2. Demi William!

Brakk!!

Tea langsung melempar Vas yang tak jauh darinya. Dia ingin berlari dan menampar pria itu, menghajar habis wajahnya, jika Tea bisa dia juga ingin sekali merobek mulut pria itu.

Tea melirik ke arah Joselyn, apa yang Tea harapkan? Joselyn marah? Dia hanya diam saja seperti orang yang baru saja dihina tidak ia kenal.

Tidakkah dia tau bahwa putrinya, Viocha sedang dihina terang-terangan?

"Kau harus mau Tea! Ini demi William. Kalau kau menyayangi William kau harus menikahinya!" Sungguh luar biasa Joselyn ini, dia memang membuka mulut. Tapi bukan untuk membela penghinaan putri keduanya,  tapi untuk memaksa putri pertamanya menikah tanpa cinta demi bisnis suami gilanya?

"Enggak! Aku gak mau! Kakak jangan nikah sama orang kayak gitu! William gak apa-apa Kak! William gak sakit! William baik-baik aja." Suara lemah yang terpaksa berteriak agar bisa terdengar itu adalah sang tokoh utama dalam pembicaraan ini.

4 tahun Tea tidak melihat adik bungsunya ini. Adik kecilnya yang masih berumur 13 tahun, badannya begitu kurus, wajahnya pucat, tapi kali ini lebih pucat. Rambut pirang yang sama dengan milik Joselyn bersinar terkena sinar matahari yang masuk dari sela-sela jendela.

Adik kecil yang tidak bertumbuh tinggi berdiri bak ksatria yang melindungi sang putri. Dia berteriak, kekeuh meminta membatalkan pernikahan itu. Bagaimana...? Bagaimana bisa Tea tidak menyayangi adiknya itu? Bagaimana Tea bisa tega untuk membiarkan adiknya mati secara perlahan digerogoti penyakit itu.

Tidak! Tea tidak bisa, dia tidak akan sanggup jika kehilangan adiknya. Tea yang jarang sekali menangis, menitikkan air mata tatkala suara adiknya terus menggema membelanya. William bahkan sampai beradu mulut dengan Joselyn.

Tea berjalan, dia memeluk William erat. Air matanya tumpah ruah begitu saja.

"Kakak yang gak baik-baik aja kalau sampai Will terluka, Will tau kan? Kak Tea sa~yang banget sama Will dan Kak Vio. Will sekarang masuk ke kamar ya." Suara Tea tidak mau keluar, namun ia memaksakan dirinya

memberitahu Will bahwa dia akan baik-baik saja, selama kedua adiknya baik-baik saja.

"Enggak Kak!"

"Jadi kau sudah setuju kan? Kalau begitu tanda tangani ini. Keluarga pihak mereka sudah mengurus segalanya. Setelah kau tanda tangani ini, kalian resmi menjadi suami istri di depan hukum." Bambang dengan senyum menyebalkannya menyodorkan sebuah surat dan pena pada Tea.

"Will sayang, masuk ke kamar. Nanti Kakak bakal makan bareng Will, Pak tolong antar Will ke kamar."

"Enggak Kak! Will gak apa-apa! Kakak jangan tanda tangani itu! Will mohon kak! Kakak!! Will mohon!!" Sekeras apapun Will berteriak, Tea tidak akan mendengarkannya, keputusannya sudah bulat. Dia akan menikah tidak peduli ada atau tanpa pesta.

"Mana surat jaminan? Surat bahwa setelah aku menikah kau akan menjamin pengobatan Will?"

"Ini!" Joselyn memberikan surat yang sudah dia siapkan.

Tea menyunggingkan senyuman kecutnya. Jujur saja, di sudut hati kecilnya dia berharap mendengar tangisan dari Joselyn untuknya, tapi apa sekarang? Joselyn bahkan sudah menyiapkan segalanya. Tea dengan gemetar sudah menandatangani segala surat-suratnya. Dia resmi memiliki seorang suami sekarang, dan statusnya adalah seorang istri.

"Ya ampun, semangat banget mau jual putrinya? Gak sabar mau pakai barang branded?" Pedih! Pedih sekali! Apa bisa uninstall hati? Tea ingin sekali membuang hatinya yang berdenyut perih saat ini.

"Besok pagi datang ke sini, pakai gaun ini, besok kami akan langsung mengantar mu pada mereka. Ingatlah, bahwa keluarga kita adalah keluarga yang hangat dan menyenangkan. Dan kamu adalah putri kesayangan yang aku jaga bagai bunga di rumah kaca, kau mengerti? Jangan bawa Viocha!"

"Kau....!" Tea menggeram kesal, bahkan sampai akhir pun dia masih menghina Viocha.

Tidak perlu melirik Joselyn, sudah jelas perempuan yang mengaku sebagai seorang ibu itu hanya diam saja.

Tea menerima pakaian yang diberikan oleh Joselyn. Tea langsung menuju kamar Will, setidaknya dia harus menghabiskan banyak waktu untuk adiknya kan?

...***...

"Ingat Tea, kita keluarga hangat yang bahagia, camkan itu baik-baik, dan aku sangat menyayangi dan memanjakan mu, apapun yang kau mau selalu aku berikan. Berperilaku baiklah, diam dan terima apa aja yang Tuan Muda itu katakan atau lakukan padamu, jangan memukul atau membantahnya." Itu adalah kalimat berulang-ulang yang pria sialan ini selalu katakan sepanjang perjalanan dalam mobil.

Tea bahkan benar-benar ingin menyumpal mulutnya karna itu. Dia benar-benar terlalu berisik.

Mobil sudah berhenti di depan sebuah rumah mewah berdominan putih itu, tiangnya berdiri kokoh, rumahnya benar-benar besar, ada beberapa mansion berbeda  dengan rumah utama. Setidaknya Tea sudah tau struktur luar bangunan ini.

"Diam aja apapun yang Tuan Muda itu lakukan dan katakan? Wah, tampaknya kalian serius dalam menikahkan aku dengan brengsek yang lebih dari binatang?"

"Haha! Ayah gak seburuk itu kok. Seenggaknya dia masih muda dan tampan."

Tea menghela nafasnya, harusnya dia tidak mengharapkan suami yang normal. Kalau pria itu normal, mana mungkin ada pernikahan paksaan kan?

Aku penasaran, sebejat apa suami ku ini?

"Pak Bambang? Silahkan ikuti saya, sebelah sini. Tuan besar sudah menunggu." Ada seorang berpakaian rapi, namun rambutnya sudah putih merata. Tapi dia masih tampak sehat.

Pelayan tua itu tersenyum pada Tea. Tea sang gadis kalem, tentu harus tersenyum balik kan.

"Hati-hati Nak, jalan pelan-pelan. Ayo bergandengan dengan Ayah, Ayah bisa stress kalau kau sampai terluka."

Kantung plastik mana kantung plastik! Tolong berikan pada Tea, dia benar-benar ingin muntah sekarang.

Si pria kurang ajar ini! Berani sekali menggandeng tangan ku?!

Tidak berapa lama, akhirnya mereka masuk, tapi bukan ke rumah utama. Melainkan mansion sebelah kiri, tampaknya itu mansion paling mewah diantara yang lainnya.

"Selamat datang Pak Bam!"

Tea bisa melihat senyum bahagia di wajah Kakek yang berpakaian formal itu, dia menyambut hangat keluarga ini. Mereka berbicara ringan saling menyapa, sampai akhirnya Kakek menarik tangan Tea untuk duduk di sebelahnya.

"Jangan sedih ya Nak gak ada pestanya, bulan depan kita bakal adain perayaan pernikahan yang megah dan luar biasa. Meski sekarang gak ada pesta, masih ada bulan madu kok."

Tea hanya tersenyum elegan penuh kepasrahan.

"Ini anak saya paling berharga Pak, tolong dijaga baik-baik. Saya dan keluarga sedih sekali pernikahannya begini saja."

"Tenang Pak Bambang! Saya janji bakal adain pesta megah luar biasa, jadi tolong jangan batalkan pernikahannya!" Teriak Kakek itu cepat.

Ah, kayaknya si tuan muda suami ku ini, tabiatnya lebih buruk deh dari yang kubayangkan. Bahkan Kakeknya aja takut batal nikah, ya itu udah bisa diliat sih? Sekarang dia aja gak ada untuk menyambut istri beserta keluarganya. Luar biasa! Dasar pria tua sialan! Sebenarnya kau menikahkan aku dengan orang seperti apa?!

Terpopuler

Comments

Ririe Handay

Ririe Handay

Kon nikah nya

2022-02-02

1

♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂

♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂

hahaha dsr emg bambang 🤣🤣🤣

2022-01-26

0

Andinika_01

Andinika_01

kalem😂

2022-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pemaksaan tanpa hati!
2 2. Demi William!
3 3. Malam Pertama
4 4. Pagi yang tidak terduga
5 5. Menemui Viocha
6 6. Suamiku Psikopat!
7 7. Kau Sangat Menyebalkan....!
8 8. Supir baru...! (Yang ganteng)
9 9. Terlambat
10 10. Putri Rata dan Bandit Payah
11 11. Pai buat Kakek!
12 12. Dikantornya Asher!
13 13. Kenapa aku harus disini?
14 14. Ya ampun! ini sakit!
15 15. Lagi-lagi soal Eve
16 16. Makan malam keluarga Anumertha
17 17. Dia adalah Eve?
18 18. Pfffttt...!
19 19. Asher yang sebenarnya!
20 20. Tea ngesad kehilangan 10 persen saham
21 21. Noel Tertolak!
22 22. Aduh! Aw!
23 23. Dokumen~
24 24. Dilempar dokumen sakit juga yak
25 25. Tetesan pertama!
26 26. Otw Butik
27 27. Bermain~
28 28. Hari H Pesta!
29 29. Hari H Pesta (2)
30 30. Ayo berdansa?
31 31. Hujan dong
32 32. Asik mantap-mantap!
33 Info bentar, hehe^^
34 33. Hehe pindah tempat
35 34. Hah, ga asik demam ah
36 35. Eve POV
37 36. Eve Pov 2
38 37. Eve POV 3
39 38. Eve POV [End]
40 39. Membingungkan bikin sakit kepala
41 40. Masih Pagi Juga
42 41. Ketempat Will ah
43 42. Kok gini?
44 43. Kenapa marah?
45 44. Permintaan!
46 45. Asher POV
47 46. Asher POV 2
48 47. Asher POV 3
49 48. Asher POV 4
50 49. Asher POV 5
51 50. Asher POV (End)
52 51. Deg!
53 52. Duh
54 53. Iya, aku menyentuhnya tapi-
55 54. Perdamaian berujung--
56 55. Mual~
57 56. Mana mungkin!
58 57. Serangkaian Tes dan hasil sebenarnya
59 58. Aduh!
60 59. Tidak!
61 60. Kayak ada yang kurang
62 61. Dipecat? Seriusan?
63 62. Ternyata pura-pura
64 63. Ini bukan seperti itu!
65 64. Om Dewasa lebih Menggoda
66 65. Loh?
67 66. di balik
68 67. Tidak boleh!
69 68. Bajunya cakep
70 69. Jarum
71 70. Kegiatan!
72 71. ....
73 72. Perih
74 73. Senyum mu
75 74.
76 75. Aku maksa!
77 76. Yey!
78 77. Selamat!
79 78. Hmm?
80 79. Kau yang melakukannya!
81 80. Icha sengaja gak sih?
82 81. Coba saja
83 82. Pengganti pengantin
84 83. Aduh
85 84. Kayak kenal
86 85. Ngapain?
87 86. Hari ini
88 87. Ha?
89 88. N & T berulah
90 89. Usaha aja dulu
91 90. Loh?
92 91. Kau mencintai ku?
93 92. Kau begitu?
94 93. OK
95 94. Saya menyukai Elise!
96 95. Mengerikan
97 96. Kisah Masa Lalu
98 97. Kisah Masa Lalu 2
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1. Pemaksaan tanpa hati!
2
2. Demi William!
3
3. Malam Pertama
4
4. Pagi yang tidak terduga
5
5. Menemui Viocha
6
6. Suamiku Psikopat!
7
7. Kau Sangat Menyebalkan....!
8
8. Supir baru...! (Yang ganteng)
9
9. Terlambat
10
10. Putri Rata dan Bandit Payah
11
11. Pai buat Kakek!
12
12. Dikantornya Asher!
13
13. Kenapa aku harus disini?
14
14. Ya ampun! ini sakit!
15
15. Lagi-lagi soal Eve
16
16. Makan malam keluarga Anumertha
17
17. Dia adalah Eve?
18
18. Pfffttt...!
19
19. Asher yang sebenarnya!
20
20. Tea ngesad kehilangan 10 persen saham
21
21. Noel Tertolak!
22
22. Aduh! Aw!
23
23. Dokumen~
24
24. Dilempar dokumen sakit juga yak
25
25. Tetesan pertama!
26
26. Otw Butik
27
27. Bermain~
28
28. Hari H Pesta!
29
29. Hari H Pesta (2)
30
30. Ayo berdansa?
31
31. Hujan dong
32
32. Asik mantap-mantap!
33
Info bentar, hehe^^
34
33. Hehe pindah tempat
35
34. Hah, ga asik demam ah
36
35. Eve POV
37
36. Eve Pov 2
38
37. Eve POV 3
39
38. Eve POV [End]
40
39. Membingungkan bikin sakit kepala
41
40. Masih Pagi Juga
42
41. Ketempat Will ah
43
42. Kok gini?
44
43. Kenapa marah?
45
44. Permintaan!
46
45. Asher POV
47
46. Asher POV 2
48
47. Asher POV 3
49
48. Asher POV 4
50
49. Asher POV 5
51
50. Asher POV (End)
52
51. Deg!
53
52. Duh
54
53. Iya, aku menyentuhnya tapi-
55
54. Perdamaian berujung--
56
55. Mual~
57
56. Mana mungkin!
58
57. Serangkaian Tes dan hasil sebenarnya
59
58. Aduh!
60
59. Tidak!
61
60. Kayak ada yang kurang
62
61. Dipecat? Seriusan?
63
62. Ternyata pura-pura
64
63. Ini bukan seperti itu!
65
64. Om Dewasa lebih Menggoda
66
65. Loh?
67
66. di balik
68
67. Tidak boleh!
69
68. Bajunya cakep
70
69. Jarum
71
70. Kegiatan!
72
71. ....
73
72. Perih
74
73. Senyum mu
75
74.
76
75. Aku maksa!
77
76. Yey!
78
77. Selamat!
79
78. Hmm?
80
79. Kau yang melakukannya!
81
80. Icha sengaja gak sih?
82
81. Coba saja
83
82. Pengganti pengantin
84
83. Aduh
85
84. Kayak kenal
86
85. Ngapain?
87
86. Hari ini
88
87. Ha?
89
88. N & T berulah
90
89. Usaha aja dulu
91
90. Loh?
92
91. Kau mencintai ku?
93
92. Kau begitu?
94
93. OK
95
94. Saya menyukai Elise!
96
95. Mengerikan
97
96. Kisah Masa Lalu
98
97. Kisah Masa Lalu 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!