" Kapan kira kira mereka berdua harus berada di sana? "
Tanya ka Aditya sambil mengantarkan Darius dan temannya ke teras yayasan.
" Mungkin sekitar tanggal tiga belas Desember lah ka. "
Saut Darius memberi tahu ka Aditya tentang tanggal keberangkatan aku dan Rina ke universitas swasta yang di promosikan olehnya dan temannya.
Setelah cukup lama berbincang dengan Darius di ruang tamu tadi, Ka Aditya dan ka Amara pun akhirnya dengan mantap memutuskan untuk memilih universitas swasta itu untuk aku dan Rina melanjutkan pendidikan.
" Baik kalau begitu! kami pamit dulu ya ka. "
Sambung teman Darius dengan sopan.
" Baik, terimakasih sudah meluangkan waktu untuk datang kemari. "
Dengan ramah, ka Aditya pun menjawab kepada mereka berdua.
" Iya sama-sama ka, kami juga berterima kasih karena sudah disambut dengan baik di sini. "
Sambung Darius dan kemudian ka Aditya pun mengangguk dan tersenyum kepada mereka.
" Loh kok sudah pada keluar? Kalian berdua mau kemana? "
Tanya ka Amara yang baru saja datang dari arah dapur. Tadi setelah memastikan universitas, mobil makanan delivery pun datang dan ka Amara turun tangan membantu karyawan delivery untuk membawa hidangan ke ruang makan.
Ka Amara datang ke teras dengan maksud untuk mengajak Darius dan temannya agar makan siang bersama di yayasan ini, namun pada saat pergi ke ruang tamu tidak ada satu orang pun di sana. Barulah ka Amara pun pergi ke teras dan menjumpai Darius dan temannya sudah menggendong tas ransel mereka masing-masing.
" Oh Ka Amara! Gini kak! jadi karena urusan kami sudah selesai, maka kami pamit untuk kembali ke penginapan ya kak. "
Jawab Darius dengan senyumannya.
" Loh kok buru buru? Kita makan siang bareng dulu yuk! "
Ajak ka Amara dengan ramah.
" Terimakasih ka! jadi ngerepotin, tapi sayangnya kami harus buru-buru kembali ke penginapan karena masih ada beberapa hal yang harus kami urus. "
Darius menolak tawaran ka Amara dengan sopan. Dia menolaknya dengan alasan masih ada hal yang harus dia urus dan dia harus segera kembali ke penginapannya.
" Oh begitu? Baiklah hati hati di jalan ya. "
Jawab Darius dan kemudian dia dan temannya itu pun tersenyum dan mengangguk untuk menjawab ka Amara.
Kemudian mereka berdua pun berjabat tangan dengan ka Amara sebelum mereka berbalik badan untuk menuju sepeda motor mereka yang di parkir di samping teras.
" Tik.. Tik.. "
" Byurr..!! "
Baru saja berbalik badan, mereka berdua pun di hentikan oleh hujan yang sangat deras.
" Sepertinya hari ini kalian harus makan siang bersama kami. "
Ucap ka Amara sambil tersenyum dan kemudian mereka berbalik badan lagi dan tersenyum kepada ka Amara.
Mereka pun mengangguk dan menerima tawaran ka Amara untuk makan siang bersama kami di yayasan ini.
" Mari masuk! "
Ajak ka Aditya dan kemudian mereka pun masuk bersama sama.
" Tas kalian letakkan di sofa ini saja. "
Ucap ka Amara memberitahu mereka berdua dan mereka berdua pun langsung meletakkan tas mereka di atas sofa sesuai yang dikatakan oleh ka Amara kepada mereka. Lalu mereka berdua pun lanjut mengikuti ka Amara dan ka Aditya menuju ke ruang makan.
" Darius! Tunggu dulu! "
Henti temannya yang tak sengaja melihat foto foto yang terpajang di dinding.
" Ada apa? "
Tanya Darius kepadanya.
" Coba kamu lihat itu! Foto itu sangat mirip dengan mu! "
Jelas temannya dengan bingung.
Kemudian Darius juga ikut bingung dan menatap tajam foto yang mirip dengannya itu.
" Itu adalah Varel! Dialah alasan mengapa kami sangat terkejut ketika melihatmu tadi. "
Jelas ka Amara yang ikut melihat foto itu setelah dia sadar kalau Darius dan temannya itu berarti.
" Oh gitu ya kak, Pantesan aja kalian sangat terkejut ketika melihat Darius saat pertama kalinya! Soalnya mereka berdua benar benar sangat mirip! Bagaikan buah pinang di belah menjadi dua. "
Ucap temannya dengan sangat kagum melihat betapa miripnya Darius dengan Varel.
" Ka, kalau yang itu namanya siapa? "
Tanya Darius menunjuk ke arah foto yang lain.
" Buset! Ada lagi yang mirip sama orang yang kita kenal ya Dar! Itu mirip banget sama Klara kan! "
Belum sempat ka Amara menjawab, teman si Darius pun ambil alih karena sekali lagi dia di buat kagum dengan kembarnya anak yayasan rumah batin ini dengan orang yang mereka kenal.
" Apa? Saya gak salah dengar kan? "
Ka Amara kaget setelah mendengar perkataan dari teman si Darius.
" Kenapa ka? Kami memang punya teman yang namanya Klara dan mukanya mirip sekali dengan gadis yang ada di dalam foto ini! "
Jelas si temannya Darius sambil tetap menatap kagum foto yang dia kata mirip sekali dengan temannya, yaitu Klara.
" Gadis itu juga bernama Klara. "
Jelas ka Amara dengan tidak percaya.
" Kalian nggak bohong kan? "
Tanya ka Amara memastikan perkataan si teman dari Darius itu.
" Saya simpan fotonya kok! Kaka mau lihat? "
Jawab si teman dari Darius dan kemudian dia pun menawarkan ka Amara untuk melihat foto gadis itu untuk meyakinkan ka Amara.
" Boleh deh. "
Jawab ka Amara dengan singkat.
Kemudian si temannya Darius itu pun membuka Hpnya, lalu dia pun menunjukkan foto gadis itu kepada ka Amara.
" Mereka berdua benar benar mirip. "
Gumam ka Amara dengan sedikit tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
" Ka Amara! Ditunggu di ruang makan loh! "
Tiba tiba Gita datang dan membuat ka Amara sadar dari lamunannya.
" Oh iya! Kaka lupa. "
Jawab ka Amara dan kemudian dia pun mengembalikan hp yang dipegangnya kepada pemiliknya.
" Wah! Ka Varel sudah datang! Mari kita makan siang! "
Ucap Gita dan kemudian dia pun langsung menarik tangan Darius dan mengajaknya pergi ke ruang makan.
Tanpa sepatah kata pun, mereka langsung mengikuti dari Darius dan Gita yang sudah lebih depan berlari lari kecil menuju ruang makan.
" Ngomong ngomong nama kamu siapa dari tadi saya bingung mau panggil kamu apa? "
Tanya ka Amara kepada teman si Darius yang berjalan sejajar dengannya.
" Nama saya Reihan Tubagus ka! Kaka bisa panggil saya rehan. "
Jelasnya dan kemudian ka Amara pun mengangguk dan tersenyum.
" Rehan, nanti kamu bisikin Darius supaya dia tidak cerita ke siapa pun tentang gadis kenalan kalian yang sangat mirip dengan gadis yayasan ini ke siapapun oke! "
Ucap ka Amara sedikit berbisik kepadanya.
" Oke ka! "
Jawab Reihan tanpa menanyakan kenapa.
" Silahkan duduk! "
Ka Amara mempersilahkan mereka berdua untuk duduk di samping ka Aditya. Kemudian kami pun langsung memulai makan siang bersama sama dengan damai dan tenang.
Karena ke hadiran Darius dan Reihan, makan siang hari ini terasa seperti dulu ketika mereka yang sudah tiada masih ada bersama kami.
" Ehem.. Hem.. "
Aku menyindir Riana yang mulai kecentilan menatap Darius dengan nakal.
" Kamu kenapa? Perlu minum? "
Tanya Riana dengan polosnya dan kemudian dia pun menyuguhkan segelas air putih kepadaku.
" Terimakasih! "
Ucap ku dengan jutek ketika menerima minuman itu dari Riana.
– Bersambung –
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
꧁Rizka♡꧂
semangat ka ><
2020-04-29
1
Sella_a
semangat kk author
2020-04-29
2