Happy reading
Hari demi hari terlewati, sudah 1 bulan usia pernikahan mereka. Hubungan Alex dan Ariana juga makin erat seiring berjalannya waktu. Walau belum ada ungkapan cinta di antara mereka, tapi Ariana mulai nyaman dengan adanya Alex disampingnya.
Dalam satu bulan ini juga Ariana sudah mulai berubah dari yang tak bisa masak, mencuci, dan membersihkan rumah sudah bisa. Walau masakan Ariana dinilai masih minus tapi sudah bisa dimakan.
"Masak apa hari ini?" tanya Alex yang sudah duduk di kursi.
"Udang Asam Manis ala Ria," jawabnya menaruh sepiring Udang Asam Manis di meja.
"Coba dulu." Ariana menyendokkan sedikit masakannya di piring Alex. Alex yang sudah terbiasa itu memakannya.
"Gimana?" tanya Ariana menatap raut wajah Alex.
"Emm terlalu pedas hingga manisnya sedikit tak terasa," jawab Alex jujur. Ia paling tak bisa mengomentari sesuatu dengan bohong.
"Huhh gagal lagi ya," lirih Ariana duduk di kursinya.
"Masih bisa dimakan kok, yuk makan."
Alex mengambil nasi dan Udang Asam Manis buatan istrinya sedikit banyak.
"Satu piring," ajak Alex dan diangguki oleh Ariana. Setidaknya Alex mau memakan masakannya.
Mereka makan di piring yang sama sesekali Alex mengusap sisa saus di bibir Ariana.
Setelah makan Ariana mencuci piring kotor dan kembali menemui Alex yang sudah siap untuk kerja.
"Ini uang belanja satu bulan ini, kamu juga boleh belanja apa yang kamu inginkan dengan uang itu. Tapi ingat kamu harus beli yang benar benar butuh."
Alex memberikan amplop berwarna putih itu pada Ariana.
"Yang kamu kasih kemarin masih ada kok." Ariana menolak uang itu.
"Ya buat simpanan aja Ri, kamu pasti bosen di rumah aja."
"Tapi..." Belum sempat Ariana menyelesaikan kalimatnya Alex terlebih dahulu menyela.
"Tapi hati hati, di luar bahaya untuk kamu." Alex mengelus kepala Ariana dengan lembut.
"Kamu gak marah kalau aku habisin uang ini?" tanya Ariana membuka amplop itu dan betapa terkejutnya Ariana saat melihat uang di dalamnya.
"Kamu gak nyuri kan Lex?" tanya Ariana menatap tajam suaminya.
"Gitu amat ngomongnya. Itu uang halal Ria. Suami kamu ini gak bakal nyuri."
"Serius? tapi ini kok banyak banget?" tanya Ariana pada Alex.
"Itu rezeki kita sebagai suami istri, dah ya aku mau berangkat cari rezeki lagi buat kamu juga." Seperti biasa Ariana mencium tangan suaminya dan dibales kecupan singkat di kening Ariana.
"Oh ya Ri, jangan lupa stok sabun mandi yang banyak. Karena aku akan butuh kapan aja."
Ariana mengangguk walau di alan hatinya kasihan melihat suaminya selalu tersiksa saat dengannya. Tapi Ariana bisa apa.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Setelah kepergian suaminya Ariana menatap uang yang ia pegang itu. Baginya dulu saat masih tinggal di rumah utama uang segini bukan apa apa untuk Ariana tapi srkarang kondisinya berbeda.
Ariana memasukkan kembali uang itu dan masuk ke dalam rumah, sekarang ia bukanlah nona muda di mansion Delta tapi seorang istri dari sopir taksi. Ariana tak tahu saja siapa Alex sebenarnya.
Saat sedang menyapu kamarnya tiba tiba ucapan Alex untuk belanja terpikir olehnya. Setelah menyelesaikan pekerjaan rumahnya Ariana mandi dan berganti baju.
***
"Nona pergi ke mall tuan."
"Terus awasi dia, jangan sampai terjadi sesuatu pada gadisku itu."
"Baik tuan."
Seorang pria berjas hitam membelakangi sekretarisnya karena menghadap ke luar. Senyum terbit di bibir Alex.
"Akan aku lihat apa kamu masih matree seperti dulu atau tidak."
"Permisi pak, waktunya meeting."
"Hmm."
Sekretaris itu hanya mendesah pelan tak heran kenapa bosnya sangat cuek dan datar saat di kantor.
"Siapkan semuanya, 5 menit lagi aku akan ke sana."
Sekretaris itu mengangguk dan keluar dari ruangan itu. Alex mendesah pelan saat ia ingin lepas dari semua pekerjaan yang melelahkan ini.
Di sisi lain, Ariana merasa ada yang mengawasinya sedari tadi itu mulai mmepercepat langkahnya.
"Gue uah nyamar gini juga masih ada yang ngincer."
Ariana masuk ke toko baju di mall itu, dan bersembunyi dibalik baju gamis. Saat ingin menjauh dari tempat itu sayup sayup terdengar suara asing menurut Ariana.
"Itu suara apa ya?" tanya Ariana mendengarkannya dengan jelas.
Ariana membuka sedikit celah celah gamis itu dan bertapa terkejutnya ia saat ada sepasang kekasih sedang bercumbu di ruang ganti apalagi sang wanita sudah polos.
"Mata suci gue."
Ariana keluar dari sana dan mengelilingi mall hanya untuk mengusir bosannya saja, dulu ia sering diajak mama dan omanya untuk berbelanja. Membeli semua yang menurutnya bagus walau tak berguna untuknya.
"Mama, oma, Ariana kangen."
Dan lagi lagi bayangan Alex terlintas dipikiran Ariana, di mana Alex memperlakukannya dengan hangat. Apa Alex sudah mencintainya sepertinya yang terlebih dahulu menaruh rasa pada laki laki itu.
"Salahkah aku berharap Alex juga menyimpan rasa padaku, mengingat perlakuannya selama ini."
Setelah memberi berberapa barang Ariana keluar dari mall dengan wajah lesu. Ia berlalu ke taman yang dekat dengan mall.
Ariana meletakkan paper bag itu di kursi dan mengamati sekitarnya berharap tak ada musuh yang mengenalinya.
"Itu mama?"
Pandangan Ariana tertuju pada seorang wanita yang sedang berlari menuju mall, dengan raut yang tidak bisa digambarkan.
Ariana ingin menghampiri mamanya tapi langkahnya terhenti saat banyak pengawal yang mengikuti mamanya.
"Mama pasti marah sama aku, dan hahaha lihatlah aku bukan lagi nona muda keluarga Delta. Aku hanya perempuan biasa sekarang."
Arianna pergi dari taman itu menuju kontrakan yang ditempatinya bersama suami.
Ariana tidak tahu saja jika mamanya ke mall untuk menemuinya. Karena ada bawahannya yang melihat perempuan dengan ciri ciri seperti anaknya.
"Di mana perempuan itu?" tanya Mama Mariana pada pegawai di sana.
"Perempuan itu sudah keluar beberapa menit yang lalu nyonya," jawabnya.
"Apa kamu yakin itu anakku?" tanyanya.
"Yakin nyonya, saya ingat betul suara dan postur tubuhnya nona Ria. Walau tadi tertutup cadar."
"Hmm dia membeli apa di sini?" tanya Mama Mariana.
"Emm itu nyonya anu," pegawai toko itu tak yakin ingin memberi tahukan apa yang di beli Ariana tadi.
Pegawai itu membisikkan sesuatu di telinga Mariana yang membuat mata wanita berusia 47 tahun itu membuat tak percaya.
"Buat apa anakku beli seperti itu?" tanya Mama Mariana pada pegawai itu.
"Saya kurang tahu nya."
Mariana hanya bisa memikirkan untuk apa anak gadisnya membeli sesuatu yang bahkan tak pernah terlintas diotaknya. Pikirannya mulai berkelana dengan hal itu.
Bersambung
___
Jangan lupa Like+ Komen + Vote dan tambahkan difavorit kalian ya. Share juga novel ini ya😊
Mohon maaf jika banyak PUEBI yang salah dan banyak typo. Author masih belajar soalnya.🙏🙏
Visual Ariana dan Alex ada di episode 20 ya😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Ima Kristina
emang apa yang dibeli Ria bikin penasaran
2025-03-25
0
Eka
semoga ariana tahu debenarnya alex
2024-01-07
0
neng ade
semoga Alex selalu melindungi Riana
2023-12-04
0