Hari ini adalah hari weekend, Putri Cantik Tuan Alex masih sibuk bergelung di dalam selimut tebalnya. Padahal ini sudah jam 10 siang. Jen merasa sangat lelah satu minggu ini, begitu banyak pekerjaan dan kejadian menyebalkan dalam pekerjaannya
Tok
Tok
Tok
"Jen! wake up, dear" ucap Mom Angel yang sudah membuka kamar milik Jen dan membuka gorden gorden agar matahari bisa masuk
"Mom aku masih mengantuk!"
"Sayang, apa kau tidak melupakan sesuatu hari ini hm?"
"Aku tidak melupakan apapun, Mom"
"Oh ya? Bagaimana dengan jadwalmu yang harus menjemput Lily di bandara?"
"Oh My God" Pekik Jen saat menyadari sesuatu
Sahabatnya, Lily Rodriguez akan datang dari Italia ke Paris untuk mengunjunginya sekaligus membicarakan beberapa kerja sama yang akan mereka jalankan
"Mom, Lily akan sampai 1 jam lagi" Ucap Jen panik kemudian bergegas ke kamar mandi membuat Angel menggelengkan kepalanya menatap tingkah putrinya yang sudah memasuki usia dewasa itu
Dia tentu akan menjemput sahabatnya sendiri, tidak meminta bodyguard atau bawahannya yang lain. Meminta pada Jeremy? Ah pria remaja itu mana mungkin mau diperintah olehnya
30 menit, waktu yang Jen habiskan untuk bersiap-siap. Sekarang dia sedang berada di dalam mobilnya dan mengendarai agak kencang untuk cepat sampai di bandara
Sesampainya di bandara, dia berlari terburu-buru sampai
Bruk
Byurr
"Ohhh God!!!" Pekik Jen saat mendapati tumpahan kopi panas di baju yang dia gunakan
Fhuh
Fhuh
"Sial! Ini panas sekali" gerutu Jen, kemdian dia menegakkan pandangannya menatap seorang lelaki berbadan tegap di hadapannya yang sedang menatapnya tajam
"Kau!!! Apa kau tidak punya mata? Mengapa kau menabrakku dan menumpahkan kopi panas sialan ini padaku, heh?" Maki Jen pada lelaki di hadapannya ini
Lelaki tersebut mengernyit dan semakin menajamkan pandangan matanya pada wanita cantik dengan jeans panjang warna hitam, dipadukan dengan jaket kulit tebal berwarna coklat, dia menggunakan heels hitam yang cukup tinggi dan rambut lightbrown panjangnya yang dia biarkan tergerai
Jen geram karena pria itu hanya diam
"Hei, Kau tidak tuli kan?"
Lelaki itu mendekat satu langkah pada Jen dan Jen refleks mundur satu langkah juga
"Kau yang berlari tanpa melihat jalan Nona, lalu kau menabrakku. Jadi coba katakan, siapa yang salah disini?" Ucapnya dengan penuh penekanan
Sesaat Jen merasa terintimidasi oleh lelaki yang ketampanannya bak dewa Yunani ini. Jen akui, lelaki ini memang tampan. Tapi, tampan saja tidak cukup untuk Jen
"Kau tidak lihat aku yang dirugikan disini? Aku terkena kopi panas milikmu dan kalau kau tau aku berlari berarti aku sedang terburu-buru, lalu mengapa kau tidak menghindar?" Ucap Jen semakin ketus
Lelaki itu menatap tak percaya pada Jen
'Gadis aneh ini, bagaimana bisa dia menatap mataku? dan mengapa tidak ada tatapan terpesona di matanya. Dan apa ini? dia membentakku? apa dia tidak tahu siapa aku?' batin lelaki itu
"Kalau kau rugi karena terkena tumpahan kopiku, maka aku juga rugi karena kopiku terbuang sia-sia karena kau tabrak" Jawab pria itu dengan tetap cool
"Kau!!!.."
Kring
Kring
Saat Jen akan menjawab perkataan lelaki itu lagi, tiba-tiba handphone nya berdering dan tertera nama Lily disana
"Ya hallo"
"Jen kau dimana?"
"Aku sudah di bandara, sebentar ada sedikit problem. Kau tunggu, 5 menit lagi aku sampai di hadapanmu"
Tut
Jen langsung mematikan telfonnya
"Hei kau, kenapa kau masih diam saja disini?"
Lagi-lagi lelaki itu menatap bingung
"Maksudmu?"
"Ck! cepat minta maaf padaku, karena kau hampir membuat kulitku melepuh dan satu lagi gara-gara kau aku membuang waktuku selama 7 menit 43 detik untuk berdebat denganmu!" Ucap Jen
"What? Kau menyuruhku meminta maaf padamu. Hei, Gadis aneh. Kau yang salah mengapa aku yang minta maaf?"
Jen menunjuk dirinya sendiri
"Aku? Katamu aku yang salah?"
"Tentu saja kau" Ucap lelaki itu semakin tajam
"Aku tidak salah apapun! Bukankah sudah ku katakan padamu, aku yang rugi jadi aku tidak bersalah"
"Kau tentu saja bersalah! Kau membuatku rugi dengan secangkir kopi yang sudah kubeli" .
Jen mendesah sebal. dia sedang terburu-buru dan tidak punya banyak waktu untuk meladeni lelaki ini
Jen membuka tas mahalnya mengeluarkan sejumlah uang yang jelas dapat untuk membeli 50 cup kopi yang sama
Jen meraih tangan lelaki itu, dan menyerahkan uang itu di tangannya
"Ambil ini dan dapatkan kopi mu kembali, aku sedang terburu-buru. Dan jika kau menganggap aku bersalah, aku sudah bertanggung jawab dengan mengganti kopimu. Dan karena aku tidak ingin memperpanjang masalah, aku akan memaafkanmu" ucap Jen lalu berlari meninggalkan lelaki yang mematung menatap sejumlah uang di genggam tangannya
"What? Baru kali ini aku direndahkan oleh seseorang dan lagi, dia seorang wanita? Apa dia pikir aku tidak bisa membeli kopi lagi???? Dan apa yang dia katakan? Memaafkanku? Cih! Aku bahkan tidak meminta maaf padanya" gumam pria itu merasa tidak percaya
27 tahun hidup di dunia, ini baru pertama kalinya dia dipermalukan seperti ini
Lagi-lagi Jen berjalan dengan terburu-buru
Brukkk
"Oh My God! Ada apa denganku hari ini" ucap Jen karena dia sekarang terjatuh setelah menabrak seseorang, lagi.
"Nona Jen?"
Jen menatap bingung pada seorang pria yang mengulurkan tangan untuk membantunya
"Apa aku mengenalmu?" Tanya Jen
Lelaki itu tersenyum
"Anda melupakan saya?"
Jen masih tidak ingat
"Nick, Asisten pribadi Tuan Legrand"
"Ohh ya aku ingat"
"Apa Nona baik baik saja? Maaf karena saya, Nona terjatuh"
"It's Okey. Aku sedang terburu-buru. Jadi, bisa beri aku jalan?"
Nick menyingkir dari hadapan Jen
"Silahkan"
Jen mengangguk singkat lalu berlari lagi
Nick yang menatap itu terheran sendiri, padahal di sekitar Nick banyak jalan yang kosong. Mengapa Jen harus memintanya menyingkir
"Nona muda Dirgantara memang benar-benar arogan dan semaunya sendiri" gumam Nick tersenyum kecil
Lalu, Nick berjalan menghampiri Tuannya yang berdiri tidak jauh dari hadapannya
"Tuan muda, anda baik-baik saja?"
"Tentu saja. Ayo cepat kita pulang, kau itu lama sekali"
Nick hanya tersenyum tanpa berniat menanggapi ocehan gila Tuannya. sudah jelas jika Nick harus mengurus beberapa berkas milik Tuannya yang tidak sengaja terjatuh dan ada beberapa yang sempat hilang tadi saat Tuannya baru turun dari pesawat pribadi milik keluarga Legrand, dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama
"Lilyyyyyy!!! I miss u" Jen memeluk Lily erat
Lily membalas pelukan Jen
"I miss u too, kau mengapa lama sekali? Biasanya kau selalu tepat waktu"
"Yang pertama aku ketiduran, yang kedua aku cukup sial hari ini"
"Ada apa?"
"Nevermind. Ayo, kita ke mansion. Karena Mom sudah menunggumu"
"Aku merindukan Aunty Angel"
"Aku juga merindukan Aunty Ele, bagaimana kabarnya? dan kabar adik laki-laki mu yang tampan itu?"
"Mom baik, Leon juga baik. Bagaimana dengan Jeremy?"
"Ah dia semakin menyebalkan setiap harinya"
Lily hanya terkekeh menanggapi sahabatnya itu
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments