4. I need you

Sesampainya di rumah Gaeul, mereka berdua pun langsung masuk kedalam kafe, didalamnya sudah ada Zoa dan ibunya yang juga merupakan manajer Gaeul

"Nenek!" Gaeul memanggilnya seraya menghampiri neneknya tersebut

"Kak, tadi nenek mu mencari dirimu karena khawatir kau tak kunjung pulang ke rumah, maka dari itu ia datang sendirian ke kafe ini walau cuaca sedang hujan deras tadi" Ucap Zoa menjelaskan

"Benarkah?? Ya ampun nek..." Gaeul merasa bersalah, ia menatap neneknya yang terbaring di sofa tersebut

"Gaeul..." Neneknya memanggil Gaeul dengan suara pelan

"Iya nek,..." Gaeul menjawab panggilan dari neneknya tersebut dengan nada pelan

"Ayo kita pulang" Pinta sang nenek berusaha untuk duduk

"Eh, nenek udah gak papa?" Tanya Gaeul

"Gpp, nenek udah sehat kok, ngomong-ngomong terimakasih sudah menolong saya" Ujar Neneknya kepada Manajer kafe tersebut dan anaknya (Zoa)

"Iya nek, gpp, yg penting nenek udah lebih baik" Balas Manajer tersebut ramah

"Iya Bu, saya juga berterimakasih khususnya Zoa juga yg udah ngabarin saya" Gaeul mengucapkan terima kasih seraya membungkuk

"Iya kak, lagipula aku udah menganggap kak Gaeul kan sebagai kakak kandung ku sendiri" Ucap Zoa tersenyum

Sementara itu, Haruto hanya menyimak pembicaraan mereka dan membuka hp nya lalu memesan sebuah taksi untuk Gaeul dan neneknya melalui aplikasi online

Tak lama kemudian datang sebuah mobil sedan berwarna biru yang merupakan taksi pesanan Haruto

"Taksi nya sudah datang, ayo berangkat sekarang" Ucap Haruto pada Gaeul

"Eh? Te-Terimakasih" Balas Gaeul yang baru menyadari bahwa Haruto sudah memesankan sebuah taksi untuk dia dan neneknya, setelah berpamitan pada manajer dan Zoa, Gaeul dan neneknya pun pulang menaiki taksi tersebut, sementara Haruto mengikutinya dari belakang

Rumah Gaeul, pukul 16.20 sore hari

"Nenek istirahat di kamar dulu ya? biar Gaeul siapin obat untuk nenek" Ujar Gaeul meminta agar neneknya beristirahat di kamar

"Baiklah, ngomong-ngomong, kamu pasti Haruto, ya kan?" Tanya Sang nenek

"Iya nek, pasti nenek sudah tau kalo saya akan datang" Jawab Haruto dengan sopan

Sontak hal tersebut membuat Gaeul tambah bingung karena neneknya ternyata mengenali Haruto

"Lho?? nenek kenal sama Haruto??" Tanya Gaeul

"Sudah²,.. nanti nenek ceritain, kamu siapin obat aja buat nenek, soalnya ada hal penting yg harus nenek bicarakan pada nak Haruto" Jawab Si Nenek tersebut seraya menyuruh Gaeul untuk menyiapkan obat di dapur

"Lho?? nek,... Gaeul jadi kepo!" Balas Gaeul yg semakin tambah penasaran

Si nenek pun seperti tidak menggubris semua perkataan Gaeul, dan malah asik berbicara dengan Haruto di dalam kamar

Di kamar sang nenek, Haruto menjelaskan tujuannya datang ke Korea, bahwa ia disuruh ibunya untuk menemui Gaeul

"Nenek sebenarnya sudah tahu kalo kamu akan datang suatu hari nanti, dan hari itu sudah tiba, saya sangat berterimakasih kepada keluarga mu yang selalu membantu kami dengan mengirimi banyak uang untuk keperluan hidup kami, Terimakasih!" Ucap Nenek tersebut pada Haruto

"Gapapa nek, lagipula Ayah dan Ibu nya Gaeul adalah teman orang tua Haruto juga, jadi sudah sewajarnya kami membantu nenek dan Gaeul" Balas Haruto tersenyum ramah

"Kamu memang anak yang baik, jadi jika nenek boleh tau, apa sebenarnya tujuan kamu mengunjungi kami ke sini?" Tanya sang nenek

"Sejujurnya saya tidak tahu siapa gadis yang bernama Gaeul, Jadi ibu saya berpesan agar saya pergi ke Korea Selatan untuk menemui seorang gadis yg bernama Gaeul, dan meminta saya untuk memberikan benda ini, " Ucap Haruto memberikan sebuah benda yang dibungkus kardus kecil berwarna coklat

"Apa ini nak?" Tanya Nenek tersebut seraya melihat-lihat kotak tersebut

"Saya juga gak tau nek, yang jelas ibu saya berpesan agar benda ini sampai di keluarga Gaeul" Jawab Haruto

"Oh begitu? jadi boleh nenek buka?" Tanya Nenek itu lagi

"Oh, silahkan nek" Jawab Haruto mempersilahkan nenek tersebut untuk membuka kotak tersebut

Setelah di buka, rupanya kotak tersebut berisi sebuah foto kedua orang tua Gaeul, foto tersebut diambil tepat sebelum kedua orang tua Gaeul dinyatakan tewas dalam insiden ledakan laboratorium Phoenix pada tanggal 21 November 2006. Insiden tersebut juga menewaskan banyak sekali ilmuwan yang bekerja di laboratorium tersebut, didalam bingkai foto tersebut juga terselip sebuah surat yang ditulis oleh ibunya Gaeul

Sang nenek pun membuka surat tersebut lalu membacanya dengan pelan

Isi surat

Nek, sepertinya tahun depan kami tidak bisa pulang karena masih ada proyek penelitian disini, jadi tolong jaga Gaeul sedikit lebih lama ya

"Terimakasih nak, sudah mengantarkan surat terakhir dari mendiang orang tuanya Gaeul, terimakasih..." Ucap sang nenek seraya menangis

"Tidak apa-apa nek, lagipula saya hanya menyampaikan amanah dari ibu saya, untuk membawa benda ini" Haruto mengelus punggung nenek itu

"Tapi, bagaimana bisa surat ini bisa ada pada keluarga mu?" Tanya Sang Nenek

"Sebenarnya Ibu nya Gaeul sempat ke rumah saya, dia bertemu dengan ibu saya untuk menitipkan surat ini, ibunya Gaeul bilang pada ibu saya, bahwa nenek dulu sempat berpesan agar selalu mengirimi nenek surat setiap bulannya" Jawab Haruto

"Jadi begitu,.. apa yg kamu bilang barusan memang benar, dahulu nenek selalu meminta agar kedua orang tua Gaeul selalu mengirim nenek surat sebulan sekali apabila mereka sedang pergi keluar kota" Ujar sang nenek

Tanpa terasa air mata Gaeul pun menetes, karena sejak tadi sebenarnya ia menguping pembicaraan neneknya dengan Haruto dari balik pintu

"Sebenarnya sebelum kamu datang ke sini, sudah ada sebuah surat yang mengatakan bahwa akan ada seorang anak laki-laki yg akan datang menemui kami, dan nama anak itu adalah Watanabe Haruto, dan itu adalah kamu" Ujar sang nenek, memberitahu Haruto bahwa dia akan datang kemari

"Oh sungguh?? pasti ibu ku yang mengirim surat itu" Ucap Haruto

Tak lama kemudian Gaeul yang sejak tadi hanya menyimak pembicaraan mereka langsung masuk ke dalam kamar neneknya dan pura-pura tidak mendengar percakapan mereka tadi

"Permisi,.. nek,.. ini obatnya!" Ucap Gaeul memberikan sebuah pil obat dan vitamin serta segelas air putih

"Makasih Gaeul, kalau begitu nenek istirahat dulu ya,.. kalian berdua ngobrol lah di luar, biar semakin akrab" Balas neneknya seraya tersenyum

"Iya nek" Jawab Haruto dan Gaeul bersamaan, dan si nenek pun tersenyum

Di ruang tamu, Gaeul dan Haruto pun mengobrol di ruang tamu

"Boleh aku tanya sesuatu?" Tanya Gaeul

"Hm,.. silahkan" Jawab Haruto mempersilahkan Gaeul untuk bertanya

"Apa keluarga mu yang selama ini membantu aku dan nenek??" Gaeul pun memulai pembicaraannya dengan sebuah pertanyaan

"Hm.. ya begitulah, memangnya kenapa?" Haruto pun menjawab pertanyaan tersebut dengan mengiyakan nya, seraya bertanya balik

"Kalau begitu aku sungguh berterimakasih karena kau dan keluarga mu telah repot-repot untuk mengurus kami, yang bahkan kalian saja tidak pernah bertemu dengan aku dan nenek ku, dan baru ini adalah pertama kali nya kita bertemu" Gaeul berterimakasih seraya membungkuk

"Hadehh... bisakah kau tidak terus mengucapkan terima kasih pada ku?? kau tau, bahwa ibu ku selalu menganggap kalian berdua adalah bagian dari keluarga kami, jadi kau tidak perlu sungkan pada kami" Balas Haruto dengan nada yang membuat siapa saja kesal mendengar perkataannya barusan

"Tapi kenapa kau selalu bersikap dingin padaku?? namun di satu sisi kau juga peduli pada ku?" Sebuah pertanyaan dari Gaeul membuat Haruto terdiam seketika

"Dan juga sepertinya itu bukan kali pertama kau datang ke Korea, mengingat kau sangat lancar berbahasa Korea, apa sebelumnya kau pernah kesini?" Tanya Gaeul lagi yg membuat Haruto tambah tak bisa berkata-kata lagi

To be continued

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!