Setibanya mereka di restoran, si pemilik langsung menyambut mereka dengan senyuman hangat kepada Zico dan Refano. "Nak Zico, ayo duduk" Ucapnya.
"Terima kasih buk" Balas Zico tersenyum senang.
"Selamat yah nak Zico, sekarang kamu berhasil menjadi seorang polisi. Untuk mengungkapkan rasa syukur ibu, ibu akan memberikan kalian makan gratis hari ini. Tunggu sebentar".
"Iya buk, dengan senang hati" Senang Refano.
Kemudian Zico melihat Refano, "Karna ibu itu membiarkan kita makan sepuasnya, aku mau kamu tetap mentraktir ku di tempat lain".
"Baiklah, jangan khawatir".
.
David yang berada di dalam club tempat ia tinggal bersama dengan anggota lain sedang duduk diatas kursi kebesarannya dengan sebatang rokok yang berada di bibirnya "Tuan" Panggil Bagas dan Vincen.
"Bagaimana? apa kalian berdua berhasil menemukannya?".
"Sesuai dengan apa yang tuan perintahkan, kami berhasil menemukannya. Nadia Zaliva, baru saja berhasil lulus menjadi polisi wanita di tempat xx" Jawab Bagas.
"Polisi?".
"Iya tuan".
"Apa kedua orang tuanya mengetahui kalau putrinya baru saja lulus polisi?".
"Sepertinya mereka tidak mengetahui hal ini tuan" Jawab Vincen.
David tersenyum menghisap rokoknya, "Polisi? baiklah".
"Apa tuan yakin akan menikahinya?" Tanya Bagas dan Vincen sedikit khawatir.
"Mmmmm.. Jangan khawatir, aku bisa menanganinya. Kalau dia coba-coba mengusik ku, aku tinggal membunuhnya saja seperti mereka" Senyum David semakin lebar.
"Baik tuan".
Lalu David melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 5 sore. "Bagas, aku mau kamu memantau Rian untuk saat ini, entah kenapa aku marasa ada sesuatu yang sedang dia sembunyikan".
"Baik tuan" Jawab Bagas.
"Dan kamu Vincen, malam ini kamu perhatikan mereka. Sepertinya barang malam ini akan tiba di pelabuhan, jadi kamu ikut aku".
"Baik tuan" Jawab Vincen.
"Mmmmm.. Kalian berdua bisa pergi" Ucap David melirik ponselnya yang sedang berdering. "Mmmmm, ada apa Hendra?".
"Saya ingin mengundang tuan David malam ini makan malam di rumah saya".
David mengerutkan keningnya, "Ada apa?".
"Begini tuan, putri saya Nadia sudah berada di rumah. Saya ingin secepatnya melaksanakan pernikahan tuan David dengan putri saya".
"Baiklah. Nanti malam saya akan kesana sekitar jam 7 malam".
"Iya tuan" Senang Handrawan.
David mematikan ponselnya, lalu ia mematikan puntung rokoknya sambil bangkit berdiri dari kursi kebesarannya.
Tok.. Tok..
"Masuk" Jawab David.
Ceklek!
"Tuan, saya ingin membersihkan ruangan ini".
"Mmmmm, lakukan" Angguk David segera keluar dari dalam sana menuju apartemennya. Namun, saat David memasuki mobil mewahnya, tiba-tiba David mengerutkan keningnya saat ia melihat seorang wanita cantik dan anggun memanggil namanya. "Apa yang sedang kamu lakukan disini?".
Alexa tersenyum manis, "Tentu saja karna merindukan mu David. Kamu kemana saja selama ini? apa kamu tidak merindukan ku?".
"Aku sangat sibuk, sebaiknya kamu pergi".
"Sibuk? aku rasa kamu tidak sedang sibuk David. Kamu mau kemana? tidak bisakah kita berdua bersenang-senang untuk malam ini saja? aku sangat merindukan kamu Dav".
"Aku tidak bisa, lain kali saja" Jawab David langsung memasuki mobilnya.
"David tung..gu" Tetapi mobil David telah berjalan dari hadapan Alexa. Dengan kesal Alexa mengeluarkan sepata dua kata umpatan kepada David untuk meluapkan rasa kesalnya kepada David tampa ia sadari Bagas yang mendengarnya dari belakang.
"Hhhrrrmmmm..".
"Astaga" Kaget Alexa melihat Bagas. "Ka-kamu? apa yang sedang kamu lakukan disini?".
Bagas tersenyum sinis, "Ini wilayah kami, tentu saja saya berada disini".
"Ck" Kesal Alexa. Lalu ia pergi begitu saja dari hadapan Bagas dengan wajah semakin kesal.
Setibanya David di apartemen, ia menghempaskan tubuhnya diatas sofa sambil menghidupkan sebatang rokoknya kembali. Kemudian David menatap langit-langit ruangannya dengan wajah datar yang selalu ia tunjukkan kepada setiap orang.
DDDRRRTTTT... DDDRRRTTTTTT...
"Ada apa Vincen?".
"Tuan, saya sudah berada di lokasi".
"Mmmmm.. Terus awasi. Ada berapa orang disana?".
"Kami sekitar 7 orang tuan".
"Begitu urusan ku selesai, aku akan datang kesana".
"Baik tuan".
Begitu rokok David habis, ia segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa berkeringat dan juga lengket.
.
Di kediaman keluarga Hendrawan, para pelayan sedang sibuk menyiapkan makan malam untuk menyambut kedatangan David yang sebentar lagi akan tiba disana sampai membuat Elisa yang baru pulang dari kantor tampak keheranan dengan apa yang sedang ia lihat. "Bi, ada apa ini? kenapa rumah terlihat tidak seperti biasanya?" Tanya Elisa.
"Saya juga kurang tau nona, ini semua permintaan tuan dan nyonya".
"Papa sama mama?".
"Iya nona. Untuk lebih jelasnya, nona tanya saja kepada nyonya di kamar nona Nadia".
"Nadia?".
"Nona Nadia baru saja pulang nona" Jawabnya.
"Ya sudah, kamu boleh kembali bekerja".
"Baik nona" Angguknya meninggalkan Elisa.
Kemudian ia mendatangi kamar Nadia yang berada di lantai dua, dan benar sekali, Elisa melihat Nadia yang sedang di dandani oleh Puspita ibu dari Elisa dan Nadia.
Tok.. Tok..
"Elisa pulang ma" Ucapnya memasuki kamar sang adik.
"Kak Lisa" Senyum Nadia.
"Kamu sudah pulang sayang?" Tanya Puspita.
"Iya ma" Jawab Elisa. "Ada apa ini ma? kenapa Nadia berdandan seperti ini dan juga Lisa melihat rumah tertata sangat rapi sekali?" Penasaran Elisa.
"Nadia juga tidak tau kak, tadi pas Nadia sampai dirumah mama langsung menyuruh Nadia dandan rapi saja. Selanjutnya Nadia tidak tau apa-apa kak".
Elisa mengerutkan keningnya melihat Puspita yang sedang tersenyum kepadanya, "Nanti juga kalian berdua akan tau, kamu juga mandilah. Sebentar lagi papa kamu pulang dan mungkin saja papa kamu sudah pulang. Ayo buruan mandi sayang" Desak Puspita.
"Baiklah" Jawab Elisa segera keluar dari dalam kamar Nadia menuju kamarnya. Namun Elisa yang masih penasaran, ia tak henti-hentinya bertanya-tanya dalam hati.
Sekarang telah menunjukkan pukul 7 malam, semua anggota keluarga Hendrawan telah menunggu kedatangan David di depan rumah istana mereka. "Sebenarnya kita nunggu siapa ma?" Bisik Nadia kepada Puspita.
Puspita tersenyum lagi tidak memberikan jawaban kepada Nadia kembali. "Nanti juga kamu akan tau sayang" Jawab Puspita memperbaiki anak rambut Nadia. "Kamu cantik sekali sayang sampai mama sendiri tidak mengenali putri mama".
"Mama ada-ada saja" Senang Nadia menunjukkan senyum manisnya.
Setelah beberapa menit lamanya mereka menunggu disana, sebuah mobil biasa langsung berhenti dihadapan mereka sampai membuat Hendra dan juga sang istri penasaran siapa yang baru saja tiba di hadapan mereka itu. "Siapa pa?" Tanya Puspita.
"Tidak tau ma, kenapa tuan David belum tiba-tiba juga disin..." Gantung Hendra saat ia melihat siapa yang baru saja keluar dari dalam mobil tersebut. "Tuan David?" Kejutnya.
"Tuan David?" Kejut Puspita juga. Kemudian suami istri itu menghampiri David dengan senyum mengambang di wajah mereka. "Tuan David, selamat datang di kediaman keluarga Hendrawan" Ucap Puspita.
"Mmmmmm" Gumam David seperti biasanya.
"Terima kasih tuan. Akhirnya tuan David datang juga kemari, perkenalkan mereka adalah putri saya yang pertama dan kedua. Lisa, ini dia tuan David" Ucap David kepada putri pertamanya yang terlihat tidak menyukai David yang berstyle biasa tidak sesuai dengan selera Alexa.
Sedangkan Nadia yang baru melihat David langsung menyukainya, "Hay, nama ku Nadia Zaliva. Senang bertemu dengan tuan David" Senyum Nadia mengulurkan tangan kanan dihadapan David.
David pun tersenyum membalas tangan Nadia, namun ia tidak tau senyuman apa yang sedang David tunjukkan kepada dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Evita L.S
Aku meninggalkan pesan thour. i like
2022-04-23
0