Chapters 3

Fira mengerutkan dahinya menatap atasannya. "Maksud bapak?"

"Apakah kejadian malam itu ada hasilnya?" Tanya Dave tetap dengan wajah datarnya.

Fira sedikit terkejut mendengar pertanyaan atasannya tapi sekian detik dia bisa menguasai keadaan. "Tidak pak," jawab Fira berbohong.

Jujur Fira takut jika ia berkata jujur Dave akan menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya. Tangannya seketika memeluk perutnya dan Dave melihatnya.

Berani banget lo bohongin gue. Batin Dave geram.

"Gugurin!" Titah Dave dingin. Fira terkejut mendengarnya.

Apakah dia tau? Batin Fira bertanya-tanya.

"Dengan lo memeluk perut lo itu seakan-akan kamu melindunginya membuat gue tau lo bohong," jelas Dave.

"Sa-saya mohon, jangan suruh saya buat gu-gugurkan kandungan saya. Saya janji tidak akan meminta pertanggung jawaban anda," ujar Fira menitikkan air mata.

"Saya akan pergi jauh dari anda!" Putus Fira cepat.

"Deal!" Ujar Dave menatap Fira dingin. "Saya akan transfer 50 juta buat anda!"

Fira menganggukkan kepalanya. Dia tidak bodoh untuk menolak uang tersebut, jika tidak menerima uang tersebut dengan apa dia bisa pergi, makan, dan mungkin buka usaha kecil-kecilan untuk menyambung hidupnya nanti.

Sedangkan Dave? Pria itu akan sangat malu dengan keluarga jika orang-orang tau dia telah menghamili seorang gadis. Siapa yang tidak mengenal keluarga Miller? Keluarga terpandang yang memiliki citra baik di masyarakat.

Satu hal yang tidak Dave pikirkan, tidak hanya dia dan keluarganya yang malu. Bagaimana dengan Fira yang akan menanggung semua resiko dari kebejatan seorang Dave? Pasti akan ada banyak caci makian yang akan ia terima nanti. Katakanlah Dave pria brengsek yang dengan gampangnya menggugurkan darah dagingnya sendiri.

"Udah gue transfer, sekarang lo balik kerja lagi dan besok lo ga boleh ada di kota ini lagi!" Ujar Dave penuh penekanan, Fira hanya mengangguk pasrah menghapus jejak air matanya kemudian berjalan keluar meninggalkan ruangan tersebut.

Pupus sudah, impian dan masa depannya hancur sudah rasa penyesalan menyelimuti dirinya. Seandainya dirinya waktu itu tidak menghampiri Dave pasti semua ini tidak akan terjadi, lalu sekarang apa yang harus dia lakukan?

Dave seakan-akan dia yang menjadi korban, tidak ingin menanggung resiko bersama dengan Fira. Sungguh salah satu definisi pria brengsek. Berani berbuat tapi tidak berani bertanggung jawab!

Siapapun tolong bangunkan Dave dari kesadaran! Disini yang jadi korban adalah Fira, Sefira!

...***...

Petang tepat jam 6, Sefira telah menyelesaikan shif kerjanya. Dia berjalan menuju lokernya untuk mengganti baju. Setelah selesai dia keluar meninggalkan cafe dengan wajah sendu.

"Mba Des, Fira pamit ya," ujar Fira kepada Desi. Desi yang mengerti jam kerja Fira sudah selesai, mengangguk singkat dan tersenyum. "Hati-hati Ra."

Tidak ada yang tau bahwa hari ini adalah hari terakhir Fira kerja di cafe tersebut. Tempat yang sudah tiga tahunan ini memberikan Fira rezeki.

Sesampainya di rumah, Fira segera mandi dan packing barangnya. Dia memutuskan untuk pergi malam ini juga, dia juga memutuskan untuk menjual rumah yang sudah dari lahir melindunginya dari panas dan hujan untuk menambah modalnya berusaha nanti.

"Sekarang kita cuma berdua nak," cicit Fira memegang perutnya.

Sefira mengambil nafas dalam-dalam sebelum akhirnya keluar dari rumah sederhana miliknya.

Perempuan dengan rambut sepinggang itu berjalan tak tentu arah. Ia tidak tau akan kemana.

Fira sekarang memandangi jalanan yang sangat ramai. "Kita mau kemana ya? Sekarang udah malam," Tanya Fira kepada calon anaknya.

Tak tau arah, Fira terus berjalan sambil mengendong tasnya sampai dia tidak menyadari sekarang dirinya ada di pasar.

"Hai cantik," goda pria berpakaian seperti preman dengan kalung rantai besar, telinga yang ditindik dan lengan yang penuh dengan tato.

"Mau kemana sih malam-malam?" Tanya pria itu menoel dagu Fira yang langsung membuat sang empu memalingkan muka.

"Jangan macem-macem ya bang," peringat Fira menjauh.

"Oke gue ga akan macem-macem. Tapi sekarang serahkan semua uang lo," ujar preman tersebut menodongkan Fira pisau tajam.

Fira menggeleng.

"Kalau lo gak mau gue bunih lo!"

"POLISI! POLISI!" Teriak Fira melambaikan tangannya. Pria tersebut terkejut dan refleks menoleh ke belakang.

Tak mau melewatkan kesempatan berhaga tersebut, Fira langsung saja berlari kencang menjauh.

"Ayo Ra lebih cepet!"

Fira mempercepat langkahnya, ia menoleh kebelakang dan ternyata preman tersebut masih mengejarnya.

"Aku sembunyi di bak pick up ini aja deh."

Fira naik ke bak pick up tersebut kemudian dia menyeret terpal yang kebetulan ada untuk menutupinya.

Bismillah ya Allah lindungilah hamba, amin. Batin Fira berdoa dengan mengadahkan kedua tangannya.

Setelah cukup lama Fira menginyip dari celah terpal. "Alhamdulillah tu oranf udah pergi," ujar Fira bernafas lega.

"Mba," panggil lelaki parih baya yang memakai topi dan kaos berwarna maroon.

"Astagfirullah yang satu udah pergi, ini datang lagi satu," gumam Fira.

"Bapak preman juga?" Tanya Fira dengan nada lesu.

"Saya sopir pick up ini mba."

"Oh maaf pak."

Sopir tersebut mengangguk singkat.

"Bapak mau kemana sekarang?"

"Kemana?"

"Ke Desa. Saya sudah kangen sama istri dan anak saya mba," ujar pria tersebut.

"Nama bapak siapa?"

"Andi."

"Pak Andi boleh nebeng gak?"

"Gimana ya mba?" Pria paruh baya yang baru Fira ketahui namanya Andi tersebut kelihatan sedang berfikir.

"Boleh ya pak, saya duduk disini juga gak papa."

"Ya udah gak papa mba. Tapi beneran duduk disini kan?"

Fira mengangguk. "Ya pak gak papa."

"Tapi perjalanannya lama loh mba," terang Andi.

"Gak papa pak," balas Fira tersenyum meyakinkan.

"Ya udah ini pake sarung saya biar gak kedinginan," ucap Andi menyerahkan sarung berwarna biru gelap.

Fira menerima sarung tersebut. "Makasi pak."

Udara dingin menyelimuti perjalanan Fira malam ini. Ia menekuk lututnya lalu menenggelamkan kepalanya di tengah-tengah juga memakai sarung yang di berikan pak Andi tadi.

Bibir Fira bergetar karena dinginnya angin malam. "Kamu kedinginan ya nak," ucap Fira sembari mengeratkan pelukannya di perutnya.

Ia sesekali melirik bangunan-bangunan ibu kota yang menjulang tinggi. "Selamat tinggal tempat kelahiran," gumam Fira dengan air mata yang menetes.

"Kamu jangan nakal-nakal ya nak di dalam sana," gumam Fira. Air matanya sudah tak terbendung lagi.

Ia sesegukan, kenapa nasibnya berakhir seperti ini. Tidak memiliki siapa-siapa dan harus membesarkan calon buah hatinya sendirian.

Fira menyrka air mata yang sudah membasahi pipinya. "Ya Allah kalau memang jalannya seperti ini, Fira akan terima. Tapi jangan sampai anak Fira hidup menderita nantinya."

Fira mencoba menutup matanya, fisik dan batinnya sudah terlalu lelah dengan kejadian yang sudah di gariskan Tuhan.

Kruk kruk

Perut Fira berbunyi. "Laper banget."

Fira membuka tasnya. "Untung tadi sempet beli roti sama air," lega Fira tersenyum.

Fira membuka bungkus roti dengan rasa coklat lalu memakannya sampai tak tersisa. "Udah agak kenyang, kalau aku minum air pasti lebih kenyang."

Fira mengambil botol mineral yang dia beli kemudian membukanya. "Alhamdulillah kenyang, sekarang kita tidur ya nak," ujar Fira mengusap sekilas perut yang masih rata.

...***...

...SPOI NEXT!...

"MBA!" Teriak Andi dari dalam mobilnya.

"Kenapa pak?"

"Mba turun di sini aja ya. Takutnya nanti istri saya mikir macem-macem," terang Andi.

"Oh iya bang."

Fira menggendong tasnya dan membuka pintu belakang mobil kemudian ia turun. Fira menghampiri pak Andi yang masih di dalam mobil. "Makasi ya pak, tumpangannya."

"Iya mba, sama-sama."

"Ya udah mba, saya pergi dulu ya," pamit Andi yang di respon anggukan Fira.

Fira berjalan menelisik ruko-ruko yang berjejer di sekeliling jalan.

"Jam berapa ya sekarang," ucapbya memandang langit sembari menyipitkan mata.

"NENEK AWAS!" Teriak Fira ketika pandangannya tak sengaja melihat mobil yang melaju pesat hampir menabrak nenek yang akan menyebrang.

Fira lantas berlari dan menarik tangan wanita tua itu. "Awsh," ringis Fira ketika tangannya terbentur pohon.

"Ya Alalh nak!" Pekik nenek yang baru saja di tolong Fira.

...🌱...

Jangan lupa vote, like, komen, dan favoritkan!

Terpopuler

Comments

nengkirana

nengkirana

hhhuuuuaaaaa😭😭😭😭😭😭
awas ja lo dave klw nanti minta balikin tuh anak...
suatu saat bakaln nyesel loo😡😡😡😡

2022-01-12

4

Queen Nhy👻👀

Queen Nhy👻👀

sialan si Dave. brensek emang tuh cwok berani berbuat gk berani tanggung jawab

2022-01-09

7

asry

asry

lanjut thorrrr kayanya seru,,,,,,,💪💪💪💪💪💪

2022-01-08

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 93 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!