Pembalasan seorang anak 1

#PembalasanSeorangAnak

#LanjutanSahbatkuTrnyataSdhMeninggl

#Part1

Aku dan putri di anugerahi anak laki laki yang kami beri nama Fikran. Yah itu adalah nama sahabat saya yang telah meninggal, dan sekarang umur Fikran 5 tahun tapi entah mengapa aku selalu salah sangkah jika istriku memanggil nama Fikran anak kami yang kukira dia memanggil almarhum sahabatku.

"Fikran makan dulu." kata istriku.

"Hah Fikran? mana?" tanyaku berjalan ke arah meja makan.

"Kamu ini kenapa sih udah 5 tahun tapi selalu begitu.. kalau gini trus mending kita ganti saja nama anak kita." kata Putri kesal.

"Maaf habisnya gw kangen sama Fikran." kataku merunduk.

Lalu istriku memelukku.

"Maaf yah aku udah marah udah nggak usah sedih.. ayok kita makan." kata istriku tersenyum.

Kemudian Putri pergi kebelakang untuk mencari Fikran.

"Fikran kamu di mna ayo makan dulu nanti main lagi." teriak Putri.

Lalu di balik pohon pisang ada yang menyaut.

"Iyaa saya di sini" kata seseorang dari balik pohong pisang.

"Kok suara Fikran seperti orang dewasa sih." kata Purti heran lalu mendekat ke arah suara itu.

"Eh Fikran ngapain kamu di makam ayo masuk papa kamu udah nunggu." kata Putri menarik baju anaknya.

dan saat berbalik kebelakang Putri terkejut anaknya berada di depannya.

"Mama pegang kain apa kok ada noda merah?" tanya anaknya polos.

Putri lalu melihat tangannya dan betapa terkejutnya dia sedang menggengam kain kafan penuh darah.

"Rian tolong" teriak Putri.

Aku yang mendengar teriakan istriku lalu bergegas ke belakang.

"Ada apa kenapa kamu teriak?" kataku.

"Tadi ada kain kafan di tangan saya" kata Putri lalu memelukku ketakutan.

"Udah nggak ada apa-apa ayo masuk." seraya mengajak putri dan fikran untuk kembali masuk kedalam rumah.

Kami lalu makan bersama, setelah itu karena aku melihat Putri masih diam karena kejadian tadi, aku mengajak mereka ke pantai untuk refreshing, istriku lalu setuju dan kami pun bersiap-siap untuk berangkat.

Setelah kami siap kami pun bergegas di perjalanan tiba-tiba istriku berkata.

"Paa..mama takut gimna kalau Fikran neror kita." kata istriku.

"Ngomong apa sih!! nggak boleh gitu dia sahabat saya nggak mungkin dia mau meneror keluarga kita." kataku.

"Iyaa.. iyaa maaf." kata Putri

Setelah 30 menit akhirnya kami sampai juga di pantai yang jauh dari keramaian, Fikran anak kami sangat senang dia lalu bermain pasir bersama istriku, rasanya sangat senang melihat mereka tertawa dengan cara yang sederhana. Lalu Putri menghampiriku,

"Pa..kok bengong ayo kita main pasir seru loh." kata Putri tertawa lalu melempariku dengan pasir.

"Ihh apansih.. awas yah kamu.. sini jangan lari." kataku lalu berdiri mengejar istri saya yang berlari.

"Fik tolong mama mau di culik sma papa kamu." kata Putri tertawa.

Lalu Fikran dengan tingkahnya yang lucu lalu loncat ke punggungku.

"Pa jangan culik mama nanti Fikran sendirian." kata anakku.

Kami hanya tertawa lalu bermain bersama, kemudian karena lagi asik bercerita aku dan Putri tak menyadari bahwa Fikran sudah tak ada bersama kami.

"Paa.. Fikran mana paa??" tanya putri mulai panik.

"Astaga kita terlalu asik bercerita... ayok kita cari dia." kataku lalu berdiri.

Kami lalu mencari cari Fikran di kawasan pantai tersebut namun tak ada seorangpun di pantai itu karena pantai yang kami kunjungi benar benar jauh dari keramaian, lalu tiba tiba kami melihat Fikran sedang duduk di bawah pohon kelapa, aku lalu berlari ke arah Fikran takut terjadi apa-apa.

"Kamu ngapain main jauh jauh!" kataku sedikit marah.

"Maaf pa.. tadi Fikran ada yang manggil trus Fikran kesini lalu Fikran om itu kasih kertas ini dia paa tapi Fikran nggak bisa baca." kata Fikran polos kemudian memberikan kertas itu.

"Om siapa?disini nggak ada orang Fikran kamu jangan ngarang cerita." kata istriku

"Oh iyaa om itu bilang namanya sama dengan Fikran dan dia sahabat papa." kata anakku polos.

Mendengar itu istriku kaget dan mengajak aku untuk pulang saja dari pantai itu namun aku diam membaca isi kertas itu.

"Rian aku rindu kalian

Salam manis

Sahabat terbaikmu Fikran"

Hanya itu yang tertulis di dalam kertas dengan tinta merah seperti darah. Putri kini kian takut dan menarik saya untuk bergegas pulang.

...Like...

...Vote...

...Komen...

...Share...

Terpopuler

Comments

blessed

blessed

apakah fikran cemburu dgn keluarga Adrian?

2022-01-23

1

gerimis`senja🍃

gerimis`senja🍃

alurnya ngebut bet

2022-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Sahabatku ternyata sudah meningg*l 1
2 Sahabatku ternyata sudah meningg*l 2
3 Sahabatku ternyata sudah meningg*l 3
4 Sahabatku ternyata sudah meningg*l 4
5 Pembalasan seorang anak 1
6 Pembalasan seorang anak 2
7 Pembalasan seorang anak 3
8 Pembalasan seorang anak 4
9 Pembalasan seorang anak 5
10 Pembalasan seorang anak 6
11 Pembalasan seorang anak 7
12 Pembalasan seorang anak 8
13 Pembalasan seorang anak 9
14 Pembalasan seorang anak 10
15 Tragedi keluarga fikran 1
16 Tragedi keluarga fikran 2
17 Tragedi keluarga fikran 3
18 Tragedi keluarga fikran 4
19 Tragedi Keluarga fikran 5
20 Tragedi keluarga fikran 6
21 Tragedi keluarga fikran 7
22 Tragedi keluarga fikran 8
23 Tragedi keluarga fikran 9
24 Tragedi keluarga fikran 10
25 Tragedi keluarga fikran 11
26 Tragedi keluarga fikran 12
27 Tragedi keluarga fikran 13
28 Tragedi keluarga fikran 14
29 Tragedi keluarga fikran 15
30 Tragedi keluarga fikran 16
31 Tragedi keluarga fikran 17
32 Tragedi keluarga fikran 18
33 Tragedi keluarga fikran 19
34 Tragedi keluarga fikran 20
35 Tragedi keluarga fikran 21
36 Tragedi keluarga fikran 22
37 Tragedi keluarga fikran 23
38 Tragedi keluarga fikran 24
39 Tragedi keluarga fikran 25
40 Tragedi keluarga fikran 26
41 Tragedi keluarga fikran 27
42 Tragedi keluarga fikran 28
43 Tragedi keluarga fikran 29
44 Tragedi keluarga fikran 30
45 Tragedi keluarga fikran 31
46 Tragedi keluarga fikran 32
47 Tragedi keluarga fikran 33
48 Pengumuman
49 Pengumuman 2
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Sahabatku ternyata sudah meningg*l 1
2
Sahabatku ternyata sudah meningg*l 2
3
Sahabatku ternyata sudah meningg*l 3
4
Sahabatku ternyata sudah meningg*l 4
5
Pembalasan seorang anak 1
6
Pembalasan seorang anak 2
7
Pembalasan seorang anak 3
8
Pembalasan seorang anak 4
9
Pembalasan seorang anak 5
10
Pembalasan seorang anak 6
11
Pembalasan seorang anak 7
12
Pembalasan seorang anak 8
13
Pembalasan seorang anak 9
14
Pembalasan seorang anak 10
15
Tragedi keluarga fikran 1
16
Tragedi keluarga fikran 2
17
Tragedi keluarga fikran 3
18
Tragedi keluarga fikran 4
19
Tragedi Keluarga fikran 5
20
Tragedi keluarga fikran 6
21
Tragedi keluarga fikran 7
22
Tragedi keluarga fikran 8
23
Tragedi keluarga fikran 9
24
Tragedi keluarga fikran 10
25
Tragedi keluarga fikran 11
26
Tragedi keluarga fikran 12
27
Tragedi keluarga fikran 13
28
Tragedi keluarga fikran 14
29
Tragedi keluarga fikran 15
30
Tragedi keluarga fikran 16
31
Tragedi keluarga fikran 17
32
Tragedi keluarga fikran 18
33
Tragedi keluarga fikran 19
34
Tragedi keluarga fikran 20
35
Tragedi keluarga fikran 21
36
Tragedi keluarga fikran 22
37
Tragedi keluarga fikran 23
38
Tragedi keluarga fikran 24
39
Tragedi keluarga fikran 25
40
Tragedi keluarga fikran 26
41
Tragedi keluarga fikran 27
42
Tragedi keluarga fikran 28
43
Tragedi keluarga fikran 29
44
Tragedi keluarga fikran 30
45
Tragedi keluarga fikran 31
46
Tragedi keluarga fikran 32
47
Tragedi keluarga fikran 33
48
Pengumuman
49
Pengumuman 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!