Pernikahan

" Aku tidak setuju dia menikahi adik kesayanganku." Ucap Aroon yang baru saja masuk ke ruangan, Semua orang menatap ke arahnya.

" Mengertilah Aroon sekarang bukan waktunya untuk berdebat." Ujar Papa Sakti.

" Tapi aku tidak akan memberikan Khanna kepada dia Pa, Khanna membencinya sangat membencinya, Sama seperti aku yang dari dulu membenci kehadirannya." Kekeh Aroon.

" Aroon kesampingkan egomu dulu, Saat ini kita di ambang kehancuran, Jika pernikahan ini batal semua orang akan mencemooh keluarga kita, Dan selamanya adikmu akan menjadi perawan tua karna tidak akan ada yang mau menikahinya." Jelas Papa Sakti dengan nada tinggi.

" Aroon..." Mama Alfi menyentuh pundak Aroon

" Nervan anak yang baik Nak, Walau kamu membenci dan bersikap buruk kepadanya, Ia tidak pernah membalasnya kan, Bahkan Nervan selalu menjadi tameng terdepan saat kau dan Khanna di ganggu teman teman kalian, Mama yakin dia mampu menjaga dan juga membahagiakan adikmu, Perlahan kebencian Khanna akan hilang dengan sendirinya, Sekarang beri restumu agar pernikahan mereka bahagia." Jelas Mama Alfi mencoba memberi pengertian pada Aroon.

" Sudahlah Ma jika Bang Aroon tidak setuju tidak pa pa, Kita cari yang lain saja mungkin Bang Aroon punya pilihan sendiri." Ucap Nervan menengahi mereka agar tidak terjadi keributan karnanya.

" Papa lebih tenang melepas Khanna bersamamu di banding dengan orang lain Nervan, Kamu tetap akan menikahi Khanna baik dengan restu Aroon ataupun tanpa restunya, Sekarang bersiaplah." Ujar Papa Sakti. Aroon segera keluar dari kamar itu, Hatinya kesal karna Papanya tidak mau mendengarkan pendapatnya kali ini.

" Baiklah Yah." Sahut Nervan.

" Ren segera kirimkan data Nervan yang di butuhkan, Temui penghulu untuk menunggu sebentar aku akan membayar berapapun yang dia mau, Dan katakan pada tamu jika acaranya di undur setengah jam lagi karna Khanna pingsan, Jangan sampai mereka bergosip yang tidak tidak tentangnya." Titah Papa Sakti.

" Ok aku akan melakukan perintahmu, Aku keluar dulu." Sahut Papa Reno. Ia segera keluar kamar menuju ke ballroom hotel.

" Bersiaplah, Papa dan semuanya akan menunggu di bawah." Ucap Papa Sakti.

" Siap Pa." Semua keluarga keluar menuju Ballroom untuk menemui para tamu.

Nervan segera bersiap dengan di bantu pihak MUA. Dengan memakai kemeja putih dan jas hitam Ia terlihat begitu tampan. Sedangkan Khanna masih terbaring di atas ranjang belum sadar dari pingsannya. Ada Revi yang selalu setia menunggui sahabatnya.

" Aku titip Khanna dulu Vi, Nanti kalau udah sadar suruh Mbaknya merapikan riasannya." Ucap Nervan.

" Baik Kak semangat ya semoga sukses dan ingat jangan gerogi." Sahut Revi.

" Makasih." Nervan berjalan keluar menuju tempat acara di mana semua orang sudah menunggunya. Semua orang menatap Nervan yang sedang berjalan ke arah mereka. Nervan memberikan senyuman manisnya kepada semua tamu di sana membuat para gadis terpesona.

" Duduk di sini Nak." Ucap Sarah setelah Nervan sampai di depan meja ijab.

" Terima kasih Ma, Doakan Nervan agar apa yang Nervan lakukan mendapat keberkahan dan membawa kebahagiaan untuk semuanya." Ujar Nervan.

" Tentu sayang doa Mama selalu menyertaimu Nak." Sahut Mama Sarah mengelus kepala Nervan.

Nervan duduk di kursi yang sudah di siapkan. Ia duduk di depan Papa Sakti dan Pak penghulu.

" Mempelai pria sudah siap, Mari kita mulai acaranya." Ucap Pak penghulu.

" Siap Pak." Jawab mereka serentak.

" Bismillahirohmannirohhim......" Pak penghulu mulai membaca doa doa sebelum akad. Sebelum ijab Qobul di mulai, Papa Sakti sudah mewakilkan kewaliannya kepada Pak penghulu sepenuhnya.

" Saudara Nervan Satria Arviano." Ucap Pak penghulu.

" Saya." Sahut Nervan.

" Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Ananda Khanna Arvia binti Sakti Arviano dengan mas kawin seperangkat alat sholat beserta emas seberat lima ratus gram di bayar tunai." Ucap Pak Penghulu.

" Saya terima nikah dan kawinnya Khanna Arvia binti Sakti Arviano dengan mas kawin tersebut di bayar tunai." Sahut Nervan.

" Bagaimana saksi Sah?" Tanya Pak Penghulu.

" Sahhhhhh." Jawab Kedua saksi serempak.

" Alhamdulillah...." Pak Penghulu kembali membaca doa beserta khutbahnya.

Sedang di dalam kamar Khanna mengerjapkan matanya, Sayup sayup Ia mendengar seseorang mengucap ijab Qobul, Dan tak lama setelah itu terdengar kata sah dengan jelas.

" Enghh." Lenguh Khanna memegangi kepalanya.

" Kamu sudah sadar." Revi segera mengambil minum dan memberikannya kepada Khanna.

" Gue seperti mendengar seseorang ngucapin ijab qobul, Emang siapa yang nikah?" Tanya Khanna heran sambil menyenderkan punggungnya pada headboard ranjang.

" Ya kamu lah." Jawab Revi.

" Aku... Apa Richard datang ke sini?" Tanya Khanna masih dengan kebingungannya.

" Jangan pernah memikirkan Richard lagi, Pikirkan saja rumah tanggamu, Richard sudah menjadi suami orang lain." Tutur Revi.

" Rumah tanggaku? Apa maksud Lo orang yang ngucapin ijab qobul itu suamiku." Khanna menatap Revi.

" Iya." Jawab Revi.

" Siapa?" Tanya Khanna.

" Nanti kamu akan tahu sendiri, Mbak perbaiki riasannya jangan sampai suaminya kabur gara gara melihat mukanya yang kaya' hantu." Ucap Revi.

" Baik Mbak, Silahkan Mbak Khanna cuci muka dulu." Sahut Mbaknya. Khanna menatap ke arah Revi dan hanya di angguki kepala saja.

Khanna hanya menurut saja, Ia segera mencuci mukanya setelah itu Ia mulai di rias kembali oleh pihak MUA. Khanna juga meminta pihak MUA untuk mengganti gaun pengantinnya, Ia tidak mau memakai Gaun pilihan mantan kekasihnya. Ia akan membuang jauh jauh yang namanya Mantan, Apalagi Mantan menyakitkan seperti Richard gak ada tempat lagi di hati Khanna. Ia akan membalas semua penghinaan Richard kepadanya.

Setelah beberapa saat di rias, Kini Khanna kembali menjadi princes cantik lagi. Revi segera mengapit lengan Khanna menuntunnya keluar menuju Ballroom.

" Ingat jangan nangis lagi ntar make upnya luntur, Apalagi sampai marah marah malu sama tamu, Tunjukin sama mantan Lo itu kalau Lo juga bahagia tanpanya, OK." Bisik Revi.

" Hmmm." Gumam Khanna.

Mereka mulai memasuki Ballrom hotel, Semua tamu undangan menatap ke arah mereka dengan tatapan kagum pada pengantin wanita yang tampak begitu cantik.

" Lo belum jawab pertanyaan gue siapa yang jadi suami gue sekarang." Bisik Khanna sambil berjalan menuju meja ijab.

" Bentar lagi Lo pasti tahu." Sahut Revi.

Suara bisik bisik kagum dari tamu undangan membuat Nervan penasaran dengan objek yang mereka bicarakan. Ia menoleh ke belakang dan betapa terkejutnya Ia melihat Khanna sedang berjalan pelan ke arahnya. Jantungnya deg degan takut Khanna memarahinya di depan semua tamu. Sedang Khanna masih berjalan sambil menunduk. Ia malu jika harus menatap para tamu undangan yang hadir.

" Nah ini pengantin wanitanya sudah datang, Silahkan duduk dan tanda tangani buku nikahnya." Ucap Pak Penghulu setelah Khanna sampai di depannya.

Khanna duduk di kursi di sebelah Nervan, Tetapi Ia tidak mau mendongak takut jika pria yang menjadi suaminya adalah pria tua dengan perut besar dan buncitnya.

" Silahkan tanda tangan di sini Mbak." Perintah Pak penghulu. Khanna segera menandatanginya.

Setelah itu Pak penghulu memberi instruksi kepada Khanna agar Ia mencium punggung tangan suaminya, Dan Nervan menyebul ubun ubun Khanna sambil membacakan doa kebaikan untuk keduanya. Setelah selesai Pak penghulu menyuruh Nervan untuj mencium keningnya istrinya. Dengan jantung yang berdebar debar Nervan mencium lembut kening Khanna, Khanna masih menunduk sambil memejamkan mata membuat Nervan senyam senyum sendiri.

" Saatnya tukar cincin." Ucap Mama Alfi.

" Ayo sayang pakaikan cincinnya di jari istrimu." Ujar Mama Alfi sambil menyodorkan kotak cincin ke arah Nervan. Nervan memasangkan cincin pernikahan mereka di jari manis Khanna. Suara tepuk tangan menggema memenuhi ruangan.

" Sekarang gantian kamu Sayang." Ujar Mama Alfi. Khanna mengambil cincin yang di sodorkan Mama Alfi.

" Sayang angkat kepalamu, Tatap wajah suamimu dari tadi menunduk saja." Ujar Papa Sakti. Khanna mengangkat kepalanya dengan pelan. Ia mulai melihat jas hitam yang di pakai suaminya, Semakin ke atas Ia melihat dagu yang sedikit lancip, Dan saat tiba pada wajahnya tiba tiba...

Klunting.......

TBC....

Jangan lupa like dan komentnya ya... Miss U All

visual Khanna semoga suka ya...

Terpopuler

Comments

sella surya amanda

sella surya amanda

kak follback dong🙏🙏🙏

2022-01-08

2

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut kak

2022-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Di tinggal pas Sayang Sayange
2 Pernikahan
3 Resepsi
4 Seserahan
5 Malam Pengantin
6 Suasana Baru
7 Kesabaran Nervan
8 Kedatangan Mantan Calon Suami
9 Penjelasan
10 Nervan Demam
11 Kedatangan Aroon
12 Pindahan
13 Ngambek
14 Dilema
15 Terbawa Suasana
16 Kemarahan Aroon
17 Pengakuan
18 Menerimamu Sebagai Suamiku
19 Nervan Pingsan
20 Sakit
21 Terungkap
22 Benteng Hati
23 Salah Paham
24 Rencana Nervan
25 Pertengkaran
26 Kabur
27 Penjelasan Nervan
28 Penyesalan Nervan
29 Kebenaran yang sesungguhnya
30 Pertemuan
31 Kecelakaan dan penyesalan
32 Masih Koma
33 Sadar
34 Saling Mendukung
35 Kisah Aroon
36 Badai datang kembali
37 Hampir Terulang Kembali
38 Besyukur
39 Terapi
40 Dunia Terasa Milik Berdua
41 Rencana Reiner
42 Siapa Menjebak Siapa
43 Penculikan
44 Pembebasan
45 Nervan Merajuk
46 Problem di Kota B
47 Cemburu
48 Rencana Bramono
49 Wanita Penggoda
50 Penyelidikan
51 Bertemu Kakek
52 Kepergian Kakek
53 Perseteruan
54 Rencana
55 Jebakan
56 Meragukanmu
57 Mendengar Kebenaran
58 Sidang Keluarga
59 Pertemuan
60 Pulang Bersamamu
61 Sorry
62 Kembali Padamu
63 BersamaMu
64 Aroon kembali
65 Pisah
66 Gara Gara Gudheg
67 Kedatangan Papa Sakti
68 Surprise
69 Jalan Jalan
70 Perusuh
71 Kegagalan Lili
72 Penjelasan Nervan
73 Permintaan Mama Sarah
74 Ketahuan
75 Sorry
76 Ending
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Di tinggal pas Sayang Sayange
2
Pernikahan
3
Resepsi
4
Seserahan
5
Malam Pengantin
6
Suasana Baru
7
Kesabaran Nervan
8
Kedatangan Mantan Calon Suami
9
Penjelasan
10
Nervan Demam
11
Kedatangan Aroon
12
Pindahan
13
Ngambek
14
Dilema
15
Terbawa Suasana
16
Kemarahan Aroon
17
Pengakuan
18
Menerimamu Sebagai Suamiku
19
Nervan Pingsan
20
Sakit
21
Terungkap
22
Benteng Hati
23
Salah Paham
24
Rencana Nervan
25
Pertengkaran
26
Kabur
27
Penjelasan Nervan
28
Penyesalan Nervan
29
Kebenaran yang sesungguhnya
30
Pertemuan
31
Kecelakaan dan penyesalan
32
Masih Koma
33
Sadar
34
Saling Mendukung
35
Kisah Aroon
36
Badai datang kembali
37
Hampir Terulang Kembali
38
Besyukur
39
Terapi
40
Dunia Terasa Milik Berdua
41
Rencana Reiner
42
Siapa Menjebak Siapa
43
Penculikan
44
Pembebasan
45
Nervan Merajuk
46
Problem di Kota B
47
Cemburu
48
Rencana Bramono
49
Wanita Penggoda
50
Penyelidikan
51
Bertemu Kakek
52
Kepergian Kakek
53
Perseteruan
54
Rencana
55
Jebakan
56
Meragukanmu
57
Mendengar Kebenaran
58
Sidang Keluarga
59
Pertemuan
60
Pulang Bersamamu
61
Sorry
62
Kembali Padamu
63
BersamaMu
64
Aroon kembali
65
Pisah
66
Gara Gara Gudheg
67
Kedatangan Papa Sakti
68
Surprise
69
Jalan Jalan
70
Perusuh
71
Kegagalan Lili
72
Penjelasan Nervan
73
Permintaan Mama Sarah
74
Ketahuan
75
Sorry
76
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!