Ketika berada di dalam tempat tinggal Yin Hao. Xian Su merasa kagum dengan interior rumah itu. Meski dari luar terlihat kecil dan sederhana, ternyata bagian dalamnya lumayan luas dan terdapat beberapa barang antik.
"Wah, rumah ini antik sekali.."
"Terimakasih pujiannya nona. Kemari-lah, kita makan bersama-sama. Aku sudah memasak makanan."Ujar Ling Qian dari arah ruang makan.
Xian Su merasa sedikit ragu, iapun menoleh kepada Yin Hao. Pemuda itu hanya mengangguk sebagai isyarat agar Xian Su menerima ajakan gurunya.
"Pergilah duluan. Aku akan meletakan tanaman obat ini ke gudang, setelah itu aku akan menyusul."
Xian Su hanya mengagguk meski masih merasa sedikit ragu karena penampilannya yang tidak terlalu enak di pandang.
Sementara itu Yin Hao berjalan pergi menuju gudang untuk menyimpan tanaman obat yang di kumpulkan nya, sekaligus membuatkan ramuan obat untuk gurunya.
"Kenapa kau berdiri di sana, nona ? Kemari-lah,"Ujar Ling Qian dari arah dapur.
Meski merasa sedikit takut bercampur ragu karena sudah mendengar kekejaman wanita itu dari Yin Hao. Mau tidak mau akhirnya Xian Su berjalan menuju dapur karena tidak mau membuat guru Yin Hao merasa kecewa.
Di meja makan, Ling Qian tersenyum menatap Xian Su yang berjalan mendekat. Kemudian Xian Su duduk dengan jarak satu kursi dari Ling Qian.
"Siapa nama mu anak manis ?"Tanya Ling Qian.
"Nama ku Xian Su bibi,"
"Jangan panggil aku bibi, apakah aku terlihat setua itu ? Panggil saja aku kakak,"
Xian Su hanya mengangguk lalu mulai memangil Ling Qian dengan sebutan kakak karena Ling Qian memang terlihat masih muda dan parasnya juga sangat cantik.
"Kau sangat cantik, berapa umur mu kakak ?"
Ling Qian tertawa kecil karena merasa malu jika membicarakan soal umur.
"Maafkan aku, aku merasa sedikit malu jika di tanyai hal seperti itu. Tapi apakah kau akan percaya kalau aku sudah berumur jutaan tahun ?"
Xian Su menggeleng. Karena siapa saja yang melihat Ling Qian, pasti berpikir kalau dia masih seorang gadis berusia 25 tahunan.
Padahal jika dirinya berada di dunia Surgawi. Ling Qian sudah termasuk sebagai dewi tertua.
"Sudah ku duga kau tidak akan percaya. Lalu kemana Ho'er ?"
"Dia pergi ke gudang untuk menyimpan tanaman obat,"
"Lalu bagaimana kalian berdua bisa bertemu ?"
"Mengenai itu.."
Xian Su menceritakan pertemuannya dengan Yin Hao tadi sore, sekaligus menceritakan keadaan desanya yang sedang di landa penyakit cacar air. Ling Qian yang mendengar cerita itu hanya menggeleng karena turut merasa bersimpati.
Tidak lama kemudian Yin Hao datang dengan membawa sebuah mangkuk berisi ramuan obat. Mangkuk itu di letakan di dekat Ling Qian.
"Terimakasih Ho'er,"
Yin Hao hanya mengangguk. Lalu duduk di kursi yang letaknya cukup jauh dari yang lain, membuat Xian Su merasa heran melihatnya.
"Jangan salah paham. Dia memang suka menyendiri."
Ling Qian mengangguk paham setelah di jelaskan oleh Ling Qian.
"Ho'er, aku sudah mendengar cerita dari Xian Su jika desanya sedang di landa penyakit cacar air. Kenapa kau tidak turun untuk melihatnya sendiri dan mengobati mereka ?"
Yin Hao melipat kedua tangan di depan dada, merasa tidak tertarik untuk melakukan apa yang di katakan gurunya.
"Aku bukan seorang tabib. Lagian aku sudah mengajarkan gadis itu bagaimana cara membuat obat penangkalnya."
Melihat sikap Yin Hao yang terkesan dingin, membuat Ling Qian merasa tidak enak hati terhadap Xian Su.
"Maafkan aku. Dia sebenarnya adalah anak yang baik, namun dia tidak suka di perintah dan bergerak sesuai keinginannya sendiri."
Xian Su tersenyum canggung,"Tidak apa kak, aku mengerti."
"Kalau begitu, ayo nikmati makanan yang ada."Ujar Ling Qian.
Merekapun makan bersama sambil bercerita dengan topik ringan agar suasana tidak hening.
Setelah selesai makan, Ling Qing sudah tertidur dengan kepala bersender di atas meja akibat efek dari ramuan obat yang di minumnya dapat menyebabkan rasa kantuk yang berlebihan.
Yin Hao membopong tubuh gurunya, berencana akan membawanya ke kamar. Namun sebelum itu Yin Hao berpesan kepada Xian Su, kalau dia boleh memakai kamarnya untuk malam ini.
"Jika aku memakai kamar mu, lalu kau tidur di mana ?"Tanya Xian Su, merasa sedikit bimbang.
"Tenang saja. Di dalam gudang ada kasur tidak terpakai, aku akan tidur di sana."
Xian Su hanya diam dan sedikit mengangguk, iapun di antar Yin Hao ke kamar miliknya.
Setelah itu Yin Hao mengantar gurunya ke kamar miliknya.
Karena merasa cukup lelah, Yin Hao bergegas menuju ke gudang yang berada di samping rumahnya, lalu beristirahat di atas kasur usang yang ada di sana.
Xian Su sendiri terlihat beristirahat di atas kasur Yin Hao. Di hanya memikirkan kenapa Yin Hao dan Ling Qian sangat baik, bahkan kepada orang asing seperti dirinya.
Tidak hanya baik, Xian Su juga merasa kalau kedua orang itu sangat perhatian dan tidak pernah memandang jijik dirinya karena penampilannya yang tidak enak di pandang.
'Ternyata di tempat ini ada manusia yang sebaik mereka. Jika bisa, kuharap semua manusia di dunia ini memiliki sifat yang sama seperti mereka berdua ? Bukankah indah ??'Gumam Xian Su.
Aroma kasur yang mirip dengan aroma cendana di tubuh Yin Hao dan suara jangkrik di luar membuat Xian Su merasa nyaman hingga akhirnya ia tertidur lelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
anggita
yin hao👌👏
2022-02-14
0
Fatha M
kesalahan
2022-02-05
0