"Nona, Tuan muda Jeremy sudah di depan" Ucap Serena yang baru saja mendapat pesan dari resepsionist bahwa Tuan muda Jeremy sudah menunggu di depan dan tidak ingin naik ke atas
"Oke, ayo"
"Saya?" Ucap Serena
"Seren, ini sudah jam makan siang. Berhenti formal padaku dan ayo ikut aku"
"Tidak Jen, mungkin Jeremy ingin menghabiskan waktu berdua dengan kakaknya. Aku makan sendiri saja"
"Kenapa itu terdengar sangat menggelikan? Adikku yang menjelma seperti beruang kutub itu tidak mungkin se sweet itu"
"Tapi tidak biasanya Jeremy mengajakmu keluar berdua. Biasanya selalu kau yang memaksanya. Aku rasa ada yang ingin dia bicarakan denganmu"
Jen berpikir sejenak
"Kau benar, tapi tunggu dulu"
Jen menghubungi adiknya
"Hallo Jer, apa kau sudah di bawah?"
"Ya, sudah"
"Apa kita hanya makan siang berdua?" tanya Jen lagi
"Maksudmu?" Jeremy heran
"Serena"
"Apa kau tidak bisa pergi sendiri tanpa Serena?"
"Baiklah" Ucap Jen akhirnya. Dia mengerti sepertinya Serena benar, ada sesuatu yang ingin dibicarakan Jeremy
"Seren, nanti kau langsung saja ke restaurant itu dan bawa segala keperluan untuk rapat dengan Tuan Gideon"
"Oke"
Setelah itu Jen bergegas turun untuk menemui adiknya dan mereka segera pergi ke restaurant yang akan dituju
Di restaurant, setelah mereka memesan tempat VIP dan memesan makanan mereka langsung makan dengan tenang seperti biasanya
Beberapa menit kemudian makanan keduanya sudah habis
"Katakan, apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Jen tiba-tiba membuat Jeremy menaikkan salah satu alisnya
"Apa maksudmu?"
Jen mendengus
"Kau tidak perlu berpura-pura. Aku ini kakakmu, tentu aku tahu kau pasti ada maksud tersembunyi dengan mentraktirku makan. Cepat katakan!" Sinis Jen menatap wajah tampan Jeremy yang tidak ada bedanya dengan Dad Alex
Rahang yang tegas, mata yang tajam, hidung yang cukup mancung untuk ukuran hidung asia. Kulit kuning langsat yang juga sama dengan Kulitnya. Rambut hitam pekat milik adiknya. Benar-benar tampan. Heh wanita mana yang tidak akan tertarik dengan pesona keturunan keluarga Dirgantara ini?
Jeremy tersenyum tipis
"Bacalah!" Jeremy menyerahkan beberapa lembar kertas kepada Kakaknya
Jen menerimanya dan membacanya baik-baik
"What is this?" Tanya Jen setelah membacanya
"Kak, kau itu sudah membacanya kenapa kau masih bertanya? Bukankah otakmu itu pintar?" Ucap Jeremy datar
Dukkk
"Sial!" umpat Jeremy karena kakinya ditendang Jen yang sedang menggunakan heels
"Mulutmu itu sopan sekali bicara seperti itu padaku, mau ku adukan pada Dad?"
"Cih anak manja"
"Jeremy sudahlah, sekarang katakan kenapa kau memberikan berkas ini padaku?"
Bagaimana Jen tidak bingung? Adiknya itu memberikan biodata lengkap seorang pria yang bernama Alister Rayyan Legrand. Siapa itu? Apa pentingnya untuk Jen?. Dan bukan hanya biodata, melainkan segala hal tentang pria itu. Mulai dari sifatnya, kebiasaannya, kekurangan, dan kelebihannya, dan masih banyak lagi
"Apakah nama itu tidak ada dalam daftar nama klienmu?" Tanya Jeremy
Jen berpikir sejenak
"Ada, Tuan muda Legrand. Tapi aku tidak tahu, Tuan muda Legrand yang mana karena aku belum bertemu dengannya dan belum tahu nama lengkapnya"
Jeremy menggelengkan kepalanya menatap heran pada kakaknya
"Baca baik-baik berkas itu, nanti juga kau akan mengerti"
"Adikku sayang, mengapa tidak langsung kau katakan saja padaku?" Keluh Jen. dia benar-benar dibuat penasaran oleh Jeremy
"Itu tidak asik. Sekarang aku harus kembali ke sekolah"
"Terserah kau saja"
"Kau tidak ikut kembali ke kantor?"
"Tidak. Aku ada rapat disini sebentar lagi. Serena sudah di jalan kemari"
"Baiklah aku pergi, dan jangan lupa baca baik-baik berkas itu"
Jen berdecih
"Cih! aku tidak peduli dengan biodata orang tidak jelas ini!"
Jeremy hanya tersenyum tipis kemudian meninggalkan Jen sendiri
Sambil menunggu Serena datang, Jen memainkan ponselnya dan tiba-tiba ada panggilan video masuk dari Indonesia. Ternyata Auntynya yang menghubungi
"Assalamualaikum Aunty, I miss you so much"
"Waalaikumsalam, sayang. I miss you too. Hmm katakan, bagaimana kabarmu? Kau semakin cantik sekarang"
"I'm Good Aunty, dan Aunty Aluna juga semakin cantik sekarang. Dimana Uncle ?" Tanya Jen
"Sayang, Jen mencari mu" Aunty Aluna memanggil Uncle Rey
Jen tersenyum. Aunty dan Uncle nya selalu saja romantis, sama seperti Mom Dad nya
"Hai Girl"
"Uncle, How are you?"
"Fine. Apa adikmu sudah memberi tahumu?"
"Apa? Apakah biodata dari orang tidak jelas ini?"
"Orang tidak jelas?" Tampak bahwa Rey heran dengan ucapan Jen
"Ya. Memang siapa dia uncle, apa uncle tau? kenapa Jeremy memberikan data ini padaku?"
"Kau tidak tau dia siapa?"
"Nope.."
Kemudian terlihat uncle Rey terkekeh kecil
"Apa yang dikatakan bocah itu padamu?"
"Jeremy hanya bilang nanti aku akan mengerti sendiri?"
"Yasudah, ikuti saja kata adikmu"
"What!? Uncle, If you know something, why you dont tell me?" Ketus Jen
"Seperti kata adikmu, nanti kau juga akan tahu"
"Ah Uncle menyebalkan. Aku ingin bicara dengan Aunty saja"
"Ada apa sayang, kau terlihat kesal?" tanya Aluna
"Aunty, apa kau tahu sesuatu?"
"Tidak"
"Aunty..."
"Kau tidak ingin tahu kabar adik-adikmu"
"Aku sudah tau, setiap hari aku bertukar pesan dengan Gaby"
"Garuda?"
"Emmm, terkadang dengan Garuda juga. Aunty katakan, kenapa semua lelaki di keluarga kita sangat dingin? Dad, Uncle Rey, Garuda, dan juga Jeremy?" Tanya Jen saat dia menyadari sesuatu. Bahwa semua lelaki yang dia sebutkan tadi bukan hanya memiliki sifat arogant, tetapi juga dingin seperti beruang kutub.
Aluna terkekeh mendengarkan pertanyaan keponakannya, dia sendiri juga heran
"Memang dari sananya sayang"
"Ish.. Aunty sudah dulu ya aku harus kembali bekerja"
"Iya, jaga dirimu Jen"
"Of course. Love you aunty"
"Love you too. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Nona, Tuan Gideon akan segera sampai" Ucap Serena yang sudah masuk ke ruangan VIP di restaurant itu
Jen menatap jam di pergelangan tangannya. Masih ada 15 menit lagi, sepertinya Tuan Gideon tidak akan terlambat
"Hmmm"
"Kau penasaran sesuatu?" Tanya Jen
"Ya, sedikit. Apa yang dibicarakan Jeremy padamu?"
"Dia hanya memberiku berkas itu" Jen menunjuk berkas-berkas itu dengan malas
Serena mengambil dan membaca berkas itu baik-baik
"Mengapa dia memberimu biodata Alister Legrand? apa kau ada masalah dengan Tuan muda Legrand?"
"What? Aku bahkan tidak mengenalnya dan tidak tahu seperti apa wajahnya? Aku tidak memiliki masalah apapun" Jawab Jen acuh
"Kalau begitu, apa kau akan dijodohkan dengannya?" Tanya Serena lagi
"Hah??? Apa kau sudah gila?? Itu tidak mungkin " Ucap Jen, tapi kemudian dia tertegun dengan pertanyaan Serena barusan
Dijodohkan?
Apa itu benar? Apa mungkin Dad Alex akan menjodohkannya? Dia ingat, beberapa waktu lalu orang tuanya memang bertanya apakah dia sudah punya kekasih atau belum. Karena di usianya yang sudah matang, sudah sepatutnya dia untuk menikah
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments