My Juniors Is My Protector

My Juniors Is My Protector

1. Meet You

Hari Minggu pagi, seperti biasa Kim Gaeul selalu bermalas-malasan untuk bangun pagi setiap akhir pekan, ia selalu berbaring diatas kasurnya dan hanya keluar kamar jika ada perlu seperti makan, ataupun ke toilet, serta ia juga memiliki kebiasaan yang terkadang membuat orang disekitarnya merasa jengkel, yaitu karena dia orang yang lambat dalam menanggapi sesuatu akibat dari kebiasaannya tersebut ia dijuluki sebagai Kukang alias hewan yang lambat sekaligus pemalas

Pukul 08.15 pagi hari, Gaeul masih berbaring diatas kasurnya, bahkan neneknya telah membangunkannya sejak pagi tadi, namun ia masih tertidur pulas di kasurnya

"Gaeul!! ayo bangun! udah siang!" Sang nenek membangunkan nya kembali seraya mengetuk pintu kamarnya

"Hoaammmmm..... Hemm??? ini jam berapa??" Gaeul menguap seraya membuka hp nya, dan terlihat bahwa sekarang sudah pukul 08.15

"Jam 8??? gawat!!! gw udah telat!!" Ucap Gaeul langsung beranjak dari tempat tidurnya, Ia baru teringat bahwa dia memiliki janji untuk sesi wawancara pekerjaan sampingan sebagai pelayan disebuah kedai kopi yang tak jauh dari rumahnya

Setelah selesai mandi dan berdandan untuk sesi wawancara, Ia langsung bergegas menuju kedai kopi tersebut dengan berjalan kaki, kurang lebih sekitar 10 menit, ia sampai di tempat yang ia tuju.

"Permisi" Ucap Gaeul seraya mendorong pintu kedai tersebut

"Ya, silahkan masuk" Jawab seorang kasir wanita menyambutnya dengan ramah

"Permisi, maaf sebelumnya saya ada janji dengan pemilik kafe ini untuk wawancara pekerjaan, lalu apakah sesi wawancara telah selesai?? karena saya datang sedikit terlambat" Gaeul bertanya kepada kasir wanita tersebut

"Oh,.. belum terlambat, masih ada 15 menit lagi untuk sesi wawancara terakhir, mbaknya bisa duduk disini sembari menunggu giliran" Kasir wanita itu menjawab pertanyaan Gaeul dengan ramah

"Ohh ... syukurlah! aku masih belum terlambat! Terimakasih banyak!" Ucap Gaeul bersyukur dan berterima kasih

Gaeul pun akhirnya menunggu gilirannya untuk dipanggil wawancara, sembari menunggu giliran ia membuka hp nya dan menatap sebuah foto dirinya yang masih kecil bersama dengan kedua orang tuanya

"Pa, Ma, aku sekarang udah besar, udah bisa cari uang sendiri, jadi tidak merepotkan nenek lagi" Gumamnya pelan dengan mata tertuju pada layar hpnya

Hingga sebuah suara memanggil namanya dan memecah lamunannya

"Kim Gaeul!" Sebuah suara memanggil namanya dan memecah lamunannya, panggilan tersebut berasal dari manajer pemilik kafe tersebut

Gaeul pun langsung masuk kedalam ruangan tersebut, didalamnya ia ditanya tentang apa tujuannya melamar di kafe tersebut selain untuk mencari uang, Gaeul pun menjelaskan bahwa ia pandai membuat sebuah kopi dan hidangan manis sebagai pembuka, ia juga menyerahkan sebuah sertifikat penghargaan bahwa dirinya pernah menjuarai lomba membuat makanan manis sebagai juara 1 saat masih SMA kelas 3

Setelah manajer tersebut melihat-lihat berkas milik Gaeul, ia pun langsung menerimanya

"Baiklah, kamu saya terima kerja disini, khususnya bagian membuat kopi dan makanan ringan yg manis" Ucap sang manajer yang merupakan seorang ibu rumah tangga

"Benarkah?? Terimakasih Bu! Saya akan bekerja keras untuk kafe ini!" Gaeul mengucapkan terima kasih karena telah diterima sebagai karyawan kafe tersebut

"Sama-sama, jadi kapan kamu bisa bekerja? Besok bisa?" Tanya manajer tersebut

"Hari ini juga bisa Bu! lagipula hari ini saya tidak ada jadwal apapun" Jawab Gaeul dengan bersemangat

"Baiklah, kalau begitu silahkan kamu ganti pakaian mu lalu mulai bekerja secara profesional oke?" Sang manajer pun akhirnya memperkerjakan Gaeul mulai hari ini atas keinginan Gaeul sendiri

Akhirnya Gaeul memulai pekerjaannya dibantu oleh kasir wanita yang membantunya dalam melayani pelanggan yang mulai berdatangan, hari itu banyak sekali pelanggan yang datang untuk minum di kafe tersebut, kebanyakan dari mereka adalah cowok-cowok ganteng yang masih muda, mereka datang bukan hanya untuk minum kopi ataupun memakan cemilan tersebut semata, mereka datang karena ingin melihat 2 pelayan wanita yg sangat cantik.

Gaeul dan kasir wanita tersebut akhirnya selesai melayani pelanggan-pelanggan mereka hingga membuat keduanya kewalahan

Pukul 15.30 sore, keduanya duduk saling berhadapan disebuah meja untuk sejenak melepas penat

"Huffftt... ramai banget hari ini, lumayan menguras tenaga" Ucap Gaeul memulai pembicaraan

"Iya, kau benar, mana yang datang cowok-cowok ganteng lagi rata², jadi tambah gugup deh diliatin mereka terus" Balas kasir wanita tersebut

"oh ya, btw kita belum kenalan lho, saking sibuknya tadi" Ujar Gaeul

"Ah! iya, bener juga, namaku Jo Zoa, kalau nama kakak siapa?" Zoa memperkenalkan dirinya seraya bertanya balik pada Gaeul

"Ah, Nama ku Kim Gaeul, btw jangan dipanggil kakak dong, kayaknya kita juga seumuran" Ucap Gaeul memperkenalkan dirinya seraya meminta agar dirinya tidak dipanggil kakak

"Tapi itu wajar lho, aku masih 16 tahun otw 17 sih hehehe aku juga masih kelas 3 SMA" Balas Zoa menjelaskan mengapa dirinya memanggil Gaeul dengan sebutan kakak

"Apa???? 16 tahun??? waahhh, ku kira kita seumuran" Ucap Gaeul dengan rasa setengah tak percaya

"Hehehe, emang kakak umurnya berapa??" Tanya Zoa

"Aku sih masih 19 tahun, tapi tahun ini usia ku genap 20 tahun" Ucap Gaeul menjawab pertanyaan Zoa

"Waahhh selamat! udah jadi wanita dewasa!" Ucap Zoa memberi selamat

"Hehehe, ya... walaupun usia ku sudah hampir dewasa, tapi kadang-kadang aku masih suka bersikap seperti anak-anak, lagipula aku sebenarnya cenderung pemalu" Ujar Gaeul dengan nada malu-malu

"Hahaha itu wajar sih kak, aku dulu juga punya kakak, terkadang sikapnya juga kekanak-kanakan daripada aku, adiknya sendiri" Ucap Zoa tertawa kecil

"Oh, jadi kau punya seorang kakak ya?" Tanya Gaeul

"Ya! dia setahun lebih tua dari ku, tapi dia telah lama meninggalkan aku dan ibu ku" Jawab Zoa dengan nada sedikit sedih

"Tunggu... apa maksudmu? memangnya kakak mu pergi kemana?" Gaeul mulai penasaran dengan jawaban Zoa tadi

"Dia telah lama menghilang, bahkan ada yg mengatakan bahwa dia telah meninggal" Jawab Zoa terlihat sedih

"Aduuhh maaf Zoa, aku gak tau soal kakak mu, maaf ya" Gaeul meminta maaf karena merasa dirinya telah menyinggung perasaan Zoa

"Eem..! tidak apa-apa!" Ujar Zoa seraya tersenyum tipis

"Lalu bagaimana dengan mu? apa kau juga memiliki seorang kakak? atau adik?" Zoa balik bertanya kepada Gaeul

"Oh, kalo aku anak tunggal, aku tinggal bersama dengan Nenek ku sejak kecil, karena orang tua ku meninggalkan aku saat masih berusia sekitar 4 tahun, jadi aku tidak terlalu mengingat tentang mereka" Gaeul menjawab pertanyaan tersebut seolah tanpa rasa sedih

"Ohh, kau sepertinya juga bernasib sama dengan ku, maaf ya, malah jadi saling curhat kita hehehe" Ucap Zoa merasa iba

"Santai aja, lagipula aku juga tidak begitu jelas mengingat wajah kedua orang tua ku, Oh ya, btw bagaimana caranya kau bisa diterima disini?" Tanya Gaeul

"Ohh itu karena manajer kafe ini adalah ibu ku sendiri" Jawab Zoa

"Ah begitu rupanya, pantas saja anak seusia mu sudah bekerja, tapi kau hebat lho, mau diajak ibunya berbisnis, jarang-jarang ada anak perempuan yg mau hidup sambil bekerja membantu orang tuanya" Gaeul memuji Zoa dengan kagum

"Ah, biasa aja kak" Balas Zoa malu-malu

Tiba-tiba ada seorang remaja laki-laki yg masuk ke kafe mereka, dia kemudian menghampiri Gaeul dan Zoa yg menatapnya dengan tertegun saking tampannya laki-laki tersebut

"Permisi, apa aku bisa pesan sebuah kopi susu serta sebuah sepotong kue coklat?" Ujar laki-laki tersebut bertanya

"ohh! tentu! tentu saja!! aku akan membuatkan nya untuk mu" Jawab Gaeul langsung pergi menuju tempat biasanya ia membuat kopi

"Kalau begitu aku akan menyiapkan meja untuk mu" Sambung Zoa dengan mata yg menatap laki-laki tersebut tanpa berkedip sedikit pun

"Hmm,.. bukankah aku dapat duduk dimana saja? jadi kau tidak perlu menyiapkan nya?" Balas laki-laki tersebut

"Ah, begini, beberapa meja disini telah dipesan oleh beberapa orang, jadi aku akan memberi mu meja di sudut sana" Ucap Zoa menunjuk ke sebuah sudut ruangan dengan meja dan kursi sofa tunggal dekat dengan jendela

"Oh baiklah! terimakasih" Ucap remaja laki-laki tersebut tersenyum tipis

Zoa pun mengantar nya ke tempat duduk tersebut, dan menyuruhnya menunggu dan menikmati layanan WiFi mereka, Zoa lalu kembali ke tempat Gaeul berada

"Kak Gaeul! dia tampan sekali!" Ujar Zoa seraya menepuk-nepuk punggung Gaeul saking greget nya

"Idih, masih kecil udah suka cowok ganteng! tapi emang ganteng sih" Balas Gaeul dengan nada bercanda

"Tapi kayaknya dia bukan orang Korea deh" Ucap Zoa seraya berpikir

"Kalau dilihat dari wajahnya dia seperti orang Jepang, iya gak?" Ujar Gaeul menanggapi perkataan Zoa

"Gimana kalau kakak coba tanya saja! siapa tahu dia jodoh kakak nantinya!" Ucap Zoa dengan nada jahil

"Ihh! apaan sih! ntar kalo beneran jadi pacar kakak gimana? kamu gak cemburu?" Balas Gaeul seraya bertanya balik dan mengoleskan sebuah krim dengan jari telunjuknya ke wajah Zoa

"Ihh kakak! wajah ku jadi belepotan nih! tapi aku udah punya pacar sih hehehe, jadi untuk kakak aja" Ucap Zoa kembali meledeknya

"Hadehh, kamu ini ya, pinter ngeles! yaudah kakak mau ngantar pesanan dia dulu" Ujar Gaeul seraya membawa nampannya

Skip, Gaeul sampai di meja remaja laki-laki tersebut dan menghidangkan sepotong kue coklat serta secangkir kopi susu yg dipesannya

"Ini kopi dan kuenya silahkan dinikmati!" Ucap Gaeul dengan ramah, lalu laki-laki tersebut menoleh ke dirinya

"Oh terima... kasih..." Remaja laki-laki tersebut berterimakasih namun perkataannya sedikit melambat setelah melihat wajah Gaeul

"Em, ada apa? apa pesanannya ada yg salah? atau kurang?" Tanya Gaeul yg merasa dirinya diperhatikan

"Tunggu dulu, apa kau Kim Gaeul??" Tanya remaja laki-laki tersebut dengan mata yg menatap Gaeul dengan tajam

"Eh? em.. iya, ada apa? apa kau mengenali ku?" Tanya balik Gaeul

Remaja laki-laki tersebut lalu mengalihkan pandangannya ke laptop miliknya, ia melihat email dari sang ibu yg berisi foto gadis yang sangat mirip dengan Gaeul

"Apa kau anak dari Kim min so dan Kim song Hye?" Tanya Remaja laki-laki tersebut tambah penasaran

"Eh? Hah? bagaimana kau tau semuanya??" Tanya Gaeul dengan terkejut

"Akhirnya aku menemukan mu, tapi tenang saja, aku bukan orang jahat, aku disini karena ada hal yg harus ku bicarakan dengan mu" Jawab Remaja laki-laki tersebut meyakinkan Gaeul

Mendengar hal tersebut Gaeul merasa sedikit lega karena sepertinya remaja laki-laki tersebut bukan orang jahat

To be continued

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!