5. Kencan Pertama

Sejak bertelepon dengan Tabita malam itu, Gideon selalu membayangkan untuk bertemu dengan Tabita dan menyatakan cintanya.

Malam ini, kembali Gideon menelepon Tabita.

"Halo Bang Dion," sapa Tabita.

"Halo juga Bita cantik. Lagi apa nih? Pasti lagi jawab telepon kan?" tanya Gideon sambil tertawa.

"Kalo udah tau jawabannya ya gak usah tanya dong. Masa nanya terus di jawab sendiri sih?" tanya Tabita cemberut.

"Ya kan biar gak ngerepotin kamu Cantik. Jadi Abang nanya terus jawab sendiri aja," kata Gideon masih tertawa.

"Ya udah, kalau gitu matiin aja telponnya. Terus Abang telponan sama tembok," kata Tabita.

"Kok Abang jadi mirip orang gila ya? Masa sih harus telponan sama tembok?" kata Gideon memelas.

"Lha kan katanya biar gak ngerepotin Bita. Bener kan?" tanya Bita.

"Ya udah deh, Abang pengen ngerepotin Bita aja kalau gitu. Abang nanya, terus Bita yang jawab deh," kata Gideon.

"Ya udah, Abang nanya aja. Nanti Bita jawab deh kalau bisa," kata Tabita.

"Oke, Abang mau nanya. Hari minggu besok Bita ada acara gak?" tanya Gideon.

"Ada dong, tiap hari minggu kan Bita selalu ada acara," kata Tabita.

"Iya juga sih. Maksudnya habis ke gereja, Bita free kan?" Gideon meralat pertanyaannya.

"Biasanya sih begitu. Emang kenapa Bang?" tanya Tabita.

"Abang mau ngajak jalan-jalan sih. Itu kalau Bita mau," kata Gideon.

"Boleh deh. Minggu besok?" tanya Bita.

"Iya Minggu besok. Pulang greja Abang jemput ya?" tanya Gideon.

"Iya deh Bang," jawab Tabita.

"Makasih ya Cantik," kata Gideon.

"Sama-sama Bang," kata Tabita.

*****

"Halo Tabita cantik," sapa Samuel.

"Halo juga Samuel gak cakep," balas Tabita.

"Gak cakep? Berarti kamu ngatain aku jelek gitu?" tanya Samuel.

Tabita cuma tertawa melihat Samuel kesal karena perkataannya.

"Heran aku tuh, kok bisa-bisanya Bang Gideon naksir sama cewek menyebalkan kayak kamu. Pasti deh kamu tuh pakai ilmu pelet Bit," kata Samuel kesal.

"Enak aja kamu nuduh-nuduh aku kayak gitu. Aku mah tak percaya sama ilmu perdukunan macam itu. Bang Dion mah pasti naksir aku karena aku cantik dan baik hati," kata Tabita sewot.

"Baik hati apaan? Yang ada mah kamu tuh ngeselin tau. Emang kamu udah jadian sama Bang Gideon?" tanya Samuel.

"Ih Kepo deh, kayak emak-emak tukang gosip," kata Tabita sambil berjalan keluar kelas meninggalkan Samuel.

"Ehh Bit, Bita... Kamu mau kemana sih? Kan aku belum selesai nanyanya," seru Samuel yang tak dihiraukan oleh Tabita.

*****

Hari Minggu yang di tunggu Gideon telah tiba. Setelah memastikan Bita benar-benar mau di ajak jalan-jalan, Gideon segera mempersiapkan diri.

Kemeja biru muda dan jeans belel warna biru gelap membuatnya tampil cakep. Tak lupa juga rambutnya kemarin dia rapikan di tukang cukur. Gideon ingin tampil rapi di depan Tabita.

"Tabita Abang datang Sayang," kata Gideon sambil nyengir di depan cermin.

Gideon menunggu Tabita di depan gereja tempat gadis itu beribadah. Semalam Gideon sudah memberitahu gadis itu lewat chat.

Gideon tersenyum melihat Tabita berlari kecil menghampiri dirinya.

"Syalom Bang, udah lama nunggunya?" tanya Tabita.

"Gak lama kok, baru juga lima menit yang lalu Abang tiba," kata Gideon.

"Kita ke rumah Bita dulu ya. Ijin ortu dulu kalau mau jalan, sekalian Bita mau ganti baju!" kata Tabita.

"Oke siap Tuan Putri. Yuk naik, Abang antar pulang!" kata Gideon.

Tabita mengangguk dan segera naik ke boncengan motor Gideon.

*****

Setelah berpamitan pada orang tua Tabita, keduanya jalan-jalan ke sebuah tempat wisata air terjun.

"Bit, sekarang kan kita udah ketemu live nih. Boleh gak Abang nanya lagi jawaban dari pertanyaan Abang yang dulu itu?" tanya Gideon.

"Pertanyaan yang mana sih Bang?" Tabita balik bertanya.

"Masa sih Bita udah lupa?" tanya Gideon.

"Bukan lupa sih sebenarnya, cuma bingung aja pertanyaan yang mana. Kan Abang hobi banget nanya, kayak Dora," kata Tabita yang membuat Gideon kesal.

"Bita tuh ngeselin udah dari lahir, atau cuma belakangan ini sih?" tanya Gideon.

"Kayaknya udah dari lahir sih ngeselin. Kata Mama Bita sih gitu," jawab Bita cuek.

"Pantes kalau gitu, tiap ketemu Bita, bawaannya Abang kesel mulu sih," kata Gideon.

"Terus kenapa sekarang malah ngajakin Bita ketemu kalau kesel?" tanya Tabita heran.

"Ya karna Abang pengen nanyain pertanyaan yang gak mau Bita jawab via chat atau telpon. Yang mau jawabnya kalau ketemu live," kata Gideon.

"Emang ada Bita bilang kayak gitu?" tanya Tabita heran.

"Ada kok," jawab Gideon.

"Masa sih? Kok Bita bisa lupa ya, pernah ngomong kayak gitu?" tanya Bita.

"Ya itu karena Tabita seorang yang pikun," kata Gideon masih kesal.

"Dah ahh, Abang jangan kesel-kesel. Mending langsung aja, tadi mau nanya apa?" kata Tabita.

"Hemm.. Iya deh kalo gitu. Tabita, Abang mau nanya nih," kata Gideon.

"Iya, nanya aja," kata Tabita.

"Kalau misal Abang pengen Bita jadi pacar Abang, Bita mau gak?" tanya Gideon.

"Sebelum Bita jawab, Bita mau nanya dulu ke Abang, boleh?" tanya Tabita.

"Boleh kok, emang Bita mau nanya apa?" tanya Gideon.

"Tadi kan Abang bilang, suka kesel kalau ketemu Bita?" kata Tabita.

"Iya, terus?"

"Kalau Bita jadi Pacar Abang, kita kan pasti bakal sering ketemu tuh. Apa Abang juga pengen kesel terus?" tanya Tabita jahil.

"Ya gimana ya, Abang seneng aja sih di bikin kesel sama Bita. Jadi Abang siap tuh kalau kesel mulu, itung-itung terapi kan?" tanya Gideon.

"Ya udah kalo gitu," kata Tabita.

"Ya udah gimana sih Bita?" tanya Gideon tak mengerti.

"Ya udah, kalo gitu Tabita mau deh jadi pacar Abang. Kan mayan ada korban yang mau di bikin kesel mulu," kata Tabita sambil tertawa.

Gideon cemberut mendengar jawaban Tabita. Masa punya pacar tapi harus mau jadi korban keisengan Tabita mulu.

*****

Pagi itu di sekolah, Tabita yang baru saja tiba sudah di palak sama Samuel.

"Cie yang abis jadian, kasih PJ dong Buk," todong Samuel.

"Ya minta aja sama yang baru jadian, kenapa minta ke Tabita?" tanya Bita.

"Lha kan yang baru saja jadian itu Bita, berarti udah bener dong kalau aku mintanya ke kamu," kata Samuel.

"Emang barusan Tabita jadian sama sapa?" tanya Tabita.

"Kan Bita abis jadian sama Bang Dion tho?" tanya Samuel bingung.

"Gak juga sih. Bita kan barusan datang nih di sekolah, berangkat juga dari rumah. Gak ketemu Bang Gideon juga kok. Kenapa kamu bilang kalo Bita barusan jadian?" tanya Bita pura-pura bego.

"Bukannya kemarin kamu abis jadian sama Bang Gideon ya Bit?" tanya Samuel.

"Kalau kemarin sih iya. Emang dia cerita sama kamu?" tanya Tabita.

"Semalam dia cerita tuh, makanya aku tau kalau kalian jadian," kata Samuel.

"Cerita apa aja tuh Bang Dion ke kamu?" tanya Bita pura-pura penasaran.

"Ya banyak sih. Yang penting, intinya kan kalian baru saja jadian, jadi harus kasih PJ!" kata Samuel.

"Di bilang juga, jadiannya tuh kemarin, bukan baru saja kok," kata Tabita.

"Halah, sama aja. Yang penting sekarang kamu harus kasih PJ. Titik!" kata Samuel.

"Gak mau lah, kan jadiannya udah kemarin juga. Kamu minta PJ aja sama yang barusan jadian," kata Tabita sambil beranjak pergi.

"Bita, kamu mau kemana sih?" tanya Samuel kesal.

Angan Samuel untuk mendapat PJ punah sudah. Dia gak akan pernah menang kalau berdebat dengan Tabita.

"Mau ke toilet Sam, ikut?" jawab Tabita

Samuel menghentakkan kakinya dengan kesal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!