Dari pojok Cafe Deny asyik foto Sherly dari kejauhan, walaupun hanya nampak sedikit samping wajah Sherly, Deny foto sambil senyum-senyum dan terlihat oleh Jenisa, tentu saja semakin mencurigakan menurut Jenisa.
"lo ngomong apaan si Jen, kagak jelas dari tadi, minum dulu pesanan lo, biar otak lo gak mikir yang aneh-aneh" ucap Sherly menatap aneh pada Jenisa
"oke gue minum, tapi lo coba deh noleh ke belakang" jawab Jenisa
"ngapain noleh kebelakang" saut Sherly menautkan kedua alisnya.
"astaga Sher ribet banget hidup lo, kan cuman noleh kebelakang doang, tinggal putar leher lo, udah selesai, susah amat Sher, nurut napa" ucap Jenisa geram yang penasaran melihat ekspresi Sherly.
Sherly pun menoleh dan melihat Deny masih asyik foto Sherly dengan handphonenya sambil senyum, Deny pun melihat dan memperlihatkan senyum manisnya kepada Sherly.
"idih, to orang kenapa dah" ucap Sherly bingung.
Sherly pun kembali menatap Jenisa dan bertanya.
"to orang dari tadi ada disana Jen" tanya Sherly
"iya, dari tadi sambil senyum terus kearah lo, dan lo gak nyadar gituuu" ucap Jenisa sinis.
"santay aja jawabnya Jen" ucap Sherly
"eh, lo tau gak tadi ada mahasiswa baru, ganteng pinter lagi" ucap seorang perempuan pada temannya disamping meja Sherly dan Jenisa.
Sherly dan Jenisa mendengar dengan jelas percakapan mereka.
"oh ya siapa namanya? " tanya temennya.
"Deny......, Deny apa ya nama panjangnya, lupa gue, pokoknya dia tu dipanggil Deny gitu" ucap perempuan itu.
"dan lo tau gak dia itu ternyata satu tahun lebih tua dari kita" ucap perempuan itu lagi pada temennya.
"oh, berarti dia telat kuliah dulu" tanya temannya.
"ia sih kata dia tadi ketika dosen nanya, dia bilang ngurus bisnis dulu 1 tahun katanya" ucap perempuan itu.
"oh berarti suami idaman banget tuh, udah ganteng, pinter, kaya lagi" ucap temannya
Jenisa pun kaget denger itu, sedangkan Sherly biasa aja, karena gak peduli soal Deny
"oh, berarti Deny mahasiswa baru semester 2, pantesan tadi dia panggil lo kakak Sher, tapi aneh juga sih masa temen sendiri manggil kakak" ucap Jenisa
Sherly hanya diam tidak ingin membahas soal Deny.
"lo kenapa gak ada respon si Sher, dari tadi juga gue nanya banyak soal Deny ke elo, lo nya malah diem" tanya Jenisa
"ya lo mau gue jawab apa, orang gue gak tau apa-apa, udah ah jangan bahas tu orang lagi, lo kan tau gue paling gak suka bahas masa lalu" jawab Sherly
"ini gak masa lalu Sher, masa sekarang, sekarang si Deny aneh sikapnya sama lo, berubah banget" ucap Jenisa menyelidik.
"udah napa Jen, bodo amat gue, ngapain mikirin to orang, bikin tambah pusing aja" ucap Sherly mulai kesel dengan Jenisa yang terus membahas soal Deny
"ya kakak harus mikirin aku, karna aku mikirin kakak" ucap Deny yang mendekat kearah meja Sherly dan Jenisa.
"widihh, kayaknya ada yang mau...." ucapan Jenisa terpotong oleh Sherly
"ngapain lo disini, bukan muhrim pergi sana jangan deket-deket" ucap Sherly dengan mata melotot ke arah Deny yang duduk disampingnya.
"emang deket salah, aku kan suka deket sama kamu" jawab Deny dengan senyum manisnya.
"widihhhh, udah pake aku kamu lagi" ucap Jenisa melotot terkejut
Sherly pun pergi meninggalkan meja menuju kasir untuk membayar.
"gak usah non, khusus non Sherly dan temen non gratis" ucap penjaga kasir
"emang lagi ada promo" tanya Sherly
"enggak non, non Sherly sudah digratiskan oleh tuan Deny kapanpun non datang kesini" ucap penjaga kasir sopan
"Deny ?" tanya Sherly
"iya non, itu yang tadi duduk disamping non Sherly" jawab penjaga kasir
"emang bisa mba kapanpun saya datang bisa dibayarkan oleh dia, emang mba percaya sama dia, bisa terus bayarin saya" tanya Sherly yang bingung
"tuan Deny itu pemilik Cafe ini non" jawab penjaga kasir sopan. dan itu terdengar oleh Jenisa yang mendekat.
"hah, minuman kita sudah dibayar oleh Deny mba" tanya Jenisa ke penjaga kasir, yang mendengar samar percakapan awal Sherly dan penjaga kasir tersebut.
"iya mba, non Sherly bisa datang membawa teman kesini kapanpun dan gak perlu bayar" ucap penjaga kasir
"lah, lo dipanggil non Sher, mencurigakan, emangnya ada apa sama lo dengan Deny sampai di Cafe nya Deny aja lo dipanggil non, dan lo gratis lagi klo mau kesini" bisik Jenisa ke Sherly
"eh mba, darimana tau nama saya ?" tanya Sherly ke penjaga kasir
"dari tuan Deny non" jawab penjaga kasir
"terus, kenapa mba panggil saya non ?" tanya Sherly bingung
"itu perintah tuan Deny non" jawab penjaga kasir karena ia memang tidak tahu juga alasan sebenarnya siapa Sherly ini, ia hanya menjalankan perintah untuk memanggil Sherly dengan sebutan "non Sherly".
"Sher, dari tadi pertanyaan gue gak dijawab ?" tanya Jenisa
Sherly menarik napas panjang dan menghembuskannya kasar.
" gue udah bilang Jen, gue juga bingung, kenapa dengan to orang, gimana coba gue jawab pertanyaan lo, sedangkan gue sendiri gak tau jawabannya, mending lo nanya aja sama orangnya kenapa dengan dia" ucap Sherly.
"gak berani gue Sher nanya sendiri, gimana kalo kamu yang nanya ntar gue temenin" ucap Jenisa.
"ogah ah, bodo amat gue, kan yang penasaran lo, kenapa harus gue yang ribet buat nanya ama to orang" ucap Sherly sambil berjalan keluar Cafe.
Jenisa pun menoleh kebelakang untuk melihat Deny, karena tidak berani nanya namun penasaran. Jenisa pun melihat Deny tersenyum manis menatap kepergian Sherly.
"mencurigakan" gumam Jenisa dalam hati.
"siang non" ucap seorang pelayan menunduk menyapa Sherly.
"mba, kenapa panggil saya non" tanya Sherly lagi berharap dapat jawaban yang berbeda.
"emmmmm, katanya bodo amat, tapi masih nanya, masih penasaran" ledek Jenisa.
"iya ya, ngapain gue nanya lagi" gumam Sherly dalam hati.
"itu sudah perintah tuan Deny non kepada seluruh karyawan disini" ucap pelayan tersebut sopan.
drttt...., drttt...., drttt. getaran hanphone Sherly yang mendapat video call dari adiknya.
"Assalamu' alikum kak" ucap Aldi
"Wa'alikumsalam" jawab Sherly
"kak, sesuai tadi pagi, gue mau minta tolong" ucap Aldi.
"iya, apaan, gue udah mau pulang nih" jawab Sherly.
"mau di anter ?" tanya Deny menghampiri Sherly dan nampaklah wajah Deny di handphone adiknya.
"wow, kakak lagi sama laki-laki" goda Aldi.
"nggak, tu orang cuman lewat" jawab Sherly takut kalau Aldi bilang sama ayahnya.
"halo dek, perkenalkan nama kakak Deny, kakak......" ucap Deny terhenti oleh tatapan tajam Sherly
"widih, kak inget adek mu ini masih dibawah umur, pake acara pandang-pandangan lagi, kotor ntar otak gue lihat kalian" ucap Aldi meledek Sherly
"siapa Al ?" terdengar suara ayahnya Sherly.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Vivi Rahmani
keren ceritanya,
2020-07-09
1
Nur Alika
nyimak ini novel semoga sukses
2020-06-23
1