5. Menemui Viocha

Tea menyibakkan rambutnya, melihat bekas yang Asher tinggalkan.

"Kya!! Apa ini yang dinamakan tanda c*pang? Woahh, aku akhirnya punya tanda ini!" Tea berputar-putar di depan cermin.

"Tapi ngomong-ngomong dia gak bermaksud nyuruh aku tunjukin bekas ini ke seluruh pelayan mansion kan? Enggak kan? Ya kali dia segila itu."

Tea memutar-mutar tubuhnya, menatap wajahnya.

"Luar biasa, nikmat mana lagi yang mau aku pertanyakan?"

"Apa yang luar biasa dari wajah yang pas-pasan dan dada yang rata itu?"

Tea baru saja memulai ritual pagi dimana dia akan mengucapkan syukur pada Tuhan karna memberinya nafas, wajah dan tubuh yang sehat. Namun suasana pagi yang baik itu hilang tatkala suami gilanya mengomentari soal tubuh Tea?

"Hey...! Ini sama sekali tidak rata! Apa kau tidak lihat ada yang tumbuh diantara dada ku?! Aku punya dua buah yang ukurannya standar, kau tau...?" Tea mencoba mengetatkan piama kedodoran yang kemarin dia pakai.

"Hanya seperti itu dan kau bangga? Lihatlah diluaran sana banyak yang lebih be--"

Brakk!!

Sisir yang mulanya diam anteng ayem di atas meja sudah terbang ke arah badan Asher. Gerakan cepat Asher demi menangkap sisir malah membuat handuk putih yang menutupi badan Asher terjatuh.

Tea tak tega menutup matanya, dia membiarkan kedua mata kesayangannya menyapu dan memuaskan diri melihat roti sobek yang kian menyegarkan dengan aliran-aliran air kecil dari rambut yang basah.

Tea menelan salivanya payah. Meskipun banyak orang tampan diluaran sana, Tea ragu kalau mereka memiliki otot perut, dada, lengan dan kulit yang sekeren milik Asher.

"Haruskah aku menyediakan wadah untuk air liur mu? Perhatikan tatapan mu, ah bukan juga. Ini salah tubuh ku yang sempurna, tidak seperti seseorang yang tidak memiliki apapun untuk dibanggakan dari tubuhnya."

Berikan sesuatu yang bisa dilempar. Tea ingin melempar barang di atas meja itu lagi, namun dia sayang, itu skincare yang dia beli dari hasil kerja kerasnya. Ya ampun, siapa yang menduga orang ini akan memiliki sisi menyebalkan seperti ini.

Keseluruhan soal Asher adalah menyebalkan, kecuali wajah dah ototnya.

"Kau...! Benar-benar menyebalkan! Enyah sana!" Tea mengambil handuk dan kimono putih polos itu, dia bergegas berjalan ke kamar mandi.

Asher tersenyum tipis, sangat tipis nyaris berwajah datar. Meskipun dia dikeramaian tidak akan ada yang menyangka bahwa dia sedang tersenyum.

...***...

Pagi ini seperti yang sudah Galatea duga, dia akan sarapan sendiri karna suami gilanya sudah lebih dulu bekerja. Sesuai dugaan Asher, setelah salah satu pelayan yang membantu Tea merias diri, dan mungkin dia melihat bekas tanda itu? Perlakuan para pelayan mendadak lebih sopan dari kemarin.

Tea sudah menduga pastinya, bahwa pelayan yang meriasnyalah yang membeberkan gosip panas itu.

Memang ya, si jago merah bahkan kalah dengan gosip soal kecepatan menyebar.

"Apa hari ini ada acara khusus?"

"Tidak ada nona, mungkin dua minggu lagi ada makan malam khusus seluruh keluarga Anumertha yang akan berkumpul setiap sebulan sekali."

"Lalu Asher?" Tea ragu Asher ikut.

"Tuan muda Asher tidak pernah ikut."

"Sudah ku duga, suamiku memang luar biasa. Dan Kakek lebih luar biasa karna berhasil mengatur manusia itu. Kalau begitu, aku hari ini akan pergi. Siapkan mobil tanpa supir."

"Tapi Non-"

"Kalian mau aku adukan pada Asher?" Tea memegangi lehernya yang tidak kenapa-napa. Para pelayan yang mengerti langsung diam dan mengangguk, mengiyakan segala perkataan Tea.

-

-

-

Gak buruk juga meminjam nama Asher.

Akhirnya setelah perdebatan panjang, Tea membawa mobil yang tidak begitu mencolok diantara banyaknya mobil mewah digarasi. Bukan sekali dua kali Tea harus menyembunyikan ekspresi kagumnya melihat rentetan mobil yang hanya mampu dia impikan dan hanya lihat di internet, ada di depannya saat ini, berjejer rapi, mengiilat seolah memanggil untuk dipakai. Umpatan untuk Asher yang tampan dan kaya itu mengisi waktu Tea memilih-milih mobil.

Tea turun dari mobilnya yang sudah terparkir di depan sebuah rumah dua lantai, lantai pertama adalah toko bunga, dan lantai atas berisi dua kamar, sebuah dapur, ruang tamu dan ruang baca. Tentu saja Tea tau jelas isi rumah itu, karna dia pernah tinggal di sini selama empat tahun terakhir.

Tea berjalan ke pintu, namun sayangnya toko itu masih tutup. Tea sudah menduga bahwa Viocha sedang sangat kesal dan tengah menangis saat ini.

Tea menekan bel rumah itu. Lalu seseorang dari balik pintu berbicara.

"Viocha benci liat Kak Tea! Jangan muncul lagi di depan Icha! Jangan datang-datang kesini lagi! Kak Tea tinggal aja sama Will sana!"

Brakk!!

Suara keributan dan beberapa barang pecah terdengar ramai setelah kalimat nyelekit itu Viocha ucapkan dengan bergetar. Tea memijit keningnya frustasi. Dia benar-benar tidak akan bisa tenang kalau adiknya semarah ini padanya.

"Dia butuh waktu Galea."

Tea menolah kebelakang, tepat dimana suara itu berasal. Tea sudah menduga siapa yang ada dibelakangnya, siapa lagi perempuan menyebalkan yang selalu salah manggil namanya, kalau bukan dia.

"G-A-L-A-T-E-A, udah aku ejain, masih gak ngerti lagi, Ely?"

Melihat Ely saat ini membuat Tea ingat kembali siapa yang mengulurkan tangannya pada Tea dan Viocha saat mereka angkat kaki dari rumah itu.

Tea dan Viocha yang pernah tidur dibawah jembatan, selama beberapa hari mendapat pertolongan dan tumpangan dari perempuan ini, Ely.

Berkat Ely-lah Tea mampu hidup berkucukupan, memiliki rumah dan toko bunga yang lumayan terkenal. Ely yang menolong Tea dan memberikan modal, kesuksesan Tea juga karna kecakapannya dalam mengolah uang dan memprediksi kesuksesan tender.

Sejak dua tahun terakhir Tea sudah merangkap menjadi investor beberapa pabrik kecil, yah penghasilannya lumayan untuk orang yang nyaris mati di jalanan. Karna itu, Tea tidak akan bisa melupakan jasa wanita ini.

"Ya ampun sama aja kan, ngomong-ngomong mobil baru nih. Jalan-jalan dong, bayarin makan juga." Dia tanpa permisi langsung masuk ke mobil Tea.

"Jangan norak deh, masuk pelan-pelan, jangan pegang-pegang nanti lecet, mobil mahal."

"Orang kaya baru, belagu."

"Pfttt." Tea tersenyum manis, dia masuk ke dalam mobilnya. Mengendarainya menuju kafe favorit mereka. Apa yang Ely katakan benar, Viocha butuh waktu. Mungkin saat lebih tenang, Tea akan berbicara dari hati ke hati. Kalau saat ini, mungkin yang ada hanya pertengkaran tak berarti.

Tea melirik badan Ely yang memang luar biasa seperti gitar spanyol.

"Hey Ely, jawab aku jujur. Apa dada ku memang terlalu rata? Dan wajah ku pas-pasan?"

"Uhuk!" Ely hampir saja tersedak ludahnya sendiri. Dia tau bahwa Tea memang sedikit mesum dan terlalu ceplas-ceplos, meskipun begitu anak ini selalu percaya diri. Tapi tak pernah terbayang oleh Ely, akan tiba hari dimana anak yang dia didik bertanya pertanyaan ini.

Terpopuler

Comments

Ririe Handay

Ririe Handay

dasar gesrek

2022-02-02

1

Gina Savitri

Gina Savitri

Minta duit sama kakek buat ke salon biar suaminya sadar dan nggak mikirin mantan 😁

2022-01-12

1

esillee

esillee

aku suka cerita yg kaya gini. adu mulut karna hal2 kecil itu sangat seruuuu

2022-01-12

2

lihat semua
Episodes
1 1. Pemaksaan tanpa hati!
2 2. Demi William!
3 3. Malam Pertama
4 4. Pagi yang tidak terduga
5 5. Menemui Viocha
6 6. Suamiku Psikopat!
7 7. Kau Sangat Menyebalkan....!
8 8. Supir baru...! (Yang ganteng)
9 9. Terlambat
10 10. Putri Rata dan Bandit Payah
11 11. Pai buat Kakek!
12 12. Dikantornya Asher!
13 13. Kenapa aku harus disini?
14 14. Ya ampun! ini sakit!
15 15. Lagi-lagi soal Eve
16 16. Makan malam keluarga Anumertha
17 17. Dia adalah Eve?
18 18. Pfffttt...!
19 19. Asher yang sebenarnya!
20 20. Tea ngesad kehilangan 10 persen saham
21 21. Noel Tertolak!
22 22. Aduh! Aw!
23 23. Dokumen~
24 24. Dilempar dokumen sakit juga yak
25 25. Tetesan pertama!
26 26. Otw Butik
27 27. Bermain~
28 28. Hari H Pesta!
29 29. Hari H Pesta (2)
30 30. Ayo berdansa?
31 31. Hujan dong
32 32. Asik mantap-mantap!
33 Info bentar, hehe^^
34 33. Hehe pindah tempat
35 34. Hah, ga asik demam ah
36 35. Eve POV
37 36. Eve Pov 2
38 37. Eve POV 3
39 38. Eve POV [End]
40 39. Membingungkan bikin sakit kepala
41 40. Masih Pagi Juga
42 41. Ketempat Will ah
43 42. Kok gini?
44 43. Kenapa marah?
45 44. Permintaan!
46 45. Asher POV
47 46. Asher POV 2
48 47. Asher POV 3
49 48. Asher POV 4
50 49. Asher POV 5
51 50. Asher POV (End)
52 51. Deg!
53 52. Duh
54 53. Iya, aku menyentuhnya tapi-
55 54. Perdamaian berujung--
56 55. Mual~
57 56. Mana mungkin!
58 57. Serangkaian Tes dan hasil sebenarnya
59 58. Aduh!
60 59. Tidak!
61 60. Kayak ada yang kurang
62 61. Dipecat? Seriusan?
63 62. Ternyata pura-pura
64 63. Ini bukan seperti itu!
65 64. Om Dewasa lebih Menggoda
66 65. Loh?
67 66. di balik
68 67. Tidak boleh!
69 68. Bajunya cakep
70 69. Jarum
71 70. Kegiatan!
72 71. ....
73 72. Perih
74 73. Senyum mu
75 74.
76 75. Aku maksa!
77 76. Yey!
78 77. Selamat!
79 78. Hmm?
80 79. Kau yang melakukannya!
81 80. Icha sengaja gak sih?
82 81. Coba saja
83 82. Pengganti pengantin
84 83. Aduh
85 84. Kayak kenal
86 85. Ngapain?
87 86. Hari ini
88 87. Ha?
89 88. N & T berulah
90 89. Usaha aja dulu
91 90. Loh?
92 91. Kau mencintai ku?
93 92. Kau begitu?
94 93. OK
95 94. Saya menyukai Elise!
96 95. Mengerikan
97 96. Kisah Masa Lalu
98 97. Kisah Masa Lalu 2
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1. Pemaksaan tanpa hati!
2
2. Demi William!
3
3. Malam Pertama
4
4. Pagi yang tidak terduga
5
5. Menemui Viocha
6
6. Suamiku Psikopat!
7
7. Kau Sangat Menyebalkan....!
8
8. Supir baru...! (Yang ganteng)
9
9. Terlambat
10
10. Putri Rata dan Bandit Payah
11
11. Pai buat Kakek!
12
12. Dikantornya Asher!
13
13. Kenapa aku harus disini?
14
14. Ya ampun! ini sakit!
15
15. Lagi-lagi soal Eve
16
16. Makan malam keluarga Anumertha
17
17. Dia adalah Eve?
18
18. Pfffttt...!
19
19. Asher yang sebenarnya!
20
20. Tea ngesad kehilangan 10 persen saham
21
21. Noel Tertolak!
22
22. Aduh! Aw!
23
23. Dokumen~
24
24. Dilempar dokumen sakit juga yak
25
25. Tetesan pertama!
26
26. Otw Butik
27
27. Bermain~
28
28. Hari H Pesta!
29
29. Hari H Pesta (2)
30
30. Ayo berdansa?
31
31. Hujan dong
32
32. Asik mantap-mantap!
33
Info bentar, hehe^^
34
33. Hehe pindah tempat
35
34. Hah, ga asik demam ah
36
35. Eve POV
37
36. Eve Pov 2
38
37. Eve POV 3
39
38. Eve POV [End]
40
39. Membingungkan bikin sakit kepala
41
40. Masih Pagi Juga
42
41. Ketempat Will ah
43
42. Kok gini?
44
43. Kenapa marah?
45
44. Permintaan!
46
45. Asher POV
47
46. Asher POV 2
48
47. Asher POV 3
49
48. Asher POV 4
50
49. Asher POV 5
51
50. Asher POV (End)
52
51. Deg!
53
52. Duh
54
53. Iya, aku menyentuhnya tapi-
55
54. Perdamaian berujung--
56
55. Mual~
57
56. Mana mungkin!
58
57. Serangkaian Tes dan hasil sebenarnya
59
58. Aduh!
60
59. Tidak!
61
60. Kayak ada yang kurang
62
61. Dipecat? Seriusan?
63
62. Ternyata pura-pura
64
63. Ini bukan seperti itu!
65
64. Om Dewasa lebih Menggoda
66
65. Loh?
67
66. di balik
68
67. Tidak boleh!
69
68. Bajunya cakep
70
69. Jarum
71
70. Kegiatan!
72
71. ....
73
72. Perih
74
73. Senyum mu
75
74.
76
75. Aku maksa!
77
76. Yey!
78
77. Selamat!
79
78. Hmm?
80
79. Kau yang melakukannya!
81
80. Icha sengaja gak sih?
82
81. Coba saja
83
82. Pengganti pengantin
84
83. Aduh
85
84. Kayak kenal
86
85. Ngapain?
87
86. Hari ini
88
87. Ha?
89
88. N & T berulah
90
89. Usaha aja dulu
91
90. Loh?
92
91. Kau mencintai ku?
93
92. Kau begitu?
94
93. OK
95
94. Saya menyukai Elise!
96
95. Mengerikan
97
96. Kisah Masa Lalu
98
97. Kisah Masa Lalu 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!