Part 1

" silahkan masuk "

Lily masuk kedalam rumah Angga sambil memegang erat ranselnya. Dia mengamati rumah yang terbilang besar itu, tatapannya tertuju pada foto keluarga yang tergantung di ruang tamu. Di foto itu Angga terlihat lebih muda dari sekarang, dia diapit orang tuanya. Ibu Angga terlihat sangat cantik.

" beliau meninggal tiga tahun lalu " Lily mendongak menatap Angga yang berdiri disampingnya " biar aku antar ke kamarmu. "

Lily mengangguk mengikuti Angga yang menyeret kopernya ke lantai dua. Dia membuka kamar yang sebelumnya adalah miliknya

" maaf masih berantakan, aku belum sempat memindahkan barangku "

" tidak apa, Angga tidur dimana? " tanya Lily karena tau itu kamar milik Angga.

" kamar orang tuaku " jawab Angga sambil senyum kecil " selamat istirahat, aku akan membereskan barangku nanti "

" terimah kasih "

" kalau butuh apa apa kasih tau aku " Lily menganggukkan kepalanya dia juga berusaha tersenyum " ini rumah Lily juga sekarang, jangan sungkan "

" terimah kasih. " ucap Lily lagi

Setelah Angga meninggalkannya dia langsung masuk kamar, meletakkan koper secara acak dan merebahkan dirinya di atas kasur. Air matanya yang sejak tadi dia tahan.

Angga yang juga masuk kekamar orang tuanya, menutup pintu sebelum terduduk dengan kepala tertunduk, air matanya juga berjatuhan, dadanya sesak terlebih melihat foto diatas nakas orang tuanya

Dia membekap mulutnya sendiri biar suaranya tidak terdengar hinggak keluar kamar meskipun dia tau kalau tidak ada yang mendengarkannya juga.

Siapa yang akan menyangka kalau dia akan kehilangan ayahnya untuk selamanya hanya berselang beberapa jam setelah Ayah Lily meninggal dua jam setelah dia mengabulkan keinginan kedua Ayah itu untuk menikahi Lily yang masih sangat dibawah umur, meski hanya menikah secara agama tiga hari lalu dan baru hari ini dia menjemput Lily setelah mengurus ini dan itu, begitupun gadis malang itu.

Angga berdiri setelah merasa lebih tenang, dia berbaring di kasur orang tuanya yang akan dia tempati kedepannya. Dia membuka laci dimana dia menyimpan berkas yang sempat diberikan Ayah Lily sehari sebelum pernikahannya dengan Lily.

Berkas itu berisi beberapa berkas aset yang sudah dibalik nama menjadi nama Lily.

" apa apaan. Bagaimana mereka bisa memberi amanat begitu berat padaku " gumam Angga " dia kembali membalikkan berkas itu, dia mendapati ATM dan rekening beserta pinnya, itu adalah biaya sekolah untuk Lily " bagaimana beliau bisa mempercayakan hal seperti ini? "

Tentang Lily, dia tau kalau gadis itu masih sangat berduka sama halnya dengannya, dia juga tidak memaksa agar Lily kembali ke sekolah secepatnya. Mereka berdua sama sama yatim-piatu sekarang.

Tok tok tok

Angga berjalan ke pintu, saat membuka pintu Lily berdiri dengan kepala tertunduk.

" kenapa? "

" mau makan apa? " Tanya Lily, dia harus tau dirikan? Karena Angga mau menampungnya.

" makan diluar saja "

" kenapa? " Lily menatap Angga.

Angga bisa dengan jelas melihat wajah sembab Lily begitupun sebaliknya.

" tidak ada bahan makanan didapur. " jawab Angga, sebenarnya dapur dirumah itu hanya seperti pajangan semenjak ibunya meninggal, Angga dan Ayahnya hanya selalu makan di luar. Kebersihan rumah pun mereka hanya menyewa jasa tiga kali seminggu untuk datang.

" Lily lapar? " tanya Angga

" ti.. Tidak kok " Lily senyum kecil sebelum pamit, mereka berdua benar benar canggung

" Lily " panggil Angga saat gadis itu akan masuk ke kamar yang dia tempati " ganti pakaianmu, aku lapar "

" ha? Ah iya "

******

Mereka memesan hanya satu jenis makanan, padahal Angga sudah menawarkan beberapa tapi Lily hanya memilih satu hidangan.

Mereka makan tanpa nafsu makan, mereka benar benar hanya memasukkan makanan ke perut hanya untuk mengganjal lapar.

" a.. Anu.. " Angga mendongak menatap Lily  " Angga kelas berapa? "

Angga diam, baru kali ini dia mendengar pertanyaan tentang dirinya " kelas 12 "

" Lily panggil Kakak boleh? "

" senyamannya Lily " jawab Angga, dia menyebut nama Lily karena gadis itu selalu menyebut namanya saat menyebut dirinya

" terimah kasih, Kak " lirih Lily " mohon bimbingannya kedepannya "

Angga terkekeh mendengar ocehan Lily yang terdengar lucu di telinganya.

" makan " Suruh Angga sebelum dia menunduk untuk kembali makan

" kak, nanti bisa temani Lily beli bahan makanan " tanya Lily

" iya "

" terimah kasih "

Lily bernafas lega, dia sebenarnya sangat enggan meminta bantuan mengingat mereka berdua tidak saling kenal. Tapi, Lily belum familiar dengan lingkungan rumah Angga, dan memang dia tidak terlalu mengenal tempat tempat kecuali rumahnya, sekolah dan pasar yang tidak jauh dari rumahnya dulu.

Selesai makan, Angga membawa Lily ke pusat perbelanjaan. Dia mendorong troli sedangkan Lily memilih bahan makanan. Dia tidak tau apa yang disukai Angga mengingat mereka tidak saling mengenal.

" kenapa? " tanya Angga

" kakak suka masakan apa? "

" aku sembarang saja, tidak pilih pilih " jawab Angga karena tau masakan Lily enak, dia beberapa kali memakannya saat masih di rumah sakit.

Sementara Lily memilih sayur, daging dan buah, Angga mengambil keranjang lain untuk mengambil camilan minuman ringan dan mie instan.

" kak ini banyak sekali mie instannya, tidak sehat " kata Lily begitu melihat keranjang Angga, pemuda itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

" ah.. Persediaan tengah malam. "

Lily menatapnya, dia menghela nafas dan mengangguk karena merasa belum berhak melarang larang Angga.

" apa sudah semua? " tanya Angga karena Lily seperti menunggunya

" mau membeli detergen dan barang pembersih. " jawab Lily karena sadar di rumah Angga tidak punya sapu. Dia tadi hendak menyapu tapi tidak menemukan apa apa.

Setelah membeli semua keperluan mereka ke kasir untuk membayar belanjaan mereka. Dia juga sadar kalau kasir itu menatap mereka penasaran karena yang Angga memaksa membayar belanjaan.

" kenapa? " Angga bertanya karena melihat wajah tidak senang Lily

" lain kali Lily belanja di pasar saja. Disini mahal dan tidak bisa di tawar " kata Lily

Dia terus mendumel dengan suara kecil karena sayur daging yang dia beli sangat sedikit tapi mahal untuk ukuran kantong remaja sepertinya.

" Lily naik taksi saja " kata Angga, tadi mereka keluar menggunakan motor, mustahil mereka pulang naik motor dengan belanjaan yang sangat banyak, kalau Angga sendiri tidak masalah tapi mereka berdua

" naik angkot saja, kak. Mahal "

" tidak, lagian rumah dekat dari sini " Angga berkata dengan tangan menghentikan taksi.

Dia membantu Lily masuk taksi dan memberi tau alamatnya ke pengemudi sedangkan dia mengikuti dari belakang dengan motor.

Sesampainya dirumah, Lily mengatur belanjaan di dalam kulkas sedangka Angga mengumpulkan barang barangnya di kamar Lily.

Dia naik ke atas setelah urusannya di dapur selesai, di dalam kamarnya Angga menngeluarkan pakaian dari dalam lemari.

" biar Lily bantu " Lily membantu mengeluarkan pakaian Angga yang sangat banyak itu " kakak mau pindahin semua "

" hm. Cepat atau lambat memang harus di pindahkan "

Lily mengangguk, dia juga mengumpulkan buku buku Angga yang masih di meja belajar, memasukkannya ke dalam kardus.

" kak ini mau dipindahin juga " Lily menunjuk rak berisi banyak buku tebal tebal dan novel. "

" tidak " jawab Angga " kamu bisa membacanya "

" terimah kasih "

Angga menghela nafas panjang " Lily "

" ya? "

" jangan terlalu formal, biar bagaimana pun kita sudah menikah " Ucap Angga membuat Lily menunduk terlebih Angga berjalan ke arahnya meraih tangannya " aku mau kamu nyaman denganku, karena hanya kamu yang aku punya sekarang "

Lily mengangguk dia kembali menangis, mereka benar benar tidak mempunyai siapa siapa lagi, sekarang mereka hanya berdua dan sadar kalau mereka harus berpegangan tangan dengan erat untuk saling menguatkan.

Lily masih 16 tahun dan Angga baru akan 18 tahun tapi mereka harus bisa dewasa.

******

Tbc

Terpopuler

Comments

Nine

Nine

Mak buat cerita lgi dong🥹 suka sama cerita Mak tutu, udah berapa kali aku baca ini sma cerita yg lain

2024-11-04

0

hersita maharani

hersita maharani

😭😭😭😭😭

2022-09-23

0

Jiminnya wiechan ☺️💜

Jiminnya wiechan ☺️💜

ouh jadi pasutri ini yg di maksud kenanselain hanin afkar
semangat thor💪

2022-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Part 1
3 Part 2
4 Part 3
5 Part 4
6 Part 5
7 Part 6
8 Part 7
9 Part 8
10 Part 9
11 Part 10
12 Part 11
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Hanya mau kasih tahu
43 Part 41
44 Part 42
45 Part 43
46 Part 44
47 Part 45
48 Part 46
49 Part 47
50 Part 48
51 Part 49
52 Part 50
53 Part 51
54 Part 52
55 Part 53
56 Part 54
57 Part 55
58 Part 56
59 Part 57
60 Part 58
61 Part 59
62 Part 60
63 Part 61
64 Part 62
65 Part 63
66 Part 64
67 Part 65
68 Part 66
69 Part 67
70 Part 68
71 Part 69
72 Part 70
73 Part 71
74 Part 72
75 Part 73
76 Part 74
77 Part 75
78 Part 76
79 Part 77
80 Part 78
81 Part 79
82 Part 80
83 Part 81
84 Part 82
85 Part 83
86 Part 84
87 Part 85
88 Part 86
89 Part 87
90 Part 88
91 Part 89
92 Part 90
93 Part 91
94 Part 92
95 Part 93
96 Part 94
97 Part 95
98 Part 96
99 Part 97
100 Part 98
101 Part 99
102 Part 100
103 Part 101
104 Part 102
105 Part 103
106 Part 104
107 Part 105
108 Part 106
109 Part 107
110 Part 108
111 Epilog
112 Extra Part
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Prolog
2
Part 1
3
Part 2
4
Part 3
5
Part 4
6
Part 5
7
Part 6
8
Part 7
9
Part 8
10
Part 9
11
Part 10
12
Part 11
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Hanya mau kasih tahu
43
Part 41
44
Part 42
45
Part 43
46
Part 44
47
Part 45
48
Part 46
49
Part 47
50
Part 48
51
Part 49
52
Part 50
53
Part 51
54
Part 52
55
Part 53
56
Part 54
57
Part 55
58
Part 56
59
Part 57
60
Part 58
61
Part 59
62
Part 60
63
Part 61
64
Part 62
65
Part 63
66
Part 64
67
Part 65
68
Part 66
69
Part 67
70
Part 68
71
Part 69
72
Part 70
73
Part 71
74
Part 72
75
Part 73
76
Part 74
77
Part 75
78
Part 76
79
Part 77
80
Part 78
81
Part 79
82
Part 80
83
Part 81
84
Part 82
85
Part 83
86
Part 84
87
Part 85
88
Part 86
89
Part 87
90
Part 88
91
Part 89
92
Part 90
93
Part 91
94
Part 92
95
Part 93
96
Part 94
97
Part 95
98
Part 96
99
Part 97
100
Part 98
101
Part 99
102
Part 100
103
Part 101
104
Part 102
105
Part 103
106
Part 104
107
Part 105
108
Part 106
109
Part 107
110
Part 108
111
Epilog
112
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!