Dengan dibekali pedang langit malam dan ijin dari Ling Qian. Yin Hao turun gunung ketika hari beranjak siang.
Sebelum pergi Yin Hao menyempatkan diri untuk memasang aray pelindung di sekeliling rumahnya, agar mahluk lain tidak dapat masuk ke kawasan rumahnya selama dirinya pergi.
Setelah semua persiapan sudah selesai. Yin Hao mulai berjalan mengikuti sebuah jalan setapak turun gunung.
Hari itu sangat cerah, sehingga Yin Hao dapat dengan mudah melihat jenis-jenis tanaman yang dia butuhkan.
Gunung tempat tinggal Yin Hao sendiri jarang sekali di datangi oleh manusia lain, sehingga beberapa jenis tanaman langka dapat tumbuh subur dan mudah di dapatkan.
Yin Hao menggunakan kesempatan itu untuk mengambil beberapa tanaman obat yang ia temui di sekitar jalan karena pasokan tanaman obat di dalam gudang mulai menipis. Tanaman-tanaman itu lalu di kumpulkan ke dalam keranjang di punggung Yin Hao.
"Sepertinya sudah cukup. Sebaiknya aku harus bergegas ke bawah untuk mengambil 5 tanaman obat yang di butuhkan guru,"
Dirasa harus cepat, Yin Hao mempercepat langkahnya. Suara burung dan suara tonggerek membuat suasana di dalam hutan terasa ramai.
Hingga dari sela-sela suara hewan itu, terdengar suara minta tolong dari arah depan. Tanpa berpikir panjang Yin Hao bergegas menghampiri suara itu.
10 meter di depan sana, terlihat seorang pria paruh baya nampak tersudut di antara batang pohon dengan seekor siluman ular setinggi 10 meter berada di hadapannya dengan mulut terbuka seakan siap menelan pria itu.
Dengan gerakan cepat Yin Hao menarik pedang langit malam, lalu melompat dan memotong kepala ular itu sebelum sempat menerkam pria dihadapannyanya.
Pria paruh baya sebelumnya terlihat menggigil ketakutan dengan mata tertutup. Karena tidak kunjung merasakan rasa sakit yang ia bayangkan, pria itupun membuka mata dan menemukan siluman ular yang hendak menyerangnya sudah terkapar dengan kepala terpenggal.
Tidak jauh dari tempat itu pria tersebut melihat Yin Hao sedang membersihkan pedang langit malam yang kotor akibat darah siluman ular.
Pria itupun bergegas berdiri dan menghampiri Yin Hao untuk berterimakasih.
"Terimakasih tuan muda karena sudah menyelamatkan ku,"
Yin Hao memasukan kembali pedang langit malam ke sarungnya, lalu berbalik dan tersenyum menatap pria yang kini berdiri di hadapannya.
"Jangan sungkan. Apa yang tuan lakukan sendiri di hutan ini ?"
"Aku hanya sedang mencari beberapa tanaman obat, tidak di sangka akan bertemu dengan mahluk mengerikan itu,"
Pria paruh baya itu memperlihatkan isi keranjangnya. Di dalam keranjang itu Yin Hao melihat jenis tanaman langkah yang sedang ia cari, namun dia terkejut karena pria di hadapannya mengambil dalam jumlah banyak.
"Lotus kristal biru ? Ini adalah tanaman langkah, kenapa tuan mengambilnya sebanyak itu. Meski di gunung ini terdapat banyak tanaman langkah yang tumbuh dengan subur, tetap saja tuan tidak boleh mengambil secara berlebihan seperti itu karena dapat merusak ekosistemnya,"
Pria itu tidak memperdulikan teguran Yin Hao dan bersikap acuh dengan berkata."Tidak ada hubungannya denganmu. Jika kau menginginkan beberapa katakan saja, aku akan memberikan mu secara cuma-cuma karena sudah menolongku,"
Yin Hao tidak habis pikir dengan perkataan pria di hadapannya. Kemudian Yin Hao bertanya."Untuk apa tuan mengambil tanaman lotus kristal biru sebanyak itu ? Jika untuk pengobatan, tidak mungkin sebanyak itu, kan ??"
Pria itu semakin merasa risih dengan perkataan Yin Hao, karena dia merasa kalau pemuda itu terlalu mencampuri urusannya.
"Tuan muda, aku sangat berterimakasih dengan bantuan mu. Namun kau tidak seharusnya mencampuri urusan ku, lagian kau tidak bisa melarang ku menjual semua tanaman obat ini,"
"Apa ? Kau bilang akan menjual semua tanaman obat itu ?!"
"Kenapa kau terlihat sangat terkejut seperti itu ? Memang benar kalau aku akan menjual semua tanaman obat ini, karena di dekat gunung ini terdapat sebuah desa dimana semua penduduk yang ada disana tertular sebuah wabah aneh. Sehingga akan sangat menguntungkan bagiku jika menjual tanaman lotus kristal biru ini kepada mereka,"
"Tanaman lotus kristal biru tidak dapat menyembuhkan penyakit, tanaman ini hanya memiliki efek penenang dan menghilangkan rasa sakit. Itu artinya kau sedang membohongi mereka,"
"Hei, kau ini bodoh atau apa ? Begitulah cara kerjanya. Ketika efek dari tanaman lotus kristal biru hilang. Maka mereka akan datang kepadaku untuk membeli lagi dan aku hanya tinggal masuk ke dalam hutan untuk mengambilkan apa yang mereka mau, lalu menjualnya dengan harga tinggi,"
"Kau tidak boleh melakukan itu. Mereka sedang kesulitan, tidak seharusnya kau menambah kesulitan mereka,"
"Kau terlalu naif nak. Di dunia ini tidak ada yang lebih penting daripada uang dan kekayaan."Pria itu berbalik dan berjalan pergi sambil melambai,"Kalau begitu aku pergi, terimakasi atas bantuan sebelumnya."
"..."Yin Hao hanya diam menatap pria itu.
Setelah pria picik itu menghilang dari pandangan. Yin Hao melanjutkan perjalanan menuju ke tempat dimana tanaman lotus kristal biru bisa tumbuh.
*****
Setelah sampai di depan sebuah mulut goa berukuran besar. Yin Hao berjalan memasuki goa itu dengan mengandalkan sebuah bola api di telapak tangannya sebagai penerang.
Sebelumnya Yin Hao sudah pernah beberapa kali mengunjungi goa ini bersama Ling Qian. Membuatnya mengetahui semua jalan di dalam goa ini lebih dari siapapun, sehingga Yin Hao tidak memerlukan waktu lama untuk menemukan habitat tanaman lotus kristal biru yang biasa tumbuh di sekitar telaga di dalam goa tersebut.
Melihat jumlah tanaman lotus biru semakin menipis akibat di ambil secara berlebihan oleh pria sebelumnya, membuat Yin Hao merasa sedikit kesal, iapun hanya mengambil beberapa agar tanaman lotus kristal biru yang lain dapat tumbuh lagi meski membutuhkan waktu yang cukup lama.
Di tempat yang sama Yin Hao juga mendapatkan satu tanaman lain yang dia butuhkan untuk mengobati Ling Qian selain lotus kristal biru, yaitu tanaman anggrek api yang tumbuh di permukaan telaga.
Yin Hao memasukan kedua tanaman langkah itu ke dalam keranjang.
"Hanya tersisa 3 tanaman yang belum ku temukan. Ketiga tanaman itu cukup mudah di temukan, namun tempatnya cukup jauh dari sini. Sebaiknya aku keluar dulu dari goa ini,"
Yin Hao berjalan keluar goa. Setelah berada di luar, Yin Hao mengangkat sebuah batu besar yang ada di pinggir mulut goa.
Batu itu Yin Hao gunakan untuk menutup mulut goa tersebut agar tidak ada lagi yang bisa masuk.
"Sudah selesai. Dengan begini tidak akan ada lagi orang yang bisa masuk dan seenaknya merusak tanaman langkah yang ada di dalam goa ini,"
Ketik sedang mengamati batu besar yang menutup mulut goa di hadapannya. Yin Hao di hampir oleh seorang perempuan muda dari arah belakang.
"Maaf tuan, kenapa kau menutup mulut goa itu ?"
Sontak Yin Hao berbalik, menatap perempuan itu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Aku sengaja melakukannya agar orang licik itu tidak bisa masuk dan seenaknya mengambil tanaman yang ada di dalam untuk di jual,"
"Pasti itu ulah si licik Ah Jun,"
Sebelah alis Yin Hao terangkat,"Jadi nama orang itu Ah Jun. Lalu apa tujuan mu datang ke tempat ini ?"
"Sebenarnya tujuan kedatangan ku ke sini adalah untuk mengambil setangkai lotus kristal biru, karena tidak memiliki uang yang cukup untuk membelinya dari Ah Jun. Jadi apakah kau bisa memindahkan batu itu lagi ? Aku janji hanya akan mengambil satu tangkai saja,"
Yin Hao menatap perempuan itu dari ujung kaki sampai ke ujung kepalanya. Di sekujur tubuh gadis itu di penuhi oleh cacar air. Cacar air bukan wabah, melainkan penyakit kulit yang umum terjadi pada seorang anak kecil dan bersifat menular.
"Apakah terasa gatal dan panas ketika kau menggaruknya ?"
Perempuan itu mengangguk."Benar, bagaimana kau bisa tahu ? Apakah kau seorang tabib ?"
"Bukan, aku hanya pakar obat biasa. Dari gejala yang timbul, sudah pasti kalau kau sedang terjangkit cacar air,"
"Cacar air ?"Gadis itu nampak bingung karena tidak mengetahui penyakit ini sebelumnya.
Yin Hao mengangguk pelan."Benar. Cacar air bisa terjadi kepada seseorang jika terlalu lama berada di dalam air yang kotor. Kuman-kuman itu lalu membuat lobang di permukaan kulit dan menyebabkan rasa gatal dan panas ketika menggaruknya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
anggita
mampir sja.
2022-02-14
0