Part 4

" Lily di sekolah tidak digangguin kan? " tanya Angga memecah keheningan saat dia dan Lily tengah menonton drama.

Lily yang ditanyai berlahan melihat ke arah Angga, dia diam sejenak kemudian menggeleng

" tidak "

" oh " Angga menganggukkan kepalanya " kalau ada apa apa, kasih tau ya "

Lily mengangguk sambil tersenyum tipis, kalau tidak dilihat dari dekat tidak akan tahu kalau dia tersenyum.

" Kak "

" ya? "

" besok Lily mau pulang, masih ada yang belum aku ambil di rumah " izin Lily.

" kakak antar "

" ng.. Ngak usah kak. Lily bisa kesana sendiri "

" kakak antar " ucap Angga, dia tau kalau tiba di sana Lily pasti akan down lagi.

" baik "

Setelahnya mereka kembali diam dan fokus ke layar. Angga melirik Lily yang hanya diam tidak bersuara padahal adegannya lumayan lucu, pandangan Lily malah masih kosong.

Angga berdiri menuju dapur, mengambil soda, saat kembali dia mendengar isak Lily, Angga melihat ke arah tv

" huff " Angga menghela nafas meraih remot dan memindahkan chanel.

Lily menangis melihat adegan ayah dan anak, dia tidak bisa tidak menangis karena teringat ayahnya.

" Ganti baju, kita jalan jalan " Angga mengusap kepala Lily yang masih sesenggukan.

Saat Lily tidak bergerak, Angga berjalan ke depan Lily berjongkok di depan Lily yang menutupi matanya. Angga menarik berlahan tangannya mengusap pelan air mata Lily

" ayo jalan jalan " Angga mengambil tisue di meja dan memberi Lily " ganti baju gih "

" I-iya "

Tidak butuh waktu lama untuk berganti pakaian, Lily segera menghampiri Angga yang juga sudah berganti pakaian.

" sudah? " Lily menganggukkan kepalanya, Angga meraih tangannya dan menggandengnya keluar.

Lily berjalan sambil menunduk, wajahnya terasa panas karena dia tidak pernah bergandengan tangan dengan laki laki kecuali Ayahnya itu pun saat Ayahnya masih sehat.

Angga meliriknya yang menunduk, dia bisa melihat dengan jelas wajah Lily memerah hingga sampai ke telinga, ah gadis yang pemalu

" kita naik motor saja ya " tawar Angga karena kebetulan Lily juga memakai jaket meski tidak terlalu tebal, Lily mengangguk sekali lagi.

Angga menghentikan motornya di mall membuat Lily heran, dia memegang kain jaket Angga

" kenapa kita ke sini? Kakak mau beli sesuatu? "

" mau beli pakaian formal " Angga melepaskan tangan Lily dan menggandengnya " setelahnya kita kencan "

" eh? T-tapi.. "

" tidak ada tapi tapian "

Merasa kembali malu, lagi lagi Lily hanya menunduk mengikuti kemana Angga berjalan. Dia mengedarkan pandangannya.. Sepertinya bukan hanya mereka yang remaja di sana.

" Mall tempat kencan yang bagus " ucap Angga, mereka berhenti disalah satu tempat penjualan jas

Mulai minggu depan dia akan ke ke kantor Ayahnya mengikuti rapat dan menggantikan semua pekerjaan Ayahnya, dan dia yakin kalau dia akan sangat sibuk ditambah lagi dia juga harus menyiapkan diri dengan ujian akhir sekolah dia juga mengurus pendaftaran masuk universitas.

Karena diminta oleh Angga, Lily yang pada akhirnya memilihkan pakaian untuk Angga. Tadi dia bertanya, kenapa harus dia yang mencari untuk Angga? Bukan dia yang akan pakai! Angga hanya mengatakan kalau dia harus mulai terbiasa karena kedepannya Angga akan makin merepotkannya.

" Kakak mau beli berapa pasang? " Lily bertanya sambil terus memilah jas di depannya

" tiga saja dulu "

Angga memandang Lily yang terus mondar mandir membandingkan pakaian satu dengan lainnya sesekali dia akan memasang wajah menggemaskan saat sedang berfikir, Angga juga bisa merasakan pandangan karyawan yang menatap Lily aneh bahkan tidak suka juga iri entah karena apa.

Setelah memilih setelan jas, Lily mendekati jajaran dasi mengambil beberapa yang menurutnya cocok dengan jas yang baru dia pilih.

Yang membuat Angga takjub, Lily tampak tidak kaku dan pilihannya sangat bagus seperti sudah terbiasa melakukannya.

" kakak butuh apalagi? "

" sudah, Ayo kita bayar " Angga meninggalkan sofa yang dari tadi dia duduki, meminta karyawan itu membungkus semua setelan pilihan Lily

Angga kembali mengandeng tangan Lily sedangkan tangan yang lainnya membawa paperbag berisi jas.

" oh! "

Bruk

Lily menabrak punggung Angga yang tiba tiba berhenti, dia menoleh ke depan dan mendapati cowok sambil menyeringai ke arah mereka

" PJ dong senior "

Angga mendengus ke arah Afkar yang menatap jail ke arahnya, Afkar memiringkan kepalanya dan menatap Lily

" hai " sapanya, Lily mengangguk sopan " ah, Kak! Kebetulan ketemu disini. Soal yang kakak maksud di ruang os- "

" bahas itu nanti saja "

Mengerti maksud Angga, Afkar diam.

" Afa! " pemuda itu hampir tersungkur karena belakang kakinya di tendang tidak keras tapi bikin kaget

" apa sih Nin? Kalo gue jatuh gimana? "

" elahh.. Paling jatuh ke bawa, njirr gak usah lebay " dengus gadis yang baru datang itu " oh, kakak mantan osis dan... Lily? "

" kak Hanin " Lily menyapa

Hanin meraih tangan Lily mengajaknya berkeliling bersama sambil terus bercerita, perbedaan karakter mereka tidak menghalangi keakraban, Angga bahkan bisa melihat senyum Lily.

" dia yang ay- "

" Iya " jawab Angga bahkan sebelum Afkar menyelesaikan kalimatnya

Sementara di sisi lain, Hanin dan Lily benar benar terlihat akrab, kedua pemuda itu mendekati mereka. Afkar menjitak pelan kepala Hanin

" apasih lo main jitak jitak orang " Hanin berdiri menghadap Afkar " sini gue jitak juga biar impas "

" ayo pulang! "

Angga berdiri di samping Lily memperhatikan pasangan di depannya, ah mereka lebih terlihat seperti musuh ketimbang pasangan sebenarnya.

" Lily lapar gak? " tanya Angga dengan suara pelan, Lily menggelengkan kepalanya karena memang tidak lapar, terlebih belakangan ini nafsu makannya berkurang sekali

" tapi gue masih mau disini! " seru Hanin. Lily dan Angga kembali melihat mereka.

" sayang, ini sudah malam. PR dari pak Juan lo belum kelar " kata Afkar

" jijik gue denger lo panggil sayang "

Afkar memutar bola matanya " pulang gak? "

" iya pulang " Hanin mendengus dia kembali mendekati Lily " gue pulang duluan, emak tiri gue sudah banyak bacot noh "

" i-iya kak "

Angga menghela nafas saat pasangan itu pamit pergi, mereka berdua akhirnya bisa melanjutkan belanja mereka.

" mau ngapain ke sini kak? " Lily menarik tangan Angga agar tidak masuk ke toko pakaian khusus perempuan itu

" Lily juga beli " Lily menggeleng keras, dia tidak mau makin berhutang budi pada Angga meski status mereka sah. " Lily! "

" baju Lily masih ada, Kak! "

Angga tidak mendengarkan, dia mendorong bahu Lily masuk mendudukkannya di sofa, gilirannya yang memilih pakaian untuk Lily.

Baju remaja perempuan sangat banyak modelnya, Angga melirik Lily yang duduk dengan ekspresi enggan di wajahnya. Dia tau gadis itu tidak enakan padanya tapi menurut Angga ini salah satu bentuk tanggung jawabnya. Dia mengambil empat lembar pakaian satu atasan dan satu bawahannya dua lainnya model jumpsuit, Angga juga memperhatikan kalau dia sepertinya tidak menyukai pakaian terbuka. Liky mendekati Angga mencegah agar Angga tidak mengambil lagi

" satu saja "

" kenapa? " tanya Angga

Lily menghela nafas " kakak belum kerja dan masih sekolah. Kita harus hemat "

" minggu depan kakak mulai kerja " ucap Angga " jangan menolak lagi "

" Tapi kakak "

" Kakak mau membelanjakan Lily " ucap Angga dia mengusap kepala Lily yang memasang wajah manyun " pilih mana kamu suka "

Lily tidak memilih dan malah kembali ke sofa. Tapi dia kembali mendekati Angga menarik ujung bajunya

" kenapa? "

" itu, anu kak.. " wajah Lily memerah " pakaian dalam " cicitnya

" hah? Apa? "

" itu.. "

" hm? "

" pakaian dalam " Lily berbisik dengan wajah yang sudah sangat merah karena malu membuat Angga membulatkan matanya kaget

" mau kakak pilihkan juga " ledek Angga, Lily menggeleng keras.

" di.. Dimana tempatnya? " tanya Lily

Angga akhirnya bertanya pada karyawan disana, dia membiarkan Lily memilihnya sendiri. Begitu Lily memunggunginya Angga langsung menutup wajahnya dengan tangan, telinganya memerah.

" perempuan benar benar godaan terbesar " gumamnya malu

Sial dia sempat berpikiran tidak tidak, Angga menghela nafas, dia meminta karyawan itu membungkus pakaian Lily, dia menunggu Lily yang meilih pakaian yang lebih pribadi di sofa.

Ting

Angga mengambil ponselnya di sakunya saat ada pesan masuk

Melanie

...

...

Sial!

******

Terpopuler

Comments

erni aurelia

erni aurelia

ih kangen sama novel nikah SMA ,ini nyambung ya sama novel nikah SMA ,Hanin dan afkar,novel pertama yg aku baca,ngena bgt dihati,Sika sama ceritanya ,kangen sama Hanin dan afkar nich

2022-07-01

1

kisagaaa

kisagaaa

jadi pingin baca nikah sma lagi,,,afa sama hanin 😍

2022-06-16

0

Alinta-Natasha

Alinta-Natasha

aaaaaa😆

2022-04-19

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Part 1
3 Part 2
4 Part 3
5 Part 4
6 Part 5
7 Part 6
8 Part 7
9 Part 8
10 Part 9
11 Part 10
12 Part 11
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Hanya mau kasih tahu
43 Part 41
44 Part 42
45 Part 43
46 Part 44
47 Part 45
48 Part 46
49 Part 47
50 Part 48
51 Part 49
52 Part 50
53 Part 51
54 Part 52
55 Part 53
56 Part 54
57 Part 55
58 Part 56
59 Part 57
60 Part 58
61 Part 59
62 Part 60
63 Part 61
64 Part 62
65 Part 63
66 Part 64
67 Part 65
68 Part 66
69 Part 67
70 Part 68
71 Part 69
72 Part 70
73 Part 71
74 Part 72
75 Part 73
76 Part 74
77 Part 75
78 Part 76
79 Part 77
80 Part 78
81 Part 79
82 Part 80
83 Part 81
84 Part 82
85 Part 83
86 Part 84
87 Part 85
88 Part 86
89 Part 87
90 Part 88
91 Part 89
92 Part 90
93 Part 91
94 Part 92
95 Part 93
96 Part 94
97 Part 95
98 Part 96
99 Part 97
100 Part 98
101 Part 99
102 Part 100
103 Part 101
104 Part 102
105 Part 103
106 Part 104
107 Part 105
108 Part 106
109 Part 107
110 Part 108
111 Epilog
112 Extra Part
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Prolog
2
Part 1
3
Part 2
4
Part 3
5
Part 4
6
Part 5
7
Part 6
8
Part 7
9
Part 8
10
Part 9
11
Part 10
12
Part 11
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Hanya mau kasih tahu
43
Part 41
44
Part 42
45
Part 43
46
Part 44
47
Part 45
48
Part 46
49
Part 47
50
Part 48
51
Part 49
52
Part 50
53
Part 51
54
Part 52
55
Part 53
56
Part 54
57
Part 55
58
Part 56
59
Part 57
60
Part 58
61
Part 59
62
Part 60
63
Part 61
64
Part 62
65
Part 63
66
Part 64
67
Part 65
68
Part 66
69
Part 67
70
Part 68
71
Part 69
72
Part 70
73
Part 71
74
Part 72
75
Part 73
76
Part 74
77
Part 75
78
Part 76
79
Part 77
80
Part 78
81
Part 79
82
Part 80
83
Part 81
84
Part 82
85
Part 83
86
Part 84
87
Part 85
88
Part 86
89
Part 87
90
Part 88
91
Part 89
92
Part 90
93
Part 91
94
Part 92
95
Part 93
96
Part 94
97
Part 95
98
Part 96
99
Part 97
100
Part 98
101
Part 99
102
Part 100
103
Part 101
104
Part 102
105
Part 103
106
Part 104
107
Part 105
108
Part 106
109
Part 107
110
Part 108
111
Epilog
112
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!