Part 3

Lily menghela nafas panjang, dia akan ke kantin tapi dia malah lupa membawa dompetnya. Dia juga tidak sarapan pagi ini karena bangun terlambat.

Lily memeriksa tasnya siapa tau kalau ada uang yang terselip, tapi nihil dia tidak menemukan apa apa disana. Mau meminjam ke Angga dia juga malu, tapi perutnya benar benar kelaparan saat ini.

Lily mengambil bukunya dan membawanya ke perpustakaan, itu lebih baik dan kebetulan dia banyak tugas yang harus dia kerjakan.

" Lily! " dia berhenti berjalan karena di depannya ada Angga.

" halo "

" wihh... Hai " Harri dan Niel muncul dari belakang Angga membuat Lily menatap mereka bingung.

" mereka teman sekelasku " jelas Angga sedikit kesal melihat dua temannya main nimbrung.

" halo kak " sapa Lily

" cakep bro " bisik Harri tapi langsung menyengir mendapat tatapan tajam Angga.

" kenapa kakak kakak kelas tiga disini? " Oca yang baru datang dari kantin menghampiri, kelas tiga memang jarang sekali datang di gedung kelas satu itupun dengan tujuan tidak baik, mereka datang untuk memalak.

Oca menarik tangan Lily agar berdiri di belakangnya, menatap tajam ke arah Angga dan teman temannya. Dari mana Oca tau kalau mereka kelas 12? Itu dari lambang kelas di lengan baju mereka.

" kakak mau apa ngehadang teman sekelas saya? " dia menatap tajam dia menoleh ke Lily " heh lo, jangan mau di palakin! "

" hah? " Alis Lily mengkerut " ti.. Tidak, mereka tidak malakin "

" jangan bohong! Memang apa untungnya mereka kesini kalau bukan malakin anak kelas satu? "

" tidak, Kak Angga kenalanku " cicit Lily, Oca menatapnya tajam sebelum melihat Angga dan teman temannya.

Di samping Angga, Harri dan Niel berusaha menahan tawa melihat wajah garang Oca.

Oca menatap seolah menscen mereka, dari penampilan mereka memang tidak terlihat seperti kang palak, tapi penampilan tidak menjamin.

" apa kalian sering dipalakin sama anak kelas 12? " Angga bertanya " gimana sih Si Afkar " gumamnya.

" Afkar tidak bisa ngehandal semuanya " Niel mengeluarkan pendapat " tau sendiri sekolah ini bagaimana? Yang benar benar aman ya gedung kelas 11 karena dibawa pengawasan langsung Afkar, mereka juga tidak berani macam macam karena ada Aryan di sana. "

" benar juga, banyak pentolan di sana. Ketua Osis sekarang disana. Yang dari gue dengar, Afkar sekarang sibuk banget, anak kelas 12 banyak berulah. " Harri memberi tau " heran gue, mentang mentang tidak lama lagi lulus. Mereka benar benar menikmati jadi senior ya "

" woi kemana? " tanya Niel saat Angga membalikkan badannya

" ke ruang osis. "

" hah? Mau ngapain lo? " Harri menggaruk kepalanya " lo bilang tidak mau berurusan lagi dengan pekerjaan osis. "

Angga menghentikan langkahnya dan berjalan ke arah Lily, Oca menghadang antisipasi

" Lily bawa uang lebih? " tanya Angga, Lily menggelengkan kepalanya. Jangankan uang lebih uang jajan saja dia tidak bawa

Angga merogoh sakunya dan memberi Lily beberapa lembar uang.

" Kakak ada urusan pulang sekolah, Lily pulang naik taksi. Jangan naik angkot "

" tapi ka- " Angga menepuk nepuk kepalanya, dia berbalik menarik kedua temannya agar pergi dari gedung kelas sepuluh.

" lo itu sekarang tidak punya siapa siapa, jangan mau dibegoin cowok "

Lily diam, kata kata Oca sarkas tapi Dia tau kalau Oca tidak bermaksud buruk. Lily tersenyum lebar, ini kali pertama ada teman yang peduli padanya

" apa sih? Dasar bodoh " dengus Oca

" terimah kasih, tapi kak Angga orang baik kok "

" siapa yang peduli! " Oca mendengus dan langsung meninggalkan Lily begitu saja disana.

******

Angga masuk keruang osis begitu saja, dan mendapati beberapa anggota Osis disana.

" dimana ketua Osis? " tanya Angga.

" diruangannya kak, ada kak Afkar juga " Angga mengangguk, dia melihat beberapa Anggota yang tidak di kenalnya, mungkin Anggota baru dan mungkin kelas sepuluh.

" terimah kasih "

Angga mendekati ruangan yang sangat dikenalnya, saat kelas sebelas dia juga menempati ruangan itu.

Tok tok tok

" masuk "

Angga membuka pintu, dan pemandangan yang dia dapati wajah ketua osis yang kuyuh dan Afkar yang tenggelam dalam pekerjaannya ada juga wakil ketua yang terus mendumel melihat berkas berserakan.

" wahhh... Kalian terlihat keren " ledek Niel yang masuk lebih dulu, dia duduk disofa samping Afkar.

" yo kak " sapa Kenzo, Angga terkekeh

" aman? " tanya Angga, Kenzo mendengus. Apanya yang aman? " makanya gue cepat cepat mau berhenti jadi ketua "

" ada urusan apa? " tanya Afkar dia bersandar sambil meregangkan otot lehernya. " lo enggak akan kemari tanpa tujuan "

" gue mau lihat rekaman kamera pengawas kelas sepuluh " jelas Angga melihat Afkar

" kasus bully? Atau genk genk aliansi kelas sepuluh? " tanya Afkar berjalan ke arah komputer

" Aliansi? " tanya Harri dia mencomot keripik di tangan waketos " anak kelas sepuluh? Sebenarnya sekolah apasih? Kacau banget. Perasaan pas gue ketua keamanan tidak serunyam ini "

" itu karena teman teman gue yang jadi adek kelas lo " timpal Afkar " sekolah ini jadi tempat kacau seperti ini dari delapan tahun lalu. "

" karena sepuluh tahun lalu, sekolah ini sekolah unggulan. " kata Angga " tapi gue akui anak anak sekolah ini semuanya pintar pintar "

" karena ujian masuknya gak main main " keluh Kenzo " meski banyak juga yang lewat pintu belakang "

" lo belum jawab gue kak. Gue harus kembali ke kelas. Anak kelas gue gak bisa ditinggal bentar, pasti berulah lagi tuh ditinggal " ucap Afkar " harusnya ada yang ngawasin ini sih. Ken, lo cari orang yang bisa dipercaya gih buat ngawasin rekaman. "

" kayaknya anak kelas duabelas banyak ngepalak anak kelas sepuluh. Gue sempet dicurigain tadi " ucap Angga

" lah ngapain juga lo kesana " kata Afkar " tapi itu memang ada beberapa kelas 12, gue belum sempat ngeberesin karena sibuk sama anak bermasalah lainnya. Anggota gue juga tidak ada yang benar benar bisa ngelawan kakak kelas " ucap Afkar

" dia mau nemuin ceweknya " kata Niel dia membaca berkas yang diambilnya dari lantai, begitu begitu dia mantan wakil Angga

" ha? Cewek lo kelas satu, Kak? " tanya Afkar " Pedo "

" persis lo gak pernah pacarin adek kelas " ucap Kenzo mencibir " mentang mentang mau tobat "

" hanya beda dua tahun, apanya yang Pedo sinting " Angga mendekati Afkar menunduk menatap layar, matanya mengkerut. " stop dulu "

Angga menggeser Afkar dari tempat duduk, dia melihat, ini rekaman dari beberapa minggu kemarin.

" Lily kan? " Harri ikut melihat, kearah layar dimana beberapa cewek memojokkan satu gadis sambil mendorong dorong bahunya.

" dibully ya? " Niel juga ikutan karena mendengar seruan Harri tadi " Kar, ini kenapa lo gak ngurus duluan? "

" gue baru dapat laporannya. Lagian gue tidak sanggup ngeliat layar ini tiap hari karena banyak yang mesti gue selesein. " keluh Afkar " lama lama gue seret Hanin kesini buat nyelesein masalah cewek cewek "

" kenapa bukan Sisil yang lo suruh ngadepin nih geng cewek " tanya Angga dengan pandangan masih fokus ke layar

" dia pernah nyuruh beberapa anteknya ngebully cewek gue. Untung dia bisa berantem " ucap Afkar " gue bakal nyuruh Aryan merhatiin masalah anak kelas sepuluh. Lagian dia tidak bakal nolak "

Angga melirik Afkar, dia tau kalau adek kelasnya itu sedikir beda. Dia pernah melihat Afkar berkelahi saat dia masih jadi Ketos. Makin sadis kelakuan lawannya dia juga akan membalas lebih sadis lagi.

" kak! " panggail Kenzo

" apa? "

" bisa bantuin kita ngurus sekolah? Gue benar benar kewalahan. " kata Kenzo " dan Afkar, dia harus ngurusin kakak kelas yang benar benar bermasalah kali ini "

" Bryan? " tanya Niel mereka menganggukkan kepalanya " ck belum tobat juga ya? "

" oke " ucap Angga.

Dia kembali menatap komputer melihat rekaman pengawas, dia tau kalau osis yang anggotanya tidak seberapa akan sulit menyelesaikan. Meski rantai bully sulit di putus tapi mengurangi beberapa wajib dilakukan.

Dia juga baru tau kalau Lily di bully di sekolah, setiap kali gadis itu datang kerumah sakit kemarin, gadis itu selalu terlihat ceria dan banyak senyum juga ramah pada perawat.

*******

Terpopuler

Comments

Ummi Salsabila

Ummi Salsabila

afkar hanin best couple yg pernh aku baca

2022-06-24

1

Mulya Rahmadila

Mulya Rahmadila

Yap betul bgt

2022-06-22

0

kisagaaa

kisagaaa

afkarrrr...haninnn....😍😍😍

2022-06-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Part 1
3 Part 2
4 Part 3
5 Part 4
6 Part 5
7 Part 6
8 Part 7
9 Part 8
10 Part 9
11 Part 10
12 Part 11
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Hanya mau kasih tahu
43 Part 41
44 Part 42
45 Part 43
46 Part 44
47 Part 45
48 Part 46
49 Part 47
50 Part 48
51 Part 49
52 Part 50
53 Part 51
54 Part 52
55 Part 53
56 Part 54
57 Part 55
58 Part 56
59 Part 57
60 Part 58
61 Part 59
62 Part 60
63 Part 61
64 Part 62
65 Part 63
66 Part 64
67 Part 65
68 Part 66
69 Part 67
70 Part 68
71 Part 69
72 Part 70
73 Part 71
74 Part 72
75 Part 73
76 Part 74
77 Part 75
78 Part 76
79 Part 77
80 Part 78
81 Part 79
82 Part 80
83 Part 81
84 Part 82
85 Part 83
86 Part 84
87 Part 85
88 Part 86
89 Part 87
90 Part 88
91 Part 89
92 Part 90
93 Part 91
94 Part 92
95 Part 93
96 Part 94
97 Part 95
98 Part 96
99 Part 97
100 Part 98
101 Part 99
102 Part 100
103 Part 101
104 Part 102
105 Part 103
106 Part 104
107 Part 105
108 Part 106
109 Part 107
110 Part 108
111 Epilog
112 Extra Part
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Prolog
2
Part 1
3
Part 2
4
Part 3
5
Part 4
6
Part 5
7
Part 6
8
Part 7
9
Part 8
10
Part 9
11
Part 10
12
Part 11
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Hanya mau kasih tahu
43
Part 41
44
Part 42
45
Part 43
46
Part 44
47
Part 45
48
Part 46
49
Part 47
50
Part 48
51
Part 49
52
Part 50
53
Part 51
54
Part 52
55
Part 53
56
Part 54
57
Part 55
58
Part 56
59
Part 57
60
Part 58
61
Part 59
62
Part 60
63
Part 61
64
Part 62
65
Part 63
66
Part 64
67
Part 65
68
Part 66
69
Part 67
70
Part 68
71
Part 69
72
Part 70
73
Part 71
74
Part 72
75
Part 73
76
Part 74
77
Part 75
78
Part 76
79
Part 77
80
Part 78
81
Part 79
82
Part 80
83
Part 81
84
Part 82
85
Part 83
86
Part 84
87
Part 85
88
Part 86
89
Part 87
90
Part 88
91
Part 89
92
Part 90
93
Part 91
94
Part 92
95
Part 93
96
Part 94
97
Part 95
98
Part 96
99
Part 97
100
Part 98
101
Part 99
102
Part 100
103
Part 101
104
Part 102
105
Part 103
106
Part 104
107
Part 105
108
Part 106
109
Part 107
110
Part 108
111
Epilog
112
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!