"yah, bun Sherly pergi kuliah dulu ya, Assalamu' alikum" ucap Sherly mau keluar rumah
"kak, tunggu" panggil Aldi
"kenapa, cepetan ngomong, gue udah hampir telat" ucap Sherly sembari memakai helm.
"masih pagi juga, sensian banget kak" ucap Aldi meledek
"issh, kagak penting, udah ah gue pergi" ucap Sherly sudah siap berangkat
"kak tunggu"
"apa, dari tadi juga nungguin, lama banget mau ngomong, ribet amat, cepetan apaan" jawab Sherly mulai kesel
"itu kak, mmmmm"
"ishh, yah bun pergi assalamu'alikum" ucap Sherly tidak menghiraukan Aldi lagi
"nanti aq telpon angkat ya kak, ntar aq di telpon bilang masih mikir sekarang" ucap Aldi sambil teriak.
"ya elaah, dari tadi manggil, nyatanya masih mikir" ucap Sherly kesel dengan Aldi
"udah kak pergi sana, ntar telat"
"udah tau gue telat, ngapain ngajak ngomong klo masih mikir beeeeb" ucap Sherly kesel pengen noyor pala Aldi
"ehh, kak cepetan sana pergi, ntar kakak telat" ucap Aldi menghindar
"lo cepetan sana mandi sebelum gue dorong ke kolam" ucap Sherly pengen balik masuk kerumah
"eh, Sherly sudah pergi sana perjalanan kan jauh, siapa tahu nanti macet, kan makin telat nak" ucap bunda
"oh iya-ya belum print makalah lagi" ucap Sherly buru-buru pengen pergi.
"gak jadi pengen mandiin aq kak" ucap Aldi meledek
"awas lu ya" ucap Sherly sudah siap pergi.
~Perjalanan Menuju Kampus~
Sherly mampir ke fotocopy untuk print makalahnya.
"bang, print ini ya pake sampul warna putih, sekarang" ucap Sherly
"lu ngapain perempuan sombong disini" ucap seorang laki-laki dari arah belakang
Sherly tidak menjawab dan menghindar
"dasar lu perempuan sombong, ditanya bukannya jawab malah menghindar" ucap Deny
"emang lo nanya gue, tumben, ngapain lu nanya gue, perlu apa, bukannya lo bilang tidak sudi bicara sama gue" ketus Sherly sambil menatap handphone.
"gue gak sesombong lu, sampai gak nyapa temen satu kelas dulu" ucap Deny mancing Sherly.
"emang gak nyapa tanda sombong" tanya Sherly dengan pandangan tajam ke arah Deny
"iya lah apalagi sama temen sendiri, temen satu kelas lagi" ucap Deny menyinggung Sherly
"kan lu gak pernah nyapa gue duluan" jawab Sherly
"ooohhhh, mau disapa duluan, bilang dong" ucap Deny menahan senyumnya
"astaga, ngomong apa gue, ishhh malu" gumam Sherly dalam hati
"ehh, kenapa harus malu, emang gue ada perasaan sama ni orang" gumam Sherly dalam hati berusaha mengendalikan raut wajah malunya
"mba, ini print nya sudah selesai"
"syukurlah" gumam Sherly dalam hati bisa menghindar dari Deny
"makasih bang" ucap Sherly setelah membayar
"sama-sama" jawab Deny sambil nahan senyum
Sherly menoleh kembali kearah Deny dan menajamkan pandangannya
"jadi perempuan banyakin senyum Sher, klo lo gitu terus sama laki-laki ntar gak ada yang mau" ucap Deny
"Bodo amat" jawab Sherly kembali berjalan menjauh ke arah sepeda motornya
"tu peremuan masih aja sombong" ucap Deny sambil senyum melihat kepergian Sherly.
"tu orang kenapa jadi nyapa-nyapa, aneh, biasanya jangankan nyapa noleh aja enggak klo ketemu" ucap Sherly bingung
~Jam Pulang Kampus~
📲 "Jen, lo hari ni free gak"
📲 "free Sher, kenapa mau ketemu, kebetulan nih jam kuliah gue baru selesai"
📲 "oke, ketemu sekarang ya, biasa cafe depan kampus"
📲 "siap"
Sherly kembali meletakkan handphone ke tas
"Sher" panggil Jenisa keluar dari perpustakaan.
"eh, lo disini, gue kira di kelas lo" ucap Sherly mendekati Jenisa
"iya, tapi gue ke perpus setelah dari kelas Sher" jawab Jenisa
"oh yaudah, kita ke Cafe sekarang yuk" ajak Sherly
Mereka berdua pun bercanda dan berbincang sambil jalan arah keluar gerbang kampus.
"halo, kakak cantik" sapa seseorang datang ke samping Sherly
Jenisa dan Sherly menoleh ke arah laki-laki itu dengan mata melotot.
"kenapa mata kalian gitu, sudah lama gak ketemu, kangen kan dengan wajah tampan ku ini" ucap Deny sambil senyum manis
"Sher, tu si Deny temen kita sekolah dulu" ucap Jenisa bisik ke Sherly
"mungkin" jawab Sherly tidak ingin membahas dan ingin pergi meninggalkan Deny
"Sher tunggu" ucap Jenisa mengejar
Deny pun mengikuti mereka.
"Sher, lu punya hubungan ya sama Deny, kok dia bilang lo cantik, nyapa lo dengan senyum manisnya lagi, terus mandangin lo gak ngedip lagi, terus jadi ada tiba-tiba disini lagi, kan dia gak kuliah disini Sher" tanya Jenisa sambil jalan mengikuti Sherly
Sherly hanya menoleh sebentar ke Jenisa dengan pandangan dingin, dan kembali berjalan ke arah Cafe
"Sher, kenapa gak jawab bener lo ada hubungan sama Deny, sebelumnya kan dia benci banget sama lo, terus kenapa berubah banget sekarang, kenapa gak cerita si Sher, terus gimana ceritanya jadi kalian..." ucap Jenisa dan membayangkan sesuatu antara Deny dan sherly
Sherly masih tidak menjawab
"Sher..." ucap Jenisa kesal
"bisa diem gak, puyeng gue" ucap Sherly
"wah, lu mau nutupin dari gue Sher, jahat lo ama sahabat, gak mau cerita apapun sekarang, lo berubah sejak kapan Sher, sejak deket ama Deny" tanya Jenisa nyerocos terus.
Sherly menarik napas dan menghembuskan kasar. "Jenisa sahabat gue yang paling cantik, kita masuk Cafe dulu baru cerita ya" ucap Jenisa dengan senyum kepaksa menahan kesal dengan sahabatnya tersebut
"awas lu gak cerita sama gue, satu inci pun jangan tertinggal nyeritain ke gue" jawab Jenisa
"Eh, Sher.."
"gue bilang masuk Cafe dulu" potong Sherly
Jenisa pun menutup mulutnya rapat, takut Sherly marah dan gak mau cerita.
"Jen lo mesen apa" tanya Sherly setelah duduk di salah satu meja di dalam Cafe.
"biasa kopi" jawab Jenisa
"iya, tapi kan kopi banyak jenisnya, lo mau yang mana" ucap Sherly
"Cafucino" jawab Jenisa sambil senyum manis
"dari tadi juga, lama banget" gerutu Sherly
"hehe..."
tidak lama pesanan mereka datang.
Setelah Sherly minum. Jenisa mencoba bertanya lagi.
"Sher, cerita dong" tanya Jenisa
"apa yang mau diceritain" jawab Sherly
"itu, soal Deny, sudah jangan nutupin dari gue, kenapa dia tiba-tiba sikapnya manis kek gitu tadi sama lo, kan dulu kalian musuh bebuyutan" tanya Jenisa
"gak tau" jawab Sherly singkat, karena gak mau bahas soal Deny
"lo mencurigakan Sher, gue dari tadi nanya, lo gak mau jawab" ucap Jenisa memandang Sherly dengan menyipitkan matanya.
"apa yang mau dijawab Jen, gue gak tau jawabannya" jawab Sherly
"wah, makin mencurigakan lo Sher" ucap Jenisa
"oh, iya kenapa si Deny manggil lo kakak tadi ya Sher" tanya Jenisa dengan raut wajah bingung.
"udah ah Jen, jangan bahas to orang, males gue" ucap Sherly sambil menyeruput kopinya
"wah, beneran lo nyembunyiin sesuatu dari gue, menghindar terus dari tadi, kenapa Sher, malu lo cerita, cerita napa Sher" ucap Jenisa.
"wah, jangan-jangan lo..., Sher jahat lo nyembunyiin dari gue" ucap Jenisa mata melotot ke arah laki-laki dari meja di pojok agak jauh dan kembali menatap Sherly.
"apaan si Jen, lebay banget dah lo, orang gue baru ketemu hari ini sama to orang" jawab Sherly
"sumpah lo Sher, jahat banget pake acara bohong lagi sama gue" ucap Jenisa masih melirik ke arah laki-laki yang di pojok agak jauh itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments