Eps 05

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Auntyyyy" Pekik Lily saat masuk ke mansion Dirgantara

"Hallo sayang, you look so beautiful" Ucap Angel dengan memeluk Lily dan mencium pipi kanan kiri nya

"Thank you, I miss you so much"

"I miss you too, bagaimana kabar Mom,Dad dan juga adikmu?" Tanya Angel yang kini sudah menggandeng tangan Lily dan Jen membawa keduanya melangkah masuk dan duduk di sofa ruang keluarga

"Baik, Aunty. Mom menitipkan ini untuk Aunty dan yang lainnya" Lily menyerahkan bingkisan berbagi barang yang cukup besar pada Angel

Angel tersenyum lalu menerimanya

"Terimakasih sayang, ucapkan Terimakasih pada Mom mu"

Lily mengangguk, lalu pandangannya beralih pada seorang pria gagah yang baru saja bergabung bersama mereka

"Hai Uncle, how are you?" Lily menyapa Alex sambil mencium punggung tangannya

Alex tersenyum tipis, lalu dia mengelus singkat kepala Lily

"I'm good. How about you?"

"I'm very good. that's why, I am here"

Alex terkekeh singkat

"Dimana Jeremy?" Tanya Lily saat menyadari hanya Jeremy yang tidak ada disana

"Mungkin sedang di kamarnya" Jawab Angel

"Apa aku boleh kesana untuk menyapanya Aunty?"

"Tentu saja boleh, tapi apa kau tidak lelah? Istirahat saja dulu"

"Aku tidak lelah"

"Yasudah, pergilah. Kamar Jeremy masih sama"

Lily mengangguk lalu langsung melangkah menuju kamar Jeremy

"Jen.." Alex memanggil Jen yang sejak tadi terlihat sibuk dengan ponselnya

"Ya, Dad?" Jawab Jen singkat karena dia sedang sibuk memeriksa laporan yang dikirimkan oleh Serena

"Kau belum menyetujui kerja sama dengan Legrand coorporation?"

Jen menggeleng

"Belum"

"Why?"

"Karena aku belum bertemu dengan mereka"

"Bukankah kemarin kau sudah ada agenda meeting dengan mereka, sayang?" Tanya Alex lagi

"Iya sudah Dad, tapi batal"

Alex hanya menaikkan satu alisnya

Angel yang melihat itu langsung menginterupsi putrinya

"Jen, letakkan dulu ponsel mu"

Jen tersentak, dia menegakkan pandangannya sambil tersenyum manis menatap Daddy nya

"I'm sorry"

"It's okey, so?"

"Dad, kau tahu bukan aku paling benci ketidak disiplinan?"

"Tentu saja, kau putriku" ucap Alex bangga karena Jen sama dengannya

"Aku menunggu nya hampir setengah jam, dan kau tahu Dad? Aku menunggu selama itu tetapi yang datang asistennya. Bukan Tuan muda Legrand, sesuai janji. Asistennya itu bilang. bahwa Tuannya sedang ada pekerjaan lain di Swiss"

"Lalu?" Alex masih mendengarkan penjelasan putrinya

"Lalu? Lalu aku membatalkan pertemuan hari itu. dan meminta Serena mendiskusikan lagi kapan kita bisa bertemu kembali dan harus langsung dengan Tuan muda Legrand itu"

Alex mengangguk mengerti

"Jadi, kau belum bertemu dengan Tuan muda Legrand?"

"Belum"

"Baiklah, ayo sayang" Alex menarik lengan istrinya

"Mau kemana?" Tanya Angel

"Ke kamar" Alex berbisik membuat Angel melotot dan langsung mencubit perut suaminya. Tentu, Angel tahu apa yang ada di otak suaminya itu

Jen terkekeh melihat itu

"Masih sangat sangat romantis" ucap Jen menatap kedua orang tuanya, lalu dia beranjak untuk menemui Lily dan Jeremy

Di sisi lain, Lily sedang mengetuk pintu kamar Jeremy

Cklek

Pintu terbuka, terlihat sosok tampan berwajah datar di hadapan Lily

"Wow adikku, kau semakin tampan" Pekik Lily sambil sedikit mencubit pipi Jeremy

Jeremy mendengus

"Kak hentikan! kau ini datang-datang selalu menyebalkan" gerutu Jeremy mencoba melepaskan tangan Lily dari pipinya

Lily terkekeh

"Itu salahmu! Kau melihatku setelah lama kita tidak bertemu, tapi kau malah memasang wajah datarmu itu"

"Itu terserahku" ucap Jeremy acuh

"Ishhh.. apa kau tidak merindukan kakakmu yang cantik ini?"

"Tidak! dan kau tidak cantik!" ucap Jeremy datar

"What? Kau ini keterlaluan sekali, Jeremy. Kau memang tidak ada bedanya dengan Leon!" Ucap Lily dengan kesal

"Aku dan Leon tentu saja berbeda" ucap Jeremy

"Kalian tentu berbeda, Leon itu matahari yang hangat. Berbeda denganmu, kau itu es batu yang tidak pernah mencair" celetuk Jen yang baru saja masuk

Jeremy hanya diam menatap datar pada kedua wanita menyebalkan yang selalu mengganggu hidupnya. Yang satu dengan sikapnya yang arogan dan manja dan yang satu lagi wanita polos yang cengeng

Benar, Lily dan Jen sangat berbanding terbalik. Jika Jen sangat tegas, arogan, dan keras kepala. Maka Lily adalah wanita yang sangat lembut, mudah menangis, mudah tersinggung, dan terkesan polos. Akan tetapi, Jen dan Lily selalu saling melengkapi sejak dulu. Jika Jen sedang marah Lily akan selalu ada untuk menenangkannya dan memberi pikiran-pikiran positif sehingga Jen bisa mengontrol emosinya. Begitu juga dengan Lily, Lily itu terlalu baik dengan semua orang, entah apa itu namanya yang pasti Lily akan sangat mudah percaya dengan orang lain dan disitulah Jen yang akan menjadi tameng Lily, dia mengajarkan pada Lily agar tidak mudah percaya pada orang lain, dia selalu mengingatkan Lily jangan terlalu baik.

Keduanya, hanya memiliki satu kesamaan. sama-sama belum pernah menjalin hubungan asmara apapun di umur mereka yang sudah matang. Untuk Jen, tentu dia sempat dekat dengan beberapa lelaki bahkan dia juga sempat berkencan untuk sekedar makan siang atau nonton tetapi dia tidak melanjutkannya karena merasa lelaki itu tidak seperti yang dia inginkan, tidak sebanding dengannya, dan tidak bisa menaklukkannya. Jika Lily, dia sama sekali tidak dekat dengan lelaki manapun. Karena selama dia remaja dia berada di Italia, dia berpisah dengan Jen. Dia sebenarnya takut, lelaki yang datang tidak tulus padanya. Beberapa kali dia didekati oleh seseorang, tapi Lily langsung menolaknya dengan halus karena tidak ada Jen yang akan memberitahunya mana yang baik dan mana yang tidak, selain itu Lily juga tidak pernah mendapatkan ketulusan saat menatap mata lelaki - lelaki itu. Jen berulang kali berkata, jika Lily harus mencari sendiri pasangan hidupnya tanpa mengandalkan Jen. Dan Lily, hanya menjawab dengan kata iya. Tapi Lily, tidak pernah mencari. Lily percaya pada takdir Tuhan, sesuatu yang merupakan takdirnya akan datang dengan sendirinya jika memang sudah waktunya.

Ah, satu lagi perbedaan mereka. Jika Jen sangat pandai mengelola bisnis, maka tidak dengan Lily. Lily tidak mau memegang kendali apapun tentang perusahaan Keluarga Rodriguez, semua dialihkan pada adiknya. Leon, yang masih hamlir se usia dengan Jeremy. Hanya tua Leon 1 tahun saja. Lily lebih memilih mengembangkan hobinya dengan menjadi seorang desainer.

"Lily ada apa dengan wajahmu itu?" Tanya Jen lagi saat menatap wajah Lily yang kusut

"Jeremy mengatakan kalau aku tidak cantik!"

Jen memelototkan matanya pada Jeremy, lalu menghela nafasnya

"Jeremy kau itu keterlaluan sekali"

Jeremy menghela nafasnya, dia lupa bahwa wanita yang satu ini bukan wanita sejenis kakak kandungnya yang akan tahan banting

"Kau itu cantik, hanya saja kau tidak memanfaatkan kecantikanmu dengan baik" Jeremy meralat kata-katanya

Dan kali ini yang Jeremy katakan itu benar adanya. Lily memang cantik. Gadis blasteran itu memiliki kecantikan yang terpancar alami. Tetapi, Lily tidak pernah berdandan. Dia hanya tampil apa adanya. Bahkan jika orang tidak tahu siapa Lily, mereka tidak akan menyangka jika Lily adalah seorang Nona Muda dari Keluarga kaya raya. Bersama Mom Ele, Lily selalu mengagumi Mom nya yang terlihat cantik dan sederhana sehingga Lily pun seperti itu. Mereka tentu memiliki barang branded dan mahal, mereka juga wanita normal yang akan tergiur dengan hal seperti itu. Akan tetapi, mereka jarang memakainya. Hanya akan digunakan di acara tertentu saja

Jen menatap sinis pada Jeremy

"Sudahlah! Jangan mendengarkan Jeremy. Ayo Lily, kau istirahatlah. Nanti malam kita jalan-jalan"

Lily mengangguk lalu menyerahkan sesuatu terlebih dahulu pada Jeremy

"Ini dari Mom untukmu, dan yang kotak kecil ini titipan dari Leon. Apa itu Jeremy?" Tanya Lily penasaran karena Leon melarang Lily membukanya

"Ini urusan lelaki, kau itu jangan ikut campur!" ketus Jeremy menerima kedua barang yang diserahkan Lily

"Apa yang sedang kau lakukan bersama Leon?" Tanya Jen yang juga penasaran

"Hanya sebuah pekerjaan tidak penting" jawab Jeremy datar

"Mengapa kami tidak boleh tau kalau itu tidak penting?"

"Kalian berdua cerewet sekali, aku dan Leon hanya sedang mencoba membuat inovasi baru yang bisa kami terapkan di perusahaan kami nanti. sudah keluarlah"

Lalu Lily dan Jen keluar dari kamar Jeremy menuju kamar masing-masing karena Lily perlu istirahat

TBC

Terpopuler

Comments

Ananda Daspriani

Ananda Daspriani

garuda?

2022-01-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!