02
Sebuah mobil dengan tenaga penuh naik ke atas gunung supaya sampai ke villa besar yang Yasmin bangun disana.
Yasmin adalah adik kandung dari Yuda dan juga adik ipar mumut. Bisa dibilang, kakak menikah dengan kakak dan adik menikah dengan adik. Yang mana Jaka adik dari mulut menikah dengan Yasmin, adik dari Yuda.
Seorang kakek dan nenek yang terlihat sangat tua dengan senyum menyambut kedatangan anak dan cucunya. Dia adalah pak alim dan Mak item, orang tua dari Mumut. Karena mereka sudah sangat tua, kita panggil saja mereka si Mbah.
"Assalamualaikum, Mak, pak. Sehat?" sapa Mumut.
"Alhamdulillah sehat, nduk. Aduh cucu-cucuku seng ganteng Karo(sama)seng ayu dewe. Sehat le .... nduuk?" ucap si Mbah Item.
"Alhamdulillah, kami sehat Mbah," jawab Ju yang langsung mencium tangan mbh-nya disusul dengan yang lain.
"Ayok ... ayok sini masuk kedalam?" ucap si Mbah Alim.
Yuma, Jay, Jim dan Ju bergegas mengikuti orang tuanya untuk masuk kedalam.
"Mbah, sepeda kita masih tidak disini?" ucap Jay.
"Yo asek to le. Mosok Iyo sepeda arep Mbah untal. Yo Ra kuat untune Mbah! Hehehe."
"(Ya masih to nak. Masak iya sepeda mau Mbah makan. Ya tidak kuat giginya Mbah! Hehehe.)" jawab Pak alim.
"Hahaha, ada-ada si Mbah ini!" jawab Jay bergurau.
"Mau buat apa Jay?" tanya Yuda.
"Buat sepedahan besok pagi, pah!" jawab Jay.
"Halah! Dia itu pasti sedang mau mendekati wanita yang tadi itu loh, pah!" sahut Yuma menebak.
"Kok, kakak tahu!?" tanya Jay heran.
"Kamu baru sadar jika kakak kamu ini hebat!" ucap Yuma bangga pada dirinya sendiri.
"Awas le, gadis wedok seng sering pedahan kae bapak'e galak tenan."
("Awas nak, gadis perempuan di yang sering sepedahan itu ayahnya galak sekali,)" ucap Mak Item.
"Anak'e sinten to, Mak?"
"(Anaknya siapa to, Bu?)" tanya Mumut.
"Anak'e juragan semongko kae lo Mut!" jelas Mak item.
"Walah, dia ternyata punya anak gadis to Mak?" sahut Mumut.
"Iyo, tapi anak'e ora tau di ajak keluar! Habis pulang sekolah disuruh dirumah aja! Paling siang ngantar makanan buat orang yang kerja di ladang bapaknya!"
"Em, gitu to mak!? Bocahe ayu loh Mak?" puji Mumut.
"La wong gak tau keluar rumah. Bocahe juga rajin tenan. Gemanti(telaten) ngurus adiknya," jelas Mak Item.
ketika sedang bersantai tiba-tiba terdengar suara teriakan.
"Huwaaaaaaaaaaa !!!" teriak Jim tiba-tiba dari kolam renang.
Semua orang yang sedang bersantai langsung menuju kearah suara.
"Ada apa sayang!?" tanya Mumut.
"Mami ... di kolam! Di kolam ada ularnya!" teriak Jim yang menggeliat karena geli dan juga ketakutan.
Semua orang langsung menatap kolam dengan seksama.
Disana terlihat memang ada beberapa hewan seperti ular sedang berenang kesana-kemari.
"Owalaaaaaaah!"
Tiba-tiba suara pak alim mengagetkan semua orang.
"Apa to Mbah, itu!?" tanya Yuma penasaran.
"Itu cuma belut cucuku! Si Mbah kemarin cari belut di sawah. Karena lagi malas membersihkannya, jadi si Mbah taruh dulu di kolam," jawab Pak alim menjelaskan.
"Owalaaah.... si mbaaaah!" teriak Jay, Jim dan Yuma.
"Pak, lagian kok kolam dikasih belut to. Nanti jadi amis dan bau airnya," ucap Mumut.
"Sudah tidak papa. Bapak ibu gak usah cemas. Nanti biar Jay, Jim, Ju dan Yuma yang membersihkan kolamnya," ucap Yuda sambil menuntun Bapak mertuanya yang sudah sangat tua tetapi bertenaga.
Mumut tersenyum halus kepada ke-4 anaknya yang menganga/ternganga tidak percaya.
"Emmm anak-anak ibu, semangaaaat!" ucap Mumut yang langsung berlari menjauh.
Yuma menatap ke-3 adik kembarnya dengan tajam. Yuma mencoba memasang wajah sangar supaya adik-adiknya merasa sungkan dan takut padanya.
"Kalian! Cepat bersihkan kolam ini!" bentak Yuma.
Tetapi ternyata tidak ada yang menggubris ucapan Yuma. Jay malah berjalan melewati Yuma dan tidak sengaja menyenggolnya sampai Yuma terjatuh dalam kolam.
"Huaaaaaa !!!" teriak Yuma.
BYUUUR ! Yuma terjatuh dalam kolam.
Yuma berusaha untuk keluar dari air. "Bhua! Hah. hah. hah!" Yuma tersengal mengambil nafas.
"JAAAAAAAAYY!" teriak Yuma dengan keras.
Namun tiba-tiba Yuma terdiam ketika kakinya merasakan sesuatu yang menyentuh kulitnya.
"Huaaaaaaaaa! Juuuuu, tolong kakak. Hewan menjijikan ini menggigit kaki kakak!" teriak Yuma meminta tolong pada Ju.
Ju yang kasihan dengan kakaknya langsung melepaskan jaketnya dan masuk kedalam air untuk membawa kakaknya keluar dari air.
Yuma dengan manja meletakan kepalanya di dada Ju. Dia berakting sangat ketakutan supaya Ju mempererat pelukannya.
Ketika Jay akan menolong Yuma untuk naik keatas, dengan tatapan licik Yuma malah memiliki ide buruk.
"Kak, maafkan aku tadi yang tidak sengaja. Sekarang pegang tangan aku!" ucap Jay mengarahkan tangannya berniat membantu Yuma.
Tetapi dengan jahil, Yuma menarik tangan Jay supaya dia jatuh juga dalam air juga. Yuma sangat tahu jika Jay dan Jim sangat takut dengan hewan yang menyerupai seperti ulat dan ular.
BYUR!
Akhirnya Jay terjatuh dalam kolam.
"Huaa! Geli...! Geli...! Aaaahhh!" teriak Jay sangat panik.
Jim yang kasihan saudaranya dikerjai oleh kakaknya sendiri mencoba untuk menolongnya.
"Jay, ayo pegang tanganku!" ucap Jim.
Namun, karena tenaga Jim tidak sekuat baja, dia malah terpeleset dan berkahir masuk juga kedalam kolam.
BYUUUR !!"
"Huaaaaaaaa !!!" Jay dan Jim terlihat sangat panik. Mereka bahkan saling berpelukan karena merasa sangat geli dan ketakutan.
Sekitar ada 50 biji belut yang sangat besar ada di kolam itu.
Ju dan Yuma hanya tertawa melihat ekspresi Jay dan Jim.
Karena sudah terlanjur basah kuyup. Akhirnya mereka melanjutkan untuk membersihkan kolam setelah air kolam terkuras, mereka bertugas untuk mengambil belut yang sangat licin dan lincah untuk dimasukan dalam wadah.
Yuda dan Mumut yang kasihan melihat anak-anak mereka berjuang mencoba untuk membantu. Bahkan si Mbah pun tak mau kalah, mereka ikut membantu cucu-cucu mereka untuk menangkap belut belut yang sangat lincah dan licin.
Terlihat canda dan tawa bahagia mereka yang saling bekerja sama untuk mengambil semua belut-belut itu.
Ketika sedang asyik menangkap belut, tidak sengaja Jim menarik kolor Jay sampai akhirnya melorot. Bertepatan dengan itu, seorang gadis yang seusia dengan Boy J membawa rantang melihat Jay yang hanya menggunakan CD(****** *****).
"Aaaaaaahhhkkk!" teriak Tini membuat semua orang menatapnya.
Jay yang tahu jika Tini berteriak karena kolor-nya melorot langsung mencoba untuk membenahinya.
" Tini kue ngopo, nduk!?"
"( Tini kamu kenapa, nak?)" tanya Mak item.
"Nganu Mbah, nganu!" ucap Tini gugup.
"Nganu opo!?"
"(Nganu, apa!?)" tanya Pak Alim.
"Ora Popo, Mbah! Tini pamit, njeh!"
"(Tidak papa, Mbah! Tini pamit, ya!)" ucap Tini yang langsung buru-buru pulang sambil membawa kembali rantang yang ada ditangannya.
Semua orang hanya memandang aneh menatap Tini. Tidak ada tahu apa yang sebenarnya terjadi terkecuali Jay, Jim dan Ju.
"Apakah wajah kita menyeramkan!?" tanya Yuma.
Semua orang hanya menaikan pundak mereka tanda tidak tahu.
Sedangkan Tini, sambil menuntun sepedanya. Dia bergumam.
"Ya ampun. Neng njero katok mamas-mamas kae ono seng njendol gedi tenan. Opo enek welut seng mblebu katoke yo!?"
."(Ya ampun. Didalam celana mamas-mamas itu ada yang benjol besar sekali. Apa ada belut yang masuk dalam celana ya!?)" batin Tini.
"Tak kasih tau apa ngak Yo?" gumam Tini merasa bingung.
"Ah, masak dia tidak tahu kalo ada belut didalam celananya!" gumamnya lagi.
"Aduh, kasih tahu ndak Yo.." gumam Tini bimbang.
Tini ingin mengayuh sepeda pergi, tetapi batinnya tidak bisa karena terus memikirkan benjolan yang ada dibalik ****** ***** Jay.
..
...
...
...
JANGAN lupa LIKE !
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Dewi Sumarni
😂😂😂lucu jg triple j,,,
2022-01-28
0
nisa
🤦br bc nich cerita uda bkin q ngakak gk berhenti🤣
kaku sampai perut q kk
amang bener keluarga ambyar tenan
lanjuttt kk
2022-01-20
0
marni sumarni
haahaaa..... ngakak2 aq...
smgt kk thor... jempol dan bunga jg mendrat
2022-01-16
2