" Lily di sekolah tidak digangguin kan? " tanya Angga memecah keheningan saat dia dan Lily tengah menonton drama.
Lily yang ditanyai berlahan melihat ke arah Angga, dia diam sejenak kemudian menggeleng
" tidak "
" oh " Angga menganggukkan kepalanya " kalau ada apa apa, kasih tau ya "
Lily mengangguk sambil tersenyum tipis, kalau tidak dilihat dari dekat tidak akan tahu kalau dia tersenyum.
" Kak "
" ya? "
" besok Lily mau pulang, masih ada yang belum aku ambil di rumah " izin Lily.
" kakak antar "
" ng.. Ngak usah kak. Lily bisa kesana sendiri "
" kakak antar " ucap Angga, dia tau kalau tiba di sana Lily pasti akan down lagi.
" baik "
Setelahnya mereka kembali diam dan fokus ke layar. Angga melirik Lily yang hanya diam tidak bersuara padahal adegannya lumayan lucu, pandangan Lily malah masih kosong.
Angga berdiri menuju dapur, mengambil soda, saat kembali dia mendengar isak Lily, Angga melihat ke arah tv
" huff " Angga menghela nafas meraih remot dan memindahkan chanel.
Lily menangis melihat adegan ayah dan anak, dia tidak bisa tidak menangis karena teringat ayahnya.
" Ganti baju, kita jalan jalan " Angga mengusap kepala Lily yang masih sesenggukan.
Saat Lily tidak bergerak, Angga berjalan ke depan Lily berjongkok di depan Lily yang menutupi matanya. Angga menarik berlahan tangannya mengusap pelan air mata Lily
" ayo jalan jalan " Angga mengambil tisue di meja dan memberi Lily " ganti baju gih "
" I-iya "
Tidak butuh waktu lama untuk berganti pakaian, Lily segera menghampiri Angga yang juga sudah berganti pakaian.
" sudah? " Lily menganggukkan kepalanya, Angga meraih tangannya dan menggandengnya keluar.
Lily berjalan sambil menunduk, wajahnya terasa panas karena dia tidak pernah bergandengan tangan dengan laki laki kecuali Ayahnya itu pun saat Ayahnya masih sehat.
Angga meliriknya yang menunduk, dia bisa melihat dengan jelas wajah Lily memerah hingga sampai ke telinga, ah gadis yang pemalu
" kita naik motor saja ya " tawar Angga karena kebetulan Lily juga memakai jaket meski tidak terlalu tebal, Lily mengangguk sekali lagi.
Angga menghentikan motornya di mall membuat Lily heran, dia memegang kain jaket Angga
" kenapa kita ke sini? Kakak mau beli sesuatu? "
" mau beli pakaian formal " Angga melepaskan tangan Lily dan menggandengnya " setelahnya kita kencan "
" eh? T-tapi.. "
" tidak ada tapi tapian "
Merasa kembali malu, lagi lagi Lily hanya menunduk mengikuti kemana Angga berjalan. Dia mengedarkan pandangannya.. Sepertinya bukan hanya mereka yang remaja di sana.
" Mall tempat kencan yang bagus " ucap Angga, mereka berhenti disalah satu tempat penjualan jas
Mulai minggu depan dia akan ke ke kantor Ayahnya mengikuti rapat dan menggantikan semua pekerjaan Ayahnya, dan dia yakin kalau dia akan sangat sibuk ditambah lagi dia juga harus menyiapkan diri dengan ujian akhir sekolah dia juga mengurus pendaftaran masuk universitas.
Karena diminta oleh Angga, Lily yang pada akhirnya memilihkan pakaian untuk Angga. Tadi dia bertanya, kenapa harus dia yang mencari untuk Angga? Bukan dia yang akan pakai! Angga hanya mengatakan kalau dia harus mulai terbiasa karena kedepannya Angga akan makin merepotkannya.
" Kakak mau beli berapa pasang? " Lily bertanya sambil terus memilah jas di depannya
" tiga saja dulu "
Angga memandang Lily yang terus mondar mandir membandingkan pakaian satu dengan lainnya sesekali dia akan memasang wajah menggemaskan saat sedang berfikir, Angga juga bisa merasakan pandangan karyawan yang menatap Lily aneh bahkan tidak suka juga iri entah karena apa.
Setelah memilih setelan jas, Lily mendekati jajaran dasi mengambil beberapa yang menurutnya cocok dengan jas yang baru dia pilih.
Yang membuat Angga takjub, Lily tampak tidak kaku dan pilihannya sangat bagus seperti sudah terbiasa melakukannya.
" kakak butuh apalagi? "
" sudah, Ayo kita bayar " Angga meninggalkan sofa yang dari tadi dia duduki, meminta karyawan itu membungkus semua setelan pilihan Lily
Angga kembali mengandeng tangan Lily sedangkan tangan yang lainnya membawa paperbag berisi jas.
" oh! "
Bruk
Lily menabrak punggung Angga yang tiba tiba berhenti, dia menoleh ke depan dan mendapati cowok sambil menyeringai ke arah mereka
" PJ dong senior "
Angga mendengus ke arah Afkar yang menatap jail ke arahnya, Afkar memiringkan kepalanya dan menatap Lily
" hai " sapanya, Lily mengangguk sopan " ah, Kak! Kebetulan ketemu disini. Soal yang kakak maksud di ruang os- "
" bahas itu nanti saja "
Mengerti maksud Angga, Afkar diam.
" Afa! " pemuda itu hampir tersungkur karena belakang kakinya di tendang tidak keras tapi bikin kaget
" apa sih Nin? Kalo gue jatuh gimana? "
" elahh.. Paling jatuh ke bawa, njirr gak usah lebay " dengus gadis yang baru datang itu " oh, kakak mantan osis dan... Lily? "
" kak Hanin " Lily menyapa
Hanin meraih tangan Lily mengajaknya berkeliling bersama sambil terus bercerita, perbedaan karakter mereka tidak menghalangi keakraban, Angga bahkan bisa melihat senyum Lily.
" dia yang ay- "
" Iya " jawab Angga bahkan sebelum Afkar menyelesaikan kalimatnya
Sementara di sisi lain, Hanin dan Lily benar benar terlihat akrab, kedua pemuda itu mendekati mereka. Afkar menjitak pelan kepala Hanin
" apasih lo main jitak jitak orang " Hanin berdiri menghadap Afkar " sini gue jitak juga biar impas "
" ayo pulang! "
Angga berdiri di samping Lily memperhatikan pasangan di depannya, ah mereka lebih terlihat seperti musuh ketimbang pasangan sebenarnya.
" Lily lapar gak? " tanya Angga dengan suara pelan, Lily menggelengkan kepalanya karena memang tidak lapar, terlebih belakangan ini nafsu makannya berkurang sekali
" tapi gue masih mau disini! " seru Hanin. Lily dan Angga kembali melihat mereka.
" sayang, ini sudah malam. PR dari pak Juan lo belum kelar " kata Afkar
" jijik gue denger lo panggil sayang "
Afkar memutar bola matanya " pulang gak? "
" iya pulang " Hanin mendengus dia kembali mendekati Lily " gue pulang duluan, emak tiri gue sudah banyak bacot noh "
" i-iya kak "
Angga menghela nafas saat pasangan itu pamit pergi, mereka berdua akhirnya bisa melanjutkan belanja mereka.
" mau ngapain ke sini kak? " Lily menarik tangan Angga agar tidak masuk ke toko pakaian khusus perempuan itu
" Lily juga beli " Lily menggeleng keras, dia tidak mau makin berhutang budi pada Angga meski status mereka sah. " Lily! "
" baju Lily masih ada, Kak! "
Angga tidak mendengarkan, dia mendorong bahu Lily masuk mendudukkannya di sofa, gilirannya yang memilih pakaian untuk Lily.
Baju remaja perempuan sangat banyak modelnya, Angga melirik Lily yang duduk dengan ekspresi enggan di wajahnya. Dia tau gadis itu tidak enakan padanya tapi menurut Angga ini salah satu bentuk tanggung jawabnya. Dia mengambil empat lembar pakaian satu atasan dan satu bawahannya dua lainnya model jumpsuit, Angga juga memperhatikan kalau dia sepertinya tidak menyukai pakaian terbuka. Liky mendekati Angga mencegah agar Angga tidak mengambil lagi
" satu saja "
" kenapa? " tanya Angga
Lily menghela nafas " kakak belum kerja dan masih sekolah. Kita harus hemat "
" minggu depan kakak mulai kerja " ucap Angga " jangan menolak lagi "
" Tapi kakak "
" Kakak mau membelanjakan Lily " ucap Angga dia mengusap kepala Lily yang memasang wajah manyun " pilih mana kamu suka "
Lily tidak memilih dan malah kembali ke sofa. Tapi dia kembali mendekati Angga menarik ujung bajunya
" kenapa? "
" itu, anu kak.. " wajah Lily memerah " pakaian dalam " cicitnya
" hah? Apa? "
" itu.. "
" hm? "
" pakaian dalam " Lily berbisik dengan wajah yang sudah sangat merah karena malu membuat Angga membulatkan matanya kaget
" mau kakak pilihkan juga " ledek Angga, Lily menggeleng keras.
" di.. Dimana tempatnya? " tanya Lily
Angga akhirnya bertanya pada karyawan disana, dia membiarkan Lily memilihnya sendiri. Begitu Lily memunggunginya Angga langsung menutup wajahnya dengan tangan, telinganya memerah.
" perempuan benar benar godaan terbesar " gumamnya malu
Sial dia sempat berpikiran tidak tidak, Angga menghela nafas, dia meminta karyawan itu membungkus pakaian Lily, dia menunggu Lily yang meilih pakaian yang lebih pribadi di sofa.
Ting
Angga mengambil ponselnya di sakunya saat ada pesan masuk
Melanie
...
...
Sial!
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
erni aurelia
ih kangen sama novel nikah SMA ,ini nyambung ya sama novel nikah SMA ,Hanin dan afkar,novel pertama yg aku baca,ngena bgt dihati,Sika sama ceritanya ,kangen sama Hanin dan afkar nich
2022-07-01
1
kisagaaa
jadi pingin baca nikah sma lagi,,,afa sama hanin 😍
2022-06-16
0
Alinta-Natasha
aaaaaa😆
2022-04-19
0