Episode 2

Bukan untuk mengenal lebih jauh, tapi hanya untuk saling tau dan mengerti. Bukan tentang hal yang lebih, tapi tentang kewajaran sebuah rasa penasaran.🍂

.............................

Setelah jam kelas selesai, Viola dan temannya keluar dari ruangan.

“Vi, Sa nanti ketemu di kantin aja ya” ucap Gea sembari melambaikan tangannya.

“Jahat banget gak mau nemenin ih” gerutu Viola.

Akhirnya Viola dan Lisa berjalan ke ruangan dosen. Tepat di Gedung A lantai 2.

“Ayo Sa, temenin masuk kenapa!” pinta Viola seraya menarik tangan sahabatnya.

“Gak ah, aku di luar aja ya” penolakan dari Lisa membuat Viola harus mau tak mau masuk sendiri ke ruang dosen.

Diketuknya pintu pelan.

“Permisi” dengan membuka pintu, celingukan mencari keberadaan tempat duduk Hendra.

Aura di ruangan Dosen kutub ini sangat dingin dan berbeda!

Itulah ucapan mahasiswa yang pernah masuk ke ruangan salah satu dosen killer ini. Setiap mahasiswa masuk ke ruangan dosen ini, ada aura yang membuat mereka merinding dan bergidik.

Viola berdiri di depan meja yang berada di tengah ruangan ini, dimana lelaki yang memintanya untuk ke ruangannya.

Akhirnya Vio keluar lagi dan melihat peta tempat duduk dosen.

“Oh, oke..” ucapnya setelah mengetahui posisi duduk Si Dosen Kutub.

HENDRA BIMA PUTRA

Viola menatap nama lengkap itu di papan nama di tengah meja. Nama lengkap sang dosen killer.

“Maaf pak, Bapak memanggil saya?” tanya Viola dengan sopan. Bagaimanapun Vio mengakui atas kesalahan yang diperbuat, walaupun usia Hendra tak jauh dengannya.

“Duduk!”

Vio mengikuti ucapan Hendra dan duduk di kursi yang tersedia di depannya. Sementara itu Hendra kembali sibuk memeriksa lembar demi lembar skripsi mahasiswa bimbingannya.

5 menit….

10 menit…

30 menit….

“Maaf Pak, mau disuruh apa ya?” tanya Viola pada akhirnya menyerah.

Bayangkan saya, Viola disuruh ke ruangannya hanya untuk melihatnya sedang memeriksa skripsi para mahasiswa. Tega banget memang!

“Kamu tau salahmu apa!”

“Tau Pak, saya mengakui kesalahan saya dan saya tidak akan mengulanginya lagi” janji Viola pada dosennya

“Janji terus gak ada habisnya tuh janji”

Hening

“Dosen pengganti saya juga sering bilang kalau kamu itu sering tidur saat jam perkuliahan berlangsung dan sekarang masih bisa janji”

"Iya Pak, untuk terakhir kalinya, saya benar-benar janji tidak akan mengulangnya lagi" Viola berharap Hendra bisa memaafkan kesalahannya.

Viola hanya bisa diam dan sabar. Menahan amarahnya. Berkali-kali dia menarik nafas dan menghembuskannya lewat mulut dengan kasar.

Hufttt sabar Viii, sabarrrr. Dasar dosen muda semena-mena sama mahasiswi.

“Ini ada tugas. Buat makalah tentang bisnis. Saya kasih kebebasan mau buat tentang apa. Deadline besok pagi jam 8 harus sudah terkumpul di meja saja”

“Jam 8 pak???”

“Kenapa? Apa mau nanti sore saja jam 5?”

Uhh parah nihh, gak ada tambahan waktu sama sekali. Fiks, killer banget.

“Baik pak. Terima kasih, akan saya kerjakan dengan sangat baik. Permisi Pak”

Hanya di balas anggukan kecil darinya.

Setelah dari ruangan Hendra tadi, Viola langsung pergi ke kantin dan bergabung dengan teman-temannya yang sudah sibuk di kantin berebut makanan pastinya.

“Eh minuman gue itu!” seloroh Viola Gea kesal. Viola hanya menyengir menatap Gea tanpa bersalah sedikitpun.

“Mau balik ah!” ucapnya tiba-tiba membuat Gea, Lisa dan Yosi menatap ke arahnya.

“Kenapa? Baru aja pesenan gue datang, masa mau pulang” ucap Lisa.

“Mau apa sih jam segini balik,nongkrong dulu kali Vi” ucap Yosi.

“Gue dapet tugas buat makalah tau dari Dosen Kutub itu!! dan parahnya dikumpulkan besok pagi. JAM 8!!! Bayangin!” ucapnya sambil menggebu-gebu

“Haha siapa suruh jam pelajarannya dia lo ngebo” ucap Gea

“Namanya juga ngantuk Ge.. gue ga sadar kalo merem”

“Ayo Sa. Cepetan makannya. Apa bungkus aja” ucap Viola pengen cepet kembali ke kos nya.

“Gak ah, tunggu bentar. Gue cepet-cepet nih makannya” jawab Lisa dengan mulut penuh makanan.

“Eh ya kali, aku di kasih tugas buat makalah bisnis dikumpulkan besok jam 8. Buat candi prambanan saja sehari semalam masih kurang 1 ga jadi nikah. Apalagi ini… bisa-bisa gila mendadak aku”

“Apa hubungannya candi prambanan sama tugas proposal sih nengg” jawab Gea yang memancing gelak tawa dari teman-temannya.

"Wkwkw ya nih, gimana sih Vi. Udah disini dulu aja nunggu Lisa makan sekalian” jawab Yosi.

Mau tak mau Viola berusaha sabar dan dihabiskannya minuman es jeruk di depannya. Pikirannya berusaha mencari ide apa yang akan digunakan untuk membuat makalah nantinya.

“ah gak nemu ide sama sekali hiks hiks” pikirnya sambil sesekali memejamkan mata ditengah keramaian kantin.

“Vii. Ayo kalau mau pulang. Gue udah selesai makan”

“Oke, ayo cepetan. Nanti bocengin ya. Lagi males bawa motor soalnya” ucap Viola.

“Tunggu, sekalian. Aku sama Yosi juga mau pulang” ucap Gea sembari berdiri.

Mereka berempat berjalan menuju parkiran kampus. Di carinya satu-persatu motor dan di ingat-ingat dimana mereka tadi memarkirkan motornya.

Gea dengan motor Be*at.

Yosi diantar mobil pribadi.

Dan Lisa boncengan dengan Viola.

Matanya tak henti mencari motornya.

“Nah itu..” ucap Gea.

Akhirnya mereka berpisah di parkiran.

Viola yang masih kesal dan menggerutu sepanjang jalan pulang.

“Sumpah ya, dosen muda gak ada enak-enaknya sama sekali. Gak salah gue kalo ngasi julukan Dosen Kutub. Pas banget!”

“Sudahlah Vi, dikerjakan saja. Biar cepet kelar. Sana gih masuk duluan. Aku mau keluar dulu” ucap Lisa yang meminta Viola masuk kos dulu sedangkan dirinya masih ada keperluan diluar.

Ah kamu enak sih cuma bilang. Aku yang nglakuin pengen mledak nih kepala. Batin Viola.

“Mau kemana sih Sa? Temenin aku napa”

“Gak bisa Vi, aku udah ada janji. Sana gih masuk duluan. Selamat menugas ya cantik haha”

Dengan langkah lemas, Viola memasuki kamar kosnya.

“Harus ku mulai dari mana ini?” dengan posisi kepala disembunyikan dibawah bantal dan pantat naik ke atas saking frustasinya.

Untuk membuka laptop saja dia sudah malas apalagi harus membuat sebuah makalah.

Setelah sekian lama mengumpulkan niat akhirnya dimulailah untuk perang.

Mulai di buka laptopnya dan di ketikkan satu per satu kata dan dirangkai dalam bentuk makalah.

Hari mulai sore, dan dia pun merasa lapar.

“Sa, lagi dimana? ayo beli makan, aku lapar banget” ucapnya sembari menelpon sahabat sekaligus teman kosnya.

“Aku masih diluar Vi, sebentar lagi balik. Nanti aku sekalian beli makan siang buat kamu juga. Tunggu setengah jam lagi sampai” jawabnya.

Dengan sabar dia menunggu Lisa.

Tepat, hampir setengah jam Lisa pulang. Akhirnya dia membawa burger dan pizza.

“Uh mantap sekali. Enak Sa” dengan mulut penuh makanan dia ucapkan.

“Udah sana makan dulu, nanti lanjut lagi buat tugas”

Tanpa merespon omongan Lisa, Viola melanjutkan makannnya.

Setelah terasa kenyang, dia melanjutkan membuat tugas.

Setelah makan hingga malam hari. Akhirnya Viola memutuskan untuk beristirahat dan mandi.

Akhirnya setelah mandi dan makan malam enak juga ya. Ucapnya sembari membaringkan badan.

Hampir beberapa jam Viola beristirahat, dan dia memutuskan untuk meneruskan makalahnya.

Halaman demi halaman telat terselesaikan. Sampailah di titik akhir.

Ya, dia hampir selesai. Viola menggeliat merenggangkan tulangnya yang seakan berteriak karena hari ini dia bak kerja rodi. Jam terus berdetik.

Jam 03.00

“Finally, selesaiiiiii” teriak Viola dalam kamar kosnya.

Suaranya memecah keheningan dini hari.

Akhirnya dia langsung tidur dan menyetel alarm jam 5 pagi.

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

awas ksiangan lu vi, ntar d kasih tugas lagi lo 😁😂

2022-07-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!