Hari mulai gelap, tetapi laki-laki ini tak kunjung berhenti mengetik dari atas keyboard nya.
Dia masih berada di perpustakaan kota dan sebentar lagi perpustakaan itu akan tutup, Sang Adik yang bernama Lena itu sudah membuat kepala Leon pusing dengan panggilannya yang terus menerus.
Akhirnya dia memutuskan untuk pulang, walaupun dia tau akan bertemu Pamannya yang sangat menyebalkan, mau tidak mau dia harus berdialog sebelum tidur.
Leon membuka ponselnya, pesan dari seseorang membuatnya tersenyum hangat, siapa lagi kalau bukan dari Ayu.
Ayunda Pramesti
💌 Jangan belajar terlalu giat, ingat istirahat ya.
Leonard Jeremy
( tersenyum )
// Hubungan kita memang secara kebetulan, tapi kenapa aku malah salting begini? //
Leon mengetik beberapa kata sebelum udara segar nya berubah menjadi gas beracun yang membuatnya tak sadarkan diri.
•••
Leonard Jeremy
Eeuhhhh.. ( mengerjap pelan )
Leon kebingungan, bagaimana bisa dia terbangun di tempat yang sangat gelap seperti ini? Dan terlebih lagi ranjangnya sangat berbeda, pakaiannya sudah terbuka semua.
Leonard Jeremy
// Aku dimana? Barusan aku kenapa? //
Zanna Cristian
Sayangku~
Mata Leon membulat, dia menarik tangannya yang sudah di elus-elus Zanna sejak tadi.
Leonard Jeremy
Ka- Kau?! Apa yang kau lakukan disini?!
Zanna Cristian
Kenapa? Ini markas ku sayang~
Leonard Jeremy
A- Apa?! Kau ingin apa dariku?! Sudah kubilang jauhi aku!
Zanna Cristian
Hemm.. Bagaimana pasangan akan berpisah lama sayang? Jangan bercanda~
Leonard Jeremy
Aku muak dengan ini! ( beranjak )
Zanna Cristian
( menarik Leon ) Kita baru saja ingin bermain, kau malah meninggalkan ku heum?
Tentu saja Leon memberontak, tetapi Zanna tak kalah cerdik dari Leon, dia langsung mengeluarkan suntikan yang sudah dia siapkan sejak awal.
Leonard Jeremy
Aarrhg!
Leonard Jeremy
Uhhhh.. Mmmhhh..! Arrrhhgg..!
Zanna menaikan salah satu ujung bibirnya, dia beranjak dari duduknya dan mulai membuka kancing di pakaiannya.
Leonard Jeremy
Sialhhh! Kau licik Zanna! Dasar perempuan murahan!
Zanna Cristian
Apa? Murahan? Tidak sayang ku, jangan sebut aku murahan, karena aku begini demi dirimu~
Zanna mulai menyentuh beberapa titik tertentu dari tubuh Leon, tubuhnya memanas, Leon berusaha keras menutupi hasratnya.
Zanna Cristian
Kenapa sayang? Kenapa kau tahan?
Leonard Jeremy
Pe- Pengecut.. Dasar lemah!
Zanna Cristian
Lemah? Baiklah aku akan memulainya sayang~
Zanna mulai memojokkan Leon yang sudah kehilangan akal sehatnya, ciuman yang begitu panas mulai terjadi, tangan mereka memulai pemanasan.
Comments