Menu belut

04

Mumut melihat anaknya Ju yang masih tertinggal tidak ikut bersama dengan saudara-saudara kembaranya. Lalu dia bertanya," Sayang! Kok kamu tidak istirahat bersama dengan saudara-saudara kamu untuk istirahat?" tanya Mumut.

"Tidak buk. Ju akan membantu ibu dan papah untuk menyiapkan makan malam," sahut Ju dengan tersenyum.

"Apa kamu ingin mengatakan sesuatu?" tanya Yuda yang seperti mencium bau-bau mencurigakan dari anaknya.

"Tidak ada, pah! Sungguh. Ju hanya ingin membantu kalian saja," sahut Ju dengan meyakinkan Yuda.

"Baiklah. Kita akan apakan belut-belut ini?" tanya Yuda berfikir.

"Buat bapak di goreng saja!" sahut Mbah Alim.

"Oh, iya pak! Sebagian akan digoreng, di bakar, di balado dan sisanya akan Mumut buat empek-empek menggunakan daging belut buat cemilan," sahut Mumut yang sangat antusias.

"Ju akan buat bumbu baladonya," ucap Ju yang juga sangat antusias. Keahlian masaknya tentu dari ketelatenannya menyimak ibunya ketika memasak.

"Baiklah. Papah akan membakar belut!" ucap Yuda yang juga dengan sigap mencari alat-alat untuk membakar belut.

"Mamak tak goreng wae kalo gitu!" ucap Mbah Item yang tak ingin tinggal diam. Apalagi, ini semua untuk menjamu anak-anak dan cucunya.

"Mamak kale(sama) bapak istirahat saja. Biar kami yang memasak untuk makan malam," sahut Mumut merasa tidak enak dengan kedua orang tuanya yang sudah sangat tua.

"Mamak asek(masih) kuat nduk! Wes ora Popo(sudah tidak papa)!" ucap mbah Item.

"Yo wes! Tapi jika capek ditinggal saja yo?" ucap Mumut menasehati.

"Iyo..Iyo, nduk!" sahut mbah Item tersenyum.

Mbah alim yang juga tak mau tinggal diam. Mencoba untuk membantu membersihkan belut.

Tidak ada pembantu. Mak item dengan suaminya masih merasa jika dirinya mereka mampu untuk mengurusi hidup mereka sendiri. Mungkin hanya untuk mengurus taman, baru mereka menyuruh seseorang. Karena Yasmin(menantu) sangat ingin bunga-bunga yang ia tanam terjaga dan terawat.

Sebenarnya, sudah berulang kali Mumut membujuk kedua orang tuanya untuk menyewa seorang pembantu. Tetapi kedua orang tuanya selalu menolak.

Didapur terlihat semua yang ada disana sangat khusyuk dengan tugas-tugas mereka.

Mumut sesekali memperhatikan Ju yang sedang fokus membuat sambal balado. Melihat Ju, dia teringat dengan anak pertamanya, Raka.

Dia sangat baik dan sangat peduli dengan sesama. Ketulusannya membuat Mumut merasa jika Ju adalah Raka. Hanya saja, Ju sangat sensitif dan nampak lebih arogan terhadap orang yang tidak ia kenal. Berbanding jauh dengan Raka yang mudah akrab dengan siapapun. Raka pandai berbasa-basi sedangkan Ju lebih suka to the poin!

Kecerdasan mereka berdua sangat sebanding. Sehingga Raka sendiri sering meminta Ju untuk membantunya ketika Yuma yang menjadi sekertaris Raka tidak dapat di andalkan.

****

Pukul 7 malam. Akhirnya mereka semua kini siap dimeja makan. Semua orang nampak semangat. Hanya Jay yang sangat tidak semangat. Bahkan, dia terlihat enggan untuk menyentuh makanan itu.

"Jay, kamu kenapa?" tegur Ju.

"Apakah tidak ada menu lain selain Belut?" tanya Jay dengan tatapan sedih.

"Memang kenapa sama belut? Kamu tidak suka?" tanya Yuma.

"Tapi disaat Mommy masak belut waktu itu. Jay makan dengan banyak!" sahut Jim.

Jay terdiam tidak dapat menjelaskan. Sebenarnya semua ini karena gara-gara Tini. Kini ia merasa jika belut itu adalah anu dia. Jay berfikir, "bagaimana aku bisa memakan anuku sendiri!" Gundah Jay yang tak dapat tersirat kan.

"Kalo mau. Ini Mbah ada singkong godok yang dikasih sama Tini tadi," ucap Mak alim menyerahkan rantang berisi singkong rebus.

Jay melirik singkong pulen itu.

"Sepertinya, ini lebih baik dari pada semua masakan belut ini," batin Jay dengan perasaan lega. Karena malam ini ada yang dapat dia makan.

"Baiklah, aku akan makan ini saja! Sepertinya enak," sahut Jay.

Semua orang akhirnya dapat bernafas lega karena ada sesuatu yang mau Jay makan.

Dan ternyata, ketika Mumut memberikan empek-empek yang dua buat Jay juga mau memakannya. Tetapi tidak ada yang mengatakan jika empek-empek itu dibuat dari daging belut.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***