3. Who Are You?

Keesokan harinya, Gaeul pergi ke kampusnya seperti biasa, hari itu ia mengambil jadwal pagi untuk kuliahnya, jadi pada sore hari, ia bisa kembali bekerja part time

Kampus, pukul 09.15

Gaeul masuk ke kelasnya, dan memulai kuliah seperti hari-hari biasanya, setelah 3 jam mendengarkan berbagai macam materi kuliah, ia pun meninggalkan kelas dan pergi ke kafe tempat ia bekerja, namun saat berjalan menuju tempat zebra cross, ia terlalu sibuk dengan hp nya, sehingga ia tak sadar ada sebuah sepeda yg melaju dari arah samping kanannya, namun beruntung bahwa dia selamat dari insiden tersebut berkat seseorang yang menarik bajunya dari belakang

"Whoaaaaahhh!" Gaeul terkejut ketika menyadari dirinya nyaris terserempet oleh sepeda tersebut, ia pun segera membalikkan tubuhnya untuk berterimakasih pada orang yang telah menyelamatkannya

"Terima ka...sih..." Ucapan Gaeul terhenti ketika melihat orang yg menyelamatkan dirinya, rupanya orang tersebut adalah cowok remaja yg ia temui di kafe kemarin

"Kalau lagi jalan, jangan main hp" Ucap cowok itu memperingatkan nya

"Eh, kau kan cowok yg kemarin?" Ujar Gaeul

"Bus nya sudah datang, kau tidak ingin naik?" Cowok itu seolah-olah tak menanggapi perkataan Gaeul, justru malah mengganti topik pembicaraan dengan mengatakan bahwa bus yg mereka tunggu telah datang

"Ehh... tu-tunggu!" Ujar Gaeul kemudian menyusul cowok itu naik ke bus

Didalam bus tersebut, ia tak kebagian tempat duduk dan terpaksa harus berdiri dengan berpegangan pada pegangan bus, sementara si cowok itu sudah mendapatkan kursi terlebih dahulu, ketika bis sudah mulai bergerak, cowok tersebut melihat ada seorang pria paruh baya yg mencurigakan, ia merasakan sesuatu yg berbahaya dari pria paruh baya tersebut, lantas Ia menyuruh Gaeul untuk menempati tempat duduknya

"Hei, duduk lh disini, biar aku yg berdiri" Perintah cowok itu dengan nada datar

"Eh? kau yakin?" Tanya Gaeul dengan penuh kebingungan

"Cepatlah" Jawab cowok tersebut seraya berdiri dan menyuruh Gaeul untuk duduk di kursinya tadi

Ternyata firasat yang dirasakan oleh cowok itu memang benar, dimana ia melihat pria paruh baya itu seperti menggoda seorang gadis SMA dengan memegang paha cewek tersebut, dengan cepat ia merekam kejadian tersebut untuk dijadikan barang bukti, setelah beberapa detik ia kemudian langsung memukul pria paruh baya tersebut hingga tersungkur dan pingsan, dan sontak membuat seisi bus terkejut termasuk Gaeul sendiri

BHUAK!

"Eugghh!" Rintih pria paruh baya tersebut tersungkur

"Woi! kau Gilak?" Tanya seorang pria pada cowok tersebut

"Hei anak muda! Apa kau sudah gila?!!" Sambung orang disekitarnya bertanya

Tanpa menanggapi pertanyaan orang tersebut ia langsung menunjukkan sebuah video yg ia rekam tadi, sebagai bukti bahwa pria yg dipukul nya adalah seorang pelaku pelecehan seksual terhadap siswi SMA

"Eh?? bukankah pria itu yg ada di video mu?" Tanya orang-orang disekitarnya

"Dia adalah pelaku pelecehan seksual, dia pantas untuk dihukum, tolong hubungi polisi agar mereka yg mengurusnya" Ujar Cowok itu bersiap untuk turun di pemberhentian selanjutnya

"Ah! baiklah!

Tak lama kemudian, Bus pun berhenti dan cowok tersebut hendak turun, namun tangannya dipegang oleh siswi yg ditolong nya tersebut

"Kakak, terimakasih ya?" Ucap siswi itu berterimakasih dan Cowok Tersebut hanya mengangguk dengan tatapan datar

Cowok tersebut pun langsung menjadi pembicaraan orang-orang dalam bus tersebut, Gaeul yg melihat cowok tersebut turun langsung ikut menyusul nya

"Dia sangat dingin, tapi baik" Ujar seorang ibu-ibu

"Ya, meski begitu dia baik dan juga tampan" Sahut yg lainnya

Disaat Gaeul mengikuti nya dari belakang, cowok tersebut langsung menghentikan langkahnya karena tahu dirinya sedang diikuti

"Ada apa?" Tanya cowok tersebut tanpa membalikkan badannya

"Eh?? dia tahu, kalo aku sedang mengikutinya? apa dia bukan manusia?" Gumam Gaeul terkejut melamun sejenak

"Eh, bu-bukan begitu, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih kepadamu, lagipula kenapa sikap mu sangat dingin dan tanpa ekspresi?? padahal waktu kita bertemu di kafe kemarin sepertinya kau ingin mengenal ku lebih dalam??" Jawab Gaeul menjelaskannya panjang lebar

"Lantas kau ingin tahu siapa aku?" Tanya cowok tersebut

"Ya begitulah, itupun jika kau ingin memberitahu ku" Jawab Gaeul

"Haruto! usia ku 2 tahun lebih muda dari mu, jadi kau bisa memanggilku dengan panggilan adik, lagipula kita kuliah di kampus yg sama" Haruto menjawab semua pertanyaan dan rasa penasaran Gaeul mengenai dirinya

"Apa? kau lebih muda 2 tahun dari ku?" Gaeul terkejut mendengar perkataan Haruto

"I-itu berarti kau masih mahasiswa baru??" Ujar Gaeul penuh tanda tanya

"Ya" Jawab Haruto singkat

Tiba-tiba suasana jadi mendung, dan hujan mulai turun, dan sebuah petir terdengar dengan keras, membuat Gaeul berteriak ketakutan seraya menutup telinganya, Haruto yg melihat hal tersebut langsung berjalan mendekatinya lalu mendekapnya, seraya berkata

"Tidak apa-apa, jangan takut! ada aku disini" Ucap Haruto menenangkan Gaeul dengan posisi masih mendekapnya

Gaeul yang mendapat perlakuan tersebut merasa terkejut, perasaannya bercampur aduk, Ntah mengapa dia merasa tenang dan aman ketika dipeluk oleh Haruto

"Sudah merasa jauh lebih baik?" Tanya Haruto seraya memegang kedua pipi Gaeul dengan telapak tangannya

"Em" Gaeul berucap pelan dengan sedikit mengangguk

Haruto pun menggandeng tangan Gaeul lalu berjalan, dan mereka pun sampai di sebuah kost tempat Haruto tinggal.

Pukul 13.10 siang hari, Haruto menyuruh Gaeul untuk tinggal sementara di kost-an nya sampai hujan reda

"Lebih baik kau mandi dan ganti pakaian mu" Haruto memberikannya sepasang baju putih dan celana hitam agar dipakai oleh Gaeul

"Eh? bolehkah aku memakai baju mu?" Tanya Gaeul yg sedang duduk kedinginan

"Cepatlah, sebelum kau sakit" Balas Haruto tanpa memperdulikan pertanyaan Gaeul tadi

"Eh? Baiklah" Ucap Gaeul kemudian mengambil pakaian yg diberikan oleh Haruto lalu pergi ke kamar mandi

10 Menit kemudian, Gaeul keluar dengan hanya dibalut handuk putih yang membuat lekukan tubuh nya terlihat jelas, Hal itu membuat Haruto yg baru keluar dari kamarnya langsung terkejut dan membalikkan badannya

"Aaa..." Gaeul yg melihat Haruto keluar dari kamar pun berteriak kecil karena kaget

"Ke-kenapa kau keluar hanya dengan menggunakan handuk?? Kau tahukan kalau aku seorang laki-laki??" Tanya Haruto dengan pertanyaan bertubi-tubi langsung membalikkan badannya karena ia tak ingin disangka mesum oleh Gaeul

"Eh, maaf maaf, habisnya aku pikir kau ada di kamar mu tadi, lagipula aku takut untuk ganti baju di WC karena trauma pernah kepeleset didalamnya saat ganti baju" Balas Gaeul meminta maaf

"Yasudah, pakai kamar ku saja untuk ganti baju, daripada kau kepeleset di kamar mandi" Ujar Haruto dengan posisi yg sama seperti tadi yakni membelakangi Gaeul

"Baiklah, terimakasih" Ucap Gaeul langsung buru-buru masuk kemar Haruto untuk mengganti pakaiannya

Setelah selesai mengganti pakaiannya, Gaeul kemudian menghampiri Haruto yg sedang minum teh diruang tengah, dan ada secangkir teh lagi yg disiapkan untuknya

"Sudah selesai? minumlah teh herbal itu, itu akan membuat tubuhmu tetap hangat dan sehat" Haruto menyuruhnya untuk meminum teh tersebut

"Sepertinya hujan mulai reda" Ujar Gaeul melihat keluar melalui jendela

Tiba-tiba hp milik Gaeul berdering, rupanya itu telpon yang berasal dari Zoa yg merupakan rekannya di kafe tempat ia bekerja

"Halo Zoa, aduh maaf ya aku sepertinya agak telat datang hari ini" Ucap Gaeul merasa tidak enak pada Zoa

"Lupakan hal itu! sekarang nenek Kakak sedang pingsan! cepat kesini!" Zoa justru memberitahu Gaeul mengenai masalah neneknya

"Apa??! sekarang kau ada dimana??" Tanya Gaeul dengan panik

"Di kafe" Jawab Zoa

"Baiklah! tunggu aku! sebentar lagi aku akan kesana!" Balas Gaeul menutup teleponnya

"Ada apa?" Tanya Haruto yang melihat Gaeul seperti sedang panik

"Aku harus kembali sekarang! nenekku pingsan!" Jawab Gaeul seraya membereskan barang-barangnya

"Tunggu, biar aku mengantar mu!" Ucap Haruto kemudian mengambil motornya yang ada di garasi, beberapa saat kemudian Haruto keluar dari garasinya dengan mengendarai motor CRF

"Ayo cepat naik!" Perintah Haruto

"Kau punya motor??" Tanya Gaeul terheran-heran

"Ya" Jawab singkat Haruto

"Lalu kenapa kau naik bus?" Tanya Gaeul seraya menaiki motornya

"Karena aku belum hafal jalan ke kampus" Jawab Haruto dengan nada datar

"Sudah lah yg penting kita akan pergi ke kafe mu untuk memastikan keadaan nenekmu!" Ujar Haruto kemudian ia pun tancap gas

To be continued...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!