Ada notifikasi pesan messenger di ponsel Tabita. Membuat cewek yang sedang scroll beranda itu penasaran.
Pesan messenger :
Gideon : 'Hay cewek.'
Tabita : 'Hay juga cowok.'
Gideon : 'Lagi apa nih?'
Tabita : 'Lagi bales chat nih🤭.'
Gideon : 'Ehh, bener juga ya😅. Tumben gak lagi chat sama mantan?'
Tabita : 'Anu.. Mantannya lagi sibuk chat sama pacarnya😅.'
Gideon : 'Kok gak di gangguin aja sih🤭?'
Tabita : 'Ogah ahh, tar dikira blom move on😅.'
Gideon : 'Kalo gitu chat sama Abang aja deh!'
Tabita : 'Nanti di labrak pacarnya😟.'
Gideon : 'Pacar kamu?'
Tabita : 'Pacarnya Abang lah😅.'
Gideon : 'Abang sih blom punya pacar, ini masih usaha🤭.'
Tabita : 'Semoga berhasil ya Bang, usahanya🤭."
Gideon : 'Amin. Bagi nomer WA dong Dee🙄."
Tabita : 'Boleh. 085*******81.'
Gideon : 'Malasih ya. Tar Abang telpon deh. Wait!'
Belum sempat Tabita membalas chat Gideon, ponselnya udah berbunyi. Panggilan masuk, nomer tak dikenal.
"Halo! Aku gigi, mulut rumahku," sapa Tabita.
Terdengar tawa renyah dari seberang sana.
"Ih, kok malah tertawa sih? Ini siapa ya?" tanya Tabita.
Masih terdengar suara tawa. Tabita menunggu dengan sabar, sampai yang meneleponnya berhenti tertawa.
"Maaf deh Dee, jadi tertawa mulu kan, abisnya kamu lucu sih," jawab Gideon setelah berhasil menghentikan tawanya.
"Kok lucu sih? Tabita kan bukan Nunung Srimulat juga," kata Tabita.
"Ya mungkin juga keponakannya. Abis lucunya sama sih," kata Gideon masih sambil tersenyum.
"Terserah deh kalau begitu. Kan bikin orang tertawa bisa dapat banyak pahala juga," kata Tabita.
"Iya tuh, kan menghibur orang lain juga. Kamu tak gak, ini siapa yang nelpon kamu?" tanya Gideon.
"Lha? Kok nanya saya sih? Kan yang nelpon situ. Masa sama diri sendiri aja lupa?" kata Tabita.
"Bukan gitu juga konsepnya Dee. Maksudnya, kamu kenal gak sama aku?" kata Gideon.
"Aneh deh, yang nelpon kan situ. Masa nelpon orang gak dikenal?" tanya Tabita pura-pura. Padahal dia tau kalau yang meneleponnya itu Gideon.
"Haduh, kena skak mulu deh saia. Ini yang nelpon Gideon, yang tadi chat, tetangganya Samuel, yang ketemu di Taman Safari waktu itu," jelas Gideon panjang lebar.
"Sebenarnya udah tau juga sih Bang. Karena Abang kan baru saja Bita kasih nomer telepon," kata Tabita.
"Terus kenapa barusan pura-pura gak tau?" tanya Gideon sedikit kesal.
"Ya biar seru aja. Masa langsung bilang tau, kan gak asik juga," kata Tabita yang membuat Gideon tak jadi kesal.
"Iya deh iya. Debat sama cewek mah gak bakal menang. Kan cewek selalu benar, gak pernah salah. Jadi Abang ngalah aja deh," kata Gideon.
"Nah itu udah tau juga kan?" tanya Bita.
"Iya Dee, Abang tau kok. Ya udah deh, ini udah malam juga, sebaliknya kamu istirahat. Makasih ya, udah mau Abang telpon," kata Gideon.
"Iya Bang sama-sama. Ya udah kalau gitu, good night Bang," kata Tabita.
"Iya, good night juga Dee. Have a nice dream ya. See you," pamit Gideon.
"See you too Bang," kata Tabita sebelum menutup telponnya.
Gideon tersenyum membaca kembali chat antara dia dan Tabita. Seorang gadis yang unik, berbeda dengan kebanyakan teman cewek yang dia punya.
Tabita seorang gadis yang cuek, ramah sekaligus judes. Suka ceplas-ceplos kalau ngomong. Dan juga seorang gadis yang manis, membuat mata tak bosan memandangnya.
"Besok aku chat lagi ahh. Sepertinya sangat menyenangkan punya teman chat seperti dia. Tabita gak jaim seperti kebanyakan gadis lainnya," batin Gideon.
*****
"Hay Sam, mau berangkat nih?" tanya Gideon yang melihat Samuel mengeluarkan motornya.
"Iya nih Bang. Abang sendiri gak sekolah?" tanya Samuel.
"Hari ini aku masuk siang. Ada ruang kelas yang lagi renovasi, jadi gantian masuknya," jawab Gideon.
"Heem gitu. Enak dong masuk siang, gak perlu bangun pagi-pagi," kata Gideon.
"Mana bisa seperti itu. Kamu kan tau sendiri, kalo Mamaku dari subuh udah berisik. Ehh.. Sam, titip salam buat Tabita ya!" kata Gideon.
"Oke siap. Nanti ku sampaikan. Sekarang aku jalan dulu ya Bang," kata Samuel.
"Iya, hati-hati di jalan, jangan ngebut," pesan Gideon.
Samuel mengangguk, kemudian menjalankan motornya. Meninggalkan Gideon yang sedang sibuk mencuci motor.
*****
"Tabita, kamu dapat salam dari Bang Dion lho. Katanya dia kangen sama kamu," kata Samuel yang menambahkan kata kangen untuk menjahili Tabita.
"Iya, salam balik. Bilang juga kalau kamu kangen sama dia!" kata Tabita santai.
"Lho kok jadi aku yang kangen sih? Kan aku sama Bang Dion udah ketemu tiap hari juga," kata Samuel kesal.
"Ya gapapa lah kangen, meskipun tiap hari ketemu. Itu tandanya kamu sayang sama dia," kata Tabita lagi.
"Ini aku lagi ngomongin Bang Dion yang lagi kangen sama kamu Tabita. Bukan ngomongin Bang Dion kangen sama aku," kata Samuel cemberut.
"Kok Bang Dion pilih kasih gitu sih? Masa kangennya sama aku aja gak kangen sama kamu sih?" kata Tabita cuek.
"Au ahh Bit, bisa gila aku lama-lama ngobrol sama kamu," kata Samuel sambil mengacak rambutnya.
"Iya tau kok Sam, aku tuh emang gemesin," kata Tabita.
Samuel meninggalkan Tabita dengan wajah kesal. Sementara Tabita tersenyum karena berhasil ngerjain Samuel.
*****
Sudah menjadi kebiasaan Gideon untuk chat atau menelepon Tabita sejak dia mendapat nomer WA nya. Sehari saja tanpa saling menghubungi, seperti ada yang kurang menurut Gideon.
Seperti malam ini, kembali Gideon menelepon Tabita.
"Halo, aku Gigi, mulut rumahku," sapa Tabita di telepon.
"Halo Gi, kamu lagi apa nih?" tanya Gideon sambil tersenyum.
Menelepon Tabita selalu membuat Gideon merasa bahagia.
"Lagi jawab telepon dari yang sedang menelepon," jawab Tabita sambil tertawa.
"Ya kan yang menelepon Tabita itu juga punya nama kan?" kata Gideon.
"Emang sih, namanya Bambang," kata Tabita.
"Kok Bambang sih? Kan yang nelpon Bita tuh Bang Dion cakep," kata Dion.
Tabita cuma tertawa mendengarnya.
"Kenapa Bang? Tumben Abang nelpon?" tanya Tabita.
"Perasaan Abang tuh tiap hari nelpon deh. Kok bisa dibilang tumben sih?" tanya Gideon kesal.
Tabita tertawa lagi, mendengar suara Gideon yang kesal.
" Ihh, ketawa mulu sih. Orang lagi kesel juga," kata Gideon.
"Udah deh, jangan kesel mulu, nanti cepat keriput lho. Emang ada perlu apa Abang nelpon Bita?" tanya Tabita.
"Gak tau juga sih. Pengen nelpon aja, kalau sehari aja gak denger suara Bita, sepertinya kurang lengkap gitu," kata Gideon.
"Kayaknya Abang naksir deh, sama Bita," kata Bita sambil tertawa.
"Emang udah naksir kok, bukan kayaknya lagi," kata Gideon yang membuat Tabita tertegun.
"Heleh, bisa-bisanya Abang tuh. Untung Bita gak mempan gombalan," kata Tabita menutupi malunya.
"Sapa juga yang gombal. Ini kan Abang lagi serius," kata Gideon sambil tertawa.
"Mana ada orang serius sambil tertawa sih, kocak ahh," Tabita ikut tertawa.
"Ya terserah Bita aja kalau tak percaya, yang jelas Abang serius kok, naksir sama Bita," kata Gideon.
"Gak heran sih. Banyak yang bilang Bita tuh cantik, baik hati, tidak sombong, sabar dan gak rajin menabung. Makanya banyak tuh yang naksir sama Bita," kata Bita menyombongkan diri.
"Heleh, pede banget Buk. Tapi emang gitu sih nyatanya," kata Gideon sambil nyengir.
"Nah kan bener. Abang pasti deh naksir sama Bita," kata Bita pede.
"Dari tadi kan emang udah Abang akui tuh, kalau Abang emang udah naksir sama Bita. Abang gak menyangkal kan?" tanya Gideon sambil tertawa.
"Iya juga sih ya. Kenapa baru nyadar ya, kalau Abang emang ngaku," kata Bita sambil menggaruk kepala.
"Nah, karena sekarang Bita udah tau kalo Abang naksir sama Bita, Abang mau nanya nih," kata Gideon.
"Emang mau nanya apa Bang?" tanya Bita kepo.
"Mau nanya, mau gak Bita kalau misal Abang jadi pacar Bita?" tanya Gideon sambil deg deg an.
"Hem, Bita gak bisa jawab pertanyaan itu sih," kata Bita kalem.
"Emang kenapa gak bisa? Kan tinggal jawab mau atau gak mau aja," kata Gideon masih berharap.
"Ya gak bisa. Bita pengennya kalo jawab pertanyaan kayak gitu gak lewat telpon, tapi live," kata Bita.
"Hem gitu. Ya udah, dalam waktu dekat akan Abang usahakan, nanya ke Bita secara live," yakin Gideon.
"Oke deh, Bita tunggu. Sekarang Bita ijin mau tidur dulu, udah ngantuk nih," kata Bita.
"Iya deh. Abang udah ngantuk juga. See you Bita," kata Gideon.
"See you too," jawab Tabita.
Gideon meletakkan ponselnya. Dalam hati dia bertekad, untuk menyatakan cintanya pada Tabita secara live.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments