Mendengar perkataan Yin Hao yang begitu detail soal penyakit. Membuat perempuan tersebut merasa terkesan.
"Lalu apakah penyakit ini bisa di sembuhkan ?"
Yin Hao mengangguk,"Tentu saja penyakit itu bisa di sembuhkan dengan menggunakan beberapa tanaman obat biasa. Yang jelas tanaman lotus kristal biru bukanlah penangkal yang tepat untuk mengatasi penyakit cacar air. Karena khasiat lotus kristal biru hanya dapat meredakan rasa gatal selama beberapa hari sebelum rasa gatal itu kembali datang,"
"Bisakah kau mengatakan kepadaku bagaimana cara yang tepat untuk mengatasinya ?"
"Tidak masalah. Kemari-lah, aku akan mengajarimu. Kebetulan sekali aku membawa barang yang cocok untuk mengatasi penyakit cacar air,"
Perempuan itu nampak ragu untuk mendekati Yin Hao, karena takut penyakitnya akan menular kepada pemuda tersebut.
Yin Hao yang melihat reaksi perempuan itu segera mengerti apa yang ada di dam pikirannya. Iapun tersenyum tipis sambil melambai."Kau tidak perlu khawatir nona, karena aku tidak mudah terserang penyakit."
Setelah di yakinkan oleh Yin Hao. Perempuan itupun mau mendekat. Yin Hao segera duduk bersila dan mengeluarkan beberapa tanaman obat yang ada di dalam keranjangnya.
Ketika sedang menunggu Yin Hao membuatkan obat, perhatian perempuan itu tidak sengaja tertuju pada pedang di pangkuan Yin Hao.
"Apakah kau seorang pendekar ?"
"Benar, tapi aku juga merupakan seorang taoist."Ujar Yin Hao sambil tetap melanjutkan proses pembuatan obat yang begitu sederhana karena hanya perlu di tumbuk sampai menjadi cairan.
Setelah selesai. Yin Hao menuangkan cairan itu ke dalam batok kelapa dan memberikannya kepada gadis di hadapannya.
Sempat ragu untuk meminum ramuan itu karena aromanya yang sangat kuat, perempuan itupun menelan rasa takutnya dan meneguk cairan hijau itu hingga habis.
"Bagaimana ?"Tanya Yin Hao.
Mata perempuan itu melebar karena sudah merasakan khasiat luar biasa dari obat buatan Yin Hao.
"Meski rasanya sangat pahit dari obat biasa. Obat buatan mu ini begitu ampuh karena rasa gatal yang ku rasakan sebelumnya langsung lenyap, bisakah kau membantuku untuk mengobati penduduk lain ? Kasihan mereka karena selalu di bodohi si licik itu."
"Maafkan aku, aku tidak bisa melakukannya, karena ada hal penting yang perlu ku lakukan. Namun sebagai gantinya, aku akan mengajarkanmu bagaimana cara membuat ramuan itu,"
Perempuan itu merasa senang,"Baiklah, tolong bimbingannya."
Yin Hao mengangguk, kemudian dia mengajarkan perempuan itu cara membuat obat penghilang cacar air. Dari mulai bahan dan tanaman yang di butuhkan.
Beberapa jam kemudian perempuan itu sudah mahir dalam membuat obat cacar air dan bisa menerapkannya kepada dirinya sendiri.
Yin Hao yang melihat perkembangan pesat perempuan itu merasa takjub karena hanya sedikit orang yang paham tentang dunia obat.
"Nona, sepertinya kau punya bakat di bidang pengobatan,"
Perempuan itu tersenyum kecil menanggapi pujian Yun Hao.
"Kau terlalu memuji, jika bukan karena ajaran mu, aku tidak akan bisa membuat obat ini. Ngomong-ngomong siapa namamu tuan muda ? Sepertinya kita seumuran,"
"Nama ku Yin Hao. Kau sendiri ?"
"Salam kenal Yun Hao. Nama ku Xian Su. Dimana kau tinggal ?"
"Kalau itu aku tidak bisa mengatakannya."
"Oh, aku mengerti. Karena kau sudah membantu ku, maka aku akan menolong mu. Apakah kau butuh bantuan ku ? Sepertinya kau sedang mencari sesuatu."
Yin Hao mengangguk."Aku sedang mencari jamur embun, jantung tebing dan ginseng darah. Apakah kau bisa membantu ?"
"Tentu saja. Tanaman-tanaman itu tidak sulit di temukan, namun aku merasa agak kesulitan untuk tanaman jantung tebing karena tumbuh di tebing yang tinggi dan curam."
"Mengenai hal itu kau tidak perlu bingung."
Yin Hao meletakan pedang langit malam ke tanah, lalu mengalirinya dengan sedikit energi alam sehingga bisa melayang.
Yin Hao menaiki pedang terbang itu terlebih dahulu, kemudian mengulurkan tangannya."Ayo naik. Tenaga Qi ku tidak banyak, jadi kita harus cepat."
Perempuan itupun segera menaiki pedang langit malam meski agak kesulitan dalam menyeimbangkan tubuhnya. Namun berkat bantuan Yin Hao, dia bisa tetap seimbang ketika berdiri di atas pedang langit malam.
Yin Hao segera mengendalikan pedang langit malam untuk terbang. Merekapun melesat menuju ke sebuah tebing yang cukup jauh dari sana.
Setelah sampai di tebing yang di maksud. Xian Su membantu Yin Hao mengambil sebuah tanaman bernama jantung tebing.
Seperti namanya. Bagian atas tanaman ini berbentuk seperti tanaman umbi-umbian, namun bagian bawahnya berbentuk seperti jantung bahkan bisa berdetak.
"Ih, menjijikkan sekali. Sepertinya aku akan muntah,"Xian Su segera menyimpan tanaman aneh itu ke dalam keranjang Yin Hao sambil menahan rasa mual di perutnya.
"Muntahkan saja. Tapi jangan sampai mengotori pedang ku,"
"Uh.."Xian Su memutahkan pelangi dari mulutnya karena sudah tidak tahan lagi.
Setelah selesai. Merekapun melanjutkan perjalanan menuju ke sebuah gunung batu berukuran kecil yang berada di sana. Di bagian moncong gunung itu, Yin Hao mendapatkan jamur embun.
Lalu untuk mendapatkan tanaman ginseng darah. Mereka harus menuju ke sebuah sungai bernama sungai kehidupan yang berada di bagian barat hutan itu.
Begitu semua tanaman obat yang dibutuhkannya sudah terkumpul.
Yin Hao bergegas mengontrol pedang langit malam menuju ke tempat dirinya bertemu Xian Su.
Setibanya di tempat semula. Yin Hao menjelaskan kepada Xian Su kalau dia sendirilah yang harus mengobati penduduk di desanya.
Yin Hao juga mengingatkan kepada Xian Su kalau dia harus merahasiakan pertemuan mereka karena takut akan ada lebih banyak orang yang mencari Yin Hao untuk mengobati sesuatu.
"Apakah kau mengerti dengan pesan-pesan ku ?"
Xian Su mengangguk, meski dirinya merasa heran karena Yin Hao begitu tertutup dengan dunia luar.
"Ya, aku paham. Tapi apakah kita bisa bertemu lagi ?"
"Mungkin saja. Namun jangan terlalu berharap."Setelah berkata seperti itu Yin Hao berjalan pergi.
Xian Su yang penasaran dengan dimana Yin Hao tinggal diam-diam mengikuti dari belakang.
Setelah setengah jam berjalan, akhirnya Yin Hao sampai di rumahnya ketika malam akan datang. Tiba-tiba dari arah belakang, Yin Hao mendengar suara orang terjatuh.
Ketika di telusuri ternyata orang itu adalah Xian Su. Perempuan itu hanya tertawa kikuk ketika dirinya di temui oleh Yin Hao.
"Apa yang kau lakukan ? Kenapa kau mengikuti ku ??"Yin Hao terlihat sedikit kesal.
"Maafkan aku, habisnya kau membuatku penasaran."Xian Su menoleh kebelakang Yin Hao dan menemukan sebuah rumah sederhana.
"Ternyata kau tinggal di atas gunung, tapi dengan siapa ?"
"Bukan urusan mu. Sekarang pulanglah, hutan bukanlah tempat yang baik untuk di lalui ketika malam hari,"
Suara ribut itu membuat Ling Qian yang berada di dalam rumah berjalan keluar dan berdiri di ambang pintu.
"Kenapa ribut-ribut ? Sedang bersama siapa kau Ho'er."
"Ak-aku, i-ini tidak seperti yang guru lihat."Yin Hao bertingkah aneh karena takut Ling Qian berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya dan Xian Su.
Alih-alih akan marah, Ling Qian terlihat menyuguhkan senyuman ramah kepada Xian Su.
"Oh.. Ternyata Ho'er sedang membawa pasangannya bertamu. Kenapa diam saja di sana Ho'er ? Ajak gadis cantik itu masuk. Sudah lama sejak terakhir kali kita mendapatkan tamu, meskipun yang datang saat itu adalah seekor kera."
Yin Hao mengalah karena gurunya meminta Xian Su tetap tinggal.
"Karena hari sudah malam dan guru sudah memberikan ijin. Lebih baik kau menetap disini untuk satu malam,"
"Ma-maafkan aku, sebaiknya aku pulang saja."Ujar Xian Su, merasa tidak enak dengan Yin Hao.
"Kau ini, padahal kau sendiri yang mengikuti ku.."
Yin Hao bercerita kalau gurunya bisa kejam kepada seseorang yang tidak menurut kepadanya, membuat Xian Su akhirnya memilih untuk menetap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Abdur Rahman
dalam pantauan....
2022-02-04
1
Abdur Rahman
lanjut
2022-02-04
1