" ayo "
Lily kaget saat dia hendak ke sekolah tapi Angga malah memberinya helm
" aku akan mengantarmu "
" ta.. Tapi kalau kakak terlambat bagaimana? " tanya Lily tidak enak. Dia takut kalau Angga mengantarnya ke sekolah malah Angga yang akan terlambat ke sekolahnya.
" Lily tunas bangsa kan? " Lily mengangguk " tidak akan terlambat " ucap Angga dia masih menyodorkan helm berwarna pink, sepertinya baru di beli.
Lily menerima helm itu dan mau tidak mau dia ikut, karena makin lama dia berdiri makin dia membuat Angga terlambat.
" pegangan di pinggangku " suruh Angga karena Lily hanya memegang stan dibelakan sadel motor
Dengan tangan sedikit ragu Lily memegang seragam sekolah Angga. Angga menghela nafas dia meraih tangan Lily dan melingkarkan di pinggangnya
" k kkak? "
" tidak usah malu " ucap Angga sebelum menyalakan motor.
Di dalam perjalanan mereka berdua hanya diam, karena tidak ada pembahasan yang bisa mereka bahas.
Lily membulatkan matanya saat Angga memasuki gerbang sekolah bahkan sampai di parkiran. Dia turun dengan wajah bengong tidak mengerti.
Tunggu
" Kakak sekolah disini? " tanya Lily, Angga tersenyum dia mengambil Helm di tangan Lily.
" kalau kamu butuh apa apa, langsung saja ke kelas 12 IPA 1, itu kelas kakak " Angga mengusap kepala Lily sebelum meninggalkan parkiran meninggalkan Lily yang masih diam.
Lily menggelengkan kepalanya, dia menarik nafas panjang. Setelah lima hari meliburkan diri, Lily baru kembali ke sekolah. Wajahnya kembali sendu memikirkan nasibnya.
" hei " Lily menoleh saat ada yang menepuk bahunya, Hanin tersenyum ke arahnya " lo kuat, jangan pasang wajah seperti itu "
" terimah kasih, kak " ucap Lily pada Hanin, tapi dia menatap Hanin heran.
" ekhem.. Alarm gue sekarang berfungsi dengan baik " jawab Hanin karena paham maksud tatapan heran Lily yang sepertinya mempertanyakan ketidak terlambatannya " lo juga tumben "
Lily tersenyum " Alarm saya juga sepertinya berfungsi dengan baik "
Hanin tertawa dia menepuk kepala Lily saat melihat senyum yang tidak sampai ke mata itu
" uaahh... Hari ini gue piket. " Hanin berlari dan melambai ke arahnya " eh anjrit... Awas saja kalau anak anak kambing itu tidak bebersih duluan "
Meski sudah jauh, Lily masih mendengar dumelan Hanin.
Dia masuk kelasnya tidak seperti biasa, tatapan teman kelasnya hari ini berbeda, mereka menatapnya kasihan.
Lily meletakkan tasnya dibangkunya dan duduk setelahnya menunggu jam masuk.
" ini "
Dia mendongak dan mendapati gadis berambut pendek menyodorkan buku ke arahnya, dia tau anak itu yang mendapat posisi kedua saat ujian masuk kemarin dan dia di posisi pertama.
" tugas saat lo tidak hadir " ucapnya, Lily masih diam " hah... Gue tidak kasihan sama lo,, sayang saja kalau beasiswa lo dicabut. Btw namaku Rosa panggil Oca saja "
" Lily "
" gue tau " jawabnya dia menyampirkan rambutnya dan kembali menghadap depan, Lily baru sadar kalau Oca duduk di depannya
" terimah kasih "
" hmp "
Lily mencatat soal yang diberikan oleh Oca, gadis itu hanya memberinya soal saja jadi dia sendiri yang harus mengerjakan soalnya.
" eh eh eh.. Tau kak Angga? " Lily menghentikan tangannya dan menajamkan pendengarannya saat mendengar nama Angga di sebut
" kak Angga? Mantan ketua osis? "
Lily membulatkan matanya, dia tidak tau kalau Angga mantan ketua osis. Dia memang tidak datang saat mos karena Ayahnya operasi saat itu jadi guru mengizinkannya tidak ikut.
" iya. Kak Angga yang itu, emang menurut lo ada berapa nama Angga di sekolah kita? Cuman satu. "
" kenapa kenapa dengan calon suami gue " mereka berseru mendengar cetukan gadis itu
" tau gak sih... Bokapnya meninggal juga "
" Hah beneran? Kapan? "
" samaan sama bapaknya Lilin " meski berbisik Lily masih bisa mendengarnya.
" kok bisa? "
" serangan jantung "
Lily menarik nafas pelan. Hari itu masih sangat membekas diingatan Lily, dua jam setelah akad nikah Ayahnya meninggal saat jasad Ayahnya belum meninggalkan RS kabar duka dari ayah mertuanya juga datang membuatnya tidak bisa mengendalikan diri, beruntungnya banyak perawat yang selalu bersamanya dan Angga.
" merepotkan " Lily tersentak mendengarnya dia melihat Oca yang melihatnya juga " lo kalo belum bisa sekolah mending di rumah " dia mengambil buku miliknya dan milik Lily
" terimah kasih " ucap Lily tulus
******
" wihh... Akhirnya masuk juga bos kita " Harri selaku teman sebangku Angga berseru
" Angga!!! " mereka berseru membuat Angga hanya bisa mengangkat sebelah keningnya
Dia diserbu teman sekelasnya menanyakan keadaannya dan mengucapkan belasungkawa mereka.
" bro bro.. " Harri berseru sambil menepuk bahunya " Rank gue naik broo hahahahaahahaha... "
Angga mendengus tapi merasa lebih baik karena Harri tidak seperti teman yang lainnya, Harri bersikap biasa dan itu sedikit membantu dia merasa lebih baik.
" alahhh... Tunggu saja Angga main lagi, lo bakal kalah jauh " Niel yang baru datang menimpali " gila gak sih Si Afkar? "
" kenapa dia? " tanya Angga, selama melepas jabatannya dia sudah tidak pernah lagi ke ruang Osis
" dia tidak pandang bulu, kakak kelas adek kelas semua disikat " Niel berseru " oh ya, Adek kelas yang sorry bokapnya meninggal bersamaan dengan bokap lo juga katanya baru datang hari ini "
" namanya juga ketua keamanan " jawab Hari " cakep El? "
" dia datang bareng gue " jawab Angga
" SERIUS LO " seruan mereka membuat mereka jadi pusat perhatian
" Ayahnya dan Ayahku sohib waktu SMA " jawab Angga, mereka masih menatapnya " Apa? "
" jangan bilang lo bakal dijodohin? " timpal Niel, Angga memutar mata jengah " iya gak? "
" memang dia cewek gue, sana lo berdua "
" hah? Ga, bohong banget ini anak " kata Harri " kalau memang cewek lo, namanya siapa? Ha? "
" Lilyana Flowerencia Anderson binti Almarhum Edowardo Anderson- "
Niel tiba tiba menjabatnya tangannnya " dibayar tunai "
" sahhhh... " Timpal Harri, Angga langsung menendang mereka berdua. " penasaran gue "
Baru saja akan bertanya, wali kelas mereka sudah masuk. Dia mengungkapkan belasungkawanya terlebih dulu pada Angga sebelum melanjutkan pelajaran.
" tinggal beberapa bulan lagi kalian ujian, jadi bapak harap kalian serius belajarnya "
" baik pak " seru mereka
" terutama kamul " guru itu menunjuk Harri " jangan pikir bapak tidak tau kalau kamu selalu ke gamecenter "
" huuuu... " mereka bersorak ke arah Harri tapi karena terlalu bermuka tembok jadi dia hanya melambai layaknya artis yang dielu elukan penggemarnya.
" Ga, nanti mabar yok " ajak Niel saat wali kelas mereka keluar, Angga menggeleng kan kepalanya
" tidak deh, gue masih banyak yang harus diurus. " jawab Angga
" lo bakal gantiin kerjaan bokap lo? " Harri membalikkan tubuhnya dia menopang dagunya.
Angga hanya menganggukkan kepalanya. Meski banyak yang memulai karir bisnis sejak usia muda tapi ini kali pertama untuk Angga, dia sangat tau meminpin suatu bisnis sangat berbeda dengan memimpin organisasi sekolah. Masih banyak yang harus dia pelajari dan butuh bimbingan sebenarnya tapi sekarang... Dia harus melakukannya sendiri, meski akan dibantu oleh Asisten kepercayaan ayahnya tetap saja beda saat dia bisa belajar langsung dari pendirinya kan?
" kalau ada yang bisa gue bantu, kasih tau saja " kata Niel menepuk pundak Angga
" pasti "
*****
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Agan Dewi
jadi ini pasangan suami istri yang dimaksud yang lainnya
2024-08-21
0
NAZERA ZIAN
ceritanya bagus..
2022-03-27
1
Atin Kartini
idih jangan" nikah nya barengan ituuu sama Afkar-Hanin.....
2022-02-03
0