3. Malam Pertama

*Maaf nomor yang anda tuju sedang sibuk, sil--

Tea melemparkan ponselnya ke kasur empuk itu, diikuti badannya yang ia baringkan secara perlahan. Saat ini dia tengah berada di kamar suaminya, tapi sayang sekali suaminya tidak ada.

Setelah pembicaraan tadi pagi selesai, Tea mendapat beberapa kesimpulan bahwa pernikahan ini adalah paksaan bagi dirinya, dan suaminya saat ini. Mansion ini adalah milik suaminya, suaminya nyaris tidak pernah menginjakkan kaki di rumah utama sejak beberapa tahun lalu. Tea juga tau, bahwa suaminya memiliki dua orang kakak tiri laki-laki, dan satu adik tiri perempuan. Dan masing-masing dari mereka pemilik mansion yang tersisa.

Tea tau Kakek yang diajaknya bicara, dan yang bersikap manis padanya adalah Kakek Bryan Kert Anumertha. Pemilik Anumertha Group yang sangat terkenal, mobil keluaran pabriknya sudah wara wiri di kancah internasional. Tea nyaris tidak percaya, dia menikah dengan keturunan orang hebat.

Tapi, meskipun begitu tidak membuat Tea senang. Karna bahkan sampai larut malam seperti ini suaminya belum juga kembali. Meskipun tanpa cinta, Tea adalah wanita penganut menikah sekali seumur hidup, bukannya dia gimana-gimana, hanya saja dia tidak menyukai ibunya yang menikah dua kali, dan akhirnya memberi mereka ayah tiri paling menyebalkan sejagat raya.

Tea tidak ingin ada perceraian, jadi dia memutuskan untuk menikah dan menjalin hubungan secara baik-baik, meskipun nantinya suaminya berengsek, Tea mencoba jalan tengah agar tidak bercerai. Tea juga tau rahasia lainnya dari desas-desus pelayan di mansion ini, fakta bahwa suaminya sangat terobsesi dengan mantannya.

Itu adalah penyebab dia tidak menikah sampai sekarang, Tea tidak tau cerita jelasnya. Karna setiap Tea bertanya pada pelayan, pelayan itu selalu bungkam, mengalihkan topik, dan lari pergi.

Tea mengambil kembali ponselnya, dia mencoba menelpon seseorang. Namun sama saja, tidak ada jawaban.

"Kamu kemana sih Cha? Masih marah sama Kakak?"

'Cha' panggilan khas untuk Viocha dari Tea. Semenjak tragedi hari itu, saat Viocha dipanggil dengan nama Vio, tubuhnya mendadak bergetar. Tea sadar, Viocha mengalami trauma yang tidak biasa. Dan saat ini Viocha sedang marah dengan Tea.

Tea mengingat kembali pertengkaran kecil yang terjadi antara dirinya dan Viocha, tatkala Tea memutuskan untuk menikah demi keluarga itu, lebih pastinya menikah demi William. Viocha sejak awal memang tidak menyukai William yang selalu mendapat  hujanan kasih sayang dari Joselyn.

Viocha trauma berat, dia tidak ingin berhubungan apapun dengan keluarga yang nyaris merenggut kehormatannya. Viocha yang menyimpan begitu banyak luka dan kebencian, bahkan untuk Will yang tidak bersalah, mana mungkin melepaskan kakak berharganya hanya untuk menikah demi keluarga sialan itu, apalagi alasannya demi adik yang penyakitan itu! Tidak! Viocha tidak bisa menerima itu.

"Kakak gak sayang sama Icha! Kakak cuma sayang sama Will! Kenapa Will? Padahal dia udah disayang sama perempuan itu!! Kenapa kakak juga?! Kenapa harus Will! Will! Dan Will! Apa gak ada yang sayang sama Icha?! Kenapa Will juga rebut kakak dari Icha! Padahal yang Icha punya di dunia ini cuma kakak!"

Pekikan bercampur duka tangisan itu masih berputar jelas dikepala Tea. Dia sama sekali tidak bisa melupakan pertengkarannya dengan adik perempuannya. Meskipun Tea sadar bagaimana cara padang Viocha dalam mencerna situasi saat ini. Tapi, Tea juga tetap tidak bisa lari, dia harus menyelamatkan Will.

"Besok aku harus ketemu Viocha, dan jelasin situasinya."

Tea mematikan lampu dan bersiap tidur. Tanpa Tea sadari air matanya menetes, bukan karna pernikahan paksaan. Dia hanya tidak tenang bertengkar dengan adiknya. Pikiran itu berkecamuk dalam kepalanya.

Tea yang hampir tertidur kembali terjaga saat dia mendengar suara pintu yang terbuka, dan ada cahaya yang masuk dari pintu.

"Asher?" Panggil Tea, syukurlah kapasitas otaknya tinggi. Dia mengingat nama suami di atas kertasnya, itu semua karna saat Tea menandatangani surat pernikahan mereka. Tampak Asher Vinchete Anumertha sudah menanda tangani itu lebih dulu.

"Eve!!" Asher berlari menuju tempat tidur, dia segera memeluk perempuan yang tidak begitu jelas rupanya.

Tea langsung dengan cepat mendorong Asher, dan menghidupkan lampunya.

"Hey, tuan muda, bukannya kelewatan ya kalau nyebut nama mantan, di depan istri sah apalagi di malam pertama. Sampai mengira istri sah adalah mantan, anda mabuk ya?" Tea menelan salivanya payah. Dia tau bahwa rumor di pelayan mengatakan suaminya sangat tampan!

Tapi kali ini Tea membuktikannya sendiri, jakun yang jelas, dagu yang tajam, mata yang tak kalah tajam dari elang, alis yang tebal, kulit yang putih dan mulus itu menyempurnakan ketampanan haqiqi orang ini.

"Kau? Siapa? Kenapa bisa ada di kamar ku?" Seketika suara hangat penuh kerinduan itu mendadak hilang.

"Istri sah, nam--"

"Gak usah sebut nama, aku gak ada niat untuk memanggil nama mu, saat ini, hari ini, esok hari, dan hari-hari lainnya. Jadi enyahlah dari hadapan ku."

Apa ada yang punya balok kayu? Tolong berikan pada Tea! Dia sungguh ingin menimpuk kepala orang ganteng ini. Tea tarik kembali perkataan ingin hidup dengan damai.

"Sayang banget, kamar yang terbuka cuma ini. Sisanya dikunci Kakek." sahut Tea enteng tak bergeming dari tempatnya.

"Kalau gitu, kau liat ada sofa disana? Tidur di sana, aku gak sudi berbagi kasur dengan mu."

Tiba-tiba Tea teringat pesan Ayah tirinya yang memintanya untuk menuruti seluruh perkataan Asher.

Kau kira aku bakal nurut gitu? Yang benar aja!

"Ogah banget, kau kira kau siapa? Apa kau pikir aku juga mau menikah dengan mu, sadar diri dong. Gini-gini aku tuh putri kesayangan loh ya, enak aja nyuruh aku tidur di sofa!"

Aku gak salah kan? Pria tua itu bilang aku putri tersayang yang di jaga bagai bunga di rumah kaca.

"Tutup mulut mu dan keluarlah."

Tea berdiri, dia mengambil sebuah amplop berwarna coklat. Tebak dari siapa amplop itu?

"Kalau dia kasar, kasih aja amplop ini, Nak."

Ya, itu adalah item khusus perlindungan yang diberikan oleh Kakek pada Tea. Tea tidak tau apa isinya, dia bukan orang yang gegabah dan tidak punya sopan santun. Tapi Tea sadar, itu benda penting.

Tea memberikan amplop itu pada Asher.

"Dari Kakek, katanya hadiah pernikahan."

Asher membuka amplop itu, tampak alisnya menyatu, dia tengah sangat kesal saat ini. Amplop yang mulanya baik- baik saja, pinggirannya tampak bertekuk karna genggaman Asher.

Tea tidak tau pasti apa isi suratnya, tapi dia cukup terhibur melihat ekspresi kesal suaminya.

"Tidur dimanapun kau mau!" Asher dengan langkah yang dihentak berjalan menuju kamar mandi.

"Wah beneran amplop ajaib, dia benaran takluk loh. Ah bodoh amat deh. Yang penting ayo tidur."

Terpopuler

Comments

Ririe Handay

Ririe Handay

ampuh juga tu amplop

2022-02-02

2

Surtinah Tina

Surtinah Tina

amplop ajaib...🤣🤣🤣🤣

2022-01-27

2

Andinika_01

Andinika_01

amplop ajaib,,,

2022-01-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pemaksaan tanpa hati!
2 2. Demi William!
3 3. Malam Pertama
4 4. Pagi yang tidak terduga
5 5. Menemui Viocha
6 6. Suamiku Psikopat!
7 7. Kau Sangat Menyebalkan....!
8 8. Supir baru...! (Yang ganteng)
9 9. Terlambat
10 10. Putri Rata dan Bandit Payah
11 11. Pai buat Kakek!
12 12. Dikantornya Asher!
13 13. Kenapa aku harus disini?
14 14. Ya ampun! ini sakit!
15 15. Lagi-lagi soal Eve
16 16. Makan malam keluarga Anumertha
17 17. Dia adalah Eve?
18 18. Pfffttt...!
19 19. Asher yang sebenarnya!
20 20. Tea ngesad kehilangan 10 persen saham
21 21. Noel Tertolak!
22 22. Aduh! Aw!
23 23. Dokumen~
24 24. Dilempar dokumen sakit juga yak
25 25. Tetesan pertama!
26 26. Otw Butik
27 27. Bermain~
28 28. Hari H Pesta!
29 29. Hari H Pesta (2)
30 30. Ayo berdansa?
31 31. Hujan dong
32 32. Asik mantap-mantap!
33 Info bentar, hehe^^
34 33. Hehe pindah tempat
35 34. Hah, ga asik demam ah
36 35. Eve POV
37 36. Eve Pov 2
38 37. Eve POV 3
39 38. Eve POV [End]
40 39. Membingungkan bikin sakit kepala
41 40. Masih Pagi Juga
42 41. Ketempat Will ah
43 42. Kok gini?
44 43. Kenapa marah?
45 44. Permintaan!
46 45. Asher POV
47 46. Asher POV 2
48 47. Asher POV 3
49 48. Asher POV 4
50 49. Asher POV 5
51 50. Asher POV (End)
52 51. Deg!
53 52. Duh
54 53. Iya, aku menyentuhnya tapi-
55 54. Perdamaian berujung--
56 55. Mual~
57 56. Mana mungkin!
58 57. Serangkaian Tes dan hasil sebenarnya
59 58. Aduh!
60 59. Tidak!
61 60. Kayak ada yang kurang
62 61. Dipecat? Seriusan?
63 62. Ternyata pura-pura
64 63. Ini bukan seperti itu!
65 64. Om Dewasa lebih Menggoda
66 65. Loh?
67 66. di balik
68 67. Tidak boleh!
69 68. Bajunya cakep
70 69. Jarum
71 70. Kegiatan!
72 71. ....
73 72. Perih
74 73. Senyum mu
75 74.
76 75. Aku maksa!
77 76. Yey!
78 77. Selamat!
79 78. Hmm?
80 79. Kau yang melakukannya!
81 80. Icha sengaja gak sih?
82 81. Coba saja
83 82. Pengganti pengantin
84 83. Aduh
85 84. Kayak kenal
86 85. Ngapain?
87 86. Hari ini
88 87. Ha?
89 88. N & T berulah
90 89. Usaha aja dulu
91 90. Loh?
92 91. Kau mencintai ku?
93 92. Kau begitu?
94 93. OK
95 94. Saya menyukai Elise!
96 95. Mengerikan
97 96. Kisah Masa Lalu
98 97. Kisah Masa Lalu 2
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1. Pemaksaan tanpa hati!
2
2. Demi William!
3
3. Malam Pertama
4
4. Pagi yang tidak terduga
5
5. Menemui Viocha
6
6. Suamiku Psikopat!
7
7. Kau Sangat Menyebalkan....!
8
8. Supir baru...! (Yang ganteng)
9
9. Terlambat
10
10. Putri Rata dan Bandit Payah
11
11. Pai buat Kakek!
12
12. Dikantornya Asher!
13
13. Kenapa aku harus disini?
14
14. Ya ampun! ini sakit!
15
15. Lagi-lagi soal Eve
16
16. Makan malam keluarga Anumertha
17
17. Dia adalah Eve?
18
18. Pfffttt...!
19
19. Asher yang sebenarnya!
20
20. Tea ngesad kehilangan 10 persen saham
21
21. Noel Tertolak!
22
22. Aduh! Aw!
23
23. Dokumen~
24
24. Dilempar dokumen sakit juga yak
25
25. Tetesan pertama!
26
26. Otw Butik
27
27. Bermain~
28
28. Hari H Pesta!
29
29. Hari H Pesta (2)
30
30. Ayo berdansa?
31
31. Hujan dong
32
32. Asik mantap-mantap!
33
Info bentar, hehe^^
34
33. Hehe pindah tempat
35
34. Hah, ga asik demam ah
36
35. Eve POV
37
36. Eve Pov 2
38
37. Eve POV 3
39
38. Eve POV [End]
40
39. Membingungkan bikin sakit kepala
41
40. Masih Pagi Juga
42
41. Ketempat Will ah
43
42. Kok gini?
44
43. Kenapa marah?
45
44. Permintaan!
46
45. Asher POV
47
46. Asher POV 2
48
47. Asher POV 3
49
48. Asher POV 4
50
49. Asher POV 5
51
50. Asher POV (End)
52
51. Deg!
53
52. Duh
54
53. Iya, aku menyentuhnya tapi-
55
54. Perdamaian berujung--
56
55. Mual~
57
56. Mana mungkin!
58
57. Serangkaian Tes dan hasil sebenarnya
59
58. Aduh!
60
59. Tidak!
61
60. Kayak ada yang kurang
62
61. Dipecat? Seriusan?
63
62. Ternyata pura-pura
64
63. Ini bukan seperti itu!
65
64. Om Dewasa lebih Menggoda
66
65. Loh?
67
66. di balik
68
67. Tidak boleh!
69
68. Bajunya cakep
70
69. Jarum
71
70. Kegiatan!
72
71. ....
73
72. Perih
74
73. Senyum mu
75
74.
76
75. Aku maksa!
77
76. Yey!
78
77. Selamat!
79
78. Hmm?
80
79. Kau yang melakukannya!
81
80. Icha sengaja gak sih?
82
81. Coba saja
83
82. Pengganti pengantin
84
83. Aduh
85
84. Kayak kenal
86
85. Ngapain?
87
86. Hari ini
88
87. Ha?
89
88. N & T berulah
90
89. Usaha aja dulu
91
90. Loh?
92
91. Kau mencintai ku?
93
92. Kau begitu?
94
93. OK
95
94. Saya menyukai Elise!
96
95. Mengerikan
97
96. Kisah Masa Lalu
98
97. Kisah Masa Lalu 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!