Kelas berakhir, mahasiswa/i pulang satu persatu tidak terkecuali Shena dan Chika.
Shena berjalan dengan muka yang ditekuk karena sedih cincinnya hilang.
"Udah Sen, jangan sedih terus dong. Kalo cincin itu masih rejeki lo, pasti balik kok" Chika merayu sambil memegang pundak Shena.
Shena menatap dengan muka datar, Chikapun meminta senyuman Shena dan tersenyum tipis.
"Oh iya, gue ikut lo pulang ya" lirih chika.
"Iya terserah elo Cik."
Klukk..
Pintu mobil dibuka Shena.
Chika berteriak. "Tunggu Sen.. biar gw aja yang nyupir."
Shena mengiyakan perkataan Chika dengan muka lemas.
"Ini ya Sen," lanjut Chika tiba dirumah Shena.
Shena mengangguk lalu menyuruh Chika masuk. Saat tiba dikamar, Chika terduduk dikasur Sambil melihat keliling kamar. Shena melempar tasnya dikasur dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Chika berteriak meminjam charger, mencarinya dimeja dan kasur.
"Dimana charger, Sen? teriak Chika.
"Laci.."
Chika membuka laci, kaget sekaligus sedih melihat beberapa botol obat anti depresi milik Shena.
"Kasian Shena, pasti dia tertekan banget."
Klukk..
Pintu kamar mandi dibuka, Shena keluar sambil mengelap wajahnya dengan handuk.
"Ada Cik?"
Spontan Chika mengambil charger dan menutup laci, tersenyum tipis menahan sedih menunjukan charger.
Shena duduk dikasur memberi obat pada lukanya, Chika mencoba membantu dibagian punggung yang terdapat beberapa luka.
"Sini biar gue bantu, tahan ya."
Shena menahan sakit sambil menggigit bibir.
Chika yang tidak tega meninggalkan Shena sendiri ditambah lagi orang tuanya yang sedang bekerja diluar kota, merayu untuk tinggal di rumah Shena.
"Ya terserah lo Cik."
Hening malam tiba...
Shena duduk melamun ditempat tidur dengan buku kuliah ditangan. Sedih melihat keadaan temannya, Chika berniat menghibur Shena dengan mengajaknya pergi jogging ditaman yang tidak jauh dari tempat tinggal Shena.
"Nggk ah Cik, gue lagi males" tolak Shena.
Chika merayu lembut dengan muka polos membuat Shena tidak tega dan menyetujui ajakannya. Spontan Chika yang senang langsung beranjak dari tempat tidur menyuruh Shena bersiap-siap.
"Iya..." lembut Shena.
Selesai jogging, Shena tidak sengaja bartabrakan dengan Dara. Dara yang masih kesal dengan Shena dan suka mencari-cari kesalah orang lain mencoba menyudutkan Shena.
"Elo tu kalo jalan pakek mata dong!" tekan Dara.
"Elo yang salah jalan" Shena dengan muka datar pergi meninggalkan Dara."
Dengan muka kesal Dara berjalan dengan cepat menghampiri Shena, memaki dan mendorong Shena hingga membuatnya jatuh ditengah jalan.
"Dasar cewek nggk tau malu!" kasar Dara.
"Sen (teriak chika). Lo tu apa-apaan sih, dasar cewek gila! (kesalnya pada Dara)."
Dara mencoba mendorong Chika, namun tangannya ditapis Chika.
"Gue, nggak takut sama lo!" tekan Chika.
Shena yang merasa kakinya terkilir, mencoba bangkit sambil memegangi kakinya yang sakit.
Tanpa disadari, mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi berada tidak jauh dibelakangnya. Chika menoleh kearah Shena, dengan spontan berteriak berlari membantu Shena.
"Senn!.. awas mobil!"
Shena spontan berbalik badan, belum sempat berlari dan....
"aaaaaa..." teriak Shena
Brukkk...
Dengan cepat seorang laki-laki menyelamatkan Shena (garil). Garil memeluk erat Shena dan membuat mereka jatuh terguling.
"Senaaa..." teriak Chika menutup mulut kaget.
Perlahan Shena membuka mata mengintip, menatap bingung bicara pada diri sendiri apakah dia masih hidup. Lirih Garil mengatakan pada Shena kalau dia masih hidup, kaget Shena melihat lelaki itu berada dihadapannya.
"Lepasin," spontan Shena mendorong lirih.
Garilpun segera berdiri, memegang pundak Shena dan mencoba membantunya berdiri. Lirih Shena menyambut tangan Garil, dengan memegang kakinya yang terasa sakit.
Chika yang melihat Shena selamat, berlari kecil kearah Shena dengan muka cemas memeluk dan menanyakan keadaan Shena.
"Gue nggk papa kok Cik" Menenangkan satu sama lain.
Dara dan Raya datang menghampiri Shena, melihat dengan muka tidak bersalah. Tatapan tajam Garil pada Dara dan memarahi mereka atas perbuatan mereka yang membahayakan nyawa orang lain.
"Emang dasar kelewatan banget sih lo" marah Chika pada Dara dan Raya.
"Apaan sih, orang gue nggak ngapa-ngapain. Dianya aja drama," Mata yang memutar dengan dengan kesal lalu pergi.
Garil meminta maaf atas kelakuan Dara dan akan mengantarkan Shena dan Chika pulang, tolak Shena mengatakan kalau ia tidak memerlukan bantuannya dan bisa pulang sendiri.
"Tapi makasih, lo tadi udah nolongin gue"
Mencoba melangkahkan kaki, namun karena kaki yang terasa begitu sakit iapun tak bisa menyeimbangkan badan dan hampir terjatuh.
Lagi-lagi garil membantunya dan dengan sigap menangkap, tanpa basa-basi Garil langsung menggendong Shena dan membawanya masuk kedalam mobil. Shena sedikit memberontak dan meminta untuk diturunkan, garil tetap memaksa dan menyuruhnya diam.
"Gue nggak bakal ngapa-ngapain lo, jadi lo nggak perlu setakut itu."
Shena manatap diam Garil, disusul Chika dibelakang mereka.
Tak lama, mereka tiba dirumah. Garil segera turun membuka pintu dan kembali menggendong Shena. Terduduk diruang tamu, Shena baru menyadari kalau tangan garil terluka dan mengeluarkan banyak darah.
"Ini pasti luka karena lo nolongin gue tadi"
Shenapun meminta tolong Chika mengambilkan kotak obat, untuk mengobati luka Garil.
"Udah nggk usah, ni cuma luka kecil" tolak Garil.
"Tadi lo nyuruh gue diem kan, sekarang gue yang nyuruh lo untuk diem dan nggak banyak bicara" ucap Shena sambil mengobati luka.
Garil menatap lembut Shena, mengalihkan pandangannya saat Shena melirik.
Chika menyediakan minum untuk Garil menyuruhnya untuk minum terlebih dahulu, lalu mengajak berkenalan dan berjabat tangan. Balas Garil menjabat tangan Chika kemudian Shena, tatapan dingin Shena dengan canggung perlahan mengulurkan tangan lalu sekejap melepaskan.
"Shena" lirihnya.
Tak ingin berlama-lama, Garil pun langsung berpamit untuk pulang. Baru beberapa langkah berjalan Shena memanggil.
"Ga-garil. Makasih ya," Gugup Shena
"Sama-sama" Angguk garil dengan senyum tipis.
...Apakah kekesalan Dara pada Shena harus dilampiaskan dengan begitu kasarnya sampai membuat nyawa Shena dalam bahaya?....
...Silahkan tinggalkan jejak anda setelah membaca👌🤗....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments