Di Ujung Penantian
"Oke, sekarang kita putus aja," kata Bita sambil mengebrak meja.
"Sapa juga takut. Aku juga udah muak pacaran sama kamu," Dion pun diliputi emosi.
"Nah, kalo gitu ngapain situ gak mau ku putusin?" kata Bita.
"Kemarin lagi khilaf aja kok. Sekarang kalo mau ngajak putus aku ladeni kok," kata Dion.
"Emang yakin nih mau putus dari Bita? Tar nangis-nangis lagi, minta balikan," kata Bita sedikit sombong.
"Kali ini Abang udah benar-benar yakin. Abang capek pacaran sama Bita, makan hati terus," kata Dion.
"Ya sapa juga yang nyuruh makan hati terus, tar yang ada Abang malah kena kolesterol sama asam urat," kata Bita.
"Mana ada kayak gitu, Abang kan masih muda. Masih aman meskipun tiap hari makan jeroan juga," kata Dion mulai melunak.
"Mana tau Si kolesterol sama asam urat kalo Abang masih muda. Emang Abang nunjukin KTP ke mereka?" tanya Bita.
"Lha ngapain juga Abang nunjukin KTP, emang mereka itu Pak RT?" kata Dion dongkol.
"Ya biar mereka tau, kalo Abang itu masih muda, jadi mereka gak nyerang Abang," kata Bita.
"Kalaupun mereka nyerang kan Abang masih bisa melawan. Jelek-jelek gini kan Abang jago karate. Udah sabuk coklat juga," kata Dion.
"Heleh, sabuk coklat aja udah bangga. Bita dong, sabuk hitam," kata Bita sambil menunjukkan ikat pinggangnya.
"Itu kan bukan sabuk karate Bita," kata Dion sambil cemberut.
"Yang penting kan warnanya hitam. Masih lebih tinggi levelnya dari sabuk coklat," kata Bita bangga.
"Suka-suka Bita dah, yang penting Bita bahagia," kata Dion pasrah.
"Iya makasih ya Bang buat doanya," kata Bita.
"Iya sama-sama Bita, apa sih yang enggak buat kamu?" kata Dion.
"Jadi apa nih kesimpulan yang bisa di ambil? Jadi nih Abang ngajak putus?" tanya Bita.
"Tunggu deh Abang pikir-pikir dulu aja," kata Dion.
"Kok jadi pikir-pikir lagi sih? Bukannya tadi udah yakin?" tanya Bita.
"Tadi sih udah yakin. Cuma gara-gara Bita aja, Abang jadi berubah pikiran," kata Dion.
"Kok gara-gara Bita sih? Kan Bita gak lagi modus ke Abang juga. Abang aja tuh yang labil, tadi yakin sekarang jadi gak yakin lagi," kata Bita.
"Ya karena Bita bikin Abang jadi gemes, makanya Abang jadi gak yakin. Tar kalo beneran putus sama Bita, Abang jadi gak punya teman berantem," kata Dion.
"Ya udah deh kalo mau dipikirin lagi, Bita kasih waktu sampai besok. Sekarang Abang pulang aja deh. Bita lagi badmood, jadinya ngantuk, pengen tidur!" kata Bita.
"Jadi Abang di usir nih ceritanya?" tanya Dion.
"Ya terserah Abang, mau pulang monggo. Mau tetap di sini ya gapapa juga. Tapi Bita mau masuk, mau tidur, ngantuk," kata Bita.
"Ya udah deh kalau gitu. Abang pulang dulu ya Sayang. See you," kata Dion sambil beranjak.
"Iya Bang, hati-hati di jalan," kata Bita.
Dion pun segera melangkah untuk pulang ke rumahnya.
"Good night Bita, have a nice dream," kata Dion dari teras rumahnya yang persis berhadapan dengan rumah Bita.
"Good night too Bang."
*****
"Gimana Bang? Jadi nih kita putus?" tanya Bita yang barusan menutup pintu pagar.
"Gak jadi aja deh kalo sekarang. Kapan-kapan aja putusnya. Ayo naik, Abang anterin kamu ke sekolah," kata Dion.
"Ya udah kalo gitu, kan mayan Bita jadi masih ada yang nganterin sekolah," kata Bita sambil tersenyum.
"Bita pikir Abang tukang ojek gitu?" tanya Dion sambil cemberut.
"Ya semacam itulah, tukang ojek pribadi sih," kata Bita tersenyum jahil.
"Nanti pulang, mau Abang jemput gak?" tanya Dion.
"Gak deh, Bita pulang sendiri aja. Takut ngerepotin Abang," kata Bita.
"Haduh, baru sekarang ngomongnya gitu. Kenapa gak dari kemarin-kemarin sih? Kan Abang jadi gak usah repot-repot juga," kata Dion makin cemberut.
"Jadi dari kemarin-kemarin tuh Abang merasa di repotin ya, sama Bita?" tanya Bita.
"Ya gak juga sih. Abang seneng aja kok di repotin Bita. Justru kalau Bita gak ngerepotin, Abang merasa gak berguna," kata Dion.
"Tuh kan labil. Tadi katanya gak mau direpotin, sekarang bilangnya seneng di repotin. Kan Bita jadi bingung," kata Bita.
"Bita bingung ya? Samma, Abang juga bingung kok. Bisa-bisanya Abang mau direpotin Bita," kata Dion.
"Au ahh, Bita pusing," kata Bita.
"Ya sama, Abang juga pusing," kata Dion.
"Kok Abang ngikut-ngikut mulu sih, gak kreatif deh," kata Bita kesal.
"Biarin aja, Abang seneng kok ngikut-ngikut Bita," kata Dion.
Bita diam, tak lagi menyahuti omongan Gideon.
"Dah sampai nih Dee. Sekolah yang bener ya, jangan kebanyakan main!" kata Dion.
"Iya, makasih ya Bang, udah anterin Bita. Hati-hati di jalan, jangan ngebut!" kata Bita.
"Pokoknya, nanti pulangnya Abang jemput, tungguin ya!" kata Dion
Bita cuma mengangguk, melambai pada Dion, dan berjalan masuk ke sekolahnya.
Gideon dan Tabita emang gak sekolah di sekolah yang sama. Gideon SMK dan Tabita SMA. Tapi sebisa mungkin, Dion selalu mengantar jemput Tabita.
*****
"Hallo semua, selamat pagi," sapa Bita pada teman-temannya.
"Pagi juga Bit. Udah ngerjain PR matematika belum? Nyontek dong!" kata Christanta teman sekelas Bita.
"Kerjamu nyontek mulu deh Chris. Mbok ya sekali-kali tuh usaha gitu lho," kata Bita sambil mengeluarkan buku PR nya.
"Ini kan udah usaha juga. Usaha nyontek kamu," kata Christanta sambil tertawa.
"Haduh, apa jadinya Indonesia kalau generasi mudanya model kayak kamu semua," kata Tabita sambil duduk di bangkunya.
"Yang jelas sih, Indonesia akan jadi negara berkembang lah," kata Christanta sambil mulai menyalin PR matematika.
"Mau-mau aja sih kamu nyontek in Si Chris. Tar jadi makin males tuh anak," kata Ivana.
"Biar aja, itung-itung membantu yang lagi membutuhkan. Toh yang rugi juga dia kok, bukan aku," kata Bita.
"Rugi gimana maksudnya?" tanya Ivana tak mengerti.
"Ya rugi karena gak ngerjain sendiri. Dia jadi gak bisa kan?" kata Tabita.
"Bener juga sih Bit, teori kamu," kata Ivana.
"Ya pasti bener dong. Kan Tabita selalu benar," kata Bita.
"Gimana Bit, kamu jadi putus sama Gideon?" tanya Ivana.
"Jadi sih, tapi kapan-kapan gitu putusnya, gak sekarang," kata Bita.
"Kok bisa gitu sih? Masa ada putus pake di pending?" tanya Ivana.
"Adalah, itu buktinya. Bang Dion minta putusnya tuh kapan-kapan aja. Gak sekarang," kata Bita.
"Ya udah deh, emang kalian berdua tuh pasangan yang aneh," kata Ivana.
Belum sempat Tabita membalas ucapan Ivana, guru yang mengajar jam pertama masuk ke kelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
amshong
kok ngakak ya 😄
2022-10-15
0
Ryoka2
Kek temen sekelas aku banyak ni yang begini🤣
2022-01-25
0
Ryoka2
Hmm 😂
2022-01-25
0