming Membeli Mobil
77 Panas
78 Merindu
79 Ikrar Sehidup Semati
80 Hari Bahagia
81 Malam Panas Yang Tertunda
82 Ibadahku Bersamamu
83 Panasnya Rasa Cemburu
84 Pelangi Setelah Badai
85 Perempuan Berkalung Syal
86 Kabar Mengejutkan
87 Ending
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Cemburu
2
Meminta Kesempatan
3
Merasa Diacuhkan
4
Membaca Pikiran
5
Kesalahpahaman
6
Pernyataan Cinta
7
Pengantin Pria
8
Superhero
9
Berkencan Saja Denganku
10
Dijodohkan
11
Pernikahan Bisnis
12
Makan Malam
13
Hubungan Kita Berakhir
14
Sepotong Pizza
15
Undangan Garaa
16
Skorsing
17
Pesta Pertunangan Semakin Dekat
18
Kepribadian Ganda
19
Pesta
20
Mencari Jessi
21
Menghabiskan Malam Bersama
22
Menggoda Jessi
23
Kejutan Di Pagi Hari
24
Marah-Marah
25
Membencimu
26
Pingsan
27
Memetik Bunga
28
Jangan Bertengkar Lagi
29
Dipeluk Theo
30
Jadilah Istriku
31
Berpacaran Dahulu
32
Pengumuman & Eps Bonus
33
Mas Fiersa-ku
34
Mendiamkan Jessi
35
Kunjungan Calon Ibu Mertua
36
Mengikat Hatimu
37
Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan
38
Kebodohan Terbesar
39
Bertemu Anin
40
Kebohongan Anin
41
Maafkan Aku!
42
Keputusanku
43
Perempuan Gatal
44
Ayo Putus!
45
Kumau Dia
46
Berbaikan
47
Bermalam di Rumah Singgah
48
Pernikahan Rin
49
Malam Yang Buruk
50
Retaknya Kepercayaan
51
Bertemu Ayah Mertua
52
Tidak Terbiasa Tanpamu
53
Ingin Langsung Menikah Saja
54
Rencana Anin
55
Apa Maksudnya Ini?
56
Hancur
57
Sendiri Dulu
58
Aku Muak DenganMu
59
Anin Terluka
60
Kehilangan
61
Terbongkarnya Kebohongan
62
Sulit Mempercayaimu Lagi
63
Bimbang
64
Kembali Padamu
65
Merajuk
66
Keputusan Mereka
67
Terbakar Api Cemburu
68
Tawaran Garaa
69
Berbicara Dari Hati
70
Ucapan Menohok
71
Omong Kosong
72
Cincin Ruby
73
Dekat Tapi Jauh
74
Tamu Yang Tidak Diharapkan
75
Permintaan Kevin
76
Iming-Iming Membeli Mobil
77
Panas
78
Merindu
79
Ikrar Sehidup Semati
80
Hari Bahagia
81
Malam Panas Yang Tertunda
82
Ibadahku Bersamamu
83
Panasnya Rasa Cemburu
84
Pelangi Setelah Badai
85
Perempuan Berkalung Syal
86
Kabar Mengejutkan
87
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!